Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 4 dari 4 ayat untuk Suatu kali AND book:55 [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Tim 4:18) (jerusalem: BagiNyalah ...) Pujian yang serupa dengan Gal 1:5; bdk Rom 16:25+ ini kali tertuju kepada Kristus, Juruselamat.
(0.96) (2Tim 3:8) (full: MENENTANG KEBENARAN. )

Nas : 2Tim 3:8

Guru palsu dalam gereja sering kali dapat dikenal karena mereka melawan atau mengabaikan kebenaran inti dari Injil

(lihat cat. --> 1Tim 4:1).

[atau ref. 1Tim 4:1]

(0.93) (2Tim 4:1) (sh: Menuju garis finis (Minggu, 1 September 2002))
Menuju garis finis

Sekali lagi Paulus berpesan pada Timotius untuk melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Namun, pada bagian ini Paulus memberikan alasan yang lain lagi, dari sudut pandang masa depan. Pertama, berkaitan dengan tugasnya sebagai pemberita firman dan pengajar, karena akan datang masa dimana orang lebih suka dengan ketidak benaran dan “dongeng” (ayat Suatu+kali+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">2-4). Kedua,karena penghakiman yang akan datang. Dua kali Paulus menyinggung pengajaran tentang Allah sebagai Hakim. Kesadaran ini seharusnya juga menjadi inspirasi yang membuat Timotius makin sungguh-sungguh melayani. Ketiga, Karena apa yang menanti Paulus “mahkota kebenaran” (ayat Suatu+kali+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">6-8), seperti atlit pada pertandingan olahraga Yunani/Romawi purba. Tetapi, mahkota kebenaran ini bukanlah imbalan setimpal atas jerih payah pelayanan Paulus. Paulus dengan jelas menyebutnya sebagai sesuatu yang “akan dikaruniakan”(ayat Suatu+kali+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">8, apodosei). “Mahkota kebenaran” itu melambangkan pembenaran yang datangnya dari Tuhan sendiri, walaupun dihadapan pengadilan dan dimata dunia, Paulus adalah pesakitan yang duduk dikursi terdakwa. Sudut pandang kemasa depan inilah yang menjadi dasar supaya Timotius sebagai pemberita firman bersikap siap sedia (ayat Suatu+kali+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">2), menguasai diri dalam segala hal (ayat Suatu+kali+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">4), dan “menunaikan” tugas pelayanannya, seperti seorang atlit yang mencapai garis finis dengan baik.

Renungkan: Pelayanan kita yang terutama adalah kehidupan kita sehari-hari.

Bagaimana kita dapat mencapai garis akhir, bergantung pada cara kita memandang diri sendiri: sebagai atlit yang harus terus memotivasi diri, berlatih dan berjuang, atau penonton yang duduk santai?

(0.92) (2Tim 4:9) (sh: Berani..... minta tolong?! (Senin, 2 September 2002))
Berani..... minta tolong?!

Pemberani. Itulah salah satu gambaran ideal yang harus ditampakkan oleh seorang pelayan Tuhan. Sifat lain yang sering dianggap “semarga” dengan keberanian adalah kemandirian, dan siap untuk memberikan pertolongan pada saat dibutuhkan. Sifat-sifat inilah yang justru tidak ditonjolkan Paulus kali ini.

Mengapa demikian? Ada cukup banyak alasan. Beberapa sahabat terdekat Paulus Seperti Timotius sendiri, Kreskes, Titus, dan lainnya,tidak sedang bersama dengannya. Juga Tikhikus, karena Paulus sendiri yang telah mengutusnya pergi. Selain itu, juga Demas yang telah membelot serta meninggalkan Paulus, bersama dengan orang-orang lain yang telah “meninggalkan aku” pada saat pembelaannya yang pertama di pengadilan (ayat Suatu+kali+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">16). Semua ini dilengkapi dengan kehadiran Aleksander, yang banyak berbuat jahat. Karena itu Paulus berani meminta tolong, terutama kepada Timotius, dan, secara tidak langsung, kepada Markus. Permintaan tolong ini merupakan pengakuan Paulus tentang ketidakberdayaan dirinya yang membutuhkan bantuan saudara-saudara yang lain.

Berani mengakui kebutuhan penting dalam pertumbuhan iman. Kerendahan hati ini melahirkan pengakuan, bahwa hanya Allah yang sanggup bertindak adil terhadap yang jahat (ayat Suatu+kali+AND+book%3A55&tab=notes" ver="">14), dan yang sanggup mendampingi, menguatkan, dan menjagainya.

Paulus, rasul yang dikenal tegar iman dan berkepribadian matang, bukanlah manusia super, yang selain terus mengandalkan pertolongan dan pemeliharaan Allah, juga selalu dapat mengatasi permasalahannya sendiri. Pauluspun ternyata membutuhkan Dukungan moril dari teman-temannya. Tindakan Paulus ini membukakan kepada kita tentang dua hal. Pertama, fungsi teman atau sahabat dalam persekutuan adalah saling menghibur, menguatkan, dan berbagi suka maupun duka. Kedua, hanya sahabat sejati yang memiliki kepekaan untuk bertindak memberikan pertolongan.

Renungkan: Kadang mengakui kesulitan dalam pertumbuhan kerohanian kita berarti kesempatan untuk meminta tolong. Sebaliknya, sering keengganan kita untuk meminta tolong adalah awal dari keangkuhan dan kebebalan, yang bermuara pada kejatuhan.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.12 detik
dipersembahkan oleh YLSA