Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 13 No. 2 Tahun 1998 >  ETIKA AMSAL SALOMO > 
III. HUBUNGAN ETIKA DENGAN IMAN 

Dalam Amsal Salomo kita menemukan kaitan hikmat dengan iman kepada TUHAN (Yahwe) yang merupakan pembunyian dari tetragrammaton YHWH dan dibaca atau diucapkan adonai oleh orang Israel (LAI menerjemahkan YHWH itu dengan "TUHAN").

Nama YHWH bukan sekadar menunjuk kepada gagasan tentang allah yang dikenal secara umum di Palestina, termasuk di antara bangsa Kanaan. Walaupun kitab Amsal Salomo banyak memuat kesamaan (bukan sama!) dengan kitab Pengajaran Amenemope dari Mesir, sangat jelas legitimasi wahyu (revelation) atau otoritas kitab itu dalam Alkitab sebagai firman Allah. Teologi yang terkandung di dalamnya khas milik umat Allah, bukan diambil alih dari Amenemope, dari Raja Mesir atau dari dewa-dewanya. Sejak awal jelas sekali bahwa aliran hikmat di Israel mengakui dan mengasihi Allah YHWH. Hal ini dapat dipahami mengingat sudah lama ada perjanjian antara Allah dan umat-Nya. Nama YHWH dalam Amsal Salomo cukup banyak walau tidak terdapat pada setiap koleksi atau pasal, bahkan kehadiran nama Allah ini cukup signifikan dalam Amsal 10-29. Ini sekaligus memberi kontras antara hikmat dari Tuhan dengan hikmat sekuler.1408

Banyak peneliti mengaitkan hikmat dalam Perjanjian Lama dengan hikmat di luar Israel, misalnya dengan El atau Elohim di Ugarit (H.P. Muller, ThWAT 11, 940). Namun tidak dapat disangkal bahwa nama YHWH selalu berkaitan dengan iman umat yang sudah ada dan terpelihara dalam hikmat yang lebih tua. Hal itu diperkuat lagi dengan rumusan "takut akan YHWH", yang berulang kali ditemukan dalam Amsal Salomo. Di sana tidak disebut "takut akan Elohim/El", tetapi langsung berulang-ulang dipakai dengan istilah YHWH yang kemudian disalin oleh LAI dengan "TUHAN". Istilah percaya kepada TUHAN berkaitan dengan perilaku seperti dalam Amsal 3:5-6. Ayat 5 berbunyi "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri". Ini bisa disebut sebagai iman. Lalu menyusul ayat 6 "Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu". Pemahaman vertikal iman kepada TUHAN sebagai Allah atas setiap orang dalam umat Israel dan ajakan "takut akan TUHAN" atau "setia kepadaNya" memotivasi orang untuk "berjalan dengan jujur." Ini merupakan unsur penting dalam etika Amsal Salomo (bdk. 14:2; 12:22).



TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA