Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 10 No. 1 Tahun 1995 >  TEOLOGIA HARUN HADIWIJONO DAN CALVINISME (UPAYA TELAAH PERBANDINGAN PERBEDAAN KEDUANYA) > 
PANDANGAN TENTANG ALKITAB 

1. Calvinisme

Alkitab adalah firman Allah dan merupakan otoritas final terhadap kepercayaan dan perbuatan Kristen. Roh Kudus dalam cara-Nya yang khusus dan penuh misteri menyatakan kehendak dan karya Allah dan membimbing (Ingg: guided) para penulis dalam penulisan mereka.

Alkitab menyatakan Allah dan rencana-Nya pada kita namun Alkitab juga tetap memiliki misteri keberadaan ilahi yang tidak dapat dijangkau pemikiran manusia541 Dasar Alkitabnya untuk hal ini adalah Ul. 29:29.

Alkitab adalah firman Allah karena pencerahan Roh Kudus sebagai kesaksian internal. Jadi bukan karena logika, sejarah atau argumentasi lainnya. Bukti paling tinggi bagi Alkitab pada umumnya terpancar dari diri Allah yang berbicara dalam Alkitab itu, yakni pada kesaksian Roh Kudus yang tersembunyi.542 Kesaksian Roh Kudus lebih unggul dari alasan logis manapun juga, sebagaimana Allah sendiri sudah cukup memberi kesaksian tentang diri-Nya di dalam firman-Nya.

2. Dr. Harun Hadiwijono

Dr. Harun membagi penyataan dalam dua kategori yakni penyataan yang tidak langsung dan yang langsung.543 Penyataan tidak langsung adalah penyataan Allah yang diberikan dengan karya-Nya di dalam alam semesta dan di dalam karya pemeliharaan-Nya atau di dalam sejarah. Sedangkan penyataan langsung atau puncak penyataan Allah adalah Tuhan Yesus Kristus, yakni Firman yang telah menjadi manusia.

Alkitab adalah hasil penulisan manusia yang bersaksi. Yang menjadikan Kitab suci berdaulat bukan sifatnya yang ilahi, melainkan karena Kitab suci berisi kesaksian akan karya penyelamatan Kristus, Firman Allah yang sejati.544 Di dalam Alkitab manusia bersaksi tentang karya penyelamatan Allah yang dilakukan dalam Kristus, tetapi di dalam segala usaha manusia itu Roh Kudus bersaksi tentang Kristus.545 Alkitab oleh karenanya adalah alat Roh Kudus untuk menyaksikan karya penyelamatan Kristus. Baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru adalah kesaksian tentang karya penyelamatan Allah yang dilakukan dalam Kristus.546

Kitab suci sebagai kitab, sebagai buku memang terikat kepada waktu dan tempat akan tetapi itu tidak berarti bahwa Kristus, Firman Allah yang sejati terikat kepada waktu dan tempat.547 Alkitab sebagai kitab kesaksian tentang penyataan atau wahyu ilahi yang ditulis oleh orang-orang yang terikat pada tempat dan zaman ketika mereka memberikan kesaksian itu, maka Alkitab terikat juga kepada bahasa, tata cara dan lain sebagainya dari orang-orang yang bersaksi.548

Demikianlah orang-orang yang menyaksikan bagaimana Tuhan Allah memperkenalkan kasih-Nya kepada mereka, diwajibkan meneruskan berita tentang karya Tuhan Allah itu kepada orang lain serta kepada keturunan berikutnya.549 Pembukuan penyataan Tuhan Allah itu menjadikan kita, orang-orang yang hidup setelah zaman Tuhan Yesus dapat bersekutu dengan Tuhan Allah.

3. Perbandingan

Dalam uraian mengenai penyataan Allah pada manusia Dr. Harun kurang menekankan Alkitab sebagai penyataan Allah yang khusus, yang dapat membawa manusia pada keselamatan. Hal ini membedakannya dari semangat dan dasar teologi Reformed yang sangat menjunjung tinggi Alkitab.550 Demikian juga secara khusus membedakannya dengan Calvinisme yang menekankan Sola Scriptura.551

Memang Dr. Harun tidak sama persis dengan teolog Neo-Ortodoks seperti Karl Barth yang begitu menegaskan Yesus Kristus sebagai jantung revelasi hingga menolak semua keberadaan penyataan apapun di luar Kristus.552 Namun dia sangat menekankan Yesus Kristus sebagai penyataan langsung Allah sehingga secara tidak langsung menyisihkan nilai kepentingan Alkitab yang merupakan penyataan Allah yang ilahi.553

Secara sekilas pandangan tentang pengilhaman Alkitab antara Calvinisme dan Dr. Harun tidak berbeda, namun keduanya memberi tekanan yang berbeda. Keduanya memandang pengilhaman dan penulisan Alkitab adalah hasil 'kerja sama' Roh Kudus dan para penulis. Namun Calvinisme lebih menekankan peranan Roh Kudus sebagai yang utama sedangkan Dr. Harun sebaliknya seperti yang ternyata dalam contoh-contoh kutipan berikut ini:

Apakah pada waktu itu Paulus hanya berfungsi sebagai medium, yang kosong, yang kemudian diisi dengan Roh Kudus dan Roh Kudus inilah yang berbicara melalui mulut Paulus? Kami kira tidak. Pada waktu itu Paulus bersaksi sendiri. Sekalipun demikian sekalipun semua kata-kata yang diucapkannya itu adalah kata-kata manusia, kesaksian manusia namun dapat dikatakan juga bahwa Roh Kudus turut bersaksi di dalam kesaksian Paulus itu. Sebab Roh Kudus menurut Alkitab, bersaksi dengan perantaraan kesaksian manusia.

Sekalipun segala kesaksiannya itu adalah hasil pekerjaannya sendiri, akan tetapi para rasul yakin bahwa Roh Kudus ada di belakangnya.

Sekalipun demikian, tidak semua kata-kata Paulus yang telah diucapkan demi kepentingan jemaat itu adalah firman Tuhan. Sebab rasul Paulus dapat dengan jelas membedakan pikirannya sendiri dengan pikiran Tuhannya (1Kor 7:6,7).

Dr. Harun sangat menekankan bahwa Alkitab merupakan kesaksian manusia akan karya penyelamatan Kristus. Penekanan sedemikian dapat mengakibatkan dampak lebih jauh yang menyimpang dari Calvinisme. Ajaran Calvin meyakini bahwa Alkitab bukan sekedar catatan yang dibuat manusia untuk menyaksikan tentang Tuhan Yesus Kristus. Alkitab adalah wahyu Allah yang tertulis, yang dipilih Allah (bukan semata-mata hasil karya otak manusia) untuk menyaksikan tentang karya penyelamatan-Nya dalam Tuhan Yesus Kristus dan kehendak Allah atas manusia dalam hubungan dengan karya penyelamatan tersebut.554

Konsep bahwa Alkitab hanyalah catatan kesaksian dapat mengarah pada pemikiran bahwa keabsahan Alkitab bergantung pada pengalaman pribadi pembaca ketika percaya dan memperoleh 'persekutuan dengan Allah Bapa di dalam Kristus'. Hal ini tersirat dalam kutipan sebagai berikut;555

Sekarang Yohanes menyaksikan penyataan Allah di dalam Kristus itu kepada mereka yang dikirimi suratnya. Jika mereka percaya kepada kesaksian Yohanes itu, mereka tidak menganggap Yohanes sebagai penipu. Percaya kepada kesaksian Yohanes sebagai kesaksian yang benar berarti, bahwa mereka percaya kepada Yesus Kristus sebagai penyataan Tuhan Allah. Demikianlah penyaksian penyataan Tuhan Allah tadi menjadikan orang lain dapat bersekutu dengan Tuhan Allah sendiri.

Pandangan sedemikian mendekati pemikiran Karl Barth khususnya tentang Alkitab, seperti yang ternyata dalam kutipan sebagai berikut;556

The word is God's communication to humans; his self-disclosure in Jesus Christ. It is a human document and becomes the Word only as the Holy Spirit testifies to it; thus use of higher and lower criticism is permissible and necerssary. Further if Scripture has authority only as it witnesses to the Word, then it has no authority in and of itself.

Bandingkan dengan beberapa kutipan tulisan Dr. Harun berikut ini:

Firman Tuhan Allah adalah alat komunikasi Tuhan Allah dengan manusia. Di dalam PB ada gagasan baru, yaitu bahwa penyataan atau perkenalan Tuhan Allah yang dengan FirmanNya itu diwujudkan di dalam diri Tuhan Yesus Kristus.557

Alkitab adalah alat Roh Kudus untuk menyaksikan karya penyelamatan Kristus ... Maka Alkitab tidak boleh dipisahkan dari isinya (yaitu keselamatan di dalam Kristus) dan dari tabiatnya sebagai kesaksian tentang Kristus Yesus.558

Kemiripan pandangan ini mengandaikan penyimpangan yang sama yang telah dilakukan Karl Barth. Barth meyakini Alkitab dengan jelas menyaksikan bahwa manifestasi yang paling mulia dari penyingkapan Firman adalah dalam diri Tuhan Yesus Kristus sendiri (Yoh 1:1,14 ;Ibr 1:2 Wah 19:13). Jadi meskipun Barth juga mengatakan bahwa Alkitab adalah Penyataan Allah yang tertulis, maka pengertian implisitnya adalah sekunder, karena baginya seluruh Alkitab hanyalah catatan yang menunjukkan dan menyaksikan tentang Yesus Kristus.559

Selanjutnya demi mendapat pengertian yang hakiki dari kesaksian dalam Alkitab maka usaha penafsiran Alkitab mutlak sangat penting, seperti dinyatakan dalam kutipan berikut ini;

Kesaksian manusia tentang karya penyelamatan Kristus adalah kesaksian Roh Kudus, dengan syarat, jikalau kesaksian itu adalah benar, tidak menyimpang dari kenyataannya. Bagi kita yang hidup pada zaman sekarang ini hal itu berarti, bahwa tafsiran yang benar adalah hal yang menentukan. Bukan segala uraian yang diambil dari Alkitab adalah firman Tuhan. Uraian itu adalah firman Tuhan jika meneruskan kerygma atau berita yang benar dari Alkitab.560

Usaha penafsiran ini sedemikian penting karena menentukan nilai firman Tuhan dalam Alkitab bagi pembaca.561 Dan dari pemikiran ini secara tersirat hendak dikatakan bahwa Alkitab tidak selalu merupakan firman Allah karena bergantung pada syarat tertentu misalnya tafsiran yang benar. Sampai di sini kita berhadapan dengan hal yang sangat prinsipil dalam Calvinisme atau teologi Reformed. Apakah Alkitab adalah firman Allah ataukah hanya berisi firman Allah.

Sangatlah dini untuk menggolongkan bibliologi Dr. Harun sebagai doktrin yang mengarah pada kelompok Neo ortodoks. Uraian singkat dalam artikel ini tidak cukup valid untuk itu,dan juga dalam beberapa segi Dr. Harun berbeda pandangan dengan Barth sebagai tokoh Neo ortodoks. Namun pada akhirnya terlihat bahwa bibliologi Dr. Harun berbeda dengan Calvinisme, walaupun hal ini tidak jelas tampak tersurat. Hal ini disebabkan pemakaian istilah yang sama namun seringkali berbeda definisi dan arti atau konotasinya.



TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA