Yeremia 5:26
Konteks5:26 Sesungguhnya, di antara umat-Ku terdapat orang-orang fasik h yang memasang jaringnya; i seperti penangkap burung mereka memasang perangkapnya, j mereka menangkap manusia.
Yeremia 7:16
KonteksYeremia 9:1-2
Konteks9:1 Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata 1 , j maka siang malam aku akan menangisi k orang-orang puteri bangsaku l yang terbunuh! 9:2 Sekiranya di padang gurun m aku mempunyai tempat penginapan bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan, maka aku akan meninggalkan bangsaku dan menyingkir dari pada mereka! Sebab mereka sekalian adalah orang-orang berzinah, n suatu kumpulan orang-orang yang tidak setia. o
Yeremia 11:21
Konteks11:21 Sebab itu beginilah firman TUHAN tentang orang-orang Anatot a yang ingin mencabut nyawaku b dengan mengatakan: "Janganlah bernubuat c demi nama TUHAN, supaya jangan engkau mati d oleh tangan kami!" --
Yeremia 24:5
Konteks24:5 "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sama seperti buah ara yang baik ini, demikianlah Aku akan memperhatikan untuk kebaikannya orang-orang Yehuda yang Kubawa n dari tempat ini ke dalam pembuangan, ke negeri orang-orang Kasdim.
Yeremia 43:9
Konteks43:9 "Ambillah di tanganmu batu-batu d besar dan sembunyikanlah itu di tanah liat e dekat pintu masuk istana f Firaun di Tahpanhes di hadapan mata orang-orang Yehuda itu,
Yeremia 50:28
Konteks50:28 Dengar! Pelarian-pelarian b dan orang-orang yang terluput dari negeri Babel datang memberitahukan di Sion c tentang pembalasan d TUHAN, Allah kita, pembalasan karena bait suci-Nya. e
[9:1] 1 Full Life : MATAKU JADI PANCURAN AIR MATA.
Nas : Yer 9:1-26
Yeremia terus mengungkapkan kepedihannya atas umat Allah yang memberontak serta penolakan mereka untuk bertobat dan dengannya lolos dari kemusnahan yang akan datang. Ia ingin menangis, tetapi kesedihannya terlalu dalam untuk air mata. Teriakan tentang kutukan, tuduhan bersalah, dan peringatan tentang hukuman yang tidak terelakkan diselang-selingi sepanjang pasal ini. Yeremia sering kali disebut "nabi yang menangis" (bd. Yer 14:17), ia menangis siang dan malam untuk umat yang terlalu keras hati sehingga tidak menyadari dekatnya malapetaka mereka; karena perasaan sedih yang amat hebat, secara tradisional Yeremia dianggap penulis kitab Ratapan
(lih. Pendahuluan kitab Ratapan).