Yeremia 9:1-2
Konteks9:1 Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata 1 , j maka siang malam aku akan menangisi k orang-orang puteri bangsaku l yang terbunuh! 9:2 Sekiranya di padang gurun m aku mempunyai tempat penginapan bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan, maka aku akan meninggalkan bangsaku dan menyingkir dari pada mereka! Sebab mereka sekalian adalah orang-orang berzinah, n suatu kumpulan orang-orang yang tidak setia. o
Yeremia 15:10
KonteksYeremia 18:19-22
Konteks18:19 Perhatikanlah aku, ya TUHAN, dan dengarkanlah suara pengaduanku! a 18:20 Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? b Namun mereka telah menggali pelubang c untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri d di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela e mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka. 18:21 Sebab itu serahkanlah anak-anak mereka kepada kelaparan, f dan biarkanlah mereka dipancung pedang! g Biarlah isteri-isteri mereka kehilangan anak dan suami; h biarlah laki-laki mereka mati oleh sampar, dan pemuda-pemuda i mereka mati karena pedang di pertempuran! 18:22 Biarlah kedengaran jeritan j dari rumah-rumah mereka, apabila Engkau dengan tiba-tiba mendatangkan gerombolan perampok kepada mereka! Sebab mereka telah menggali pelubang k untuk menangkap aku, dan telah memasang jerat l untuk kakiku.
Yeremia 20:7-9
Konteks[9:1] 1 Full Life : MATAKU JADI PANCURAN AIR MATA.
Nas : Yer 9:1-26
Yeremia terus mengungkapkan kepedihannya atas umat Allah yang memberontak serta penolakan mereka untuk bertobat dan dengannya lolos dari kemusnahan yang akan datang. Ia ingin menangis, tetapi kesedihannya terlalu dalam untuk air mata. Teriakan tentang kutukan, tuduhan bersalah, dan peringatan tentang hukuman yang tidak terelakkan diselang-selingi sepanjang pasal ini. Yeremia sering kali disebut "nabi yang menangis" (bd. Yer 14:17), ia menangis siang dan malam untuk umat yang terlalu keras hati sehingga tidak menyadari dekatnya malapetaka mereka; karena perasaan sedih yang amat hebat, secara tradisional Yeremia dianggap penulis kitab Ratapan
(lih. Pendahuluan kitab Ratapan).
[15:10] 2 Full Life : CELAKA AKU, YA IBUKU.
Nas : Yer 15:10
Yeremia mengeluh kepada Tuhan karena dikutuki seluruh penduduk negeri itu; Tuhan menanggapi (ayat Yer 15:11-14) dengan mengatakan kepadanya bahwa ketika hukuman tiba, musuh-musuhnya akan meminta pertolongan kepadanya (bd. Yer 21:1-7; 37:1-10,17-20; 38:14-18).
[20:7] 3 Full Life : YA TUHAN.
Nas : Yer 20:7-18
Yeremia mengungkapkan kepada Allah perasaan yang bertentangan berupa kesedihan yang sangat dan perasaan tertekan yang mendalam di satu pihak, namun iman serta kepercayaan yang gigih kepada Allah di pihak lain.
[20:7] 4 Full Life : ENGKAU TELAH MEMBUJUK AKU.
Nas : Yer 20:7
Yeremia menyatakan bahwa dirinya telah dipaksa untuk menjadi nabi oleh tekanan ilahi sehingga mengakibatkan dirinya dipermalukan dan dicemooh. Beritanya, yang belum tergenapi, terus ditertawai dan diejek, dan ia sendiri dipandang rendah oleh orang-orang senegerinya.
[20:9] 5 Full Life : FIRMAN ... SEPERTI API.
Nas : Yer 20:9
Bagaimanapun Yeremia berusaha, ia tidak bisa menahan berita ilahi di dalam dirinya. Ia sepenuhnya ikut merasakan murka ilahi terhadap dosa-dosa bangsa itu. Sang nabi merasa begitu menyata dengan Allah dan kepentingan-Nya sehingga ia harus memberitakan firman Allah, bahkan sekalipun hal itu mendatangkan rasa sakit dan penderitaan yang sangat hebat atas dirinya.