Wahyu 4:5
Konteks4:5 Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh u yang menderu, dan tujuh obor v menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh w Allah 1 .
Wahyu 10:3-4
Konteks10:3 dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa y yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh 2 z itu memperdengarkan suaranya. 10:4 Dan sesudah ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya, a tetapi aku mendengar suatu suara dari sorga b berkata: "Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya! c "
Wahyu 11:19
Konteks11:19 Maka terbukalah Bait Suci n Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya o di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh p dan gempa bumi dan hujan es lebat. q
[4:5] 1 Full Life : KETUJUH ROH ALLAH.
Nas : Wahy 4:5
Ketujuh Roh Allah melambangkan kehadiran Roh Kudus di takhta Allah. Bahasa ini barangkali datang dari ketujuh aspek ungkapan Roh dalam Yes 11:2. Roh Kudus itu seperti api yang menyala, penuh dengan hukuman terhadap dosa dan penuh dengan kesucian Allah (bd. Yes 4:4; Yoh 16:8).
[10:3] 2 Full Life : KETUJUH GURUH.
Nas : Wahy 10:3
Ini menunjukkan beberapa aspek dari murka dan hukuman Allah yang akan datang (bd. Wahy 8:5; 11:19; 16:18), walaupun Yohanes dilarang untuk menyingkapkan berita dari ketujuh bunyi guruh itu (ayat Wahy 10:4). Hal ini menunjukkan bahwa selama masa kesengsaraan itu, hukuman-hukuman yang tidak dinyatakan dalam meterai-meterai, sangkakala-sangkakala, dan cawan-cawan itu akan terjadi. Oleh karena itu, tak seorang pun yang tahu sebelumnya apa yang akan terjadi. Karena itu janganlah kita menjadi dogmatis berkenaan dengan urutan peristiwa-peristiwa yang ada dalam kitab Wahyu.