Lukas 1:46-55
KonteksLukas 1:68-79
Konteks1:68 "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, x sebab Ia melawat umat-Nya y dan membawa kelepasan baginya, 1:69 Ia menumbuhkan sebuah tanduk z keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, a hamba-Nya itu, 1:70 --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya b yang kudus-- 1:71 untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, 1:72 untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang c kita dan mengingat akan perjanjian-Nya d yang kudus, 1:73 yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, e bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, 1:74 supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya f tanpa takut, g 1:75 dalam kekudusan dan kebenaran 2 h di hadapan-Nya seumur hidup kita. 1:76 Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi i Allah Yang Mahatinggi; j karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, k 1:77 untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa l mereka, 1:78 oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi m dari tempat yang tinggi, 1:79 untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut n untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera. o "
Lukas 2:14
Konteks2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera b di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
[1:47] 1 Full Life : ALLAH JURUSELAMATKU.
Nas : Luk 1:47
Dengan kata-kata ini Maria mengakui kebutuhannya sendiri akan keselamatan, dialah orang berdosa yang memerlukan Kristus sebagai "Juruselamat". Kepercayaan bahwa Maria sendiri dikandung secara tak bernoda dan hidup tanpa dosa tidak pernah diajarkan di dalam Alkitab (bd. Rom 3:9,23).
[1:75] 2 Full Life : KEKUDUSAN DAN KEBENARAN.
Nas : Luk 1:75
Tujuan utama penebusan kita adalah pembebasan dari kerajaan Iblis (Kis 26:18) supaya melayani Allah "dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita" (bd. Ef 1:4). Setiap anak Tuhan harus berusaha untuk mencapai suatu kehidupan yang kudus dan benar di dalam dunia yang jahat ini. Kehidupan yang kudus ini ada "di hadapan-Nya", yaitu di hadirat Allah.