Kolose 1:3-4
KonteksKolose 3:8
Konteks3:8 Tetapi sekarang, buanglah i semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah j dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. k
Kolose 4:6
Konteks4:6 Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih 1 , w jangan hambar, x sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. y
Kolose 4:9
Konteks4:9 Ia kusuruh bersama-sama dengan Onesimus, c saudara kita yang setia dan yang kekasih, seorang dari antaramu. d Mereka akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang terjadi di sini.
Kolose 4:13
Konteks4:13 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang dia, bahwa ia sangat bersusah payah untuk kamu dan untuk mereka yang di Laodikia m dan Hierapolis.
Kolose 4:18
Konteks4:18 Salam dari padaku, Paulus. Salam ini kutulis dengan tanganku u sendiri. Ingatlah v akan belengguku 2 . w Kasih karunia menyertai kamu. x
[4:6] 1 Full Life : KATA-KATAMU ... PENUH KASIH.
Nas : Kol 4:6
Tutur kata seorang percaya seharusnya menyenangkan, menarik, baik hati, dan sangat ramah. Perkataan itu harus merupakan hasil dari pekerjaan kasih karunia Allah di dalam hati kita dan kita mengucapkan kebenaran dengan kasih (Ef 4:15). "Jangan hambar" mungkin berarti percakapan yang sopan, dan ditandai oleh kesucian bukan kemesuman (bd. Ef 4:29). Bagaimanapun juga, tutur kata yang sopan tidak mengesampingkan kata-kata yang keras dan tegas, bila perlu, untuk menentang orang-orang percaya palsu yang adalah seteru salib (lih. Mat 23:1-39; Kis 15:1-2; Gal 1:9).
[4:18] 2 Full Life : INGATLAH AKAN BELENGGUKU.
Nas : Kol 4:18
Selama Paulus ditahan di Roma untuk pertama kalinya ia menulis Surat Kolose, Filemon, Efesus, dan Filipi. Sekalipun ia ditahan di penjara secara tidak adil selama empat tahun lebih, perhatikanlah bahwa surat-surat ini penuh dengan "ucapan syukur" (Kol 1:3,12; 2:7; 3:15; 4:2), "kasih karunia" (Ef 1:2,6-7; 2:5; 3:2; 4:7; 6:24), "sukacita" (Fili 1:4,18; Fili 2:2; 3:1; 4:1,4), dan "kasih" (Filem 1:5,7,9).