Ibrani 5:9
Konteks5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, q Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya 1 ,
Ibrani 9:11
KonteksKristus adalah Pengantara dari perjanjian yang baru
9:11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar u untuk hal-hal yang baik yang akan datang: v Ia telah melintasi kemah w yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, x --artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
Ibrani 10:29
Konteks10:29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak k Anak Allah 2 , l yang menganggap najis darah perjanjian m yang menguduskannya, n dan yang menghina Roh o kasih karunia? p
Ibrani 12:11
Konteks12:11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai x kepada mereka yang dilatih olehnya.
Ibrani 12:19
Konteks12:19 kepada bunyi sangkakala k dan bunyi suara l yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka, m
Ibrani 13:20
Konteks13:20 Maka Allah damai sejahtera, w yang oleh darah perjanjian x yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati y Gembala Agung segala domba, z yaitu Yesus, Tuhan kita,
[5:9] 1 Full Life : KESELAMATAN ... BAGI SEMUA ORANG YANG TAAT KEPADA-NYA.
Nas : Ibr 5:9
Keselamatan abadi yang diperoleh melalui penderitaan Yesus (ayat Ibr 5:8) tersedia hanya bagi mereka yang taat kepada-Nya melalui iman. Iman yang menyelamatkan adalah iman yang taat (Yoh 8:31; Rom 1:5; 16:26; Yak 2:17-26).
[10:29] 2 Full Life : MENGINJAK-INJAK ANAK ALLAH.
Nas : Ibr 10:29
Berbuat dosa terus-menerus dengan sadar setelah menerima pengetahuan mengenai kebenaran (ayat Ibr 10:26) berarti
- (1) bersalah karena menginjak-injak Yesus Kristus, menghina Dia serta memandang rendah hidup dan kematian-Nya;
- (2) menilai darah Kristus tidak layak menerima kesetiaan kita; dan
- (3) menghina dan memberontak terhadap Roh Kudus yang membawa kasih
karunia Allah di dalam hati kita
(lihat art. KEMURTADAN PRIBADI).