Ayub 5:17
Konteks5:17 Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur p Allah 1 ; sebab itu janganlah engkau menolak didikan q Yang Mahakuasa. r
Ayub 15:16
Konteks15:16 lebih-lebih lagi orang yang keji dan bejat, u yang menghirup kecurangan v seperti air. w
Ayub 16:11
Konteks16:11 Allah menyerahkan aku kepada orang lalim, dan menjatuhkan aku ke dalam tangan orang fasik. h
Ayub 16:19
Konteks16:19 Ketahuilah, sekarangpun juga, Saksiku x ada di sorga 2 , y Yang memberi kesaksian bagiku ada di tempat yang tinggi. z
Ayub 18:21
Konteks18:21 Sungguh, demikianlah tempat kediaman m orang yang curang, n begitulah tempat o tinggal orang yang tidak mengenal Allah. p "
Ayub 19:3
Konteks19:3 Sekarang telah sepuluh kali s kamu menghina t aku, kamu tidak malu menyiksa aku.
Ayub 20:3
Konteks20:3 Kudengar teguran t yang menghina aku, tetapi yang menjawab aku ialah akal budi yang tidak berpengertian.
Ayub 21:20
Konteks21:20 sebaiknya matanya sendiri melihat kebinasaannya, e dan ia sendiri minum f dari murka Yang Mahakuasa! g
Ayub 34:22
Konteks34:22 tidak ada kegelapan e ataupun kelam kabut, f di mana orang-orang yang melakukan kejahatan dapat bersembunyi. g
Ayub 36:6
Konteks36:6 Ia tidak membiarkan orang fasik hidup, w tetapi memberi keadilan x kepada orang-orang sengsara;
[5:17] 1 Full Life : MANUSIA YANG DITEGUR ALLAH.
Nas : Ayub 5:17-27
Elifas berpendapat bahwa jikalau Allah menegur seseorang dan orang itu menanggapinya dengan benar, maka Allah akan membebaskannya dari segala malapetaka.
- 1) Pikiran yang keliru ini ditentang oleh penulis surat Ibrani yang menyatakan bahwa beberapa dari tokoh iman PL yang terbesar dianiaya, menderita kekurangan, disiksa dan bahkan dibunuh; orang-orang benar ini tidak pernah mengalami kelepasan total dalam hidup ini (Ibr 11:36-39).
- 2) Alkitab sama sekali tidak mengajarkan bahwa Allah akan melenyapkan semua kesulitan dan penderitaan dari kehidupan kita. Orang saleh tidak senantiasa lolos dari kesulitan dalam hidup ini.
[16:19] 2 Full Life : SAKSIKU ADA DI SORGA.
Nas : Ayub 16:19
Dengan iman Ayub dapat menguasai semua keragu-raguannya mengenai kebaikan Allah, karena ia menyatakan bahwa Allah sendiri akan bersaksi bahwa dirinya tidak bersalah. Ia ingin agar Allah membela perkaranya di mahkamah sorga. Kerinduan akan seorang pengantara untuk membela diri kita di hadapan Allah menjadi kenyataan di dalam Yesus Kristus. Melalui Dia Allah "mendamaikan kita dengan diri-Nya" (2Kor 5:18); "kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil" (1Yoh 2:1).