1 Korintus 1:26-29
Konteks1:26 Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: b menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, c tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. 1:27 Tetapi apa yang bodoh d bagi dunia, dipilih e Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah 1 untuk memalukan apa yang kuat, 1:28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, f dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti 2 , 1:29 supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. g
Yakobus 2:5-6
Konteks2:5 Dengarkanlah, hai saudara-saudara w yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin 3 oleh dunia ini x untuk menjadi kaya dalam iman y dan menjadi ahli waris Kerajaan z yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia? a 2:6 Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. b Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan? c
[1:27] 1 Full Life : APA YANG BODOH ... DIPILIH ALLAH.
Nas : 1Kor 1:27
Dalam ayat 1Kor 1:25-29, Paulus menekankan bahwa standar dan nilai Allah itu berbeda dengan yang diterima oleh dunia; pada saat ini Allah sedang mengupayakan keruntuhan standar dan hikmat palsu dunia ini.
[1:28] 2 Full Life : MENIADAKAN APA YANG BERARTI.
Nas : 1Kor 1:28
Melalui penyaliban dan kebangkitan Yesus (ayat 1Kor 1:18,23) dan melalui pemilihan apa yang tidak terpandang bagi dunia (ayat 1Kor 1:26-27), Allah meniadakan hal-hal yang dihargai pada zaman sekarang ini. Allah sedang mengupayakan berakhirnya filsafat dan psikologi manusia, bersama segenap sistem dunia lainnya.
[2:5] 3 Full Life : BUKANKAH ALLAH MEMILIH ORANG-ORANG YANG DIANGGAP MISKIN.
Nas : Yak 2:5
Orang miskin adalah istimewa dan berharga bagi Allah (bd. Yes 61:1; Luk 4:18; 6:20; 7:22). Sering kali justru mereka yang miskin di dunia inilah yang paling kaya di dalam iman dan karunia-karunia rohani dan yang, dalam kebutuhannya, berseru dengan lebih sungguh-sungguh kepada Allah dengan kerinduan yang sangat akan kehadiran, kemurahan, dan pertolongan-Nya (Luk 6:20-21). Mereka yang tertindas secara ekonomi di dunia ini belajar bahwa mereka tidak dapat mempercayai harta kekayaan materiel. Oleh karena itu, mereka lebih siap menanggapi undangan Yesus untuk "datang kepada-Ku kamu yang letih lesu dan berbeban berat" (Mat 11:28;
lihat art. KEKAYAAN DAN KEMISKINAN).