FILSAFAT

Selalu ada kecenderungan dalam pemikiran Kristen untuk mencurigai filsafat dan penalaran manusiawi. Paulus (1Kor. 1:16 dst.) merendahkan *hikmat manusia, karena tidak berkuasa menyelamatkan, dibandingkan dengan 'kebodohan salib'. Pada zaman modern ungkapan klasik bahwa Allah hanya dikenal melalui *penyataan Allah sendiri dalam Kristus dan tidak sebagai suatu konsep yang dapat dibuktikan dengan penalaran filsafat, terdapat dalam penjelasan Karl *Berth atas Surat Roma (1919; terjemahan bahasa Inggris 1933).

Akan tetapi, *penafsiran Alkitab yang lebih bersahabat ada di Aleksandria, yang menghargai filsafat dengan sungguh-sungguh. Klemens dan Origenes mengakui adanya hal-hal yang kurang dapat dipercaya dalam cerita-cerita Alkitab, sekalipun mereka ditentang oleh orang-orang seperti Tertulianus, yang hanya dapat melihat arti harfiah dalam teks dan bertanya: 'Apa yang sama antara Yerusalem dan Atena?'