Kitab Yehezkiel adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam bagian nabi-nabi besar. Kitab ini ditulis oleh nabi Yehezkiel, yang hidup pada abad ke-6 SM, selama masa pembuangan bangsa Israel di Babel.
Pasal
16 dari Kitab Yehezkiel berbicara tentang penggambaran Allah terhadap Yerusalem sebagai seorang bayi perempuan yang ditinggalkan dan ditemukan oleh Allah. Ayat-ayat sebelumnya menggambarkan bagaimana Allah telah memberikan berkat dan kemakmuran kepada Yerusalem, tetapi Yerusalem malah mempersembahkan dirinya kepada berhala-berhala dan melakukan perzinahan rohani dengan bangsa-bangsa lain.
Latar belakang historis dari pasal ini adalah masa ketika Yerusalem sedang mengalami kehancuran dan pembuangan oleh bangsa Babel. Yehezkiel sebagai nabi diberikan penglihatan oleh Allah untuk menggambarkan dosa-dosa Yerusalem dan hukuman yang akan mereka terima.
Dalam konteks budaya, perzinahan rohani yang digambarkan dalam pasal ini adalah perumpamaan untuk pengkhianatan Yerusalem terhadap Allah, yang telah memberikan berkat dan perlindungan kepada mereka.
Secara literatur, pasal ini menggunakan bahasa metaforis dan gambaran yang kuat untuk menggambarkan hubungan antara Allah dan Yerusalem. Penggambaran bayi perempuan yang ditinggalkan dan ditemukan oleh Allah menggambarkan kasih dan belas kasihan Allah terhadap Yerusalem, tetapi juga menggambarkan dosa dan pengkhianatan Yerusalem terhadap Allah.
Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya setia kepada Allah dan konsekuensi dari pengkhianatan terhadap-Nya. Allah menghukum Yerusalem karena dosa-dosanya, tetapi juga menjanjikan pemulihan dan pengampunan jika mereka bertobat.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yehezkiel menggambarkan bagaimana Allah telah memberikan berkat dan kemakmuran kepada Yerusalem, tetapi Yerusalem malah mempersembahkan dirinya kepada berhala-berhala dan melakukan perzinahan rohani dengan bangsa-bangsa lain. Allah menggambarkan Yerusalem sebagai bayi perempuan yang ditinggalkan dan ditemukan oleh-Nya, yang kemudian dibesarkan dan dihiasi dengan berbagai perhiasan. Namun, Yerusalem malah menggunakan perhiasan-perhiasan tersebut untuk berbuat zinah dengan bangsa-bangsa lain.
Dengan demikian, pasal
16 dari Kitab Yehezkiel menggambarkan dosa dan hukuman Yerusalem, tetapi juga menekankan kasih dan belas kasihan Allah yang siap memberikan pengampunan jika mereka bertobat.