
Boks Temuan
 |
1 Elihu marah kepada Ayub dan ketiga temannya. 6 Karena hikmat bukan dari usia, dia membela keberaniannya yang masih muda. 11 Dia menegur mereka karena tidak meyakinkan Ayub. 16 Semangatnya untuk berbicara. |
Elihu mengemukakan pendapatnya
32:1 KETIGA teman Ayub itu tidak mau menjawab Ayub lagi karena ia kukuh menyatakan diri tidak bersalah.
32:2 Lalu Elihu putra Barakheel dari kaum Ram, orang Bus, menjadi marah karena Ayub menganggap dirinya lebih benar daripada Allah dan tidak mau mengaku bahwa ia telah berbuat dosa.
1
32:3 Ia juga marah kepada ketiga sahabat Ayub karena mereka berani menghakimi Ayub tanpa dapat menunjukkan kesalahannya.
32:4 Sampai saat itu dengan sabar Elihu menunggu kesempatan untuk berbicara dengan Ayub, karena mereka lebih tua daripadanya.
32:5 Ketika ia melihat mereka tidak memberi tanggapan lagi dan diam saja, maka dengan marah ia pun mulai berbicara.
32:6 "Aku ini masih muda dan kalian sudah tua; itu sebabnya aku menahan diri dan tidak berani menyatakan pendapatku,
32:7 karena aku pikir orang yang lebih tua biasanya lebih bijaksana.
32:8 Tetapi ternyata usia bukan ukuran yang dapat menentukan apakah seseorang bijaksana atau tidak. Sesungguhnya, roh di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang menjadikan seseorang bijaksana, bukan umurnya atau lama hidupnya.
2
32:9 (32-8)
32:10 Marilah, dengarkanlah aku pada saat aku mengemukakan pendapatku.
32:11 "Aku sudah lama menanti sambil mendengarkan uraian kalian dengan saksama, tetapi tidak seorang pun di antara kalian yang dapat meyakinkan Ayub bahwa ia orang berdosa, atau memberikan bukti bagi tuduhan kalian.
32:12 (32-11)
32:13 Janganlah kalian mengaku sudah memiliki hikmat dengan berkata, 'Hanya Allah yang dapat meyakinkan orang akan dosa-dosanya.'
32:14 Apabila Ayub berbantah-bantah dengan aku, maka jawabanku kepadanya tidak akan seperti jawaban kalian.
32:15 "Kalian duduk saja dengan bungkam, tanpa sanggup menjawab lagi.
32:16 Haruskah aku terus menunggu, sedangkan kalian diam saja?
32:17 Aku juga ingin memberikan tanggapan. Sekarang tiba giliranku.
32:18 Karena aku sudah tidak tahan lagi untuk berkata-kata dan batinku mendorong aku untuk segera berbicara.
32:19 Aku seperti air anggur yang disimpan di tempat yang tertutup rapat, dan hampir meledak.
32:20 Aku harus berbicara agar hatiku lega. Jadi, berilah aku kesempatan untuk menyatakan pendapatku.
32:21 Biarkan aku berkata-kata seadanya. Aku tidak akan memihak siapa pun, dan tidak akan meninggikan siapa pun karena aku tidak biasa menyanjung-nyanjung orang. Biarkan aku berkata-kata dengan terus terang, supaya Allah, Penciptaku, jangan mencabut nyawaku."
32:22 (32-21)