Mazmur 77:8                 
	Konteks| TB (1974) © SABDAweb Mzm 77:8 | (77-9) Sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya, p telah berakhirkah janji q itu berlaku turun-temurun? | 
| AYT (2018) | (77-9) Apakah kasih setia-Nya telah berakhir selama-lamanya? Apakah janji-Nya yang turun-temurun sudah berakhir? | 
| TL (1954) © SABDAweb Mzm 77:8 | (77-9) Habiskah kemurahan-Nya sampai selama-lamanya? Putuskan janji-Nya bagi segala bangsa yang kemudian? | 
| BIS (1985) © SABDAweb Mzm 77:8 | (77-9) Apakah Ia sudah berhenti mengasihi kami? Tidakkah Ia memenuhi janji-Nya lagi? | 
| MILT (2008) | (77-9) Apakah kasih setia-Nya telah berhenti untuk selamanya? Apakah firman-Nya telah berakhir dari satu generasi ke generasi yang lain? | 
| Shellabear 2011 (2011) | (77-9) Telah habis untuk selamanyakah kasih abadi-Nya? Telah berakhirkah janji-Nya turun-temurun? | 
| AVB (2015) | Sudah berakhirkah kasih setia-Nya untuk selama-lamanya? Sudah batalkah janji-Nya untuk selama-lamanya? | 
|   
		    				[+] Bhs. Inggris
		    			   
		    				[+] Bhs. Indonesia
		    			   
		    				[+] Bhs. Suku
		    			   
		    				[+] Kuno
		    			 | |
| TB ITL © SABDAweb Mzm 77:8 | |
| TL ITL © SABDAweb Mzm 77:8 | |
| AYT ITL | |
| AVB ITL | |
| HEBREW | |
|  [+] Bhs. Inggris | |
| TB (1974) © SABDAweb Mzm 77:8 | (77-9) Sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya, p telah berakhirkah janji q itu berlaku turun-temurun? | 
| TB+TSK (1974) © SABDAweb Mzm 77:8 | (77-9) Sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya 1 , telah berakhirkah janji 2 itu berlaku turun-temurun 3 ? | 
| Catatan Full Life | Mzm 77:1-20 1 Nas : Mazm 77:2-21 Mazmur ini melukiskan seorang dalam kesulitan besar yang berseru kepada Allah, tetapi tidak dapat menemukan bukti bahwa Dia memberikan tanggapan (ayat Mazm 77:8-10). Orang percaya yang setia kadang-kadang mendapati dirinya dalam situasi yang sama. Apabila demikian, mereka harus bertindak seperti pemazmur: tetap berseru kepada Allah siang dan malam (ayat Mazm 77:2-3) sambil mengingat perbuatan-perbuatan kasih-Nya pada masa lalu. Dalam kelimpahan penyataan Allah dalam diri Anak-Nya, kita diyakinkan bahwa "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia" (Rom 8:32). | 
|  [+] Bhs. Inggris | |


