Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 117 ayat untuk yang pertama AND book:40 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mat 26:21) (jerusalem: sedang makan) Ini mengenai hidangan pertama yang mendahului perjamuan Paskah yang sesungguhnya.
(0.88) (Mat 4:23) (jerusalem: Injil) Arti pertama dari kata Yunani "euanggelion" ialah: Kabar yang Baik". Apa yang dikabarkannya ialah: kedatangan Kerajaan Sorga yang sudah dekat,bdk Mat 4:17 dan Mat 3:2
(0.87) (Mat 22:14) (jerusalem) Perkataan ini rupanya lebih bersangkutan dengan bagian kedua. Orang yang dipilih bukanlah orang pilihan pada umumnya, melainkan orang-orang Yahudi yang sebagai yang pertama diundang. Perumpamaan itu tidak mengatakan dan tidak memustahilkan bahwa ada "sedikit" di antaranya yang menanggapi undangan dan menjadi "orang pilihan", bdk Mat 24:22+.
(0.87) (Mat 16:21) (jerusalem: Sejak waktu itu) Pada saat yang memutuskan, yaitu saat Yesus untuk pertama kalinya dengan terus terang diakui oleh murid-muridNya sebagai Mesias, Yesus juga untuk pertama kalinya menubuatkan penderitaanNya: dengan peranan mulia sebagai Mesias digabungkanNya peranan sedih yang dipegang oleh Hamba Tuhan yang menderita. Tindakan untuk mendidik ini beberapa hari kemudian diteguhkan oleh kejadian-kejadian di gunung tempat Yesus dimuliakan, tetapi segera melarang murid-murid menyiarkan pengalaman itu dan kembali menubuatkan penderitaanNya, Mat 17:1-12. Dengan jalan itu Yesus menyiapkan kepercayaan murid-muridNya untuk menghadapi krisis yang tidak lama lagi akan ditimbulkan oleh kematian dan kebangkitanNya.
(0.87) (Mat 9:2) (jerusalem: dosamu sudah diampuni) Yesus mengutamakan "penyembuhan" jiwa dari penyembuhan badan; yang terakhir ini hanya dikerjakan demi untuk yang pertama. Tetapi perkataan ini sudah mengandung janji penyembuhan badan juga, oleh karena penyakit dianggap sebagai akibat dosa yang oleh orang sakit sendiri atau oleh orang tuanya, bdk Mat 8:29+; Yoh 5:14; Yoh 9:2.
(0.87) (Mat 24:45) (jerusalem) Pada wejangan yang menubuatkan kemusnahan Yerusalem dan kedatangan nyata Kerajaan Mesias dalam jemaatNya Matius menambah tiga buah Perumpamaan yang mengenai kesudahan masing-masing orang. Perumpamaan pertama berkata tentang seorang hamba Kristus yang dipercayakan suatu jabatan dalam Gereja, seperti misalnya para rasul; hamba itu dihakimi sesuai dengan cara ia menunaikan tugasnya (Mat 24:45-51).
(0.86) (Mat 20:1) (jerusalem) Dengan mengupah sampai sore hari buruh-buruh yang menganggur dan memberinya upah sehari penuh tuan kebun anggur itu menyatakan kebaikan hati yang melebihi keadilan belaka tanpa memperkosanya. Demikian sikap hati Allah yang mengizinkan masuk ke dalam KerajaanNya orang yang datang terlambat, seperti orang berdosa dan orang bukan Yahudi. Orang yang dipanggil sebagai yang pertama (orang Yahudi yang sudah menikmati perjanjian sejak Abraham) jangan menjadi marah atau berkecil hati karenanya.
(0.86) (Mat 3:17) (jerusalem: Inilah Anak yang Kukasihi) Seharusnya: Inilah Anakku...perkataan ilahi ini pertama-tama menunjuk Yesus sebagai "Hamba Tuhan" yang sejati, sebagaimana dinubuatkan oleh Yesaya. tetapi sebutan "Hamba" diganti dengan sebutan "Anak" (karena kata Yunani "pais" berarti baik Hamba maupun Anak) untuk menonjolkan Yesus sebagai Mesias dan hubungannya dengan Bapa sebagai Anak sesungguhnya, bdk Mat 4:3+.
(0.85) (Mat 10:17) (jerusalem) Pengajaran dan petunjuk yang termuat dalam bagian ini jelas melampaui luasnya pengutusan para rasul yang pertama ini. Maka perkataan-perkataan itu diucapkan Yesus pada waktu (dan tempat) lain (lihat tempat perkataan itu dalam Markus dan Lukas). Matius mengumpulkannya di sini untuk memberi semacam pedoman lengkap bagi para utusan Yesus.
(0.84) (Mat 21:28) (bis)

Dalam beberapa naskah kuno ada versi sebagai berikut: (Ayat yang+pertama+AND+book%3A40&tab=notes" ver="bis">28-31) 28 "Sekarang bagaimana pendapatmu tentang hal ini?" kata Yesus selanjutnya. "Adalah seorang ayah yang mempunyai dua anak laki-laki, ia datang kepada anaknya yang pertama dan berkata, 'Nak, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.' 29 Anak itu menjawab, 'Baik, Ayah!' Tetapi ia tidak pergi. 30 Lalu ayah itu datang kepada anaknya yang kedua dan mengatakan hal yang sama. Anak itu menjawab, 'Saya tidak mau,' tetapi kemudian berubah pikiran lalu pergi juga. 31 Dari antara kedua anak itu, yang manakah yang melakukan kehendak ayahnya?" "Yang kedua," jawab imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi itu.

(0.84) (Mat 26:69) (sh: Dusta pertama memimpin dusta-dusta lainnya (Selasa, 10 April 2001))
Dusta pertama memimpin dusta-dusta lainnya

Aristoteles, seorang filsuf Yunani terkenal pernah mengatakan bahwa dusta pertama adalah pembuka jalan bagi dusta-dusta yang lain, yang semakin lama semakin meningkat kualitasnya. Itulah yang terjadi dalam diri Petrus. Ketika masyarakat mengenalinya, Petrus ditekan, dan dituntut untuk mengakui kedekatan dirinya dengan Yesus. Tetapi Petrus tidak siap menghadapi fakta itu, dan merasa lebih baik mengamankan diri dengan menyangkal Yesus serta bersikap seolah-olah tidak mengenal-Nya. Namun karena terus menghadapi pertanyaan yang sama, maka rangkaian dusta menyangkal Yesus itu semakin meningkat kualitasnya. Apa yang Petrus lakukan sungguh bertentangan dengan pengakuannya bahwa: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup", yang menjadi dasar pengakuan iman Kristen di segala abad! Tidak hanya itu, tindakan menyangkal mengenal Yesus adalah perbuatan dosa yang sangat besar, karena itu berarti menolak Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Dari peristiwa penyangkalan Petrus ini kita belajar tentang hal penting yaitu bahwa kegagalan mengendalikan diri untuk tetap berdiri pada fakta iman bahwa Yesus Kristus, Sang Mesias, Anak Allah yang hidup itu harus mengalami penderitaan menyebabkan kita tidak siap untuk menderita bersama Yesus. Akibatnya, kita memilih jalan yang, menurut kita, paling aman yaitu berdusta, menyangkali Dia karena takut kepada manusia. Sadarkah kita akan konsekuensi dari perbuatan ini?

Mengapa Petrus ketika menyadari kesalahannya segera berbalik kemudian menangis dan menyesali perbuatannya? Peringatan Yesus tentang akan adanya penyangkalan Petrus kembali terngiang seiring berkokoknya ayam. Hal ini mengingatkan dan menegurnya, sehingga ia malu, kecewa, dan sedih. Ia menyesal karena telah membalas cinta kasih Yesus dengan penyangkalan yang amat mengecewakan. Penyesalan yang lahir karena mengingat cinta kasih Yesus dan kedekatan hubungan kita dengan Yesus akan membawa kepada penyesalan dan pertobatan sejati.

Renungkan: Kristen senantiasa menghadapi situasi seperti Petrus, akankah kita menunjukkan jati diri kekristenan apa pun risiko yang kita hadapi? Ketika kita menyangkali Dia dan tidak mengakui jati diri kekristenan kita, bagaimana perasaan kita mengingat cinta kasih Yesus yang telah berkorban demi keselamatan kita?

(0.84) (Mat 23:35) (jerusalem: Zakharia) Yang dimaksudkan kiranya Zakharia yang disebut dalam 2Ta 24:20-22. Pembunuhan atas diri Zakharia ini adalah yang terakhir yang diceritakan dalam Kitab Suci (Tawarikh memang kitab terakhir dalam daftar kitab-kitab Suci Yahudi), sedangkan pembunuhan atas diri Habel, Kej 4:8), adalah yang pertama "Anak Berekhya" kiranya disebabkan oleh karena Zakharia ini dicampurkan dengan Zakharia lain, bdk Yes 8:2 (LXX); Zak 1:1. Boleh jadi juga bahwa kata-kata itu disisipkan oleh salah seorang penyalin Kitab Suci.
(0.83) (Mat 13:31) (sh: Rahasia Kerajaan Allah (Kamis, 3 Februari 2005))
Rahasia Kerajaan Allah

Yesus mengajar dengan berbagai perumpamaan tidak saja kepada orang banyak, tetapi juga kepada para murid-Nya. Lima perumpamaan yang kita baca kini berbicara tentang Kerajaan Surga. Dua yang pertama untuk orang banyak, tiga yang terakhir untuk para murid.

Perumpamaan pertama menegaskan daya pertumbuhan dahsyat Kerajaan Surga. Seperti halnya benih sesawi awalnya seolah kecil, tetapi sesudah bertumbuh pasti akan menjadi pohon teramat besar (ayat yang+pertama+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">31-32), demikian juga dengan pewartaan Kerajaan Surga yang Yesus beritakan. Tekanan lain kita jumpai dalam perumpamaan ragi. Transformasi menyeluruh Kerajaan Surga berlangsung secara diam-diam namun nyata (ayat yang+pertama+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">33). Kata kunci adalah kata menyeluruh. Proses transformasinya tidak kelihatan, tetapi akibatnya terhadap seluruh dunia jelas terlihat. Seluruh alam semesta mengalami transformasi. Kerajaan Surga bekerja dahsyat memperbarui seluruh ciptaan.

Kerajaan Surga harus direspons dengan benar. Pengurbanan seperti yang dilakukan penemu harta terpendam mutlak dilakukan oleh mereka yang ingin menjadi warga Kerajaan Surga. Kerajaan Surga menjadi yang terutama dan pertama dalam hidup sehingga segala sesuatu menjadi tidak berharga (ayat yang+pertama+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">44-45). Pengurbanan itu akan tidak sebanding dengan nilai Kerajaan Surga dan sukacita mendapatkannya (ayat yang+pertama+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">44b). Warta Kerajaan Surga bukan untuk ditanggapi sambil lalu. Respons orang terhadap warta Kerajaan Surga itu akan menentukan nasib kekalnya. Maka warta Kerajaan Surga sekaligus menjanjikan hidup kekal dan binasa kekal (ayat yang+pertama+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">47-50). Yesus tidak saja mengajarkan tentang Kerajaan Surga, Ia sendiri adalah Kerajaan Surga itu. Ia menjalani pemerintahan Allah dalam hidup-Nya, mewujudkan Kerajaan Surga dengan mati dan bangkit mengalahkan dosa dan maut.

Renungkan: Memang dari kita dituntut kesediaan melepas hal-hal yang kita anggap berharga. Itu bukan lagi kerugian, sebab yang kita dapatkan adalah hidup Yesus sendiri.

(0.83) (Mat 24:14) (jerusalem: di seluruh dunia) Dunia (oikumene) ialah dunia yang didiami, dunia Yunani-Romawi. Sebelum Israel dihukum perlulah Kabar yang Baik sudah diwartakan kepada seluruh orang Yahudi dikatakan kepada seluruh orang Yahudi di kawasan kekuasaan Roma, bdk Kis 1:8+; Rom 10:18. Kesaksian bagi semua bangsa pertama-tama mempersalahkan orang Yahudi yang tidak mau percaya, bdk Mat 10:18. Dalam kenyataannya pewartaan injil sudah sampai di semua pusat penting di wilayah kekuasaan Roma sebelum th. 70, bdk 1Tes 1:8; Rom 1:5,8; Kol 1:6,23
(0.83) (Mat 28:1) (sh: Kebangkitan menyatakan otoritas-Nya (Minggu, 27 Maret 2005))
Kebangkitan menyatakan otoritas-Nya


Titik pusat iman Kristen ada pada kebangkitan Tuhan Yesus. Itu sebabnya setiap Injil mencatat peristiwa ini sebagai klimaks. Para penulis Injil menjadikan kebangkitan Yesus sebagai acuan bagi pertumbuhan gereja.

Mengapa kebangkitan Tuhan Yesus begitu penting? Karena kebangkitan Tuhan Yesus sekaligus menjadi isi misi Kristen, kuasa yang mendorong misi, dan jaminan janji penyertaan yang pasti (ayat yang+pertama+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">18-20). Pertama, kebangkitan Tuhan Yesus adalah isi misi Kristen. Kabar baik yang harus disampaikan para wanita kepada para murid dan nanti yang akan disampaikan para murid kepada dunia ini adalah "Kristus sudah bangkit!" (ayat yang+pertama+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">6-7,19). Kabar baik ini akan memerdekakan. Kebangkitan-Nya memberikan kuasa untuk hidup sebagai murid Tuhan (ayat yang+pertama+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">20a).

Kedua, kebangkitan Tuhan Yesus membuktikan otoritas-Nya sebagai Anak Allah. Para wanita yang bertemu pertama kali dengan Dia yang sudah bangkit dan para murid lainnya yang kemudian berjumpa dengan-Nya di Galilea, tersungkur menyembah Dia (ayat yang+pertama+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">9,17). Sikap ini serasi dengan klaim Tuhan Yesus tentang otoritas-Nya (ayat yang+pertama+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">18). Dia sungguh Anak Allah! Ketiga, kebangkitan Tuhan Yesus menjadi jaminan bagi penggenapan janji-Nya kepada para murid untuk menyertai mereka senantiasa (ayat yang+pertama+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">20b).

Kita menjadi orang beriman, Gereja hadir di tengah-tengah dunia karena dan untuk Tuhan Yesus. Orang Kristen dan Gereja ada bukan saja untuk menikmati keselamatan dari Tuhan Yesus, melainkan menjadi saksi-saksi Kristus. Tugas kesaksian itu mengandung tiga sifat. Pertama, bersifat universal mencakup semua orang (ayat yang+pertama+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">19). Kedua, bersifat pemuridan membimbing orang masuk ke dalam seluruh pengajaran Yesus. Ketiga, bersifat membentuk keumatan melalui baptisan. Memiliki tiga ciri misi ini adalah tanda kesejatian kehidupan Kristen dan Gereja.

Camkan: Jangan puas bahwa kita telah selamat. Milikilah dorongan kuat untuk bersaksi bagi Kristus.

(0.83) (Mat 1:1) (sh: Silsilah Yesus (Minggu, 24 Desember 2000))
Silsilah Yesus

Injil Matius dimulai dengan silsilah Yesus Kristus. Apa yang ingin Matius ungkapkan sebenarnya? Di dalam Septuaginta (Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani) istilah 'silsilah' hanya ditemukan dalam Kej. 1 dan 5. Ini menandakan bahwa penggunaan istilah 'silsilah' dimaksudkan Matius untuk mengungkapkan asal usul Yesus. Berarti sejak ayat pertama, Injil Matius telah membawa kita ke dalam pertanyaan yang sangat penting bagi setiap manusia yaitu: Siapakah Yesus? Apa peran-Nya dalam rencana Allah dan dalam kehidupan kita?

Sebagai anak Daud, Yesus menggenapi janji Allah kepada Daud bahwa keturunannya akan tetap menduduki takhta Israel dan memerintah kerajaan di seluruh alam semesta (2Sam. 7:12-16; Yes. 9:6-7). Sebagai anak Abraham, Yesus menggenapi janji yang diberikan kepada nenek moyang bangsa Israel. Karena Dia, seluruh umat manusia akan diberkati (Kej. 12:1-3). Penggenapan tentang berkat universal kepada semua bangsa di dalam Yesus memang menjadi fokus utama Injil Matius. Karena berkat universal disebut dalam ayat pertama dan ayat terakhir Injil Matius. Sebagai anak Daud dan anak Abraham Yesus benar-benar telah lahir dan ada dalam sejarah manusia. Ini dibuktikan oleh Matius melalui silsilah Yesus Kristus (2-16).Silsilah Yesus Kristus ini berdasarkan data sejarah dalam Perjanjian Lama dan buku catatan di dalam Bait Allah di Yerusalem. Ini semakin menegaskan bahwa berkat universal itu telah tersedia bagi umat manusia.

Renungkan: 17 ayat pertama Injil Matius kembali mengingatkan kita bahwa Yesus adalah fokus utama dalam firman Tuhan. Dialah Tuhan dan Juruselamat yang Allah berikan bagi seluruh umat manusia. Marilah di malam Natal ini kita panjatkan puji syukur yang paling agung atas berkat yang telah dilimpahkan bagi kita di dalam Yesus, sekaligus mengevaluasi apakah hidup kita sudah senantiasa terfokus kepada-Nya.

Bacaan untuk Minggu Advent 4

2Samuel 7:8-16

Roma 16:25-27

Lukas 1:26-38

Mazmur 89:1-4, 14-18

Lagu: Kidung Jemaat 122

(0.83) (Mat 4:12) (sh: Pelayanan pertama Tuhan Yesus. (Selasa, 30 Desember 1997))
Pelayanan pertama Tuhan Yesus.

Yesus akhirnya meninggalkan Nazaret. Mungkin Kapernaum adalah kota yang lebih besar. Di sana Ia dapat menjangkau dan melayani lebih banyak orang. Dengan demikian Injil-Nya akan tersebar secara lebih luas dan lebih cepat. Bagaimana persisnya alasan Yesus memang tidak jelas. Namun yang jelas kepindahan-Nya merupakan penggenapan nubuat Yesaya (ayat yang+pertama+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">8:23-9:1). Matius ingin menegaskan bahwa pelayanan Yesus berkesinambungan dengan Perjanjian Lama. Dalam nubuatan Yesaya sudah dinyatakan bahwa daerah-daerah yang disinari Terang besar itu adalah perbatasan wilayah orang kafir. Jadi kepindahan itu sekaligus menegaskan sifat penyelamatan Yesus yang internasional.

Memanggil murid. Simon dan Andreas telah berkenalan dengan Yesus (bdk. Yoh. 1:35-42). Mereka adalah penjala ikan bersama teman seusaha mereka, Yohanes dan Yakobus. Mereka dipanggil Tuhan. Kesibukan sering menjadi perintang untuk peka terhadap panggilan Tuhan; juga enggan menerima komitmen dan kesibukan tambahan. Apalagi jika panggilan itu akan mengubah kehidupan mereka ke dalam pekerjaan yang tidak mereka kuasai: penjala orang.

Renungkan: Layakkah menjadikan kesibukan yang bersifat semetara untuk menolak panggilan yang bersifat kekal?

(0.83) (Mat 24:5) (full: BANYAK ORANG ... AKAN MENYESATKAN BANYAK ORANG. )

Nas : Mat 24:5

Tanda utama yang pertama ini sangat penting. Menjelang akhir zaman ini penipuan di bidang keagamaan akan merajalela di muka bumi ini. Kristus sangat menginginkan para pengikut-Nya mengetahui penipuan rohani yang akan terjadi di seluruh dunia ini sesaat sebelum akhir zaman ini tiba sehingga peringatan ini diulangi dua kali lagi dalam uraian-Nya di Bukit Zaitun

(lihat cat. --> Mat 24:11;

[atau ref. Mat 24:11]

ayat Mat 24:24;

lihat art. ZAMAN ANTIKRISTUS).

(0.83) (Mat 27:50) (full: YESUS BERSERU PULA. )

Nas : Mat 27:50

Inilah tahap kesepuluh dari penderitaan-Nya. Dengan nyaring Ia mengucapkan kata-kata-Nya yang terakhir, "Sudah selesai" (Yoh 19:30). Seruan ini menandakan akhir dari segala penderitaan-Nya serta penyelesaian karya penebusan. Hutang dosa kita telah dilunasi, dan rencana keselamatan ditegakkan. Pada saat itulah Dia memanjatkan doa yang terakhir, "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku" (Luk 23:46). (untuk tahap pertama penderitaan Kristus

lihat cat. --> Mat 26:37).

[atau ref. Mat 26:37]

(0.83) (Mat 3:16) (jerusalem: langit terbuka) Sejumlah naskah menambah: bagiNya; artinya; di hadapan mataNya


TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA