Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 28 ayat untuk yang luhur AND book:[40 TO 66] [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mat 5:8) (ende: Murni hati)

Bukan dimaksudkan "sutji" dalam arti umum atau ,sepi dari pertjabulan", melainkan bertjita-tjita luhur, lurus hati, tidak berpura-pura dalam sikap dan tindakan-tindakan, tidak bermuka dua atau disamping udjud luhur, setjara tersembunji menaruh udjud jang tidak baik.

(0.98) (Ibr 7:9) (jerusalem) Bagian sepersepuluh yang dibayar kepada imam-imam keturunan Lewi, Ula 14:22 merupakan baik upah mereka bagi tugasnya dalam ibadat maupun tanda penghormatan terhadap keluhuran imamat mereka. Kalau Lewi sendiri melalui Abraham membayar bagian sepersepuluh kepada Melkisedek, maka Melkisedek ternyata melambangkan suatu imamat yang lebih luhur dari imamat keturunan Lewi.
(0.89) (Mat 19:12) (ende: Mengembirikan diri)

Ungkapan ini djangan ditanggap dalam arti lurusnja. Disini merupakan bahasa kiasan sadja, maksudnja memilih hidup wadat, jaitu tidak mau kawin. Hidup jang demikian lebih luhur dari pada perkawinan hanja dengan sjaratnja: kalau dipilih "karena Keradjaan Allah".

(0.89) (Mrk 15:39) (ende: Putera Allah)

Tentu sadja perwira Romawi itu tidak sadar akan seluruh makna dari isi ungkapannja, tetapi sudah njata, bahwa ia terpesona dan merasa bahwa suatu suasana Ilahi meliputi kematian jang demikian sutji dan luhur.

(0.89) (Luk 11:33) (ende: Pelita)

Dalam Luk 11:33 pelita adalah lambang Indjil, tetapi dalam Luk 11:34 beralih artinja, melambangkan "mata" manusia, jaitu mata batin, jang harus mengisap tjahaja Indjil. Kalau manusia sehat dan luhur batinnja, ia gemar menerima tjahaja itu.

(0.89) (1Tes 4:5) (ende: Oleh hawa nafsu)

Maksudnja: djangan semata-mata atau terlalu oleh dorongan nafsu, dengan kurang mengindahkan tjita-tjita jang lebih luhur dan tinggi, jaitu kepentingan-kepentingan Allah dan kepentingan rohani-abadi.

(0.89) (Mat 12:32) (jerusalem: ia tidak akan diampuni) Manusia masih dapat dimaafkan, kalau keliru dalam hal keilahian Yesus, yang bersembunyi di belakang rupa "Anak manusia" yang sederhana saja, Mat 8:20+, tetapi ia tidak dapat dimaafkan kalau menutup mata dan hati untuk karya Roh Kudus yang terang benderang. Dengan meniadakan karya Roh itu orang menolak tawaran paling luhur yang disampaikan Allah, maka orang menempatkan diri di luar keselamatan, bdk Ibr 6:4-6; Ibr 10:26-31.
(0.78) (Ibr 8:2) (jerusalem) Sudah dibuktikan bahwa diri Kristus, imam untuk selama-lamanya dan imam sempurna, adalah lebih tinggi dari imam-imam keturunan Lewi yang hanya manusia berdosa yang harus mati, 7; sekarang ditegaskan bahwa keutamaan Kristus juga mengenai pelayananNya: Ia melayani ibadat di tempat kudus yang lebih luhur di sorga, Ibr 8:1-5, sedangkan tempat kudus yang lama menurut Kel 25:40 hanya merupakan bayangannya: Kristus adalah Pengantara, Ibr 8:6+, suatu perjanjian yang lebih mulia, Ibr 8:6-13; bdk Ibr 9:15 dst.
(0.77) (1Tes 5:23) (jerusalem: roh, jiwa dan tubuhmu) Bahwa manusia terdiri atas tiga unsur ini, oleh Paulus tidak pernah dikatakan, selain di sini. Pada umumnya Paulus tidak mempunyai suatu "antropologia" yang rapi tersusun dan seimbang. Kecuali tubuh, Rom 7:24+ dan jiwa, 1Ko 15:44+, disebut di sini "roh". Roh itu dapat berarti: prinsip ilahi yang menjiwai hidup baru dalam Kristus, Rom 5:5+, yaitu Roh Kudus. Tetapi lebih tepat kiranya kalau dimengerti sebagai unsur paling luhur dalam manusia; unsur itu terbuka terhadap pengaruh Roh Kudus, Rom 1:9+. Tekanan terletak pada keseluruhan hasil pengudusan Allah, 1Te 3:13; 4:3+, yang tidak lain kecuali hasil kesetiaanNya.
(0.73) (Mat 5:17) (ende)

Indjil mentjakup seluruh keluhuran hukum Allah jang lama, dengan segala sjarat-sjarat dan tjita-tjitanja jang murni, tetapi mengangkatnja keatas suatu tingkatan jang djauh lebih tinggi, jaitu tingkatan serba ataskodrati. Ia menambahnja dengan tjita-tjita jang djauh lebih luhur lagi, dan mendasarkannja lebih njata pada hukum jang tertinggi dan satu-satunja mutlak, ialah tjinta kepada Allah dan kepada sesama manusia.

(0.73) (Luk 23:34) (ende)

Dalam sengsara Jesus, Lukas suka menondjolkan djuga tjinta-kasih dan murah hati Jesus, jang lebih ingat akan penderitaan orang lain dari pada Dirinja sendiri (27-31), memberi ampun kepada para penjiksaNja (34 ini), dan betapa halus sabdaNja kepada si "pendjahat", jang tersalib bersama denganNja, tetapi luhur hati dan bertobat. (40-43).

(0.73) (Yoh 7:7) (ende: Sebab Aku membuktikan bahwa perbuatan-perbuatan mereka djahat)

Adjaran Jesus jang serba rohani, djudjur dan luhur, lagi tjara hidup Jesus jang saleh dan murni, berhubungan pula dengan mukdjizat-mukdjizat jang njata-njata, merupakan selalu suatu teguran terhadap orang Jahudi dan mengganggu ketenteraman hati nurani mereka

(0.73) (Yoh 12:32) (ende: Ditinggikan)

Jang pertama dimaksudkan ialah wafatNja disalib, tetapi djuga keangkatanNja kedalam kemuliaan surgawi. Kedua-duanja merupakan dua segi dari misteri jang sama, jaitu penebusan kita.

Jesus akan menarik kepadanja segala orang jang luhur hatinja, jang "dipanggil" untuk mengikuti djedjakNja diatas bumi, dan kemudian kedalam kemuliaan abadi. Bdl. Yoh 19:37.

(0.73) (Yoh 13:34) (ende: Perintah baru)

Bukan baru dalam arti, bahwa perintah itu tidak terdapat dalam Perdjandjian Lama, melainkan dalam arti bahwa dalam Perdjandjian Baru tjinta-kasih harus diutamakan setjara istimewa, harus lebih sempurna dari pada jang dituntut dalam Perdjandjian Lama, lebih bersifat persaudaraan mesra, harus meliputi segala bangsa, dan harus luhur tanpa mengharapkan balasan, semuanja menurut tjontoh jang ditundjukkan Jesus sendiri terhadap semua orang.

(0.73) (1Kor 5:5) (ende: Menjerahkan.... kepada setan)

ialah suatu ungkapan lazim, sama artinja dengan "mengutjilkan dari lingkungan umat", akibatnja keluar dari Keradjaan Allah dan masuk keradjaan setan.

(0.73) (1Kor 13:3) (ende)

Menjedekahkan seluruh harta benda dan mengurbankan diri semata-mata malah sampai rela mati, untuk kepentingan sesama manusia, merupakan amalan dan djasa jang tertinggi tingkatnja, namun dihadapan Allah sama sekali tidak berharga kalau tidak berpangkal pada dan diiringi tjinta-kasih jang luhur.

(0.73) (2Kor 3:7) (ende: Pelajanan Maut)

Hukum taurat ditafsirkan oleh orang Jahudi demikian rupa, sehingga mematikan hidup dan tjita-tjita rohani. Bdl. Rom 7:11. Tetapi pada pokoknja, seperti diberikan oleh Allah, taurat benar bertudjuan luhur, dan sebab itu djuga diberikan dengan upatjara mulia.

(0.73) (2Kor 6:6) (ende: Kemurnian hati)

bertjita-tjita luhur, tanpa tjintadiri, semata-mata untuk kepentingan-kepentingan Allah dan umat.

(0.73) (Kol 3:18) (ende: Seperti lajak dalam Tuhan)

Apa jang sudah masuk tatasusila kodrat dan umum, diangkat oleh Indjil ketingkatan atas kodrat, jang djauh lebih luhur tjita-tjita dan pahalanja, dan djustru sebab itu dituntut ketaatan jang rela dan sempurna. Tjatatan ini kurang lebih mengenai seluruh fasal ini.

(0.65) (Rm 1:20) (ende: Tak kelihatan)

tidak dapat ditangkap dengan pantjaindera.

Tentang uraian ini dan jang berikut hendaknja diperhatikan, bahwa disini Paulus melihat kaum penjembah dewa-dewa dalam keseluruhannja. Dalam Rom 2:13-16 terkesan, bahwa ia tidak memungkiri, bahwa diantara mereka terdapat djuga orang-orang jang luhur hati dan berkehendak baik.

Tjiri-tjiri jang sama harus diperhatikan mengenai kaum Jahudi didalam bab 2 (Rom 2) berikut.



TIP #33: Situs ini membutuhkan masukan, ide, dan partisipasi Anda! Klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA