Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 75 ayat untuk yaitu untuk AND book:[40 TO 66] AND book:49 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ef 6:17) (full: PEDANG ROH. )

Nas : Ef 6:17

"Pedang Roh" adalah senjata orang percaya untuk menyerang dalam peperangan melawan kuasa kejahatan. Iblis akan berusaha sedapat-dapatnya untuk merobohkan atau menghancurkan keyakinan orang Kristen akan pedang itu, yaitu "firman Allah". Gereja harus mempertahankan Alkitab yang terilhamkan terhadap aneka pernyataan bahwa Alkitab bukan Firman Allah dalam segala hal yang diajarkannya. Meninggalkan sikap Kristus dan para rasul terhadap Firman Allah yang diilhamkan berarti menghancurkan kuasanya untuk menegur atau membetulkan, untuk menebus, menyembuhkan, mengusir setan, dan mengatasi segala kejahatan. Menyangkal bahwa kebenaran Alkitab dapat diandalkan dalam segala yang diajarkannya berarti menyerahkan diri kepada Iblis (bd.

lihat cat. --> 2Pet 1:21;

[atau ref. 2Pet 1:21]

Mat 4:1-11;

lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

(0.99) (Ef 4:25) (sh: Berani tampil beda (Senin, 10 November 2003))
Berani tampil beda

Berani tampil beda. Jika sekali waktu Anda mengunjungi mal, cobalah untuk mengamati gerak-gerik dan penampilan ABG (Anak Baru Gede). Perhatikan atribut yang dipakai mulai dari baju, pernak-pernik sampai tingkah lakunya. Kita akan menyimpulkan bahwa atribut itu merupakan upaya mereka untuk mempublikasi identitas dirinya dengan harapan orang memahami siapa dirinya. Mereka mencari identitas dengan ikut “tren”. Paulus menginginkan agar jemaat Efesus berani tampil beda dalam kehidupannya. Tujuannya adalah agar mereka menjadi berbeda dengan orang di luar Kristus. Oleh karena itu Paulus memberikan beberapa penekanan, yaitu: [1] moralitas bagi kehidupan orang Kristen, di antaranya tidak berkata dusta, mampu mengendalikan diri dalam keadaan marah, tidak emosional, dan menjaga tutur kata sehingga tidak berkata kotor (ayat 25-31); [2] landasan kehidupan yang telah diletakkan oleh Kristus, yaitu kasih-Nya yang dalam untuk umat-Nya sehingga Ia rela menyerahkan diri sebagai persembahan kurban yang harum bagi Allah (ayat yaitu+untuk+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">5:2). Paulus menegaskan agar jemaat mempraktikkan pola kasih Kristus ini dalam kehidupan mereka, bukan saja sebagai suatu keharusan tetapi juga sebagai tanda atau bentuk keunikan dalam kehidupan Kristen. Di zaman sekarang ini, sulit menemukan orang atau keluarga Kristen yang memiliki pola hidup seperti ini. Artinya, tidak semua orang Kristen dapat mempraktikkan prinsip mengasihi dan mengampuni seperti anjuran Paulus. Akan tetapi jangan kita mengartikan kesulitan itu sama dengan tidak mungkin. Yesus Kristus telah mencontohkan hal tersebut, dan Ia mampu. Karena Kristus telah melakukannya untuk kita, maka hal-hal yang tidak mungkin bagi kebanyakan orang menjadi mungkin bagi kita.

Renungkan: Maukah Anda mendasarkan hidup Anda pada semangat untuk saling mengasihi dan saling mengampuni, sehingga keunikan kita nyata dalam dunia ini?

(0.99) (Ef 5:21) (sh: Relasi suami-isteri = relasi Kristus dengan umat (Rabu, 12 November 2003))
Relasi suami-isteri = relasi Kristus dengan umat

Relasi suami-isteri = relasi Kristus dengan umat. Zaman di mana jemaat Efesus hidup adalah zaman yang sangat meninggikan kedudukan laki-laki. Akibatnya, para suami bebas bertindak sewenang-wenang terhadap isteri karena tidak ada hukum yang akan menjeratnya. Akan tetapi, keluarga Kristen tidak menganut sistem ini, karena sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip kebenaran yang diyakini. Untuk mengantisipasi keadaan ini, Paulus memberikan dasar hubungan bagi suami—isteri, yaitu: pertama, suami isteri harus saling merendahkan diri (ayat 21). Kedua, isteri harus tunduk dan taat terhadap suami, karena suami adalah kepala (ayat 22-23). Hubungan suami isteri ini Paulus jadikan analogi untuk menjelaskan tentang hubungan Kristus dengan jemaat. Sebagai Kepala, Kristus tidak bertindak sewenang-wenang terhadap tubuh-Nya, tetapi justru memelihara dan memberikan pertumbuhan hingga menjadi dewasa. Ketiga, Suami, sebagai kepala haruslah mengasihi isteri (ayat 25). Oleh karena kasih-Nya kepada mempelai-Nya, Kristus rela mengurbankan diri-Nya.

Dari penjelasan ini, kita menemukan hal menarik, yaitu bahwa Paulus tidak berbicara masalah otoritas atau kekuasaan tetapi berbicara tentang cinta kasih suami terhadap isteri. Paulus tetap mengarahkan para suami untuk menjadikan salib Kristus sebagai patokan untuk bertindak; dan bagi para isteri Paulus mengingatkan untuk tunduk dan hormat pada suami yang mengasihinya. Jika setiap pasangan suami isteri Kristen memberlakukan prinsip ini dalam rumah tangganya, dapat dipastikan bahwa tidak ada suami yang menindas isteri dan tidak ada isteri yang tidak tunduk dan tidak hormat kepada suami, karena mereka saling memperlakukan dengan penuh kasih sayang dan hormat.

Renungkan: Pernikahan Anda menggambarkan relasi Anda dengan Kristus. Jadikanlah nasihat Paulus ini sebagai pedoman dalam rumah tangga Anda.

(0.99) (Ef 3:1) (sh: Membuka rahasia Allah (Rabu, 5 November 2003))
Membuka rahasia Allah

Membuka rahasia Allah. Pengalaman yang seseorang atau sekelompok orang lalui maupun nikmati, pasti memberi alasan akan kekhususan diri orang atau kelompok tersebut. Secara positif pengakuan ini memacu orang atau kelompok tersebut untuk meningkatkan kualitas pengalaman atau kemampuannya. Namun, secara negatif, jika kekhususan itu ditempatkan pada porsi “perasaan” tanpa iman dan logika, maka siapapun akan merasa dirinya sendirilah ang paling benar, dan orang lain pasti salah. Orang-orang Yahudi melalui penyataan Allah dan pengalaman hidup nenek moyang mereka bersama Allah, merasa bahwa mereka dikhususkan Allah. Begitu pula dengan orang-orang non Yahudi -- orang-orang Yunani para pengikut agama misteri—melalui pengalaman spiritual, mereka beranggapan bahwa hanya mereka yang memiliki hikmat ilahi. Kedua anggapan ini sungguh keliru, karenanya Paulus mengungkapkan suatu kebenaran, yaitu rahasia Allah. Orang-orang non Yahudi yang sudah percaya telah dipersatukan dengan orang-orang Yahudi yang percaya dalam satu tubuh, yaitu jemaat. Paulus mengatakan bahwa rahasia Allah ini telah memberikan pengaruh yang dahsyat terhadap diri dan pelayanannya. Olehnya Paulus didorong untuk mewartakan Injil kepada semua orang Tugas kita, orang-orang yang percaya kepada Kristus pada masa kini, sebagaimana yang dilakukan oleh jemaat pada masa lampau (ayat 10) adalah memberitakan dan menawarkan rahasia Allah itu kepada semua orang untuk mereka alami. Apakah saat ini kita semua sudah melakukannya?

Renungkan: Seandainya setiap orang Kristen seperti Paulus: menyadari diri sebagai pelayan Kristus bukan pelayan diri sendiri, dan menyadari pertolongan anugerah Allah, pastilah Gereja Tuhan akan mampu menjadi peragaan pelbagai hikmat Allah.

(0.99) (Ef 1:15) (sh: Kekayaan rohani di dalam Kristus (Minggu, 2 November 2003))
Kekayaan rohani di dalam Kristus

Kekayaan rohani di dalam Kristus. Dalam doa Paulus ini kita menemukan berkat-berkat atau kekayaan ilahi yang Paulus inginkan agar dinikmati oleh orang-orang yang bertobat, yang beriman dan yang sudah berada di dalam Kristus. Akan tetapi, berkat-berkat atau kekayaan ilahi tersebut tidak dapat dipahami secara alamiah. Artinya, setiap orang memerlukan Roh yang menyatakan kebenaran firman dan yang kemudian memberi hikmat untuk memahaminya dan menerapkannya. Roh juga memberikan kuasa, kesanggupan, untuk mempraktikkan kebenaran. Paulus juga meminta dalam doanya agar Allah menjadikan mata hati jemaat terang dan terbuka untuk melihat empat kenyataan rohani yaitu agar jemaat dapat mengenal Allah (ayat yaitu+untuk+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">17b); agar jemaat mengenal panggilan Allah (ayat yaitu+untuk+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">18a); agar jemaat mengetahui kekayaan Allah (ayat yaitu+untuk+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">18b); agar jemaat dapat mengenal kuasa Allah (ayat 19-23). Mata hati di sini berarti batin manusia yang meliputi perasaan, pikiran, dan kemauan. Kepada kita ahli-ahli waris-Nya, Allah menunjukkan kasih-Nya, menjanjikan suatu masa depan yang indah. Allah memberikan dorongan kepada kita untuk hidup dengan penuh pengharapan (ayat 19). Paulus ingin agar jemaat mengenal Tuhan dan kuasa kebangkitan-Nya. Itulah yang kini menjadi pusat perhatian doa Paulus.

Renungkan: Apakah Anda mau mengenal Allah, panggilan Allah, kekayaan Allah dan kuasa Allah melalui pengalaman hidup Anda? Terapkanlah fungsi Anda sebagai tubuh Kristus.

(0.99) (Ef 1:10) (jerusalem: persiapan) Kata Yunani "oikonomia" memang sukar diterjemahkan. Terjemahan lain: untuk mewujudkannya ketika waktunya sudah genap dengan mempersatukan... Mengenai "kegenapan waktu", bdk Gal 4:4+
(0.98) (Ef 6:10) (sh: Awal kehidupan Kristen (Jumat, 14 November 2003))
Awal kehidupan Kristen

Awal kehidupan Kristen. Akhir dari perjalanan seorang anak menyelesaikan pendidikannya di tingkat SD, merupakan awal baginya untuk menempuh jenjang pendidikan SLTP. Di jenjang pendidikan yang lebih tinggi, kesulitan yang dihadapinya pun akan lebih tinggi, begitu seterusnya. Demikian juga bagi seseorang yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan atas hidupnya, pertobatan hanyalah awal dari kehidupannya bersama Kristus. Ia masih harus bertahan hingga mencapai garis akhir dalam menghadapi peperangan rohani.Pada bagian akhir surat Efesus ini Paulus secara tidak langsung mengatakan bahwa mereka baru ada pada awal kehidupan Kristen. Oleh karena itu, orang Kristen dianjurkan untuk mengenakan perlengkapan senjata Allah (ayat 11,13). Mengapa? Oleh karena kita akan berjuang menghadapi musuh yang utama yaitu pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap ini dan roh-roh jahat di udara (ayat 12). Tujuannya adalah supaya orang Kristen dapat berdiri sampai akhir dalam peperangan rohani ini (ayat 13). Akan tetapi, kita harus ingat bahwa kita tidak berjuang sendiri. Seluruh komunitas Kristen akan berjuang bersama. Oleh karena itu selain mengenakan perlengkapan senjata Allah (ayat 14-18), kita harus berdoa dengan konsisten baik untuk diri sendiri maupun untuk mendukung yang lainnya (ayat 18-19). Doa adalah bentuk komunikasi kita dengan Allah. Berdoa menunjukkan kebergantungan kita kepada Allah, dan kebergantungan ini memberikan kekuatan untuk kita memenangkan peperangan ini. Kapan peperangan rohani kita dimulai? Ketika kita percaya kepada Kristus. Kapan peperangan rohani ini berakhir? Ketika Tuhan Allah mengatakan “Hamba yang setiawan, mari masuklah” itulah akhir peperangan rohani kita.

Renungkan: Awal kehidupan Kristen Anda adalah peperangan melawan penguasa-penguasa kegelapan. Bersama dengan Kristus, menangkan peperangan rohani Anda dari hari ke hari.

(0.98) (Ef 5:3) (sh: Catatan waktu (Selasa, 11 November 2003))
Catatan waktu

Catatan waktu. “Waktu” adalah kata yang sulit untuk di definisikan. Akan tetapi, waktu adalah pencatat tercepat yang ada di dunia ini. Waktu mencatat detik demi detik setiap peristiwa sekecil apa pun yang dikerjakan oleh anak-anak terang atau anak-anak gelap. Dengan kesadaran waktu yang sangat tinggi, Paulus memberikan perbandingan kontras antara anak-anak terang dan anak-anak gelap berkaitan dengan moral dan etika mereka yaitu hidup dalam percabulan dan pencemaran dengan hidup sebagai orang kudus (ayat yaitu+untuk+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">3); Hidup dalam berbagai perkataan kotor dengan hidup penuh ucapan syukur (ayat 4); Hidup seperti orang bebal dengan hidup seperti orang arif (ayat 15); Hidup dalam pengaruh anggur yang memabukkan dengan hidup yang penuh dengan Roh (ayat 18). Melalui perbandingan ini Paulus memberitahukan bahwa orang-orang durhaka atau anak-anak yang hidup dalam kegelapan mendapatkan murka Allah, dan anak-anak terang mendapatkan bagian dalam kerajaan Kristus dan Allah (ayat 5-6). Apakah tujuan dari perbandingan ini? Pertama, Paulus tidak ingin jemaat di Efesus tercatat oleh waktu sebagai anak-anak terang yang hidup dalam kegelapan. Kedua, Paulus ingin agar jemaat Efesus menebus waktu yang ada karena hari-hari ini adalah jahat. Yaitu, dalam pengertian menggunakan waktu dengan efisien dan efektif untuk pekerjaan dan pelayanan Tuhan, bukan untuk hidup dalam berbagai kecemaran dosa yang menyesatkan dan membawa kepada kebinasaan.

Waktu terus berjalan. Ingatlah bahwa apa yang telah kita perbuat pasti tercatat dalam waktu dan tidak mungkin dapat dihapus oleh siapapun juga.

Renungkan: Apa yang sedang dan akan Anda perbuat atau kerjakan dalam hidup kini? Mintalah kepada Tuhan agar Anda dibimbing-Nya ke arah hidup yang bijaksana sehingga Anda dapat mengerti kehendak Tuhan dalam kehidupan Anda.

(0.98) (Ef 6:18) (full: BERDOALAH ... DI DALAM ROH. )

Nas : Ef 6:18

Peperangan orang Kristen melawan kekuatan Iblis menuntut kesungguhan dalam doa, yaitu berdoa "di dalam Roh", "setiap waktu", "dengan permohonan yang tak putus-putus", "untuk segala orang kudus", dan "berdoalah senantiasa". Doa jangan dipandang sebagai sekadar senjata yang lain, tetapi sebagai bagian dari peperangan itu sendiri, di mana kemenangan diperoleh bagi diri sendiri dan orang lain dengan bekerja sama dengan Allah. Gagal berdoa dengan rajin, dengan permohonan yang tak putus-putus dalam segala situasi, berarti menyerah kepada musuh (Luk 18:1; Rom 12:12; Fili 4:6; Kol 4:2; 1Tes 5:17).

(0.98) (Ef 6:12) (jerusalem: perjuangan kita) Var: perjuangan kamu
(0.96) (Ef 1:7) (sh: Hak dan tanggung jawab anak-anak Allah (Sabtu, 1 November 2003))
Hak dan tanggung jawab anak-anak Allah

Hak dan tanggung jawab anak-anak Allah. Diangkatnya kita menjadi anak-anak Allah adalah dampak dari keputusan Allah memilih kita. Sebagai anak, ada hak yang harus kita terima dan ada kewajiban yang harus kita jalankan. Pernyataan Paulus ini, merupakan adaptasi dari hukum Romawi saat itu yang menetapkan bahwa anak yang diadopsi juga harus memiliki dan menikmati hak yang sama dengan anak kandung.Pertanyaan buat kita adalah siapa saja anak-anak Allah itu? Paulus menegaskan bahwa anak-anak Allah tidak hanya terdiri dari etnis Yahudi saja, tetapi juga etnis non Yahudi. Hal ini jelas melalui kata “kami” (ayat 11,12), dan kata “kamu juga” (ayat 13). Kedua etnis ini sekarang tidak hanya memiliki dasar yang sama yaitu Yesus Kristus (ayat 11,13), tetapi juga sama-sama berada dalam Kristus, memiliki warisan yang sama dan dimeteraikan dengan Roh Kudus sebagai tanda bahwa mereka adalah sah milik Kristus (ayat yaitu+untuk+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13-14).

Kita adalah orang-orang Kristen yang juga anak-anak pilihan Allah di dalam Kristus. Kita sudah mengalami penebusan,pengampunan dosa oleh pengurbanan Kristus. Langkah selanjutnya yang harus kita lakukan, sebagai tanggung jawab kita adalah: Pertama, hidup kudus dan tanpa cela. Dalam hal ini kita bertanggung jawab untuk meninggalkan perilaku cemar kita dan memasuki proses penyucian yang dilakukan oleh Roh Kudus. Kedua, bergandengan tangan dengan seluruh umat percaya membawa kasih Kristus yang telah kita terima dan alami kepada orang yang belum mengenal-Nya agar mereka pun dapat dipersatukan dalam karya penebusan-Nya.

Renungkan: Pancarkan kemuliaan Tuhan yang telah memilih dan memiliki kita secara utuh dan penuh melalui sikap hidup kita, sehingga dunia dapat melihat tanda bahwa kita adalah sah milik Allah.

(0.96) (Ef 1:13) (full: DIMETERAIKAN DENGAN ROH KUDUS. )

Nas : Ef 1:13

Sebagai meterai, Roh Kudus dianugerahkan kepada orang percaya sebagai tanda kemilikan Allah. Dengan mencurahkan Roh Kudus, Allah memeteraikan kita sebagai milik-Nya (lih. 2Kor 1:22). Demikianlah, kita mempunyai bukti bahwa kita adalah anak angkat Allah dan bahwa penebusan kita itu nyata jikalau Roh Kudus ada dalam hidup kita (ayat Ef 1:5). Kita dapat mengetahui bahwa kita sungguh-sungguh menjadi milik Allah apabila Roh Kudus mengubah dan memperbaharui kita (Yoh 1:12-13; 3:3-6), membebaskan kita dari kuasa dosa (Rom 8:1-17; Gal 5:16-25), memberikan kesadaran bahwa Allah adalah Bapa kita (ayat Ef 1:5; Rom 8:15; Gal 4:6) dan memenuhi kita dengan kuasa untuk bersaksi bagi-Nya (Kis 1:8; 2:4).

(0.95) (Ef 5:2) (jerusalem: untuk kita) Var: untuk kamu.
(0.85) (Ef 1:7) (ende: Penebusan oleh DarahNja)

Darah Jesus adalah harga jang dibajar untuk membebaskan kita dari perhambaan dosa.

(0.85) (Ef 1:4) (jerusalem: supaya kita kudus) Inilah berkat pertama: orang pilihan dipanggil untuk hidup yang membahagiakan; hidup itu sudah dimulai secara terselubung berkat persatuan orang beriman dengan Kristus yang dimuliakan.
(0.84) (Ef 1:1) (ende)

SURAT RASUL PAULUS KEPADA UMAT EFESUS

KATA PENGANTAR

Djudul "kepada orang-orang kudus di Efesus" sudah diberikan kepada surat ini di Geredja purba, tetapi tidak terdapat pada segala surat naskah tertua jang ditemukan. Menilik isi dan tjoraknja sangat disangsikan bahwa surat ini chususnja ditudjukan kepada umat itu. Ia lebih bersifat surat edaran umum, bagi umat-umat muda jang baru-baru bertobat dan tidak didirikan oleh Paulus sendiri, seperti umat Kolose. Ada sardjana-sardjana jang berpendapat bahwa surat inilah dimaksudkan dalam Kol. 4:16, sebagai "surat dari Laodisea" jang harus dibatjakan di Kolose djuga. Bagaimanapun djuga, soal itu bagi kita tidak begitu penting untuk dibitjarakan lebih landjut disini.

Kesamaan surat ini dengan surat kepada umat Kolose menjolok, baik mengenai atjara pokok, isi umum, maupun gajanja. Kita beroleh kesan-kesan bahwa ia merupakan suatu landjutan dan pelengkapan dari surat kepada orang-orang Kolose itu. la rupanja ditulis dalam waktu jang hampir sama, lagi diantar oleh tokoh jang sama, ialah Tichikus. Atjara pokok kedua surat ialah Misteri Kristus dan misteri rentjana penjelamatan seluruh bangsa manusia dalam Kristus. Surat kepada umat Kolose lebih menggambarkan dan menondjolhan martabat dan kedudukan Kristus diatas segala machluk, termasuk para Malaekat, sebagai Putera Allah jang setara dengan Allah dalam segalanja, turut mentjiptakan segala machluk dan berkuasa mutlak atasnja. Pernjataan-pernjataan itu merupakan dasar segala uraian dalam Ef. djuga, tetapi tidak diuraikan lagi, harus disentuh dan itu sering dengan memperlihatkan segi-segi baru jang indah dan penting. Chususnja ia membitjarakan misteri penjelamatan kita, jang disorotinja dari pelbagai sudut dan puntjaknja ialah adjaran tentang umat sebagai Tubuh Mistik Kristus. Kedua surat mulai dengan madah-pudjian jang padat dan dalam isinja, indah gajanja dan bernada tinggi. Nada tinggi itu dipertahankan sepandjang seluruh surat, djuga dalam bagian jang merupakan peringatan-peringatan jang agak sungguh-sungguh, malah sampai bertjorak tuduhan. Kol. jang berlandasan pada salah paham dan bahaja- bahaja jang mengantjam dalam umat, masih bertjorak surat perdjuangan, tetapi Ef. semata-mata bersuasana kegembiraan atas kerahiman dan tjinta Allah, dalam merentjanakan dan melaksanakan penjelamatan segala bangsa manusia dalam Kristus. Mengenai alasan untuk menulis surat ini kita mendapat kesan-kesan atau dapat kita bajangkan, bahwa Paulus sesudah menjelesaikan suratnja kepada umat Kolose tidak merasa puas. Barangkali ia hemudian teringat bahwa umat Kolose dan umat- umat lainpun jang belum pernah dikundjunginja, tentu belum mendapat peladjaran jang agak luas dan mendalam tentang adjaran-adjaran jang hanja dengan ringkas diuraikan ataupun disentuhnja sadja dalam surat pendek kepada orang-orang Kolose itu. Sedangkan djustru adjaran-adjaran itu merupakan adjaran-adjaran dasar dan inti hakekat Indjil, mengenai tudjuannja dan kemuliaan martabat para beriman serta hubungan erat-mesra mereka dengan Kristus. Kalau itu benar djalan pemikiran Paulus, maka kita dapat mengerti bagaimana perasaan tak puas mendorongnja untuk memberi pengadjaran tulisan jang lebih luas kepada umat-umat tersebut. Dan karena kegembiraan hatinja, bahwa umat-umat itu dipanggil oleh Allah dan menerima Indjil, dan telah dipenuhi dengan segala rahmat dan berkat surgawi (Ef. 1:3-6), dan kepertjajaan umat-umat serta tjinta kasihnja dapat dipudji (yaitu+untuk+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="ende">1:15), maka seluruh surat diliputi suasana kegembiraan berdasarkan sjukur dan pudjian kepada Allah.

(0.84) (Ef 2:8) (ende)

Untuk lebih djelas mengerti ajat-ajat ini, baik batjalah Gal 3:1-14; 4:3-7; 5:4-6; Rom 3:19; 4:25.

(0.84) (Ef 4:7) (ende: Rahmat)

disini berarti tugas, djabatan atau kurnia-kurnia istimewa, jang diberikan Allah untuk "membangun" tubuh mistik dan menjalurkan rahmat Allah kepada segala anggota. Itulah seperti Paulus pun biasa menamakan djabatan kerasulannja "rahmat".

(0.84) (Ef 6:19) (jerusalem: membuka mulutku) Membuka mulut untuk berkata adalah suatu ungkapan dan gagasan alkitabiah, bdk Yeh 3:27; 29:21; Maz 51:17; bdk Kol 4:3
(0.84) (Ef 2:4) (sh: Tetapi Allah! (Selasa, 8 Oktober 2002))
Tetapi Allah!

Tetapi Allah! Kata ‘tetapi’ dalam ayat yaitu+untuk+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4 sangat penting. Kata ‘tetapi’ mengontraskan keadaan manusia yang mati, diperbudak dan dimurkai, dengan anugerah Allah yang besar dan berlimpah. Frasa ‘tetapi Allah’ adalah kabar baik yang menyingkapkan dahsyatnya anugerah Allah. Inisiatif keselamatan datang dari Allah. Keselamatan sama sekali bukan hasil usaha manusia. Allah bertindak menyelamatkan manusia. Mengapa Allah bertindak? Allah menyelamatkan manusia untuk menyingkapkan rahmat-Nya yang kaya (ayat 4), untuk menyatakan kasih-Nya yang besar (ayat 4), untuk menyatakan anugerah-Nya yang berlimpah-limpah (ayat 7,8) dan untuk mengungkapkan kebaikan-Nya (ayat 7).

Apa yang dilakukan Allah? Allah menghidupakan kita (ayat 5). Allah membangkitkan kita (ayat 6). Allah memberi kita tempat di surga (ayat 6). Ketiga hal ini terjadi melalui dan di dalam Yesus Kristus. Tanpa relasi dengan Kristus tidak mungkin kita mengalami betapa dahsyatnya anugerah Allah. Untuk menegaskan hal ini, Paulus mengatakan bahwa keselamatan hanya terjadi oleh karena iman. Tanpa iman tidak mungkin seseorang mendapat keselamatan.

Agar lebih jelas, Paulus menyatakan bahwa keselamatan bukan hasil usaha manusia (ayat 8), bukan hasil pekerjaan manusia (ayat 9). Semuanya adalah anugerah Allah yang diterima melalui iman pada Yesus. Bahkan Paulus mengatakan iman pada Yesus juga adalah pemberian Allah (ayat 8). Sehingga sama sekali tidak ada bagi manusi aalasan untuk memegahkan diri. Untuk menerima keselamatan, manusia tidak perlu menyiksa diri, tidak perlu membangun kesalehan, tidak perlu mengumpulkan kebaikan. Hanya iman pada Yesus yang menyelamatkan. Demikian sederhana? Ya. Keselamatan begitu sederhana sehingga banyak yang tidak mau menerimanya. Mereka berpikir bahwa keselamatan yang begitu sederhana harus dilengkapi dan disempurnakan dengan berbagai jasa dan perbuatan manusia. Tetapi, Paulus menegaskan bahwa keselamatan diperoleh hanya oleh iman pada Yesus.

Renungkan: Injil yang menyelamatkan adalah Injil tentang murka Allah dan kasih Allah. Pemahaman keduanya inilah yang membuat kita hidup penuh syukur. Juga menggerakkan kita untuk terus bersaksi.



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.21 detik
dipersembahkan oleh YLSA