Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 24 ayat untuk yaitu orang-orang AND book:[40 TO 66] AND book:60 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Ptr 4:6) (full: JUGA KEPADA ORANG-ORANG MATI. )

Nas : 1Pet 4:6

Istilah ini dapat ditafsirkan secara paling baik sebagai menunjuk kepada orang-orang yang mendengarkan Injil ketika masih hidup, tetapi kini mereka sudah mati. Mereka mendengar Injil dan menjadi percaya, dan sekalipun mereka sudah wafat (yaitu, "dihakimi secara badani"), mereka kini hidup bersama Allah. Ayat ini dapat disadur sehingga berbunyi, "Injil diberitakan kepada mereka yang percaya dan kemudian wafat, supaya mereka memperoleh hidup kekal bersama Allah."

(0.97) (1Ptr 5:1) (jerusalem: penatua) Yang dimaksudkan benar-benar penatua, pemimpin jemaat, bdk Tit 1:5+. Tetapi Petrus di sini sekaligus menggunakan kata itu dengan arti aslinya (yang tua umur) dan memperlawankan dengan "orang-orang muda", 1Pe 5:5
(0.95) (1Ptr 1:13) (sh: Dalam kebenaran dan kasih persaudaraan (Sabtu, 19 November 2011))
Dalam kebenaran dan kasih persaudaraan

Judul: Dalam kebenaran dan kasih persaudaraan
Dengan dasar iman, pengharapan, dan kasih, Petrus menasihati para pembaca untuk hidup dalam kebenaran dan kasih persaudaraan. Mereka harus mengendalikan pikiran, waspada terhadap segala sesuatu, dan meletakkan pengharapan pada masa yang akan datang. Pengharapan akan kemuliaan harus mendorong mereka untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dengan tidak lagi membiarkan hawa nafsu yang bejat menguasai mereka seperti saat mereka hidup dalam kegelapan dosa. Mereka mesti hidup kudus sebagaimana Allah adalah kudus, dan itu dapat mereka lakukan dengan menjauhi segala kejahatan, kecemaran, hawa nafsu, dan dosa moral lainnya.

Orang percaya perlu tahu bahwa Allah Bapa adalah Hakim yang adil dan benar, sehingga tidak ada satu orang pun yang terluput dari penghakiman-Nya. Maka kita harus hidup takut akan Tuhan karena Dia telah menebus kita dari dosa dan cara hidup yang lama. Allah menebus kita bukan dengan barang yang fana, tetapi dengan darah Anak-Nya yang mahal dan tanpa cacat dan cela (18-19). Hal ini sesuai dengan rencana Bapa yang telah memilih dan mengutus Anak-Nya datang ke dalam dunia dan mati untuk menebus dosa manusia sehingga setiap kita yang percaya boleh dilahirkan dari benih firman Tuhan yang kekal. Kita juga dapat memiliki pengharapan yang teguh kepada Allah yang telah membangkitkan Anak-Nya. Iman dan pengharapan ini harus terwujud dalam perbuatan kita. Di antara saudara seiman harus saling mengasihi dengan kasih yang tulus ikhlas. Kasih demikian akan menjauhi kita dari kepura-puraan, manipulasi, keegoisan, dan kepentingan diri. Kasih demikian juga membuat kita rela berkurban dan mengasihi tanpa pamrih demi kebaikan orang lain.

Kita yang sudah mendapatkan anugerah keselamatan yang begitu luar biasa dari Tuhan sudah sewajarnya menghargai dan membalas kasih Tuhan itu. Untuk itu, kita mesti hidup dalam kebenaran dan mewujudkan iman kita dengan hidup saling mengasihi termasuk mengasihi mereka yang belum percaya agar suatu hari mereka juga mengalami kasih Kristus.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/11/19/

(0.93) (1Ptr 5:13) (ende)

Petrus mengirim salam dari orang-orang Kristen di Babylon, dan muridnja terkasih Markus.

(0.92) (1Ptr 1:22) (sh: Mempertahankan hidup kudus (Jumat, 15 Oktober 2004))
Mempertahankan hidup kudus

Mempertahankan hidup kudus. Sejak Sutinah dibaptis, ia dengan setia bersaat teduh, berdoa dan membaca Alkitab setiap hari. Menurutnya firman Tuhan memberinya petunjuk tentang apa yang harus dilakukannya setiap hari. Sutinah diubahkan Tuhan dalam kebiasaan jelek mengumpat dan merajuk. Ia tidak lagi berbohong dan memfitnah. Hidupnya berubah menjadi kudus!

Hidup kudus adalah anugerah Tuhan. Hidup kudus merupakan akibat perubahan status dari orang belum percaya menjadi anak Tuhan dan menjadi dasar hidup orang percaya. Orang percaya ialah orang yang sudah dilahirkan baru dengan benih kekal, yaitu firman Tuhan yang menguduskannya (ayat yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">1:23). Namun, kekudusan ini bisa dinodai dengan perbuatan dosa yang sewaktu-waktu dilakukan! Setelah seseorang menjadi anak Tuhan, ia masih bisa jatuh ke dalam dosa karena tidak taat atau tidak waspada. Itu sebabnya, Petrus menasihati umat Tuhan agar mereka lebih bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan sepenuh hati. Kasih Tuhan akan mencegah kita untuk memanfaatkan orang lain demi kepentingan, kepuasan, dan egosentrisme. Kasih Tuhan seharusnya mendorong kita untuk dengan tegas membuang segala dosa yang menyakiti hati Tuhan maupun sesama (ayat yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">2:1). Sumber kekuatan untuk dapat tetap hidup kudus adalah firman Tuhan. Firman Tuhan itu kekal sampai selama-lamanya, tidak berubah dan sekaligus menjadi sumber yang tidak habis-habisnya mengisi kehidupan orang-orang percaya (ayat yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">24-25).

Menjadikan firman Tuhan sebagai "minuman rohani" seperti bayi yang membutuhkan susu adalah cara untuk tetap memelihara kemurnian iman dan menumbuhkan kekuatan rohani kita (ayat yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">2:2). Dengan cara demikian, kita mampu menghadapi segala kejahatan, tipu muslihat, kedengkian dan fitnah (ayat 1). Anak Tuhan yang telah mengecap kebaikan Tuhan pasti memiliki dorongan kuat untuk terus menikmati dan melakukan firman Tuhan sepanjang hidupnya (ayat 3).

Ingat: Jika kasih Yesus dan firman kebenaran Tuhan sungguh mendiami hati kita, kita akan bertumbuh menyerupai Yesus.

(0.92) (1Ptr 2:4) (sh: Pribadi kudus jemaat kudus (Minggu, 11 Juli 1999))
Pribadi kudus jemaat kudus

Pribadi kudus jemaat kudus Dalam perikop ini, umat Kristen digambarkan sebagai batu hidup. Panggilan Kristen bukanlah ajakan untuk menjadi pengikut, tetapi peserta. Kita harus berhenti menonton dan masuk dalam karya dan rencana Allah. Sedemikian penting peran serta kita, sehingga disebut "batu yang hidup bagi pembangunan suatu rumah rohani". Hal penting lainnya yaitu bahwa pembangunan suatu rumah rohani hanya dapat dibangun oleh jemaat yang kudus secara komunitas dan pribadi.

Allah, Arsitek Agung. Orang percaya yang kudus secara pribadi dan juga jemaat yang kudus dibangun oleh Allah. Allah adalah Arsiteknya. Ia tahu persis batu mana yang disusun pada bagian atas, samping, tengah, dan bawah. Setiap orang percaya akan diletakkan pada bagian yang tepat dalam rencana dan karya Allah, sesuai dengan panggilan dan talenta masing-masing. Proses pembangunan itu tidak mudah, karena menuntut kesediaan menyangkal diri. Ada batu yang sebelum diletakkan harus diperhalus, dipotong lebih dahulu. Demikian pula proses Allah dalam menempatkan setiap individu Kristen dalam rencana-Nya. Mulai dengan perendahan dan penderitaan, berakhir dengan kemuliaan dan kesempurnaan.

Peran gereja masa kini. Sentuhan tangan Allah menciptakan suatu komunitas (kumpulan) umat yang rajani, bangsa yang kudus dan kepunyaan Allah. Gereja terdiri dari orang-orang berbagai suku, bangsa, tingkat pendidikan, sosial dan ekonomi adalah wujud agung karya Allah. Ke satuan umat dalam kepelbagaian ini merupakan keunikan yang harus dijaga dan dikembangkan keindahannya. Apa yang harus gereja lakukan? Panggilan Gereja adalah melayani, bahkan Gereja sendiri adalah pelayanan! Gereja adalah tangan-tangan Kristus untuk mencari, menjangkau dan melayani Tuhan. Tetap setia pada tugas panggilan adalah cara yang tepat apabila Gereja ingin menjaga karya agung Allah.

Doa: Ya Tuhan Yesus, ingatkanlah gereja-Mu untuk selalu setia pada tugas panggilan pelayanan yang telah Engkau embankan.

(0.88) (1Ptr 3:9) (ende: Djangan membalas)

Djuga kepada orang-orang jang menganiaja dan berlaku tak adil, orang kristen hendaknja menundjukkan sikap takluk dan damai.

(0.87) (1Ptr 2:8) (jerusalem: telah disediakan) Dengan menolak Injil orang-orang Yahudi kehilangan keistimewaan-keistimewaan yang lalu diberikan kepada orang Kristen, 1Pe 3:9; Kis 28:26-28; bdk Yoh 12:40. Keterangan ini perlu dilengkapi dengan Rom 11:32; 1Ti 2:4; dll, dan tidak berkata bahwa orang-orang Yahudi ditolak untuk selama-lamanya.
(0.86) (1Ptr 4:6) (jerusalem: Injil) Mengenal "Injil" atau kabar yang baik itu bdk 1Pe 3:19+. Sementara ahli berpendapat bahwa "orang-orang" itu ialah orang yang secara rohani mati, misalnya orang tak beriman yang menganiaya para pembaca 1Petrus itu.
(0.85) (1Ptr 3:15) (jerusalem: sebagai Tuhan) Var: sebagai Allah
(0.83) (1Ptr 1:1) (ende)

SURAT PERTAMA SANTU PETRUS

KATA PENGANTAR

Pengarang

Sedjak dari permulaan, Para Bapak Geredja sependapat bahwa St. Petruslah penulis surat ini. Kesatuan pendapat itu telah utuh, sampai ketika sardjana- sardjana Kitab Kudus dari djaman modern ini mengemukakan beberapa keberatan terhadapnja.

Isi surat ini sendirilah jang harus memberi putusan dan penjelesaian jang sebenarnja. Disamping setjara terang-terangan menundjukkan dirinja sebagai Petrus, "Rasul Kristus", pengarang sepintas lalu dalam bab yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">5:1 menjebut dirinja sebagai rekan-imam dan penjaksi kesengsaraan Kristus". Djuga Markus, jang oleh Papias disebut sebagai "djuru bahasa" Petrus di Roma, disangka ada bersama Petrus, tatkala dia menulis suratnja (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">5:13). Keaslian surat ini diperteguhkan lagi oleh beberapa perhubungannja dengan kehidupan dan pengadjaran Kristus .

Gaja bahasa Djunani, sekalipun kurang mutunja daripada gaja jang dipergunakan oleh St. Jakobus dalam suratnja, dahulu pernah dianggap sebagai suatu alasan untuk mengingkari Petrus sebagai pengarang surat ini. Namun sebagaimana halnja dengan Jakobus dan Judas, orang sama menjetudjui sekarang sistim pemakaian djurutulis, jang tentu djuga terdjadi pada masa Petrus.

Penulis terus terang mengatakan bahwa ia menulis "dengan perantaraan Silvanus" (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">5:12). Akibatnja ialah sekalipun isi pikiran itu timbul dari Petrus, tetapi bahasanja disusun oleh djurutulisnja.

Pembatja

Ajat pertama dari surat ini menundjukkan bahwa ia ditulis untuk orang serani di Asia Ketjil. Entah orang-orang serani itu terdiri dari pentobat-pentobat Jahudi atau kafir, masih dipersoalkan. Karena alasan-alasan jang diberikan belum mentjapai persetudjuan penuh, maka rasanja dapat dikatakan bahwa tak ada kelompok orang serani tertentu jang dimaksudkan. Dengan pasti ialah bahwa bagian terbesar orang serani terdiri dari pentobat-pentobat Jahudi. Tetapi tatkala surat ini ditulis, Paulus dan rekan-rekannja telah menobatkan banjak orang kafir di Asia Ketjil. Kemungkinan jang terbesar ialah bahwa surat ini ditudjukan kepada Para miskin dan hamba sahaja di Asia Ketjil (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">2:18).

Waktu, kesempatan dan tempat dimana surat ini ditulis

Pada kesempatan mana Petrus menulis surat ini, tidak kita ketahui. Dari isi surat hanja dapat kita simpulkan bahwa Petrus bermaksud memberanikan orang serani dalam pertjobaan, dan menghidupkan iman jang mendapat serangan sekian banjak (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">4:12).

Bahwa surat ini ditulis di Roma, itu tentu pasti. Dengan menjebut nama Babylon (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">5:13), Petrus agaknja hendak mengawaskan kota Roma jang kafir itu, jang kedjajaannja menjamai kemakmuran djasmani Babylon purba. Karena Petrus meninggal di Roma pada djaman penganiajaan Nero, dan karena ketika itu penganiajaan belum lagi meletus, maka agaknja surat ini ditulis mendjelang achir tahun 64 ses. Kristus. Kepastian waktu surat ini menundjukkan bahwa kutipan-kutipan surat St. Paulus didalam surat St. Petrus itu mungkin.

Gajabahasa

Sekalipun surat ini, sebagaimana djuga surat St. Jakobus, pada dasarnja berisikan adjakan moril, namun dalam beberapa hal ia bukan memuat adjaran moral. la lebih menjerupai bentuk sebuah surat dengan suatu kata pendahuluan jang pandjang (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:1-2), lalu menjusul suatu doa sjukur (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:3-5) jang lazim kedapatan pada banjak surat dizaman itu, dan berachir dengan suatu utjapan selamat (5:12- 14). Tjara penjadjian bahan djuga sederhana, tidak sangat ilmiah. Achirnja, faktor-faktor iman jang digunakan untuk memberi arti kepada adjakan itu djauh lebih banjak daripada St. Jakobus dan menundjukkan suatu teologi penebusan jang tjukup dalam isinja. Teologi penebusan itu dikemukakan dalam suatu bentuk jang sesuai benar dengan liturgi Sakramen Permandian (tjontohnja: yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:3; 2:2; 3:21 dll). Banjak sardjana modern berjakin bahwa isi surat ini sebenarnja terpetik dari suatu katekese permandian jang pernah digunakan St. Petrus. Pemakaian sematjam itu kita ketemukan djuga dalam tulisan-tulisan lain dari Perdjandjian Baru. Ini adalah suatu bukti bahwa liturgi memainkan peranan penting dalam pembentukan Perdjandjian Baru. Ini harus diperhatikan djuga, agar kita dapat mengerti lebih baik Kitab Kudus dan kehidupan liturgi pada zaman purba Geredja Katolik.

Adjaran

Karena surat ini pada dasarnja berisi suatu adjakan moril, maka djangan kita harapkan suatu pementasan kebenaran dogmatis jang teratur didalamnja. Tetapi, kita bisa menemukan djuga teologi jang kaja dan dalam disitu. Kebenaran teologis jang asasi ialah bahwa orang kristen diseluruh dunia ini bersatu (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">5:9); dahulunja mereka pendosa (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">2:24) jang tak tahu suatu apapun (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:14) tetapi kini mereka telah ditebus oleh darah kudus Kristus (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:18-19) dan dipilih untuk berbakti kepadanja (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:2).

Tjaranja mereka ditebus itu diterangkan sedjelas-djelasnja. Allah Bapa, jang maharahim (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:3) dan kudus (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:15-16), sudah merentjanakan penjelamatan mereka (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:2), bahkan sebelum dunia tertjipta (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:20). Nabi-nabi Perdjandjian Lama menginsjafi rentjana tersebut dan bernubuat pula tentang rentjana itu (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:10-12). Rentjana itu dipenuhi dalam sedjarah dengan kedatangan Kristus, jang biarpun tak bersalah (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:19; 2:22), tetapi menderita sengsara (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">2:21; 4:1), dan wafat disalib (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">2:24; 3:18). Hasil daripada sengsara dan wafat Kristus ialah penjilihan dosa manusia (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:18; 3:18).

Mati untuk dosa berarti lahir kembali kesuatu hidup baru jang telah diperoleh berkat kebangkitan Kristus (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:3), dan itu kita dapat dalam Sakramen Permandian (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">3:12), suatu Sakramen jang telah digambarkan lebih dahulu dalam peristiwa ai bah (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">3:20). Oleh ketaatan kepada Kristus (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:2), dan iman terhadap ebasiat penebusanNja (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:5,7-9), orang kristen ada harapan untuk memperoleh istirahat abadi disurga (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:5; 3:22).

Akan memperoleh gandjaran kekal, orang kristen hendaknja kudus (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:15), melawan penggodaan setan (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">5:8-9), meninggalkan dosa-dosa dahulu (1:14;2:11;4:2- 5), menerima pertjobaan dan penderitaan hidup ini (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:6; 2:19; 5:13; 4:12), mengusahakan kebadjikan jang sesuai dengan tugas hidup (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">2:13; 3:7; 5:1-5), dan terlebih berusaha akan beroleh kebadjikan tjinta-kasih persaudaraan (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">3:8).

Biarpun kehidupan sematjam itu kelihatan sukar, toh akan lebih mudah karena diteladani oleh Kristus sendiri (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">2:21; 3:17; 4:1), oleh semakin mendekatinja (2: 3-4), oleh kesadaran bahwa mereka mengambil bagian dalam penderitaannja (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">4:13), dan oleh memikirkan kedudukan mereka jang tinggi dimata Allah "batu-hidup", didalam rumah Allah (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">2:5), suatu bangsa jang terpilih, imamat radjawi, umat jang kudus (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">2:9).

Dengan tjara hidup demikian, orang kristen dapat hidup dengan penuh kepertjajaan kepada penjelenggaraan Allah (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">5:7), kepada pengadilan ilahi pada achir zaman, suatu peristiwa jang dirasa Petrus sudah dewat (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">4:5,7,17), dan akan berachir serta diberkati oleh penampakan mulia Jesus (yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="ende">1:7; 5:1,4).

(0.83) (1Ptr 2:12) (jerusalem) Meskipun termasuk dalam kota lain, 1Pe 1:1+, orang-orang Kristen tidak lepas dari kewajiban-kewajiban terhadap dunia ini. Sebaliknya, sebagai anak-anak Allah dan warga negara sorga, mereka, mendapat berbagai kewajiban yang dikagumi oleh para pemfitnah mereka, 1Pe 1:12, 15
(0.83) (1Ptr 5:5) (jerusalem: orang-orang muda) Yang dimaksudkan atau kaum muda dewasa yang kerap kali agak tidak tenang, bdk Efe 6:1-4; Kol 3:20-21; 1Ti 4:12; 5:1, atau orang yang baru masuk Kristen, atau semua orang Kristen yang bukan "penatua", 1Pe 5:1.
(0.82) (1Ptr 1:1) (jerusalem: pendatang) Bumi adalah milik Allah (Maz 24:1), sehingga manusia hidup di situ sebagai seorang pendatang (Ima 25:23) yang hanya "lewat" oleh karena harus meninggalkannya waktu meninggal (Maz 39:13 dst; Maz 119:19; 1Ta 29:10-15). Setelah kebangkitan orang mati dipercaya (2Ma 7:9,11,14,23,29; Dan 12:2-3) gagasan "pendatang" disempurnakan: tanah air manusia ada di sorga (Fili 3:20; Kol 3:1-4; Ibr 11:8-16; 13:14) dan sebagai orang asing ia hidup di dunia "dalam pembuangan" (paroike=paroki, 1Pe 1:17; 2Ko 5:1-8) di tengah-tengah orang bukan Kristen yang kebejatannya perlu dijauhi (1Pe 2:11; 4:2-4) sama seperti orang-orang Yahudi hidup dalam "perantauan"
(0.81) (1Ptr 3:19) (jerusalem) Ayat ini barangkali menyinggung turunnya Kristus ke dalam dunia orang mati (Yunani: Hades), bdk Mat 16:18+, pada waktu yang berlangsung antara wafatNya dan kebangkitanNya, Mat 12:40; Kis 2:24,31; Rom 10:7; Efe 4:9; Ibr 13:20; "dalam roh" Yesus turun ke sana, bdk Luk 23:46, atau kiranya dengan lebih tepat "menurut Roh". Rom 1:4+, sedangkan "dagingNya" mati di salib, Rom 8:3 dst. Roh-roh yang di dalam penjara "yang kepadanya Yesus" memberitakan Injil (harafiah: memberitakan: yakni keselamatan), ialah menurut sementara ahli roh-roh jahat yang terbelenggu (seperti dikatakan dalam buku apokrip Henokh). Ada sementara ahli yang memperbaiki teks 1Petrus, sehingga bukan Kristus melainkan Henokh memberitakan kabarnya. Dengan memberitakan kabarNya Kristus menaklukkan roh-roh itu kepada diriNya sebagai Tuhan (Kirios), 1Pe 3:22; bdk Efe 1:21 dst; Fili 2:8-10, sementara penaklukan terakhir masih dinantikan, 1Ko 15:24 dst. Sementara ahli lain berpendapat bahwa "roh-roh" itu ialah roh-roh orang mati, yang waktu air bah dihukum, tetapi berkat kesabaran Allah toh dipanggil untuk hidup, bdk 1Pe 4:6. Dalam Mat 27:52 dst terdapat suatu pikiran yang serupa tentang "orang-orang kudus" yang dibebaskan oleh Kristus pada waktu antara wafatNya dan kebangkitanNya, "orang-orang" itu ialah orang-orang benar yang menantikan Kristus, bdk Ibr 11:39 dst; Ibr 12:23, untuk bersama denganNya masuk ke dalam "Kota Suci" di akhir zaman. Turunnya Kristus ke dalam dunia orang mati itu termasuk ke dalam syahadat para rasul.
(0.81) (1Ptr 1:1) (sh: Pendatang di dunia, ahli waris di surga (Rabu, 13 Oktober 2004))
Pendatang di dunia, ahli waris di surga

Pendatang di dunia, ahli waris di surga. Selama hidup di dunia ini, anak-anak Tuhan tidak akan lepas dari masalah dan penderitaan. Namun, anak-anak Tuhan sejati tidak akan tenggelam dalam berbagai percobaan hidup ini sampai berputus asa, apalagi murtad. Tidak sama sekali! Karena anak-anak Tuhan memiliki pengharapan akan kepastian keselamatan! Di dunia ini kita boleh hidup menderita, tetapi di surga kelak, kebahagiaan kekal menanti. Puji Tuhan!

Petrus menaikkan doa ucapan syukur untuk umat Tuhan yang tinggal di wilayah Asia Kecil oleh karena sebagai orang-orang yang sudah dikuduskan oleh Roh melalui darah Yesus (ayat 2), mereka adalah ahli waris surgawi (ayat 4). Sebagai orang-orang yang sudah menerima keselamatan di dalam Yesus Kristus, mereka akan dipelihara oleh kekuatan Tuhan sendiri sampai akhir zaman (ayat yaitu+orang-orang+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">5). Oleh sebab itu, nasihat Petrus kepada mereka adalah supaya mereka bersukacita sekalipun dalam hidup di dunia ini mereka menderita (ayat 6). Petrus juga menjelaskan bahwa tujuan Tuhan mengizinkan penderitaan kepada umat-Nya adalah bukan untuk menjatuhkan mereka sebaliknya, untuk membuktikan kesejatian iman mereka. Iman yang sejati pasti teruji dengan baik. Ibarat emas yang dimurnikan oleh api dan segala kotorannya akan terbakar habis sehingga emas itu akan tampil cemerlang. Demikian juga ketika iman anak Tuhan diuji oleh penderitaan maka hasilnya anak Tuhan akan muncul sebagai pemenang (ayat 7).

Bukti seperti apa yang harus dinyatakan oleh anak-anak Tuhan tentang kesejatian imannya? Pertama, tetap setia dan tidak menyangkal Tuhan dalam segala situasi. Kedua, tetap mempraktikkan kasih Tuhan kepada orang lain, bahkan kepada orang-orang yang menganiaya kita.

Renungkan: Iman, pengharapan, dan kasih. Iman mendasarkan diri pada karya penebusan Tuhan bagi umat-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari maut. Pengharapan memampukan kita melihat ke depan kepada janji surgawi. Kasih diwujudkan dalam tindakan hidup sehari-hari menantang kejahatan demi untuk membangun sesama manusia dalam dunia ini.

(0.81) (1Ptr 2:11) (full: PENDATANG DAN PERANTAU. )

Nas : 1Pet 2:11

Posisi kita yang baru sebagai milik Allah sendiri mengasingkan kita dari orang-orang di dunia ini sehingga kita menjadi orang asing. Kita kini hidup dalam negeri yang bukan menjadi milik kita, dan kewarganegaraan kita adalah bersama Kristus di sorga (bd. Fili 3:20; Ibr 11:9-16). Karena kita adalah orang asing di bumi ini, kita harus menjauhkan diri dari kesenangan dunia yang berusaha membinasakan jiwa kita

(lihat art. PERBUATAN-PERBUATAN DOSA DAN BUAH ROH).

(0.81) (1Ptr 1:2) (jerusalem) Perhatikanlah bahwa ketiga diri ilahi disebut, bdk 2Ko 13:13+. Dalam ayat-ayat yang menyusul dikatakan lebih lanjut tentang Bapa, 1Pe 1:3-5, Anak, 1Pe 1:6-7, dan Roh Kudus, 1Pe 1:10-12. 1Pe 1:2 ini menyinggung upacara pengikatan perjanjian, Kel 24;6-8: Umat berjanji akan menaati perintah-perintah Allah (1Pe 1:7) dan untuk meneguhkan perjanjian itu Musa memerciki umat dengan darah korban-korban (1Pe 1:8). Mengenai pemakaian nas Keluaran ini oleh orang-orang Kristen, bdk Ibr 9:18 dst; Mat 26:28.
(0.81) (1Ptr 2:21) (jerusalem: mengikuti jejakNya) "Karunia" untuk menanggung ketidak-adilan, 1Pe 2:19-20, bersumberkan teladan Kristus, bdk Yoh 13:15; 1Ko 11:1; Fili 2:5; 2Te 3:7+. 1Pe 2:21-25 yang menyinggung Yes 53 mungkin berasal dari salah satu nyanyian. Orang-orang Kristen yang dianiaya perlu ingat akan Yesus yang disalibkan oleh karena dosa kita, 1Pe 3:18; Kis 2:23; dll, dan yang meskipun tidak bersalah dengan sabar menderita, Luk 23:41; Yoh 8:46; 2Ko 5:21; Ibr 4:15.
(0.81) (1Ptr 5:13) (jerusalem: dari kawanmu) Var: dari jemaat kawanmu


TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA