(sh: Penderitaan Kristiani (Senin, 18 Oktober 2004)) Penderitaan Kristiani
Penderitaan Kristiani.
Toni diperlakukan tidak adil oleh majikannya. Ia disuruh bekerja
lembur tanpa mendapatkan uang lembur yang sesuai dengan
peraturan perusahaan. Ia juga mendapat tekanan dari karyawan
lainnya bahkan pernah difitnah mencuri barang-barang milik
perusahaan. Semua itu terjadi karena ia orang Kristen. Apa yang
akan Anda lakukan jika Anda berada di posisi Toni?
Dalam nas ini, pada waktu itu agama Kristen telah menyentuh semua
lapisan masyarakat termasuk para budak. Sebagai budak hak mereka
sering diabaikan dan "diperlakukan tidak manusiawi" oleh
majikannya. Apalagi bila budaknya itu Kristen, majikan yang
bukan Kristen sering memperlakukan budak Kristen dengan lebih
kejam, seakan-akan menjadi Kristen itu adalah sebuah kesalahan.
Bagaimana Petrus menasihati budak Kristen yang menderita karena
imannya itu? Pertama, tetap tunduk dan taat walaupun majikannya
itu seorang yang kejam (ayat 18). Dasarnya adalah menderita oleh
karena kehendak Allah merupakan kasih karunia (ayat 19). Kedua,
menyadari bahwa di dalam tekanan majikannya itu ia sedang
meneladani penderitaan Kristus yang walaupun tidak berdosa namun
diperlakukan tidak adil bahkan sampai dihukum mati (ayat 21-23).
Kristus rela diperlakukan tidak adil dan tidak membalas, karena
Ia mau menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Seharusnya kita
juga memiliki motivasi yang serupa, rela diperlakukan tidak adil
oleh majikan supaya mereka boleh mengenal keselamatan dari
Kristus.
Dalam kisah di atas Toni akhirnya mengundurkan diri dari perusahaan
itu. Namun, yang pasti Toni tidak dendam apalagi mengancam akan
membalas perbuatan majikan atau teman-temannya. Toni juga
mengundurkan diri bukan karena berbuat kesalahan sebagaimana
yang difitnahkan kepadanya. Sehingga, beberapa karyawan yang
simpati kepada Toni justru akhirnya menjadi Kristen oleh
kesaksiannya.
Renungkan:
Pribadi seorang Kristen sejati tidak dipengaruhi oleh situasi.
Bahkan ketika ia diperlakukan tidak adil, ia bukan hanya tidak
membalas melainkan mengampuni dan berbuat kebajikan.
|