Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 31 ayat untuk untuk dapat AND book:30 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Am 5:8) (jerusalem: memanggil air laut) Ini dapat berarti bahwa air laut dipanggil untuk menggenangi bumi sehingga ia kembali kepada keadaannya semula, Ayu 12:15; Maz 10:4,5-9, atau untuk berupa hujan menyirami dan menyuburkan tanah, Ayu 36:27-28.
(0.99) (Am 6:9) (ende)

Nabi melukiskan dengan bahasa penghebat keruntuhan kota: Jang lari kedalam rumah terachir masih djuga dibunuh. Jang masih tersisa hanja untuk menguburkan majat2. Merekapun terantjam. Menjebut nama Jahwe dapat menurunkan hukuman dari Hakim jang Adil itu atas orang jang menjebut namaNja, meski kebetulan sekalipun.

(0.98) (Am 5:1) (full: RATAPAN. )

Nas : Am 5:1-27

Di dalam ratapan ini, Amos menyampaikan kesedihan Tuhan karena dosa-dosa Israel. Nyanyian ini mengatakan bahwa malapetaka mereka itu sudah pasti, seakan-akan sudah terjadi; namun Amos masih mengimbau umat itu untuk berbalik kepada Allah supaya sekurang-kurangnya "sisa-sisa keturunan" dapat diselamatkan (ayat Am 5:15).

(0.98) (Am 5:4) (full: CARILAH AKU, MAKA KAMU AKAN HIDUP. )

Nas : Am 5:4

Jikalau umat itu mau mencari Tuhan, sekelompok sisa dapat diselamatkan dari malapetaka yang dibicarakan Amos (lih. ayat Am 5:15). Di dalam hidup ini, mencari Tuhan setiap hari diperlukan untuk menerima kasih karunia dan kasih sayang-Nya. Saudara seharusnya khawatir jikalau mulai mengabaikan doa dan perenungan Firman Allah.

(0.97) (Am 9:1) (sh: Allah, Penguasa alam semesta (Jumat, 25 Juli 2003))
Allah, Penguasa alam semesta

Allah, Penguasa alam semesta. Bangsa Israel tidak dapat menghindar dari penghukuman Allah (ayat untuk+dapat+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">1). Ingin lari? Kemanapun mereka pergi bahkan pergi jauh ke dunia orang mati, Tuhan akan menemukan dan mengambil mereka (ayat 2). Dalam pemahaman PL dunia orang mati berada di belahan bumi paling bawah, sebuah tempat yang paling jauh dari tempat Allah di langit di atas langit. Ingin bersembunyi di Gunung Karmel (ayat 3) - tempat yang dianggap cukup aman untuk bersembunyi, tetapi justru di sana Allah siap menghakimi? Di dasar laut (ayat 3)? Tuhan akan memerintahkan ular untuk menggigit mereka di sana. Orang zaman itu menganggap dasar laut sebagai tempat yang tidak akan terjangkau oleh Allah. Ingat peristiwa Nabi Yunus? Tuhan tetap dapat menemukannya. Tidak ada tempat yang rahasia bagi Allah (ayat 5,6).

Dari sejarah bangsa Israel, kita tahu bahwa Israel adalah bangsa yang dikhususkan Allah. Namun, kekhususan itu membuat bangsa Israel menjadi sombong, dan beranggapan Allah yang telah memilih mereka, karena itu mustahil Allah menghukum mereka. Kesalahan persepsi ini mengakibatkan terjadinya praktik-praktik penindasan dan pengeksploitasian sesama. Israel semakin tidak terkendali. Allah yang mengubah status sebagai bangsa pilihan, Allah pula yang memutuskan untuk tidak lagi mengkhususkan bangsa Israel bagi-Nya. Israel menjadi sama dengan bangsa-bangsa lain seperti Etiopia, orang Filistin, dan orang Aram. Namun, penghukuman Allah bukanlah tujuan akhir. Allah tetap menyelamatkan sisa-sisa Israel (ayat untuk+dapat+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">8). Penghukuman ini adalah kendaraan Allah untuk menciptakan sisa-sisa yang diselamatkan, yang luput dari penghukuman. Inilah kasih setia Allah.

Renungkan: Allah tidak pernah kompromi dengan dosa. Tetapi dosa tidak dapat membatalkan kasih setia-Nya. Itulah pengharapan yang memotivasi kita mengerjakan kehendak Allah dengan setia dan sukacita.

(0.97) (Am 4:1) (full: LEMBU-LEMBU BASAN. )

Nas : Am 4:1

Wanita kalangan atas disebut "lembu-lembu Basan" (yaitu, ternak Kanaan yang berketurunan murni dan diberi makanan cukup; bd. Mazm 22:13). Sementara para wanita ini minum anggur, mereka mendesak suami mereka untuk mencari uang lebih banyak dengan menindas orang miskin supaya mereka dapat minum lebih banyak lagi dan bersenang-senang dalam kemewahan.

(0.97) (Am 4:6) (full: NAMUN KAMU TIDAK BERBALIK KEPADA-KU. )

Nas : Am 4:6-11

Allah telah mengirim bencana lepas bencana atas umat itu untuk mendorong mereka bertobat dan kembali kepada-Nya; tetapi, tidak ada apa yang dapat menolong umat itu meninggalkan gaya hidup cemar mereka. Karena itu mereka akhirnya akan berhadapan dengan hukuman Allah (ayat Am 4:12).

(0.97) (Am 8:14) (jerusalem: Asima, dewi Samaria) Naskah Ibrani sebenarnya kurang jelas. Mungkin dimaksudkan dewi yang bernama Asyema, bdk 2Ra 17:30, yang oleh nabi dengan sengaja dirubah menjadi Asima, artinya: dosa. Tetapi mungkin pula bahwa Asima sindiran menghina untuk menyebut sebuah tempat kudus di Samaria. Bdk Ula 9:21; anak lembu emas oleh Harun disebut "dosa kamu" (terj: perbuatanmu yang berdosa)
(0.96) (Am 8:1) (sh: Ketika Allah membelakangi umat (Kamis, 24 Juli 2003))
Ketika Allah membelakangi umat

Ketika Allah membelakangi umat. Untuk menyatakan bahwa keputusan Allah sudah waktunya (ayat 1,2), Allah memberikan penglihatan keempat kepada Amos. Bakul berisi buah-buahan musim kemarau itu menggambarkan penghukuman yang meliputi seluruh aspek kehidupan umat, termasuk aspek keagamaan sudah tiba saatnya. Nyanyian sukacita bermuatan optimisme palsu dalam ibadah berubah menjadi ratapan (ayat 3). Tidak ada lagi kesukaan. Semuanya berubah menjadi perkabungan (ayat 10).

Allah melalui Amos, kembali merinci dosa-dosa Israel: [1] para petinggi bangsa dan elit-elit lainnya tidak lagi memikirkan keadilan, tidak berlaku jujur dalam berdagang, dsb. (ayat 4-7); [2] menganggap bahwa kegiatan Hari Sabat dan perayaan-perayaan agama lainnya sangat menyita waktu mereka; [3] karena itu mereka merasa kehilangan kesempatan untuk meraih harta sebanyak- banyaknya. Tuhan akan mendatangkan hari-hari kelam dan gelap yaitu hari malapetaka (ayat 9-10). Pada saat itu umat akan bersusah-susah mencari Tuhan karena mereka tidak akan dapat mendengarkan Allah yang berfirman. Allah telah membelakangi mereka. Inilah tragedi yang paling mengerikan dalam kehidupan manusia.

Puncak penderitaan manusia adalah ketika Allah sudah kehabisan kesabaran dan membelakangi manusia. Meskipun Allah mengasihi kita, Allah memiliki batas-batas kesabaran. Penghukuman Allah terhadap bangsa Israel merupakan peringatan bagi kita, orang- orang percaya masa kini. Kita tidak tahu kapan Allah tidak dapat lagi bersabar menghadapi sikap hidup kita. Namun, yang pasti Allah akan memutuskan kapan Ia harus memberikan kesempatan kepada kita untuk berbalik kepada-Nya, dan kapan Ia harus membelakangi kita.

Renungkan: Ketika masyarakat rendah ditindas dan ditipu oleh para pemimpin politik dan agama, ketika itu Allah Sang Surya kehidupan mulai mengalihkan cahaya kemuliaan-Nya.

(0.96) (Am 6:1) (sh: Jaminan semu (Selasa, 22 Juli 2003))
Jaminan semu

Jaminan semu. Teguran Allah mengaum lebih keras dan kini ditujukan kepada para pemimpin umat. Mereka biasa dikenal sebagai yang terkemuka dan utama (ayat 1) dan yang beroleh kesempatan istimewa menikmati hal-hal terbaik (harfiah: utama) dalam hidup (ayat untuk+dapat+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">6; bdk. ayat untuk+dapat+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">4-5). Di tengah-tengah krisis bangsa seharusnya para pemimpin yang pertama prihatin, tetapi justru mereka larut dalam kehidupan gemerlap dan menganggap kekelaman dari Allah itu jauh dari mereka (ayat 3,6). Mata mereka telah dibutakan oleh kekayaan hasil rampasan dan penindasan terhadap yang lemah. Bahkan mereka masih terus menyelenggarakan pemerintahan dengan tangan besi dan memutarbalikkan keadilan (ayat 3,12). Untuk semua yang mereka lakukan, Tuhan bersumpah demi diri-Nya untuk menghukum (ayat 8) juga memusnahkan bangsa itu (ayat 9). Allah akan membangkitan suatu bangsa untuk menindas mereka (ayat 14).

Tindakan penghukuman Allah untuk bangsa Israel menjadi peringatan keras bagi kita, orang percaya masa kini. Sering kita merasa kuat dan mampu melakukan segala sesuatu tanpa Allah. Bahkan sering pula kita menutup mata terhadap berbagai krisis atau bencana yang terjadi di sekitar kita, karena kita tidak tanggap membaca tanda- tanda zaman. Kita sering bersyukur karena tidak mengalami bencana, tetapi bersikap masa bodoh terhadap orang lain yang mengalami bencana. Sikap-sikap seperti ini tidaklah patut dilakukan oleh umat Allah.

Berbagai bencana atau peristiwa pasti mempunyai hikmat tersendiri yang dapat memberi petunjuk atau tuntutan bagi langkah hidup kita. Walaupun kita memiliki kuasa dan kekuatan, harta dan kekayaan, kita tidak boleh menggantungkan hidup kita pada hal-hal itu. Karena hal-hal itu bukan allah tetapi pemberian Allah untuk diabdikan kepada Allah dan sesama.

Renungkan: Harta dan kedudukan tidak lebih adalah alat-alat agar kita mengabdi Allah dan menjadi saluran berkat-Nya bagi sesama.

(0.95) (Am 1:3) (jerusalem) Bagian ini mengumpulkan berbagai nubuat yang dibawakan oleh Amos pada saat yang berbeda-beda. Nubuat-nubuat itu melawan tujuh bangsa (tambah Yehuda: tetapi ini merupakan suatu tambahan). Susunan nubuat-nubuat itu sama dengan memakai rumusan-rumusan yang sama pula. Semua bermaksud menampilkan keadilan Allah yang di mana-mana menghukum setiap ketidakadilan. Nubuat terakhir barulah mengenai bangsa Israel. Begitu ditekankan bahwa Israel dihukum sama seperti bangsa-bangsa lain, meskipun mereka sendiri sekali-kali tidak menantikan hukuman itu. Bahkan hukuman atas Israel menjadi penyataan keadilan Tuhan yang paling jelas.
(0.95) (Am 5:4) (jerusalem: Carilah Aku) Berziarah ke tempat-tempat kudus dapat dikatakan "mencari Allah", bdk Ams 5:5; Ula 12:5; 2Ta 1:5. tetapi nabi Amos menegaskan bahwa "mencari Allah" yang sebenarnya berarti: mengusahakan yang baik dan menjauhkan yang jahat, Ams 5:14. Itulah yang membawa orang ke hidup sejati, Ams 5:4,6. Dalam nas-nas lain dari Perjanjian Lama ungkapan "mencari Allah" berarti: meminta petunjuk Tuhan (Ibraninya: darasy) dengan mengajukan pertanyaan 1Sa 14:41+, melalui seorang "abdi Allah", Kej 25:22; Kel 18:15; 1Sa 9:9; 1Ra 22:8, ataupun dengan "mencari firman", 1Ra 22:5; bdk Ams 14:5, baik dalam sebuah kitab, Yes 34:16, maupun dengan perantaraan seorang nabi, 1Ra 22:7. Ada sebuah ungkapan lain (yang biasanya memakai kata kerja Ibrani biqqesy) yang berkata tentang: "mencari wajah Tuhan", artinya: kehadiranNya, Hos 5:15; 2Sa 21:1 (Ibrani): 1Ta 16:11(=Maz 105:4); Maz 24:6; 27:8+. Agaknya dengan arti yang sama ungkapan itu dipakai dalam Zef 1:6; Hos 3:5; 5:6; Kel 33:7+, dll. Tetapi kedua ungkapan tsb hampir sama artinya: Orang mencari wajah Tuhan untuk mengetahui apa yang dikehendaki Tuhan dan kehadiran Allah kerap kali menjadi nyata melalui petunjuk yang diberiNya. Adapun "mencari Allah" itu dalam Perjanjian Lama merupakan perbuatan keagamaan yang dasari. Dalam Perjanjian Baru terdapat ungkapan yang sama artinya, yaitu: mencari Kerajaan Allah, Mat 6:33.
(0.85) (Am 2:7) (ende: menghampiri gadis)

ialah memperkosa perempuan jang tidak dapat membela dirinja.

(0.85) (Am 9:2) (ende)

Bahasa penghebat jang berarti: orang tidak dapat lari dari keruntuhan.

(0.82) (Am 2:13) (ende)

Ajat2 ini menggambarkan pengadilan Jahwe. Tiada seorangpun dapat lolos, djuga jang paling kuat (tentara) tidak.

(0.82) (Am 9:5) (ende)

Kekuasaan Jahwe Pentjipta mendjamin, bahwa antjamanNja dapat dilaksanakanNja pula.

(0.81) (Am 8:8) (endetn: sungai Nil)

diperbaiki menurut terdjemahan2 kuno. Kata Hibrani tidak dapat diartikan.

(0.81) (Am 8:7) (jerusalem: kebanggaan Yakub) Ungkapan ini dapat berarti: suatu sifat Allah, 1Sa 15:29 (Sang Mulia), atau keangkuhan hati umat Israel, Ams 6:8, yang begitu kokoh kuat sehingga orang dapat bersumpah demi kebangsaan Yakub itu. Ungkapan itupun dapat berarti: tanah Palestina, Maz 47:5.
(0.80) (Am 3:3) (ende)

Dengan pelbagai tjontoh perihal perkara jang tidak dapat tidak terdjadi, Amos menjatakan, bahwa ia sendiri harus bernubuat, karena dipanggil Jahwe jang Mahakuasa(singa).

(0.78) (Am 8:5) (full: HARI SABAT. )

Nas : Am 8:5

Para pedagang demikian materialistis sehingga mereka menginginkan hari Sabat cepat berlalu supaya mereka dapat melanjutkan perdagangan mereka. Kita harus bertanya pada diri sendiri: Apakah saya demikian terlibat dalam mencari uang sehingga hampir tidak memperhatikan firman Allah dan kemajuan kerajaan-Nya? Menurut Tuhan Yesus sendiri, kita tidak dapat melayani Allah dan Mamon sekaligus

(lihat cat. --> Mat 6:24).

[atau ref. Mat 6:24]



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA