Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 199 ayat untuk untuk Tuhan AND book:[1 TO 39] AND book:1 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kej 16:13) (ende)

El-Roi berarti: Tuhan menampakkan, atau: Tuhan jang melihat. Lachai Roi (ajat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="ende">14)(Kej 16:14) = Untuk (Tuhan) Jang Hidup, jang melihat.

(0.94) (Kej 9:13) (ende)

Dalam bahasa Hibrani digunakan kata jang sama untuk pelangi, jang nampak sesudah hudjan lebat, dan untuk busur panah, jang disisikan oleh Tuhan. Suatu tanda Perdjandjian, Tuhan berbelas kasihan terhadap manusia berdosa.

(0.93) (Kej 22:14) (bis: TUHAN menyediakan yang diperlukan)

TUHAN menyediakan yang diperlukan atau TUHAN kelihatan.

(0.91) (Kej 2:2) (ende)

Disini djelaslah, mengapa pengarang telah memilih pemerintjian dalam enam hari. Ia bermaksud mengutarakan kepada umat Israel, bahwa hukum Sabbat adalah hukum jang berasal dari Tuhan sendiri, irama kehidupan jang diletakkan oleh Tuhan sendiri dalam dunia ini. Hari ketudjuh adalah hari istirahat untuk mengenangkan anugerah kurnia Tuhan. Kemudian hari ini dipandang djuga sebagai lambang Istirahat Abadi, jang memahkotai segala sudah-pajah diatas bumi ini.

(0.91) (Kej 26:12) (ende)

Disini untuk pertama kalinja seorang Bapa bangsa digambarkan sebagai petani. Kita mengetahui bahwa Tuhan memberi berkat berlimpah kepada Ishak seperti kepada Ibrahim.

(0.89) (Kej 16:8) (ende)

Nama, jang oleh Tuhan atau dutaNja digunakan untuk menjebut seseorang, biasanja menundjukkan panggilan atau tugas, jang harus dipenuhi orang itu. Disini tugas Hagar ialah: mengabdi (lihat ajat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="ende">9)(Kej 16:9). Tugas panggilan itu disertai djandji berkat Tuhan.

(0.89) (Kej 32:26) (ende)

Jakub berkelahi dengan tekad-keberanian jang timbul dalam keadaan jang amat sukar. Ia terpaksa bersikap siap-sedia akan membela diri. Ia tidak melarikan diri, melainkan membuktikan kekuatannja, dan karena itu ia menang. Inilah jang dimaksudkan oleh Tuhan. Tetapi ia mengakui djuga, bahwa kekuatannja itu diterimanja dari Tuhan, jang telah memaksanja mentjapai kemenangan ini. Maka dari itu ia memohon berkatNja (bandingkanlah dengan Hos 12:4-5).

Panggilan Tuhan untuk meninggalkan kepentingan sendiri dan menerima tugas baru, seringkali oleh manusia dialami dengan antjaman terhadap keamanan sendiri, dan bahaja bagi kebahagiaannja. Karena itu manusia sering melawan panggilan Tuhan. Tetapi kalau manusia menerima dan mengikuti panggilan itu, achirnja ternjata membawa berkat baginja.

(0.88) (Kej 13:1) (sh: Arif, bukan naif (Rabu, 28 April 2004))
Arif, bukan naif

Biasanya kisah Abram dan Lot ini dijadikan cerita moral mengenai bagaimana Abram adalah seorang paman yang baik, sebaliknya Lot seorang keponakan yang serakah. Tetapi coba kita lihat dari sisi rencana Allah bagi dan melalui Abram.

Ketika timbul permasalahan lahan penggembalaan antara gembala-gembala Lot dan Abram, Abram sekali lagi membuat kalkulasi pribadi. Dia seorang yang lembut, tidak mau membuat masalah. Oleh karena itu ia mempersilakan Lot memilih lahan mana yang akan menjadi tempat Lot menetap dan menggembalakan domba-dombanya. Sebenarnya, tanah Kanaan adalah lahan dari Allah untuk Abram dan keturunannya, bukan untuk Lot! Apa yang akan terjadi kalau Lot memilih wilayah Barat, yaitu Kanaan itu sendiri. Tentu sesuai dengan janji Abram, ia harus menyingkir ke Timur dan itu berarti sekali lagi meninggalkan Kanaan. Kali ini akan permanen (dibandingkan ketika turun ke Mesir, hanya untuk sementara, lih. untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">12:10 'tinggal di situ sebagai orang asing'). Sebenarnya tindakan Abram itu terlalu naif. Naif terhadap maksud TUHAN bagi dirinya. Seha-rusnya Abram menetapkan untuk tetap bertahan di tanah Kanaan dan mempersilakan Lot berpindah ke Timur. Syukurlah, hal ini terjadi bukan karena kebetulan, melainkan karena kedaulatan TUHAN-lah Lot memilih berpindah ke Timur!

Kita perlu lebih peka akan pimpinan Tuhan dalam hidup kita. Jangan sampai kenaifan kita justru menimbulkan masalah. Alih-alih mau beramah-ramah dengan orang lain, justru nama Tuhan diinjak-injak. Saya terkesan dengan keberanian yang arif seorang hamba Tuhan ketika seorang menghina Tuhan Yesus. Hamba Tuhan itu berkata kepada orang tersebut,"Agama dan kitab sucimu menaruh hormat kepada Tuhan Yesus saya, paling tidak sebagai nabi Allah. Siapakah kamu, berani menghujat yang dihormati oleh Allahmu?"

Untuk dilakukan: Kasih bukan berarti mandah diinjak-injak. Ketika nama Tuhan dihujat, kita harus berani membela dengan arif!

(0.87) (Kej 18:19) (full: DIPERINTAHKANNYA KEPADA ANAK-ANAKNYA ... TETAP HIDUP MENURUT JALAN YANG DITUNJUKKAN TUHAN. )

Nas : Kej 18:19

Yang penting di dalam panggilan Abraham ialah maksud Allah agar dia menjadi pemimpin rohani dalam rumahnya dan mendidik anak-anaknya menuruti jalan Tuhan. Dengan dipanggilnya Abraham, Allah menetapkan ayah sebagai yang bertanggung jawab untuk mengasuh anak-anak agar "hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan"

(lihat cat. --> Ul 6:7;

[atau ref. Ul 6:7]

lihat art. ORANG-TUA DAN ANAK-ANAK).

(0.87) (Kej 18:14) (full: ADAKAH SESUATU APAPUN YANG MUSTAHIL UNTUK TUHAN? )

Nas : Kej 18:14

Allah ingin agar kita paham bahwa Ia berkuasa untuk melaksanakan apa yang dijanjikan-Nya. Yesus menekankan kebenaran ini ketika mengatakan, " ... bagi Allah segala sesuatu mungkin" (Mat 19:26).

(0.87) (Kej 18:16) (sh: Ujian bagi rasa keadilan Abraham (Kamis, 6 Mei 2004))
Ujian bagi rasa keadilan Abraham

Seorang anak Tuhan yang dijanjikan berkat, akan sekaligus menghadapi ujian untuk membuktikan apakah ia layak menerima berkat itu untuk membagikannya kepada sesama manusia. Berkat tidak pernah dimaksudkan untuk dinikmati sendiri. Berkat diberikan supaya orang lain ikut menikmatinya secara limpah.

Kepada Abraham, Tuhan membukakan maksud-Nya hendak menghancurkan Sodom dan Gomora oleh karena dosa-dosa penduduk kedua kota tersebut (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">20-21). Allah bersifat adil maka Ia harus menjatuhkan hukuman atas orang berdosa.

Abraham tahu bahwa Lot, keponakannya ada di Sodom atas pilihannya sendiri. Abraham sudah pernah menyatakan belas kasihnya dengan menyelamatkan Lot dari bangsa yang menawannya (lihat pasal untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">14). Namun, Lot tetap memilih tinggal di situ. Sekarang apakah yang seharusnya dilakukan Abraham dengan pengetahuan seperti itu?

Rasa keadilan Abraham digugah, walau ia tahu Lot bukan lagi tanggung jawabnya sebagai paman. Lot sudah memilih jalannya sendiri, dan sebagai orang dewasa harus menerima akibat pilihannya tersebut. Namun, Abraham melihat dari perspektif lain. Abraham memperhitungkan nama Tuhan yang akan dihujat bila membiarkan orang benar dibinasakan bersama-sama orang fasik (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">23-25). Keadilan Tuhan harus ditegakkan. Abraham tergugah untuk bersyafaat demi kemuliaan Tuhan tetap dipertahankan.

Saat di mana nama Tuhan kita dipertaruhkan oleh kelemahan saudara-saudara kita, apa yang akan kita perbuat? Apakah kita akan berdiam diri atau akan menyatakan keprihatinan kita? Mungkin kita perlu dalam kasih dan demi kemuliaan Allah menegur saudara kita!

Untuk dilakukan: Jaga dirimu, agar jangan sampai oleh perbuatanmu nama Tuhan dipermalukan. Tegur dalam kasih sau-daramu yang sedang jatuh!

(0.87) (Kej 17:1) (sh: Perjanjian Allah dan respons iman (Senin, 3 Mei 2004))
Perjanjian Allah dan respons iman

Tiga belas tahun menunggu, masih belum juga janji keturunan digenapi. Malah TUHAN datang lagi untuk meneguhkan janji-Nya. Kali ini dimulai dengan perintah, "Hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela" (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">2).

Dalam penantian yang panjang itu Abram sekali lagi men-dapatkan peneguhan dan dituntut merespons dengan tepat. TUHAN mengubah nama Abram menjadi Abraham (= bapak bagi banyak ...; 5), dan Sarai menjadi Sara (= putri bangsawan; 15) sebagai tanda bahwa Abraham akan sungguh-sungguh melahirkan bangsa-bangsa (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">6), dan ada ikatan perjanjian kekal antara TUHAN dengan keturunan Abraham yang khusus (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">7), dan tanah Perjanjian itu akan menjadi milik mereka selamanya (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">8).

Dari pihak Abraham diharapkan respons berupa memberi diri disunat (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">9-14). Sunat merupakan upacara ritual penyucian untuk pernikahan. Dengan memberi diri disunat seseorang berjanji menjunjung tinggi kesucian pernikahan. Dalam konteks perjanjian ini, sunat adalah tanda perjanjian dari pihak Abraham dan keturunannya bahwa mereka akan memelihara kesucian hidup supaya layak dalam persekutuan dengan TUHAN.

Pada pasal untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">17 ini kata perjanjian diulang terus menerus (sebelas kali pada ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">1-14) menunjukkan keseriusan TUHAN akan janji-Nya kepada Abraham. Seserius itu pula Abraham dituntut merespons dengan iman dan ketaatan.

Waktu Tuhan memang tidak sama dengan waktu kita. Tuhan memiliki bijaksana-Nya sendiri yang sering kita tidak mampu mengerti. Namun, dengan percaya bahwa Dia tidak pernah ingkar janji, kita patut merespons dengan iman dan ketaatan. Yaitu, taat untuk tetap setia dalam kekudusan dalam hidup ini, bertekun menantikan penggenapan janji Allah, tanah surgawi.

Untuk dilakukan: Ketaatan kepada Allah sebagai respons iman harus diwujudkan. Saya akan melakukan __________________ sebagaimana komitmen saya pada waktu lampau.

(0.86) (Kej 16:1) (sh: Allah mendengar, Allah peduli (Minggu, 2 Mei 2004))
Allah mendengar, Allah peduli

"Adakah Tuhan peduli kalau saya menderita oleh tekanan-tekanan hidup sekeliling saya, hutang-hutang yang melilit keluarga saya?" keluh seorang bapak. Lanjutnya, "memang sih, saya salah berspekulasi dengan modal dagangan saya. Tetapi, sayakan sudah minta ampun. Apakah Tuhan sedang menghukum kami?"

Perasaan yang sama mungkin menghinggapi Sarai, yang merasa bahwa kehamilan Hagar adalah kekeliruan besar yang ia (Sarai) buat. Demikian juga dengan Abram, karena sekarang ia menghadapi dua perempuan yang menuntut perlakuan adil. Jelas, Hagar sendiri tertekan karena diperlakukan tidak adil baik oleh Sarai, maupun Abram (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">6).

TUHAN peduli. Ia tetap memelihara Abram dan Sarai. Ia secara khusus peduli terhadap hamba yang tertindas, Hagar. Kita dapat melihat hal tersebut dari nama yang diberikan Malaikat TUHAN kepada anak Hagar, Ismael (= Allah mendengar) (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">11), dan dari sebutan Hagar bagi TUHAN, El-Roi (= Allah melihat/ mencukupi) (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">13). Allah mendengar seruan minta tolong Hagar, dan menolongnya!

Betapapun kita pernah salah mengelola hidup kita, dan sebagai akibatnya kita menderita, Allah tetap peduli kepada kita. Ia bukan hanya mau mengampuni kita, Ia akan memberikan kekuatan untuk menang-gung penderitaan yang dihasilkan kesalahan itu, dan akan memberikan jalan keluar. Yang diperlukan adalah ketaatan kepada kehendak-Nya (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">9, 15).

Renungkan: Bila hidupmu kacau oleh ulahmu sendiri. Mintalah ampun pada Tuhan, terimalah didikan-Nya! Berharap sekali lagi kepada kemurahan-Nya!

(0.86) (Kej 23:4) (ende)

Ditjeritakan disini, bagaimana Ibrahim memperoleh sebidang tanah di Kanaan. Tuhan telah mendjandjikan tanah kepadanja (#TB Kej 12:7; 13:15 dll). Bagi umat Israel kemudian, pembelian tanah ini mendjadi dasar hukum untuk menganggap Kanaan tanah nenek-mojang mereka, sehingga mereka memasukinja tidak selaku bangsa asing.

(0.86) (Kej 26:1) (ende)

Tjerita dari tradisi J. ini suatu doublet (kembaran) dari Kej 12:10-20 (Ibrahim) dan parallel dengan fasal untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="ende">20(Kej 20) (tradisi E). Letaknja disini tidak begitu baik, karena Rebeka dianggap belum mempunjai anak (lihat tjatatan pada Kej Kej 12:11). Tetapi ditjeritakan disini sesudah Esau dan Jakub lahir, untuk mendjelaskan, bahwa Rebeka setjara chusus dilindungi oleh Tuhan, demi keturunannja.

(0.86) (Kej 12:10) (sh: Berjudi dengan kalkulasi pribadi (Selasa, 27 April 2004))
Berjudi dengan kalkulasi pribadi

Kadangkala saya merasa bahwa satu masalah dapat saya selesaikan sendiri tanpa bantuan orang lain, padahal orang yang lebih berpengalaman menasihati saya bahwa hal itu harus dikerjakan dalam tim. Tidak jarang, akhirnya bukan beres, pekerjaan itu malah berantakan. Saya berjudi dengan kalkulasi pribadi dan kalah!

Abram juga berjudi dengan kalkulasi pribadi, dan ia kalah! Ketika bala kelaparan menimpa Kanaan, ia memilih mengikuti kalkulasi pribadi daripada beriman kepada TUHAN yang sudah menjanjikan berkat (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">10). Memang, di Mesir berlimpah makanan, tetapi masalah justru datang dari pihak lain. Istrinya yang cantik menarik perhatian orang Mesir. Sekali lagi Abram dengan cepat membuat kalkulasi baru. Kali ini, ia menyuruh Sarai mengaku sebagai adiknya kepada orang Mesir (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">11-13). Dengan demikian, kalau orang Mesir bermaksud memperistri Sarai, mereka harus bernegosiasi dengan Abram. Maka, akan tersedia waktu untuk melarikan diri. Namun, sekali lagi kalkulasinya meleset. Firaun tertarik kepada Sarai (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">15-16). Tentu tidak mungkin bernegosiasi dengan Firaun. Lalu?

TUHAN pun harus turun tangan! Dengan mengirimkan tulah ke istana Firaun, Sarai dilepas, dan masalah yang ditimbulkan oleh perjudian kalkulasi itupun selesailah (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">17-20). Puji Tuhan!

Berapa banyak dalam hidup kita oleh karena kenekatan kita berjudi dengan kalkulasi pribadi, mengacaukan kehidupan sendiri? Bukannya dengan setia mengikut Tuhan, dan pada saat-saat susah lebih mendekat kepada Tuhan, justru kita mencoba mencari jalan pintas yang ujungnya semakin menjerat kita. Kiranya melalui kisah Abram ini kita belajar untuk lebih mempercayai Tuhan daripada otak/intuisi kita pribadi.

Tekadku: Saya akan mengandalkan Tuhan dalam setiap masalah hidup saya. Saya tidak akan berjudi dengan spekulasi-spekulasi bodoh!

(0.85) (Kej 4:11) (full: SEKARANG, TERKUTUKLAH ENGKAU. )

Nas : Kej 4:11

Kain dikutuk oleh Allah dalam arti Allah tidak lagi akan memberkati usahanya untuk mencari nafkah dari tanah (bd. ayat Kej 4:2-3). Tampaknya, Kain tidak merendahkan diri dalam penyesalan dan pertobatan karena ia memisahkan diri dari Tuhan dan berusaha untuk hidup tanpa pertolongan Allah (ayat Kej 4:16).

(0.85) (Kej 24:14) (full: UNTA-UNTAMU JUGA AKAN KUBERI MINUM. )

Nas : Kej 24:14

Hamba Abraham itu meminta tanda dari Tuhan mengenai gadis pilihan-Nya. Memberi minum kepada unta-unta merupakan pekerjaan yang berat dan sulit. Setiap gadis yang dengan sukarela bersedia untuk melakukannya menunjukkan sikap batin yang tunduk, suka menolong, dan bersedia untuk melayani.

(0.85) (Kej 18:1) (sh: Tiada yang mustahil bagi-Nya (Rabu, 5 Mei 2004))
Tiada yang mustahil bagi-Nya

Kisah ini melanjutkan pasal untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">17, karena nama Abraham di ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">1 sebenarnya tidak ada ("kemudian TUHAN menampakkan diri kepadanya."). Jadi TUHAN lebih lanjut melalui tiga tamu Abraham menyatakan berkat-Nya melalui mengunjunginya (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">1-2).

Betapa pentingnya menjamu tamu dinyatakan oleh Abraham dengan mengolahkan makanan terbaik untuk dihidangkan. Sebelum itu ia membasuh kaki-kaki mereka sebagai sikap tuan rumah yang melayani tamu terhormat (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">3-8).

Di tengah tradisi saling menghormati itu, para tamu pun menyatakan berkat mereka (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">10). Di sini berkat itu tiada lain daripada berkat nubuat seorang putra yang memang sudah sungguh-sungguh dinantikan oleh pasangan Abraham dan Sara.

Ketidaksiapan Sara untuk menerima nubuat itu wajar, mengingat usia lanjut dan pengharapan yang entah keberapa kali telah dikecewakan (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">11-12). Namun, justru di tengah ketiadaan pengharapan, TUHAN sekali lagi menuntut penyerahan total mereka berdua. Sesungguhnya di tengah kemustahilan bagi manusia, Allah dapat menyatakan kuat kuasa-Nya yang melampaui akal manusia (ayat untuk+Tuhan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A1&tab=notes" ver="">14).

Berapa kali sudah Anda merasa dikecewakan Tuhan, karena pertolongan yang dirasakan begitu lambat? Mungkin Anda sudah berhenti berharap, dan tidak lagi percaya akan pertolongan-Nya. Kuatkan dan teguhkan hatimu sekali lagi, karena di saat paling lemah, di situ kuat kuasa Tuhan beroleh kesempatan untuk dinyatakan. Pertolongan akan segera datang. Janji akan segera digenapi.

Tekadku: Aku akan menantikan dengan setia dan tidak putus asa sampai Tuhan menyatakan pertolongan-Nya. Aku tahu Ia peduli kepadaku, dan tiada yang mustahil bagi-Nya.

(0.85) (Kej 15:17) (jerusalem: lewat di antara potongan-potongan daging itu) Ini sebuah upacara kuno untuk mengikat perjanjian (Yer 34:18): pihak-pihak yang bersangkutan melewati di tengah-tengah potongan-potongan daging berdarah sambil berseru supaya tertimpa nasib sama dengan binatang-binatang yang dipersembahkan sebagai korban itu, seandainya ia melanggar syarat perjanjiannya. Suluh yang berapi (bdk semak duri yang menyala, Kej 3:2, tiang api, Kel 13:21, gunung Sinai yang berasap, Kej 19:18) melambangkan berlalunya Tuhan. Tuhan sajalah yang lewat, oleh karena perjanjian yang diadakanNya itu adalah sepihak, lih Kej 9:9+. Secara resmi Tuhan mengikat diri dan janji itu diteguhkan firman pengutuk (lewat di antara potongan-potongan daging itu).


TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA