Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 8 dari 8 ayat untuk umur panjang AND book:20 (0.004 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ams 3:2) (full: PANJANG UMUR ... SEJAHTERA AKAN DITAMBAHKAN KEPADAMU. )

Nas : Ams 3:2

Pada umumnya, menaati Allah dan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip-Nya yang kudus akan menghasilkan kesehatan yang lebih baik (ayat Ams 3:8), hidup yang lebih lama, dan hidup yang lebih sejahtera dan berkelimpahan (bd. ayat Ams 3:16). Akan tetapi, prinsip umum ini tidak boleh dianggap sebagai jaminan mutlak tanpa kecuali. Kadang-kadang orang benar menderita juga (pasal Ayub 1:1-2:13) dan tidak hidup sampai tua (Kis 7:59-60); sebaliknya, kadang-kadang justru orang fasiklah yang sehat dan makmur (Mazm 73:3,12; Yak 5:5), sekalipun hukuman terakhir bagi mereka sudah pasti (Mazm 73:17-20; Yak 5:1-4).

(0.95) (Ams 3:1) (sh: Cara hidup orang berhikmat (Jumat, 23 Juli 1999))
Cara hidup orang berhikmat

Hikmat yang dibicarakan sebenarnya berhubungan dengan hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Jika kita memberi respons yang sesuai dengan kehendak-Nya, maka buah-buah kehidupan dengan hasilnya akan mengalir. Bagaimana caranya? Pertama, percaya kepada Tuhan dengan segenap hati dan mengakui Dia dalam segala hal (ay. 5-6); kedua, bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan tidak pada diri sendiri (ay. 7-8); ketiga, memuliakan Tuhan dengan harta (ay. 9-10). Cara hidup seperti inilah yang menjadi manifestasi ketergantungan manusia kepada Tuhan, Sang Sumber Hikmat.

Berkat dan hikmat. Bila kita memiliki cara hidup orang berhikmat, maka berkat itu akan kita nikmati, seperti: panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera, mendapatkan kasih dan penghargaan dari Allah dan manusia; jalan kita diluruskan, dan lumbung-lumbung kita akan diisi penuh bahkan sampai melimpah-limpah. Kita memiliki cara hidup orang berhikmat, bukan supaya berkat-berkat ini mengalir dalam hidup kita; tetapi yang benar adalah karena kita memang memiliki cara hidup demikian, maka berkat-berkat ini akan menjadi buah-buah kehidupan kita.

Doa: Ya Tuhan, terima kasih atas segala berkat-Mu. Ingatkanlah aku selalu akan hikmat-Mu agar selalu mempermuliakan-Mu..

(0.95) (Ams 4:1) (sh: Nasihat mencari hikmat (Senin, 26 Juli 1999))
Nasihat mencari hikmat

Hikmat itu sedemikian sangat penting, sehingga sampai disejajarkan dengan makna hidup seseorang. Tidak ada satu orang pun yang ingin menyia-nyiakan hidupnya, apabila ia memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya. Demikian pula seseorang yang menyadari bahwa hikmat adalah sesuatu yang sangat berharga, maka ia akan mencari dan memeliharanya. Hikmat inilah yang akan menuntunnya berjalan di jalan lurus dan tidak pernah tersandung. Orang yang menyadari betapa berharganya hikmat, sampai kapan pun tidak akan melepaskannya.

Manfaat hikmat. Pertama, beroleh pengertian tentang yang benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk; kedua, mengerti dan menghargai makna hidup; ketiga, membuat seseorang dihargai dan dihormati; dan keempat, panjang umur. Orang yang mau mencari dan memelihara hikmat akan menikmati manfaat ini. Banyak orang pada zaman ini yang mencari dan hidup menurut hikmat dunia, dan merasa bahwa diri mereka telah berhasil meraih makna hidup, namun sesungguhnya mereka telah dikelabui oleh sesuatu yang fana (harta, kedudukan, kuasa, kepopuleran, dll.). Hikmat Allah sajalah yang dapat menuntun kita untuk menemukan makna hidup yang kekal, yang tidak pernah akan diambil dari kita.

(0.71) (Ams 4:13) (full: KARENA DIALAH HIDUPMU. )

Nas : Ams 4:13

Di dalam kitab Amsal hikmat membawa hidup dan adalah hidup. Untuk hidup sebagaimana direncanakan Allah menghasilkan

  1. (1) hidup yang baik dan penuh sukacita (Ams 15:23,27),
  2. (2) biasanya hidup jasmani menjadi lebih panjang (ayat Ams 4:10; Ams 3:2; 9:11),
  3. (3) memiliki hidup yang moral dan rohani (Ams 8:35; 9:6; 10:16; Ams 19:23), dan
  4. (4) harapan untuk hidup setelah kematian (bd. Ams 11:7 dengan Ams 14:32). Kristus, yang menjadi hikmat kita

    (lihat cat. --> Ams 4:13 sebelumnya)

    [atau ref. Ams 4:13]

    adalah penggenapan cita-cita hikmat PL ini; kini Dia adalah hidup kita (Yoh 5:40; 11:25; 14:6), dan orang yang memiliki Anak memiliki hidup (1Yoh 5:12).
(0.69) (Ams 6:20) (sh: Godaan berzinah (Jumat, 30 Juli 1999))
Godaan berzinah

Amsal memaparkan sebuah realita kehidupan manusia yang mudah tergoda dalam dosa perzinahan, yang sering tidak berpikir panjang akan akibat-akibat yang dialaminya karena perbuatan tersebut. Daya tarik godaan seks sering meninabobokan manusia yang tidak berakal budi, yang hanya mencari kenikmatan lahiriah walaupun hanya bersifat sesaat.

Nikmat sesaat, malu selamanya! Akibat melakukan perbuatan zinah, secara fisik tubuhnya akan mengalami kerusakan, dan secara psikologis akan menjadi bahan cemoohan masyarakat; dan malunya pun tak akan terhapuskan. Betapa merugikan dosa perzinahan bagi orang yang melakukannya!

Sikap bertahan menghadapi godaan perzinahan. Sesungguhnya kita sendiri tidak akan mampu menghadapi/melawan godaan tersebut, karena kedagingan kita yang lemah. Lalu bagaimana caranya? Amsal menasihatkan agar kita memelihara hikmat dan menyimpannya dalam hati. Hikmat akan memimpin dan menjaga langkah kita serta melindungi dari godaan perzinahan. Betapapun dahsyat dan manisnya godaan di sekeliling kita, apabila hikmat yang memimpin pikiran dan hati kita, maka segala pikiran dan pertimbangan yang tak berakal budi, tidak akan mendominasi kehidupan kita.

(0.67) (Ams 6:20) (sh: Sikapi serius masalah perzinahan (Selasa, 25 November 2003))
Sikapi serius masalah perzinahan

Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia memang mudah tergoda dalam dosa perzinahan. Ketika melakukan perzinahan ini manusia seringkali tidak berpikir panjang terhadap dampak dari perbuatan tersebut. Padahal baik fisik maupun mental, orang tersebut akan mengalami kehancuran. Belum lagi cemoohan masyarakat di sekitarnya.Jujur harus kita akui bahwa untuk melawan godaan tersebut, kita sendiri tidak memiliki kesanggupan, karena kedagingan kita yang lemah. Oleh karena itu Amsal menasihatkan agar kita memelihara hikmat dan menyimpannya dalam hati. Hikmat akan memimpin dan menjaga langkah kita serta melindungi dari godaan perzinahan. Betapapun dahsyat dan manisnya godaan di sekeliling kita, apabila hikmat yang memimpin pikiran dan hati kita, maka segala pikiran dan pertimbangan yang tak berakal budi, tidak akan mendominasi kehidupan kita.Firman Tuhan memperingatkan kita untuk menyikapi serius masalah perzinahan. Firman Tuhan adalah pelita yang memancarkan cahaya (ayat 23) agar kita dapat melihat dengan jelas dan tidak terantuk. Ketahuilah bahwa orang yang berzinah adalah orang yang bodoh. Meskipun ia melihat dengan jelas rambu peringatan, ia tetap memilih untuk mengabaikannya. Firman Tuhan menyimpulkan bahwa, “Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri” (ayat 32).

Berzinah adalah dosa yang tidak hanya menghancurkan diri kita sendiri, tetapi juga keluarga kita, anak-anak kita, dan orang di sekitar kita. Apakah Anda rela mengorbankan kebahagiaan, keharmonisan keluarga Anda hanya karena Anda tidak mampu melawan godaan dan tidak sanggup mengendalikan keinginan diri sendiri?

Renungkan: Orang Kristen harus mengetahui bahwa perzinahan mendatangkan kenikmatan sesaat, yang menghasilkan kehancuran mental setiap orang yang melakukannya.

(0.67) (Ams 27:1) (sh: Memelihara persahabatan (Jumat,3 November 2000))
Memelihara persahabatan

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang meletihkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya. (The Book of Virtues 1).

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang, seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya (17). Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan- dikecewakan, didengarkan-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian. Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya (5). Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah (6). Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dan kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita datang menemuinya (10). Persahabatan tidak dimulai dari seorang yang memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan, dan pernyataan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya. Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya. Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain: masalah bisnis, masalah UUD (ujung- ujungnya duit), ketidakterbukaan, kehilangan kepercayaan, perubahan perasaan antara lawan jenis, dan ketidaksetiaan. Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

Renungkan: Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

(0.66) (Ams 18:1) (sh: Ingin batu atau roti? (Senin, 7 Agustus 2000))
Ingin batu atau roti?

Permasalahan tentang kata-kata kembali diperhadapkan kepada kita oleh Amsal, walau kali ini penulis Amsal tidak menyebutkan secara langsung tapi lebih banyak menyebut bibir dan mulut sebagai organ manusia yang dipakai untuk berkata-kata.

Bila dalam bagian yang lalu, perkataan dihubungkan dengan dampaknya terhadap orang lain, kini perkataan lebih banyak dihubungkan dengan orang yang mengeluarkan perkataan tersebut. Penulis berusaha menyadarkan dan meyakinkan pembacanya bahwa mereka tidak bisa sembarangan berkata-kata. Sebab dalam kegagalan atau kesuksesan, kemalangan atau keuntungan, bahkan kehidupan atau kematian, perkataan seseorang mempunyai andil. Dengan kata lain berhati-hatilah, pertimbangkan masak-masak, pahami permasalahan dengan benar dan teliti sebelum berkata-kata (13). Ingatlah bahwa salah berkata-kata dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan antar manusia atau gejolak sosial dalam masyarakat (6). Dan bagi orang yang salah berkata-kata, risiko yang harus ia tanggung sangat berat yaitu nyawanya sendiri. (7). Namun kenyataannya, banyak orang yang tidak memahami pengajaran tentang berbahayanya lidah. Sehingga mereka senang berbicara berdasarkan perasaannya saja dan tidak berdasarkan pengertian. Ia tidak peduli apakah yang dikatakan itu ada maknanya atau tidak bagi orang lain (2). Dengan kata lain ia hanya senang mendengar perkataannya sendiri.

Pelajaran apa yang kita dapatkan dari uraian di atas? Seorang yang berkata-kata adalah seperti seseorang yang melemparkan sebuah benda yang diikat dengan karet panjang dan ujung karet itu diikatkan pada lehernya. Ketika benda itu dilempar, karet akan teregang hingga maksimal, setelah itu karena kelenturannya, karet itu akan menarik kembali benda itu dan pasti benda itu akan mengenai orang itu sendiri. Jika orang itu berhikmat, maka benda yang dilempar itu bukanlah batu ataupun potongan besi, melainkan roti, buah, atau hal-hal yang lain yang tidak akan menyakitinya namun memberikan kesenangan dan kenikmatan. Dengan kata lain, perkataan seseorang bersifat mengikat orang itu (7), ia tidak akan dapat melepaskan diri dari apa yang pernah ia ucapkan, entah itu perkataan baik atau buruk.

Renungkan: Apakah Anda akan terhantam oleh batu atau roti yang berbalik? Anda yang tahu!



TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA