Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 6 dari 6 ayat untuk tukang roti AND book:[1 TO 39] AND book:26 (0.003 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yeh 4:16) (ende: galah roti)

Roti2 jang bundar dengan lobang ditengahnja, disimpan dengan ditaruh pada sebatang tongkat. Demikian roti2 itu terlindung terhadap tikus dan binatang2 lain. Karena itu "mematahkan galah roti" berarti: mengirim patjeklik.

(0.87) (Yeh 4:16) (jerusalem: memusnahkan persediaan makanan) Harafiah: mematahkan tongkat roti. Roti (bundar yang berlobang) disimpan dengan menaruhnya pada sebatang kayu, bdk Yeh 5:16; 14:13; Ima 26:26; Maz 105:16+.
(0.82) (Yeh 24:17) (ende)

Tanda perkabungan: tidak pakai tudung atau kasut, menutupi djenggot. Sinabi dilarang untuk berkabung atas isterinja dan itupun didepan umum. Apakah "roti jang lazim itu" kurang djelas.

(0.82) (Yeh 4:11) (jerusalem: seperenam hin) Ialah satu liter. Yehezkiel diizinkan makan l.k. 200 gr roti, Yeh 4:10, sehari dan minum satu liter air sehari.
(0.74) (Yeh 4:9) (full: MASAKLAH ... ROTI. )

Nas : Yeh 4:9-11

Tujuan dari makanan dan minuman yang sedikit itu ialah melambangkan sedikitnya persediaan makanan di Yerusalem selama pengepungan (ayat Yeh 4:16-17); kelaparan akan sangat berat.

(0.65) (Yeh 41:5) (sh: Bangunan tambahan, dekorasi, dan perabotan Bait Suci (Jumat, 23 November 2001))
Bangunan tambahan, dekorasi, dan perabotan Bait Suci

Di sekeliling Bait Suci ada kamar-kamar tambahan, yang bertingkat tiga (ayat 5-11). Di ujung barat, di belakang Bait Suci, terdapat sebuah bangunan (ayat 12). Sayangnya tidak ada penjelasan mengenai kegunaan ruangan-ruangan ini. Mungkin ruangan di sekeliling Bait Suci digunakan untuk menyimpan perabotan Bait Suci dan benda-benda lainnya. Pada kuil-kuil di dunia kuno, kamar-kamar seperti ini digunakan untuk menyimpan harta benda hasil persembahan orang-orang yang beribadah ke kuil tersebut. Penjelasan tentang Bait Suci diakhiri dengan ukuran keseluruhannya: 100 hasta x 100 hasta untuk pelataran dalam dan untuk Bait Suci serta ruang-ruang di sampingnya (ayat 13-14). Bentuk bujur sangkar dan ukuran- ukuran simetris melambangkan kesempurnaan Allah.

Dinding-dinding Bait Suci didekorasi dengan ukiran-ukiran gambar kerub dan pohon kurma (ayat 17-20). Motif ukiran ini serupa dengan yang ada di dalam Bait Suci Salomo (ayat 1Raj. 6:29- 36). Ukiran pohon kurma telah dijumpai sejak orang masuk melalui pintu gerbang luar, hingga pada daun-daun pintu tempat mahakudus (ayat 25). Jelas fungsinya bukan untuk keindahan semata-mata, tetapi untuk melambangkan harapan hidup dan kemakmuran (pohon kurma) serta keamanan (kerub). Bagi umat Israel, Allah bersemayam di dalam Bait Suci adalah sumber dari dual hal ini.

Di dalam ruang besar terdapat sesuatu yang tampak seperti mezbah yang terbuat dari kayu (ayat 21-22). Malaikat pengantar Yehezkiel menyebut mezbah itu sebagai "meja yang ada di hadirat Tuhan". Mungkin ini menyerupai meja roti sajian (bdk. Kel. 25:23-30), yaitu persembahan yang bukan berupa kurban bakaran bagi Tuhan.

Menghampiri Allah yang kudus selain memang harus terlebih dulu menguduskan diri, juga harus dengan segala puji dan syukur. Kegunaan meja roti sajian adalah untuk menempatkan persembahan syukur untuk segala berkat Tuhan. Ibadah yang benar selalu berangkat dengan kegentaran akan kekudusan Tuhan, tetapi diteruskan dengan pengucapan syukur dan puji- pujian.

Renungkan: Yesus Kristus menyatakan kepada kita kekudusan Allah. Oleh karena Dia kita sekarang dapat mendekat pada Allah dan menaikkan puji-pujian serta ucapan syukur yang tiada hentinya.



TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA