Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali ^z  kepada debu.

Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang ^y  sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, ^z  dan kemudian mereka menuju alam orang mati. ^a 

Matahari terbit ¹ , matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit ^f  kembali.

Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.

Biarpun ia hidup dua kali seribu tahun, kalau ia tidak menikmati kesenangan: bukankah segala sesuatu menuju satu tempat? ⁿ 

Aku tujukan perhatianku untuk memahami, menyelidiki, dan mencari hikmat dan kesimpulan, ^y  serta untuk mengetahui bahwa kefasikan itu kebodohan dan kebebalan ^z  itu kegilaan.

dan pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi perempuan tunduk, ^d 

Segala sesuatu ^k  yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga ¹ , ^l  karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat ^m  dalam dunia orang mati, ⁿ  ke mana engkau akan pergi.

Mata orang berhikmat ada di kepalanya, sedangkan orang yang bodoh berjalan dalam kegelapan, tetapi aku tahu juga bahwa nasib yang sama menimpa mereka semua. ^o 

Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? ^d 

Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia. ^s 

juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi--karena manusia pergi ke rumahnya ^e  yang kekal dan peratap-peratap ^f  berkeliaran di jalan,