Sebab itu aku bangun ^t  dan melihat; tidurku menyenangkan.

Telah kubentangkan permadani di atas tempat tidurku, kain lenan beraneka warna dari Mesir.

Apabila aku berpikir: Tempat tidurku akan memberi aku penghiburan, dan tempat pembaringanku akan meringankan keluh kesahku, ^p 

(63-7) Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau ¹  sepanjang kawal malam, -- ^y 

(6-7) Lesu ^t  aku karena mengeluh ¹ ; ^u  setiap malam aku menggenangi ^v  tempat tidurku, dengan air mataku ^w  aku membanjiri ranjangku.

Apabila aku mengharapkan dunia orang mati ^f  sebagai rumahku, menyediakan tempat tidurku ^g  di dalam kegelapan, ^h 

Jika aku mendaki ke langit, ^v  Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku ^w  di dunia orang mati, di situpun Engkau.

lalu aku mendapat mimpi ^l  yang mengejutkan aku, dan khayalanku di tempat tidurku ^m  serta penglihatan-penglihatan yang kulihat ⁿ  menggelisahkan aku. ^o 

Adapun penglihatan yang kudapat di tempat tidurku ^x  itu, demikian: di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon ¹  yang sangat tinggi; ^y 

Kemudian dalam penglihatan yang kudapat di tempat tidurku ^b  itu tampak seorang penjaga, seorang kudus, ^c  turun dari langit;

Pembaringanku ^k  telah kutaburi dengan mur, ^l  gaharu dan kayu manis.

Di atas ranjangku pada malam hari kucari ^f  jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia ¹ .

"Sesungguhnya aku tidak akan masuk ke dalam kemah kediamanku, ^k  tidak akan berbaring di ranjang petiduranku,

Lalu berkatalah Amnon kepada Tamar: "Bawalah makanan itu ke dalam kamar, supaya aku memakannya dari tanganmu." Tamar mengambil kue yang disediakannya itu, lalu membawanya kepada Amnon, kakaknya, ke dalam kamar.

Atau mengapa aku tidak seperti anak ^r  gugur yang disembunyikan, seperti bayi yang tidak melihat terang? ^s 

waktu bermenung oleh sebab khayal malam ¹ , ketika tidur nyenyak menghinggapi orang. ^o 

Jika aku mau menghitungnya, ^l  itu lebih banyak dari pada pasir. ^m  Apabila aku berhenti, ⁿ  masih saja aku bersama-sama Engkau.

Lembu-lembu ini masuk ke dalam perutnya, tetapi walaupun telah masuk ke dalam perutnya, tidaklah kelihatan sedikitpun tandanya: bangunnya tetap sama buruknya seperti semula. Lalu terjagalah aku.

Sementara ia berbicara dengan aku, jatuh pingsanlah aku tertelungkup ke tanah; ^b  tetapi ia menyentuh aku dan membuat aku berdiri kembali. ^c 

Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, ^l  idam-idamanku, ^{m  n}  karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"