Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 13 dari 13 ayat untuk tidak termasuk AND book:[1 TO 39] AND book:26 (0.004 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yeh 18:6) (jerusalem: tidak makan daging persembahan) Harafiah: tidak makan. Tetapi yang dimaksud ialah perjamuan korban (selamatan) yang lazimnya diadakan di bukit-bukit pengorbanan dan termasuk pemujaan berhala.
(0.94) (Yeh 3:13) (ende)

Ajat ini kiranja termasuk kedalam penglihatan kedua Jahwe (Yeh 1:4-28), sehingga tidak melangsungkan penglihatan panggilan (Yeh 2:1,2,8-3:12). Ajat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="ende">14 (Yeh 3:14) lalu meneruskan aj. tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="ende">12 (Yeh 3:12).

(0.94) (Yeh 39:21) (jerusalem) Bagian ini tidak termasuk ke dalam nubuat melawan Gog, tetapi merupakan penutup bagian ketiga kitab Yehezkiel, bab 33-39. Bagian ini sebenarnya yang sudah terungkap dalam Yeh 5:8,10; 28:26; 34:30, dll.
(0.88) (Yeh 47:13) (jerusalem) Bagian ini Yeh 47:21-23 sebenarnya termasuk) mengenai batas-batas Israel dan pembagian negeri. Ia berasal dari tradisi sama seperti yang tercantum dalam Bil 34:1-12(bdk Bil 34:1+). Bdk Hak 20:1+. Beberapa tempat yang disebut namanya tidak diketahui di mana letaknya. Batas utara rupanya terbentang di sebelah utara Tripolis, sehingga wilayah kota Damsyik tercakup juga, Yeh 47:14-16; 48:1. Kalau demikian maka batas itu buah khayal belaka. Sungai Yordan menjadi batas timur, Yeh 47:18.
(0.81) (Yeh 48:23) (sh: Yahweh shammah, kota yang baru (Rabu, 5 Desember 2001))
Yahweh shammah, kota yang baru

Yahweh shammah, kota yang baru. Teruma, dengan Bait Suci di tengah-tengahnya (ayat 8, 10, 21), membagi wilayah umat Israel menjadi dua bagian yang tidak simetris: tujuh suku di utara dan lima suku di selatan (ayat 23-29). Ini menunjukkan bahwa, bagi Israel, berada "di tengah-tengah" bukan dilihat dari segi geografis (pembagian enam-enam), melainkan teologis. Titik pusat kehidupan bangsa adalah Bait Suci. Di mana ada Bait Suci, di situlah Allah berdiam di tengah-tengah umat-Nya. Seluruh pembagian wilayah dimeteraikan dengan pernyataan "demikianlah firman Tuhan Allah" (ayat 29), yang menunjukkan bahwa pembagian ini ditetapkan bukan oleh manusia, tetapi oleh Tuhan sendiri.

Sekitar 6-7 km di selatan Bait Suci, terletak kota yang baru (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">15-20; 30-35). Yerusalem, kota rancangan manusia, telah dihancurkan; sebuah kota rancangan Allah kini didirikan. Kota ini sama panjang dan lebarnya (ayat 4500 hasta, kurang lebih 2250 m), dikelilingi tembok dengan 12 pintu gerbang. Lazim pada masa itu kota memiliki satu pintu gerbang (sebelum pembuangan, Yerusalem memiliki enam). Dengan adanya 12 pintu gerbang, yang diberi nama menurut ke-12 suku Israel (termasuk Lewi), tersedia kemudahan dan keleluasaan untuk masuk-keluar kota ini. Kemudahan itu berlaku bagi seluruh warga, termasuk orang asing, yang hendak berbakti ke rumah Allah.

Kota itu menyandang nama baru: Yahweh shammah, "Tuhan hadir di situ". Sungguh kontras dengan kondisi Yerusalem menjelang pembuangan: "Kota itu penuh kekerasan" (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7:23); "Tanah ini penuh hutang darah dan kota ini penuh ketidakadilan" (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">9:9). Masa Allah meninggalkan Bait Suci yang tercemar dosa (pasal tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7-11) telah berakhir. Allah telah kembali! Nama baru itu merefleksikan kehadiran Allah di tengah-tengah umat- Nya di kota "sekular", tempat bekerja dan bertani, tempat interaksi sosial berbagai lapisan masyarakat.

Renungkan: Allah ingin hadir bukan hanya di Bait Suci-Nya, tetapi juga dalam hidup kita sehari-hari. Kehadiran Allah akan mengubah sebuah kota sekular menjadi kota yang mempermuliakan nama- Nya. "Berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu" (Yer. 29:7).

(0.81) (Yeh 14:1) (sh: Allah bukanlah alternatif (Minggu, 29 Juli 2001))
Allah bukanlah alternatif

Allah bukanlah alternatif. Apa pun karakteristik dosa para pemimpin Yehuda yang ada di Yerusalem, yang sangat jelas adalah Allah tidak lagi menempati prioritas utama dalam hati mereka. Allah hanya sebuah alternatif bagi mereka. Inilah yang menghalangi hubungan antara Allah dengan mereka. Allah tidak akan menjawab mereka ketika mereka minta petunjuk kepada nabi (ayat 1), tetapi Allah justru akan menghukum bahkan melenyapkan mereka yang mengagungkan berhala (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">4, 8). Tindakan Allah ini terkesan sangat otoriter dan sadis. Namun kita harus memahaminya dari perspektif bahwa Allah justru membantu mereka untuk mempertegas sikapnya sebab ketika mereka sudah tidak lagi memprioritaskan Allah, maka mereka bukan lagi bagian dari umat Allah.

Melihat seluruh rakyat Yehuda juga hanya menempatkan Allah sebagai sebuah alternatif (ayat 5), kita dapat menyimpulkan bahwa setiap manusia termasuk umat Allah memang mempunyai kecenderungan untuk menempatkan Allah hanya sebagai sebuah alternatif. Benarkah demikian? Remedial apa yang dibutuhkan? Tidak lain tidak bukan adalah pertobatan sejati yang memimpin mereka kembali menjadi umat Allah. Pertobatan ini bukanlah alternatif sebab penghukuman yang dahsyat sudah menanti umat Allah yang mempunyai kehidupan ibadah yang munafik dan para nabi yang menghasut umat-Nya (ayat 10).

Renungkan: Faktor-faktor apa dalam kehidupan kita yang seringkali membuat atau mungkin memaksa Kristen menempatkan Allah hanya sebagai alternatif? Apakah Allah sekarang juga hanya sebagai alternatif dalam hidup kita karena harta kita sudah cukup banyak, karena karier kita sudah mapan, atau karena kita sedang mengejar harta dan karier? Bertobatlah sebelum penghukuman itu datang. Ini bukan alternatif.

Bacaan untuk Minggu Ke-8 sesudah Pentakosta

Amos 7:12-17

Efesus 1:3-10

Markus 6:7-13

Mazmur 85:7-13

Lagu: Kidung Jemaat 243

PA 4 Yehezkiel 8:1-18

Bangsa Yehuda sebagai umat pilihan Allah yang sejak nenek moyangnya banyak mengalami berkat dan keajaiban dari Allah, telah terjerumus ke dalam perbuatan-perbuatan kekejian di hadapan Allah yaitu menyembah Allah dan menyembah ilah lain baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Kita akan bersama-sama melihat 4 kekejian Yehuda agar kita sebagai Kristen yang sudah mengalami berkat dan keajaiban dari Allah di dalam Yesus Kristus dapat menarik pelajaran-pelajaran yang penting, sehingga kita tidak terjerumus ke dalam dosa yang sama.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Kekejian pertama apakah yang dilakukan oleh Yehuda (ayat 5)? Mengapa Allah memandangnya sebagai kekejian (ayat 6)? Apa yang Allah harus lakukan dan mengapa? Apa dampak tindakan Allah terhadap Yehuda?

2. Apakah kekejian kedua dan oleh siapa dan dimana kekejian itu dilakukan (ayat 10-11)? Mengapa mereka melakukannya di balik tembok? Mengapa mereka melakukan kekejian itu (ayat 12)? Pelajaran apa yang Anda dapatkan dari kedua pertanyaan tadi? Mengapa kekejian ini lebih besar dibandingkan sebelumnya?

3. Apa yang dilakukan oleh perempuan-perempuan Yehuda (ayat 14)? Dimana mereka melakukannya? Bandingkan dengan tempat kekejian kedua dilakukan! Kesimpulan apa yang dapat Anda ambil? Mengapa kekejian ketiga ini dinilai lebih besar oleh Allah?

4. Dimanakah kekejian keempat dilakukan (ayat 16)? Siapa dan apa yang mereka lakukan (ayat 16)? Mengapa Allah menilai bahwa ini adalah kekejian yang paling besar? Apa yang Allah akan lakukan atas mereka (ayat 18)? Bagaimana Anda menilai tindakan Allah tersebut?

5. Berdasarkan penggalian di atas siapa saja yang dapat melakukan kekejian itu? Apa makna fakta ini bagi kita? Ceritakan kembali tingkatan kekejian yang dilakukan oleh Yehuda! Tingkatan-tingkatan itu dapat menunjukkan proses terjadinya kekejian yang lebih besar dan berbagai bentuk perzinahan rohani. Setujukah Anda? Jelaskan! Bagaimanakah bentuk kekejian pertama hingga keempat dalam zaman ini? Apa yang dapat memotivasi Kristen melakukan itu? Bagaimanakah kita harus melawannya?

(0.81) (Yeh 24:15) (sh: Babatan Allah itu membersihkan (Kamis, 13 September 2001))
Babatan Allah itu membersihkan

Babatan Allah itu membersihkan. Allah menyiapkan hati Yehezkiel yang akan kehilangan istrinya tercinta, tetapi ia tidak diperkenankan meratapi kematiannya di depan umum. Tidak ada seremoni perkabungan. Hal ini bukan berarti Allah melarang Yehezkiel untuk bersedih hati secara pribadi atas kematian istrinya. Tidak berbela-sungkawa secara lahiriah dimaksudkan sebagai tanda bahwa kejatuhan Yerusalem dan Bait Suci akan sedemikian hebatnya, sehingga penduduknya tidak sempat menyatakan kesedihan mereka.

Ketaatan hamba Tuhan yang bernama Yehezkiel ini semestinya termasuk tugasnya yang paling berat selaku seorang pengawas dan penjaga umat Allah. Walaupun ia sangat sedih atas kematian istrinya, ia masih harus menyampaikan seruan Tuhan kepada bangsa pemberontak itu. Yehezkiel dapat merasakan penderitaan Allah karena Allah sebentar lagi akan kehilangan umat-Nya, kota-Nya, dan Bait Suci- Nya, sama seperti dirinya yang akan kehilangan istri yang paling dikasihinya. Allah memakai cara ini agar Yehezkiel merasakan apa yang dirasakan Allah, sehingga ia dapat menyampaikan sesuai kepedihan hati Allah.

Kristen kadangkala diizinkan mengalami berbagai kejadian pahit. Hal itu dapat berupa kehilangan reputasi diri, kebangkrutan usaha, perceraian dini, kematian orang yang dekat di hati, konflik di dalam lingkungan kerja, atau kecelakaan lalu lintas. Namun satu hal prinsip harus diingat bahwa seringkali kita yang mengundang bencana kehidupan itu melanda hidup kita karena melalaikan berbagai peringatan dan teguran Tuhan yang memperhatikan kita. Bila semuanya sudah terjadi, barulah kita tertatih-tatih meniti langkah mengikuti Tuhan sambil membenahi diri. Adalah jauh lebih baik apabila kita tidak mengabaikan peringatan Tuhan daripada harus menerima murka-Nya.

Renungkan: Ibarat seorang pembawa logam mulia yang nyaris tenggelam di dasar laut, ia hanya dapat menyelamatkan diri bila rela melepaskan semua bebannya. Demikian pun Kristen yang belum sungguh-sungguh hidup untuk-Nya, harus merelakan dirinya mengalami kepahitan, bila Allah membabat untuk membersihkan karakter kita yang berulangkali menyimpang dari kebenaran. Bagi para hamba Tuhan, ingatlah bahwa pengalaman yang Tuhan izinkan kadangkala bertujuan melengkapi kita agar menyampaikan firman-Nya sesuai hati Tuhan.

(0.81) (Yeh 38:1) (jerusalem: Datanglah firman TUHAN) Bagian berikut Yeh 38:1-39:29 tidak boleh dikatakan sebuah "Apokalips", namun padanya ada banyak ciri yang mirip dengan ciri-ciri khas sastera Apokaliptik. Para nabi dahulu terutama pengkhotbah yang berusaha memulihkan dan memperbaiki akhlak umat dan mereka berbicara tentang masa mereka sendiri. Hanya kadang-kadang pandangan mereka melayang ke masa depan yang lebih baik dan lebih berbahagia daripada masa sekarang. Sebaliknya, kesusasteraan Apokaliptik (artinya:wahyu) lazimnya berupa kisah atau wejangan yang mau menghibur. Dalam kisah dan wejangan itu seorang nabi berceritera tentang penglihatan-penglihatannya. Penglihatan-penglihatan itu mengenai masa depan yang membuat orang lupa akan penderitaan sekarang. Kerap kali penglihatan-penglihatan itu mengenai kemenangan yang akan diwujudkan melalui penghakiman Allah: sering kali pandangan melayang ke akhir zaman. Disingkapkanlah pula rahasia-rahasia dari dunia akhirat. Jenis sastera Apokaliptik itu subur berkembang pada orang Yahudi di zaman agak belakangan. Namun jenis sastera itu sudah lama disiapkan dan terdapat pula dalam Alkitab. Lihat Pengantar, Yeh 38:1-39:29 merupakan langkah pertama ke arah itu. Jenis sastera itu terdapat pada Yes 24-27; Dan 7-12; Zak 9-14. Terutama pada abad kedua menjelang masa Mas sastera Apokalips mulai tersebar luas (buku Henokh, dll). Kitab Wahyu Yohanes dalam Perjanjian Baru termasuk jenis sastera itu.
(0.80) (Yeh 32:17) (sh: Kuburan masal (Senin, 24 September 2001))
Kuburan masal

Kuburan masal. Ratapan bagian kedua dari pasal ini merupakan kelanjutan dari bagian pertama yang mendaftarkan khalayak ramai yang turut dikuburkan bersama-sama dengan Firaun (ayat 16-18). Allah mempertanyakan keberadaan mereka yang tidak ada apa-apanya di tengah-tengah umat-Nya. Sebuah kuburan masal menampung baik orang- orang yang gagah perkasa maupun rakyat jelata di dalam liang kubur yang sama (ayat 20-21). Di kuburan itu juga berisi mayat Asyur dengan segenap sekutunya (ayat 23). Elam dengan dengan rakyatnya (ayat 24-25). Mesekh dan Tubal dengan rakyatnya yang banyak (ayat 26-27). Edom dengan para pembesarnya (ayat 29). Para pemimpin utara dan Sidon pun ada di sana (ayat 30). Firaun akan melihat mereka semua dan ia akan merasa terhibur dengan nasib khalayak ramai yang mengikutinya. Dengan demikian, peristiwa ini akan menimbulkan ketakutan di dunia orang-orang hidup (ayat 31-32).

Gambaran mengenai kuburan masal di Mesir ini merupakan peringatan bagi orang-orang yang meninggikan dirinya; yang mengandalkan kekuatan ototnya untuk berperang; yang mengandalkan kekayaan, keindahan, dan semarak diri untuk menyandarkan hidup.

Pemaparan hukuman Allah dengan aneka dimensi termasuk gambaran hukuman yang dahsyat ini, adalah untuk menunjukkan betapa Ia muak melihat manusia yang melupakan identitas dirinya. Bila Allah sudah mengizinkan kemerosotan itu menjadi pelajaran hidup bagi seseorang atau sekelompok orang maka tidak ada seorang pun yang sanggup membangunkannya kembali, sampai Tuhan memulihkannya.

Kuburan masal yang tersedia bagi manusia yang lebih membanggakan dirinya dibandingkan dengan Tuhan bisa termanifestasi di dalam banyak hal. Mungkin bisa berupa kebutaan konsep pikir yang jernih hingga akhirnya rasio manusia menjadi mati. Bisa juga berupa salah menambatkan sauh harapan diri hingga mengakibatkan karamnya mental, kerohanian, dan kepribadian manusia.

Renungkan: Adalah sungguh mengerikan bila Allah yang sabar terus bersuara untuk membongkar kebusukan hati manusia namun manusia tidak berespons sebagaimana mestinya, sampai Tuhan harus menyediakan kuburan masal fisik, kuburan masal prinsip yang menyesatkan, kuburan masal harapan berbau kamuflase yang membinasakan.

PENGANTAR KITAB TITUS =====================

Penulis, waktu, dan tempat penulisan. -------------------------------------

Surat Titus ditulis oleh Paulus ketika ia berada di Makedonia dalam perjalanan misinya ke-4 (Tit. 3:12). Surat ini ditulis tahun 62-64 M setelah pemenjaraannya, seperti yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 28.

Siapakah Titus? ---------------

Titus adalah buah penginjilan Paulus yang berkebangsaan non-Yahudi (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1:4). Tidak banyak informasi tentang dirinya sebab Kisah Para Rasul tidak pernah menyebutnya. Paulus membawanya ke Yerusalem pada awal misinya dimana ketika itu ia menolak untuk menyunatkan Titus (Gal. 2:1-3). Ia adalah seorang kawan sekerja yang dapat dipercayai, karena itu Paulus berani mempercayakan kepadanya masalah-masalah yang rumit seperti yang terjadi di Korintus (ayat 2Kor. 2:13; 7:6, 13, 14; 8:6, 16, 23; 12:18). Kemudian Titus diutus untuk menjadi wakil Paulus di pulau Kreta (Tit. 1:5) dan di propinsi Dalmatia (ayat 2Tim. 4:10).

Tujuan Penulisan ----------------

Titus masih tinggal di Kreta untuk melanjutkan pelayanan (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1:5), karena dorongan Paulus. Secara khusus Paulus ingin supaya Titus menata organisasi gereja (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1:5-9), mengatasi guru-guru palsu (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1:10-14; 3:9-11) dan memberikan pengajaran yang sehat dibarengi dengan tingkah laku yang benar (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">2:1-3:8). Paulus juga meminta Titus segera menemui Paulus di Nikopolis setelah penggantinya datang (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:12).

Tema-tema utama --------------- * Organisasi gereja di abad awal dapat dipahami dalam surat ini, demikian pula deskripsi tentang kualifikasi seorang penatua dan penilik jemaat (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">1:6-9).

* Surat Titus menekankan pentingnya pengajaran yang sehat (ayat 1:9, 13; 2:1, 2) serta beberapa tema lainnya antara lain meditasi teologis tentang anugerah Allah yang dinyatakan dalam Yesus Kristus (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">2:11-14; 3:4-7), kedatangan Kristus kedua kali (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">2:13), penebusan Kristus (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">2:14), kelahiran kembali oleh Roh Kudus (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:5) serta pembenaran oleh anugerah (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3:5, 7).

* Kepedulian Paulus tentang ajaran yang sehat juga diimbangi dengan penekanan tingkah laku Kristen yang benar. Bagi Paulus ajaran yang sehat dan tingkah laku yang benar tidak dapat dipisahkan.

(0.79) (Yeh 13:1) (sh: Musuh dalam selimut (Sabtu, 28 Juli 2001))
Musuh dalam selimut

Musuh dalam selimut. Yehezkiel pasal tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">13 berbicara tentang nabi dan nabiah palsu yang merupakan musuh dalam selimut, yang sangat mematikan bagi umat Allah. Mengapa? Sebab pengajaran utama mereka dosa bukanlah suatu tindakan yang serius karena Allah pun tidak menindak dosa dengan serius (ayat 16). Karena itulah Allah akan menindak mereka dengan tegas termasuk menjatuhkan hukuman yang setimpal (ayat 8-16, 20- 23). Ajaran sesat zaman kini juga mempunyai pengajaran utama yang sama yaitu dosa bukanlah masalah serius namun sering dipandang sebagai kelemahan manusia.

Bagaimanakah ciri-ciri nabi-nabi palsu? Pertama, sumber pemberitaan mereka adalah sesuatu yang mereka sukai (ayat 2). Kedua, mereka mengikuti bisikan hatinya dan bukan apa yang dinyatakan Allah. Ketiga, mereka menceritakan kebohongan (ayat 6). Keempat, merasa mewakili Allah padahal kenyataannya tidak (ayat 7). Hasil utama dari karya mereka adalah hancurnya umat Tuhan dalam peperangan (ayat 5). Hal ini menyatakan dengan tegas bahwa umat Allah hanya akan diteguhkan untuk bertahan hingga kesudahannya bila mereka dilayani oleh pelayan-pelayan yang memang diutus oleh Allah sesuai dengan mandat-Nya.

Rasul Paulus memperingatkan keras gereja-gereja pada masa Perjanjian Baru agar berhati-hati terhadap pengaruh yang menyusup dari para nabi palsu. Pada masa kini hampir tidak ada satu denominasi pun yang bebas dari usaha para nabi palsu untuk menghancurkan sebuah denominasi. Namun demikian seperti pada zaman Yehezkiel (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3, 6-8, 13) demikian pula pada masa Perjanjian Baru dan masa kini, Kristen mempunyai firman Tuhan yang merupakan fondasi yang kuat bagi iman dan moral -- bukan pengalaman agama, tradisi gereja, maupun akal manusia.

Renungkan: Kita mungkin seringkali menjadi kecil hati atau putus asa melihat ajaran sesat yang tumbuh seperti jamur serta perbuatan amoral para pemimpin gereja. Namun demikian kita harus selalu ingat pada akhirnya akan terbukti bahwa Allah adalah TUHAN (ayat 23). Karena itu berdoalah untuk para pemimpin gereja Anda. Berdoalah agar Allah sudi membangkitkan pendeta dan guru yang setia lebih banyak lagi. Berdoalah agar gereja Tuhan dapat bertahan meskipun harus menghadapi serangan dari dalam.

(0.79) (Yeh 44:9) (sh: Menjaga dan memelihara kekudusan Bait Suci (Rabu, 28 November 2001))
Menjaga dan memelihara kekudusan Bait Suci

Menjaga dan memelihara kekudusan Bait Suci. Ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">9 menegaskan bahwa teguran dan peraturan-peraturan yang dijabarkan di sini berasal dari Tuhan sendiri. Tuhan mengambil langkah pertama untuk menjamin bahw a kekudusan Bait Suci serta ibadah di dalamnya terpelihara. Ia melarang semua orang asing untuk masuk ke dalam tempat kudus. Sebagai respons terhadap pelanggaran yang diurakan dalam ay. tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">7-8, Yehezkiel mengukuhkan kembali peraturan Musa tentang siapa yang boleh atau tidak boleh menghampiri tempat kudus (bdk. Kel. 12:43-51).

Sebagai langkah kedua untuk menjaga kekudusan Bait Suci, Tuhan menugaskan kembali orang Lewi sebagai penjaga pintu Bait Suci (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">11, 14). Dosa mereka di masa prapembuangan tidak diabaikan, dan mereka harus menanggung hukumannya (ayat 10, 12). Hukuman itu bukan berupa "penurunan status", melainkan "menanggung malu dan noda". Ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">13 mengingatkan mbali pada pembatasan tugas orang Lewi sebagaimana ditetapkan oleh Taurat Musa, yakni membantu para imam (Harun dan keturunannya) dalam pelayanan di Kemah Suci. Jadi, setelah mereka dihukum karena dosa dan pelanggarannya, oleh anugerah Allah mereka dikembalikan pada fungsinya semula. Kemurahan anugerah Allah ini akan menimbulkan rasa malu pada mereka agar mereka jangan sombong.

Selanjutnya, Yehezkiel menguraikan tugas-tugas para imam, yakni orang Lewi dari bani Zadok, keturunan Harun. Kesetiaan mereka pada Tuhan di masa prapembuangan, ketika seluruh Israel termasuk orang Lewi "sesat dari Tuhan", terus diingat (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">15). Kesetiaan ini pun bukan dimaksudkan untuk menyombongkan diri, walaupun mereka dianugerahi dengan tugas utama dan hak- hak istimewa sebagai imam yang mempersembahkan kurban di hadapan Tuhan. Hanya mereka yang boleh masuk ke tempat kudus dan menghampiri Allah (ayat tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">15, 16). Tetapi, hak istimewa ini juga menuntut dari mereka tanggung jawab yang lebih besar dan standar kesucian hidup yang lebih tinggi (ayat 17-31).

Renungkan: Allah yang Maha Pengasih tidak mengabaikan dosa, tetapi di dalam Kristus Ia mengampuni mereka yang bertobat dan mengakui dosanya (ayat 1Yoh. 1:8-10). Kemurahan dan anugerah Allah yang begitu besar hendaknya membuat kita rendah hati di hadapan-Nya.

(0.73) (Yeh 10:8) (ende)

Gambaran kereta Allah ini hampir sama dengan jang sudah disadjikan pasal tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="ende">1(Yeh 1). Agaknja bagian ini (termasuk aj. tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="ende">3-6)(Yeh 10:3-6) diselipkan disini oleh penjalin2 untuk menerangkan beberapa sindiran si nabi dalam apa jang digambarkannja. Aselinja kiranja: aj. tidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="ende">2,7,18,20(Yehtidak+termasuk+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A26&tab=notes" ver="ende">10:2,7,18,20). Aj.21-22(Yeh 10:21-22) merupakan tambahan.

(0.70) (Yeh 24:18) (full: AKU MELAKUKAN SEPERTI DIPERINTAHKAN. )

Nas : Yeh 24:18

Ketaatan Yehezkiel dalam situasi ini semestinya termasuk tugasnya yang paling berat selaku nabi. Sekalipun merasa sangat sedih atas kematian istrinya, ia masih harus bernubuat hari lepas hari kepada bangsa yang pemberontak itu. Ia ikut merasakan penderitaan Allah, karena Allah sendiri sebentar lagi akan kehilangan umat-Nya, kota-Nya dan Bait Suci-Nya, sama seperti nabi setia ini telah kehilangan istrinya yang tercinta. Setia kepada Allah dapat meminta pengorbanan besar. Dalam cara yang sama orang percaya PB dipanggil untuk turut mengambil bagian dalam penderitaan Kristus (lih. 2Kor 1:7; 4:10-11).



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA