(1.00) | (Ayb 6:21) | (jerusalem: Demikianlah) Dalam naskah Ibrani tertulis: Sebab/Memang |
(0.95) | (Ayb 6:21) |
(ende) Terdjemahan lain: Sebab kamu sekarang telah ragu2... |
(0.93) | (Ayb 2:6) |
(full: IA DALAM KUASAMU.
) Nas : Ayub 2:6 Allah mengizinkan Iblis mendatangkan penderitaan lagi atas Ayub sebab baik komitmen Ayub sepenuhnya kepada Allah tidak dapat dibuktikan ataupun usaha Allah untuk menebusnya dari dosa tidak dapat ditunjukkan dengan efektif tanpa penderitaan yang tidak semestinya dialamai.
|
(0.89) | (Ayb 42:10) |
(full: MEMBERIKAN KEPADA AYUB DUA KALI LIPAT DARI ... DAHULU.
) Nas : Ayub 42:10 Pemulihan kekayaan Ayub menyatakan maksud Allah bagi semua orang percaya yang setia.
|
(0.88) | (Ayb 18:2) |
(endetn: kaukekang) diperbaiki. Tertulis: "Berapa lamanja kamu mau mendjerat dengan djaring petuturan". |
(0.87) | (Ayb 16:1) |
(sh: Penghibur sialan kamu! (Sabtu, 11 Desember 2004)) Penghibur sialan kamu!Itulah ungkapan kekesalan Ayub terhadap ketiga sahabatnya. Oleh karena mereka bukannya mendukungnya untuk menanggung penderitaannya sebaliknya mereka mencerca Ayub dengan tuduhan keji. Seandainya keadaan terbalik, mereka ada pada posisi Ayub, mereka akan merasakan bagaimana rasanya dinasihati dengan kata-kata bermulut manis tetapi tanpa sungguh-sungguh mengasihi (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">4-5) Sekali lagi Ayub membela dirinya dari tuduhan kejam para sahabatnya. Dengan tegas ia menyatakan bahwa semua penderitaan ini bersumber dari Allah sendiri (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">7-17). Allahlah yang membuat hidupnya dan keluarganya berantakan oleh musibah (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">7-8). Allah memperlakukan dan menghajar Ayub seolah ia musuh (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">9-10). Allah memakai orang-orang fasik untuk menyiksa Ayub (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">11-12). Allah menyiksa fisik maupun batin Ayub (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">13-16). Secara fisik Ayub menderita dari ujung kepala sampai ujung kaki (ayat tidak+tahukah+kamu+AND+book%3A18&tab=notes" ver="">2:7-8). Secara batin Ayub menderita karena dirinya tidak bersalah (ayat 17). Maka Ayub membalas tuduhan jahat teman-temannya itu dengan membawa perkaranya itu kepada Allah. Ia memanggil bumi dan surga sebagai saksi cemoohan teman-temannya terhadapnya (ayat 18-19). Ia meminta perlakuan adil dan setimpal dijatuhkan atas niat busuk teman-temannya, supaya terbuktilah bahwa tuduhan mereka salah, dan dirinyalah yang benar (ayat 20-21). Ayub mengharapkan keadilan itu dengan segera terlaksana sebelum ia meninggal akibat dari penderitaannya itu (ayat 22). Memang sulit untuk melihat dengan tepat akan pergumulan dan penderitaan orang lain, kalau seseorang sudah memiliki prasangka-prasangka tertentu. Ia akan menjadi buta terhadap fakta. Ia akan menjadi bersikap keras dan kejam dan tidak sensitif sama sekali akan pergumulan orang lain itu. Tepat sekali makian Ayub bahwa orang yang sedemikian adalah penghibur sialan. Oleh sebab itu, kita perlu dua hal untuk dapat menjadi penghibur yang baik. Mengenal fakta dengan benar, dan memiliki hati yang penuh kasih. Renungkan: Penghiburan sejati adalah kata-kata berisikan kebenaran yang keluar hati yang penuh belas kasih. |
(0.83) | (Ayb 42:7) |
(full: SETELAH TUHAN MENGUCAPKAN FIRMAN ITU.
) Nas : Ayub 42:7 Walaupun kitab Ayub tidak pernah memberikan penyelesaian yang menentukan mengenai persoalan penderitaan yang tidak sepantasnya dialami orang benar, jawaban akhirnya tidak dijumpai dalam pemikiran teologis, tetapi dalam suatu perjumpaan pribadi di antara Allah dengan penderita yang setia.
|
(0.77) | (Ayb 18:2) | (jerusalem: Bilakah engkau) Menurut terjemahan Indonesia yang sesuai dengan terjemahan Yunani ini pidato Bildad ini ditujukan kepada Ayub (engkau, tunggal). Sebaliknya dalam naskah Ibrani pidato itu diarahkan kepada Zofar dan Elifas (kamu, jamak). |
(0.77) | (Ayb 27:11) | (jerusalem: Aku akan mengajari kamu...) Ayub rupanya mau menegaskan bahwa ia sendiri membentangkan kelakuan (tangan Allah, ialah kuasaNya yang menyata dalam karyaNya) aneh Allah menurut kebenaran, padahal sahabat-sahabat menutup mata terhadap kenyataan. |