Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 179 ayat untuk tidak tahan lagi AND book:19 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 70:1) (sh: Lambatkah Allah (Minggu, 31 Oktober 2004))
Lambatkah Allah

Mazmur ini mengangkat hal yang sering menjadi masalah dalam pergumulan hidup kita. Dari firman-Nya kita tahu Allah kekal adanya. Kenyataan ini bisa menjadi dasar untuk kita terhibur, bisa juga membuat kita mengalami kesulitan.

Apabila Allah kekal adanya, bagaimanakah Allah menimbang pengalaman-pengalaman waktuwi umat-Nya? Mungkinkah karena Allah berada tidak dalam batas waktu seperti yang dialami manusia, lalu Allah menjadi berlambat dalam menolong umat-Nya? Tidakkah masalah itu yang kini dihadapi pemazmur sehingga berulangkali ia berseru agar Allah tidak berlambat-lambat, tidak menunda-nunda, tetapi bersegera menolongnya (ayat tidak+tahan+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2,6)? Atau, pergumulan itu lebih disebabkan oleh karena batas-batas daya tahan manusia memang sangat rapuh?

Persoalan speed lebih berarti lagi bagi orang modern. Kita cenderung berpikir bahwa makin cepat berarti makin baik. Haruskah kita seperti pemazmur mendesak Allah bertindak cepat menjawab doa-doa kita? Selama penyebab kita berdoa demikian seperti pemazmur, yaitu karena kepentingan kebenaran dan bukan kepentingan diri, kita boleh mengganggap doa demikian wajar. Kita perlu mempersilakan Allah sendiri menentukan kapan saat-Nya dalam menjawab pergumulan-pergumulan kita. Jika melampaui pertimbangan ini, kita dalam bahaya menjadikan Allah seolah pelayan atau toko siap saji. Doa akan lebih tepat bila kerangka waktu kita sesuai kerangka waktu Tuhan, bukan sebaliknya.

Doa: Jadilah kehendak-Mu dalam waktu-Mu, Tuhan.

(0.91) (Mzm 63:1) (sh: Kerinduan yang bertumbuh dalam kegetiran (Selasa, 9 Oktober 2001))
Kerinduan yang bertumbuh dalam kegetiran

Pernahkah Anda merasakan kerinduan yang sedemikian dalam dan tak tertahankan lagi, sehingga dapat digambarkan seperti tanah tandus tiada berair (ayat tidak+tahan+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2)? Daud merasakan hal seperti ini, ketika ia berada dalam bahaya yang mengancam jiwanya. Ia melihat kasih setia Allah yang melampaui hidupnya, justru pada saat ia merasa tidak aman (ayat tidak+tahan+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">10-11). Hatinya terikat kepada Tuhan dan kerinduannya memuncak seperti seorang bayi yang merindukan kehadiran ibunya yang memberikan rasa aman dan kelegaan baginya.

Melalui mazmur ini kita dapat melihat bahwa kehadiran berbagai kesulitan, ancaman, dan problematika kehidupan, yang seringkali menjadi media yang getir bagi kebanyakan orang, ternyata dapat memainkan peranan yang penting bagi pertumbuhan rohani orang percaya. Media yang getir seperti ini merupakan media yang subur bagi pertumbuhan rasa rindu yang semakin mendalam kepada Allah (ayat tidak+tahan+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2). Melalui media yang getir seperti ini, kita dilatih untuk semakin menghayati kebesaran kasih setia Allah bagi kita yang tidak berdaya (ayat tidak+tahan+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">4-8).

Penghayatan terhadap kasih setia Allah dan kerinduan yang dalam kepada Allah pada situasi yang penuh kegetiran bukanlah merupakan suatu proses yang terjadi dengan mudah. Diperlukan adanya faktor esensial yang memungkinkan terjadinya proses ini. Faktor esensial itu terletak pada kesadaran Daud bahwa kebutuhannya yang terdalam hanyalah ditemukan di dalam Tuhan, yang adalah sumber pertolongan yang menopang hidupnya (ayat tidak+tahan+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">8-9). Kesadaran tentang hal inilah yang membuatnya merasa haus dan rindu untuk mencari Allah (ayat tidak+tahan+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">2) yang kepada-Nya jiwa Daud melekat (ayat tidak+tahan+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">9). Iman yang bertumbuh kuat melalui media yang getir ini memiliki daya tahan yang kokoh, karena inilah keyakinan yang didasarkan atas pertolongan dan pembelaan Allah (ayat tidak+tahan+lagi+AND+book%3A19&tab=notes" vsf="TB" ver="">10-12).

Renungkan: Apakah Anda memiliki kerinduan dan kedekatan kepada Allah yang sedemikian dalam seperti Daud? Jika hal ini tidak menjadi bagian dari pengalaman rohani Anda, maka kadangkala kesulitan dapat menjadi sarana yang tepat untuk membawa Anda kepada-Nya. Lihatlah keadaan getir yang terjadi di sekitar Anda sebagai media pertumbuhan yang menjadikan Anda kuat, semakin merindukan Allah, dan menikmati kasih setia-Nya.

(0.76) (Mzm 78:63) (jerusalem: tidak lagi dipuja dengan nyanyian) Artinya: Gadis-gadis tidak dapat dipuji-puji lagi dalam pesta pernikahan, oleh karena semua pemuda ditewaskan Allah (api) dalam perang.
(0.74) (Mzm 69:27) (ende: menghadap keadilanMu)

Maknanja: Karena dosanja mereka tiada mendapat ampun lagi. Keadilan Jahwe tidak mewadjibkanNja lagi untuk menjampaikan rahmatNja.

(0.74) (Mzm 83:4) (jerusalem: tidak diingat lagi) Bdk Yer 11:19; Est 3:6.
(0.73) (Mzm 35:18) (ende)

Sematjam nadar lagi.

(0.73) (Mzm 35:28) (ende)

Lagi suatu nadar.

(0.73) (Mzm 51:9) (jerusalem: Sembunyikanlah wajahMu) Artinya: tidak melihat tidak ingat akan dosa lagi, bdk Maz 13:2+.
(0.71) (Mzm 119:83) (ende: kantung-kulit jang diasapi)

Bahasa kiasan jang artinja: tidak berguna, tidak berdaja lagi. Kantung-kulit digantungkan pada dinding dan kena asap dalam rumah ia mendjadi kering, rusak, hingga tak dapat dipakai lagi.

(0.71) (Mzm 103:16) (jerusalem: tidak mengenalnya lagi) Tempat tinggal, kediaman manusia dipribadikan. Bahasa kiasan itu dipakai juga dalam Ayu 7:10.
(0.71) (Mzm 110:3) (jerusalem) Ayat ini dalam naskah Ibrani begitu rusak sehingga tidak dapat dipulihkan lagi. Semua usaha perbaikan dan terjemahan berupa kiraan belaka.
(0.69) (Mzm 78:63) (ende: dara2nja...dst)

Mereka tidak di-pudji2 dalam pesta pernikahan, oleh karena mereka tidak dapat berkawin lagi, sebab pemuda tewas.

(0.67) (Mzm 73:10) (ende)

Naskah Hibrani sangat sukar. Terdjemahan ini dikirakan sadja. Maknanja: Kaum pendjahat se-akan2 tidak dapat ditimpakan bentjana (air) lagi.

(0.67) (Mzm 88:10) (ende)

Manusia dalam pratala (bajang2) dianggap sebagai tak berdaja dan tidak sanggup berbuat apa2 lagi. Mereka se-akan2 dilupakan oleh Allah sendiri.

(0.64) (Mzm 8:2) (ende: Kauangkat....dst.)

Maknanja dalam naskah Hibrani tiada djelas. Agaknja: Allah sendiri membuat kanak2, jakin orang2 bersahadja, memudji kebesaranNja jang demikianlah ditambahkan lagi, sehingga orang2 jang tidak mau mengakuinja dipermalukan.

(0.64) (Mzm 11:3) (jerusalem: dasar-dasar) Ialah dasar-dasar tata hukum dan keadilan dalam masyarakat. Jika kaum jahat, ialah para pemuka yang wajib menegakkan hukum dan keadilan, bdk Maz 82:5, memutar-balikkan segalanya, maka orang benar tidak berdaya lagi.


TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA