Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 29 ayat untuk tidak menyatakan AND book:[1 TO 39] AND book:12 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Raj 6:18) (jerusalem: Butakanlah) Yang dimaksud bukannya kebutaan lengkap, tetapi penglihatan yang kabur tidak terang, bdk Kej 19:11. Sebaliknya, kepada abdiNya Allah sudah menyatakan, 2Ra 6:17, apa yang tersembunyi bagi pemandangan manusia.
(0.97) (2Raj 4:29) (jerusalem: janganlah beri salam) Tidak memberi salam adalah tanda bahwa ada perkara yang sangat mendesak, bdk Luk 10:4
(0.97) (2Raj 3:27) (jerusalem: kegusaran besar) Maksudnya kurang jelas. Dengan mempersembahkan anaknya sendiri sebagai korban raja Moab menyatakan bahwa tidak melihat jalan lain lagi untuk mendamaikan dewanya, Kamos. Ia mengadakan korban itu di atas tembok kota dan itu menggemparkan para pengepung yang menganggap dirinya sasaran kemurkaan ilahi.
(0.94) (2Raj 2:19) (sh: Pelayanan Allah dalam pelayanan Elisa (Selasa, 16 Mei 2000))
Pelayanan Allah dalam pelayanan Elisa

Pelayanan Allah dalam pelayanan Elisa. Seringkali di kalangan aktivis gereja muncul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut. Apa hakikat pelayanan Kristen? Atau berita apa yang seharusnya kita sampaikan melalui pelayanan Kristen? Dua pertanyaan itu sebetulnya mengarah kepada karakteristik pelayanan yang sejalan dengan pelayanan Allah. Melalui 2 mukjizat yang dilakukan dalam pelayanan pertamanya, Elisa memperlihatkan karakteristik pelayanan yang sesuai dengan-Nya.

Karakteristik pelayanan Elisa yang pertama tergambar jelas ketika ia menyehatkan air di Yerikho. Kota Yerikho memang sudah dibangun kembali oleh Ahab (1Raj. 16:34), namun tetap menjadi kota yang tidak produktif. Nampaknya kota ini masih terikat oleh hukuman yang pernah dijatuhkan Allah melalui Yosua (Yos. 6:26), sehingga penduduk dan tanahnya mengalami penderitaan. Mukjizat yang dilakukan Elisa membebaskan kota dan penduduk Yerikho dari penghukuman dan membawa mereka pada era yang baru. Dengan kata lain, karakteristik pertama pelayanan Elisa adalah menyatakan anugerah Allah kepada manusia yang membutuhkannya. Sedangkan karakteristik kedua pelayanan Elisa berbanding terbalik dengan yang pertama. Karakteristik kedua ini bersifat menyatakan penghukuman bagi mereka yang tidak hormat kepada Allah. Ini nampak dari peristiwa dimana Elisa mengutuk anak-anak yang mengolok-olok dirinya. Anak-anak ini tidak sekadar menghina Elisa namun sesungguhnya mereka telah menghina Allah yang diwakilinya di depan umum. Penghukuman ini merupakan peringatan kepada seluruh bangsa Israel yang tidak taat dan percaya kepada-Nya bahwa penghujatan terhadap nama Allah tidak bisa ditolerir.

Kedua karakteristik pelayanan Elisa merupakan satu koin dengan 2 sisi yang tidak dapat dipisahkan. Bukankah ini juga merupakan karakteristik pelayanan Allah. Di satu sisi Allah memberikan anugerah-Nya kepada umat-Nya, namun di sisi lain Allah juga menyatakan penghukuman kepada mereka yang menolak anugerah-Nya.

Renungkan: Demikian pula seharusnya Kristen di dalam setiap aktivitas pelayanannya. Apakah itu pelayanan diakonia, koinonia, maupun marturia, anugerah Allah yang membebaskan manusia dari hukuman kekal harus terus dikumandangkan dan penghukuman Allah kepada mereka yang menolak anugerah-Nya pun harus ditegaskan.

(0.93) (2Raj 13:17) (full: JENDELA YANG DI SEBELAH TIMUR ... ANAK PANAH. )

Nas : 2Raj 13:17-18

Menembakkan anak panah ke timur (yaitu wilayah yang dikuasai Aram, 2Raj 10:32-33) merupakan tindakan simbolis yang menyatakan bahwa Israel kelak akan mengatasi penindasan Aram; inilah suatu ikrar bahwa Allah akan tetap melindungi Israel. Dengan memukul tanah dengan anak panah hanya tiga kali, Raja Yoas menunjukkan bahwa ia kekurangan semangat, komitmen, dan iman yang diperlukan untuk Allah menggenapi janji-Nya; oleh karena itu, Yoas tidak akan mengalahkan tentara Aram secara total (ayat 2Raj 13:19).

(0.93) (2Raj 10:6) (jerusalem: kepala anak-anak tuanmu) Harafiah: kepala orang-orang anak-anak tuanmu. Kalimat ini dengan sengaja kabur. Sama seperti dalam bahasa Indonesia, demikianpun dalam bahwa Ibrani kata rosy (kepala) dapat berarti: kepala (bagian) badan, dan pemimpin penguasa. Kala "anak-anak" dapat juga dimengerti sebagai: anak buah. Maka maksud perintah Yehu itu tidak jelas. Oleh para pembaca dimengerti: kepala badan anak-anak Ahab, 2Ra 10:7. Tetapi Yehu dapat mempersalahkan mereka dan menyatakan mereka bertanggungjawab atas pembunuhan itu, 2Ra 10:9.
(0.92) (2Raj 19:1) (sh: Sehati berdoa, sehati beriman (Jumat, 8 Juli 2005))
Sehati berdoa, sehati beriman

Sehati berdoa, sehati beriman Saat tantangan datang mendera kehidupan anak-anak Tuhan, langkah paling tepat adalah berpaling kepada Tuhan memohon pertolongan-Nya. Dengan bersehati anak-anak Tuhan berfokus kepada Tuhan, bukan kepada tantangan, dan percaya penuh pada kedaulatan dan kasih-Nya.

Hizkia sebagai pemimpin umat Yehuda tidak mencoba lagi menyelesaikan masalah luar negerinya dengan kekuatan sendiri (lih. tidak+menyatakan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">18:14-16), tetapi ia menyerahkannya kepada Allah dalam doa. Ia mengajak serta para pemimpin lainnya (ayat tidak+menyatakan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">19:2) dan meminta Nabi Yesaya untuk mencari pertolongan dari Allah (ayat 3-4). Yesaya menyampaikan firman Allah kepada Hizkia yang isinya Allah berdaulat atas raja Asyur. Allah akan melepaskan Yehuda dari ancaman Asyur dengan cara-Nya yang ajaib (ayat 6-7). Hizkia merespons janji Allah itu dengan tepat. Doanya menyatakan keyakinan imannya. Ia percaya Allah Israel ialah Penguasa alam semesta. Sanherib dan Asyur memang kelihatan perkasa di antara bangsa-bangsa lain, di hadapan Allah mereka tidak ada apa-apanya (ayat 15-19).

Sebaliknya, raja Asyur tidak sadar bahwa kejadian-kejadian yang menyebabkan pengepungan terhadap Yerusalem terhenti adalah pernyataan kuasa Allah Israel (ayat 8-9). Ia masih sesumbar akan balik lagi untuk mengalahkan Yehuda (ayat 8-13). Sikap sombong dan takabur seperti itu menyebabkan ia tidak peka melihat Allah Israel sudah dan sedang bertindak menghakiminya.

Gereja tidak perlu takut menghadapi ancaman musuh. Orang-orang yang antikristen dan pembenci anak-anak Tuhan itu tidak menyadari bahwa Allah berdaulat menolong umat-Nya. Gereja harus bersatu memercayakan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Dengan kesadaran bahwa Allah sepenuhnya berdaulat, gereja harus terus berkarya menyatakan kebesaran dan kasih-Nya kepada dunia ini.

Renungkan: Kunci kemenangan gereja dan orang Kristen menghadapi serangan musuh adalah sehati bertekun dalam doa dan firman.

(0.91) (2Raj 7:3) (sh: Kedaulatan Allah mutlak (Kamis, 25 Mei 2000))
Kedaulatan Allah mutlak

Kedaulatan Allah mutlak. Seorang ekonom Indonesia pernah mengatakan bahwa ia mempunyai resep untuk mengangkat nilai rupiah dari 17.000 menjadi 1.000 untuk tiap dollar dalam waktu singkat. Itu dikatakan ketika Indonesia tengah mengalami krisis moneter yang dahsyat. Walaupun resepnya tidak pernah diujicobakan karena pemerintah tidak menanggapi tawarannya, namun sudah dapat dipastikan bahwa ditinjau dari sudut ilmu ekonomi, resepnya tidak masuk akal dan tidak mungkin diimplementasikan. Ketidakmungkinan ini disebabkan karena ada banyak faktor yang mempengaruhi fluktuasi rupiah, yang berada di luar kontrol pemerintah Indonesia.

Tidak demikian dengan Allah, Ia mampu membuat harga sembako yang terbaik turun drastis dalam waktu 1 hari, sehingga krisis ekonomi berakhir (bdk. Ayat tidak+menyatakan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">3 dan 18). Kemampuan ini menyatakan dengan tegas bahwa Allah mengontrol atau berdaulat atas semua faktor termasuk manusia yang akan mempengaruhi kondisi ekonomi masyarakat kota Samaria. Ia menyingkirkan pasukan Siria yang menghalangi kota Samaria untuk menerima pasokan bahan pangan dari luar dalam waktu singkat dan dengan cara menakjubkan (6-7). Dengan demikian secara otomatis Allah pun mengadakan bahan pangan dalam jumlah besar yang segera dapat dikonsumsi oleh rakyat Samaria (7-9).

Kedaulatan Allah juga dinyatakan melalui matinya ajudan raja Israel. Ia berdaulat atas kehidupan seseorang, atas mampu atau tidaknya seseorang menikmati bahan pangan. Dalam kelaparan hebat, Allah mampu mengadakan makanan berlimpah-limpah bagi seluruh kota, namun ia pun mampu membuat seorang manusia tidak dapat makan, justru ketika makanan tersedia berlimpah-limpah. Kedaulatan Allah di dalam memberikan anugerah-Nya juga dapat terbaca dengan jelas. Ia sengaja memakai penderita kusta - orang yang dianggap sampah dan pendosa - untuk menikmati kelimpahan berkat yang pertama dan mewartakannya kepada seluruh penduduk kota. Ia ingin menegaskan bahwa bangsa Israel sebetulnya tidak layak untuk menerima keselamatan, namun semua itu hanyalah anugerah Allah di dalam kedaulatan-Nya.

Renungkan: Bagaimana Anda melihat kedaulatan Allah dalam kehidupan Anda dan masyarakat sehari-hari? Masihkah Anda merasakan kedaulatan-Nya yang tidak terbendung namun juga tertib dan bertujuan?

(0.90) (2Raj 4:1) (sh: Pelayanan yang mengentaskan kemiskinan (Kamis, 18 Mei 2000))
Pelayanan yang mengentaskan kemiskinan

Pelayanan yang mengentaskan kemiskinan. Tentunya masih segar dalam ingatan kita, ketika kris-mon melanda Indonesia. Gereja-gereja sibuk membagikan atau menjual murah sembako kepada masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Pelayanan ini masih berlanjut hingga sekarang. Harus diakui bahwa pelayanan ini memang dapat membantu meringankan penderitaan masyarakat kelas bawah. Namun dampaknya hanya bersifat sementara. Pelayanan demikian tidak mampu mengentaskan mereka dari kondisi sosial yang terpuruk. Yang lebih mengkuatirkan adalah pelayanan demikian justru akan melanggengkan kemiskinan mereka. Mungkin dalam pikiran mereka akan tumbuh suatu prinsip bahwa 'kerja keras tidak perlu karena pada akhirnya akan ada yang mengulurkan bantuan'.

Elisa yang dalam pelayanannya banyak berhadapan dengan orang-orang kecil dan masyarakat biasa, memberikan teladan yang baik tentang sebuah pelayanan yang mengentaskan. Ketika seorang janda yang anak-anaknya harus dijual sebagai budak untuk membayar hutang-hutangnya datang minta pertolongan kepadanya, maka Elisa menyambut dengan penuh empati dan peduli, menyatakan siap membantunya. Namun, sang janda harus bekerja bersama anak-anaknya meminjam buli-buli sebanyak-banyaknya, menuangkan minyak ke dalamnya, dan kemudian dijual. Dari hasil usaha, yang dibantu oleh mukjizat Allah, sang janda berhasil membayar hutang dan mempunyai uang untuk hidup selanjutnya. Artinya, hidupnya tidak lagi bergantung pada bantuan orang lain.

Apa yang bisa kita simpulkan tentang bantuan yang diberikan Elisa? Bantuan itu tidak hanya membuat orang rajin bekerja tetapi juga makin mengokohkan kesatuan keluarga dengan memberdayakan keluarga tersebut, dapat menanggung permasalahan bersama-sama. Bantuan itu mengentaskan mereka dari permasalahan secara tuntas. Bahkan juga mengangkat derajat sosial mereka dari calon budak menjadi orang merdeka. Dengan bantuan ini pun mereka hidup mandiri.

Renungkan: Pelayanan Elisa di antara rakyat kecil memberikan gambaran kepada Kristen masa kini, bagaimana seharusnya menolong rakyat kecil yang dalam kesulitan ekonomi, agar nantinya pertolongan yang diberikan itu tidak menjadi bumerang bagi si penolong dan tidak menjadi racun bagi yang ditolong.

(0.90) (2Raj 21:1) (sh: Manasye dan Amon, raja yang keji (Selasa, 12 Juli 2005))
Manasye dan Amon, raja yang keji

Manasye dan Amon, raja yang keji Takhta adalah anugerah Allah. Ketika seseorang dipercaya Tuhan untuk memimpin, itu bukan status untuk dibanggakan apalagi untuk disalahgunakan. Namun, banyak orang yang mengejar takhta untuk ambisi pribadi. Akibatnya dari takhta bukan mengalir keadilan dan kebaikan melainkan kekejian dan kenajisan.

Manasye dan putranya, Amon adalah dua raja Yehuda yang terkenal sangat jahat padahal mereka keturunan Raja Hizkia yang dikenal saleh. Sayang mereka memilih jalan hidup berdosa. Manasye melakukan banyak kejahatan. Ia beribadah pada banyak dewa, mendirikan ulang bukit-bukit pengorbanan, mempersembahkan anaknya sebagai korban, dan membunuh banyak orang tidak bersalah. (ayat tidak+menyatakan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">2-9, 16). Apa yang dilakukan Raja Amon tidak beda jauh dengan ayahnya (ayat 21). Amon berani mengambil keputusan meninggalkan Tuhan. Amon tegas dan konsisten memilih melawan kehendak Tuhan (ayat 22). Apa sebabnya Amon memilih jalan yang jahat? Karena ia tidak mengenal Taurat Tuhan (2Raj. 22:8); juga ia mencontoh teladan ayahnya yang jahat (ayat tidak+menyatakan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">21:20-21). Akibat dosa-dosa mereka, umat Allah juga ikut disesatkan (ayat 11).

Allah tidak membiarkan kejahatan dan kekejian kedua raja ini begitu saja. Allah menyatakan hukuman-Nya atas mereka melalui musuh-musuh Yehuda yang akan menghancurkan Yerusalem dan mengangkut penduduknya ke dalam pembuangan kelak. Allah menghukum Raja Amon secara khusus melalui kudeta dari pegawai-pegawainya (ayat 23).

Orang yang menyalahgunakan takhta untuk berlaku jahat dan keji adalah orang yang melupakan kedaulatan Tuhan atas hidupnya. Orang itu tidak akan luput dari hukuman Tuhan. Kita perlu mendoakan para pemimpin kita, baik dalam skala gereja maupun nasional agar mereka yang dipercayakan Tuhan duduk di atas `takhta', menegakkan keadilan dan kebenaran bagi kesejahteraan umat dan bangsa.

Camkan: Takhta Allah yang mulia akan mengadili setiap `takhta' yang mengingkari Diri-Nya.

(0.90) (2Raj 23:1) (sh: Gereja penggerak utama pembaharuan (Senin, 17 Juli 2000))
Gereja penggerak utama pembaharuan

Gereja penggerak utama pembaharuan. Di dalam salah satu episode `Membangun Indonesia Baru', seorang sosiolog menyatakan bahwa untuk menegakkan supremasi hukum di Indonesia sangat sulit, sebab sudah melibatkan banyak institusi. Jadi apakah mungkin pembaharuan di segala bidang dapat dilaksanakan di Indonesia?

Demikian pula situasi yang dihadapi Yosia. Rentetan aksi-aksi Yosia yang berjumlah lebih dari 17 mengungkapkan betapa bobroknya masyarakat Yehuda. Namun Yosia bertekad bulat dan tidak gentar menentang arus. Hal ini terungkap ketika ia berani mengadakan pembersihan berbagai berhala, bukit pengorbanan, hingga membunuh imam-imam bukit pengorbanan justru pada saat seluruh rakyat Yehuda sudah terjerumus ke dalam penyembahan berhala (20). Ia tidak hanya memberikan instruksi namun terlibat langsung dengan melakukan sendiri tindakan yang benar. Ia sendiri sebagai contoh hidup hasil pembaharuan bagi rakyatnya. Ia mengumpulkan, membacakan, memberhentikan, merobohkan, menajiskan, memecahkan, menebang, hingga menyembelih. Pembaharuan juga harus melanda seluruh lapisan masyarakat mulai dari pemimpin agama, pemimpin masyarakat, hingga rakyat jelata; mulai dari orang dewasa hingga anak-anak (2). Ini berarti pembaharuan tidak hanya dalam urusan kenegaraan, namun juga dalam kegiatan sehari-hari dalam masyarakat. Dan yang paling penting adalah bahwa pembaharuan harus dilandaskan firman Allah yang hidup.

Renungkan: Pembaharuan dapat dilaksanakan di bumi Indonesia asalkan gereja mau dan berani berperan secara langsung. Walaupun gereja, karena kedudukannya sebagai minoritas, bukanlah lembaga penggerak utama reformasi bangsa kita, namun gereja mempunyai firman hidup yang akan memampukannya untuk menjadi contoh-hidup masyarakat yang sudah diperbaharui. Karena itu gereja harus menyerukan kepada seluruh jemaatnya mulai dari anak-anak Sekolah Minggu, remaja, pemuda, dewasa, hingga manula untuk menjadi contoh-hidup bagi tingkah laku yang sudah diperbaharui. Mulailah dari yang paling sederhana yaitu membayar pajak sesuai undang-undang, mentaati peraturan berlalu-lintas, tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan segala sumber alam seperti listrik, air, bensin, dan gas secara bijak. Kapan kita akan mulai, jika tidak sekarang?

(0.89) (2Raj 9:1) (sh: Penghukuman Allah dinyatakan! (Senin, 20 Juni 2005))
Penghukuman Allah dinyatakan!

Penghukuman Allah dinyatakan!
Pada sistem kerajaan, ahli waris takhta adalah keturunan dari raja yang berkuasa. Namun, biasanya bukan cuma takhta saja, melainkan tradisi, dan kepercayaan dari raja yang berkuasa pun akan diteruskan oleh penggantinya.

Demikian juga yang terjadi pada keluarga Raja Ahab. Alkitab mencatat perbuatan jahatnya yang menyebabkan umat-Nya menyembah ilah lain. Bukan hanya umatnya, keluarganya pun turut menyembah berhala. Kesempatan yang diberikan Allah kepada Ahab tidak dipakainya untuk bertobat. Itu sebabnya, nubuat penghukuman Allah kepada Ahab yang pernah diucapkan Elia akan tergenapi pada zaman Elisa dan Yoram (Lihat 1Raj. 21:21-24,29). Pada nas ini, Yoram telah naik takhta sebagai raja Israel menggantikan Ahab. Keadaan ini tepat sebagaimana firman-Nya. Bagaimana cara Ia menggenapinya diungkapkan pada II Raja pasal tidak+menyatakan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">9 dan sebagian pasal tidak+menyatakan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">10. Pemunahan keluarga Ahab telah ditetapkan-Nya dan tidak ada seorang pun sanggup membatalkan firman-Nya!

Allah memakai Elisa dan seorang nabi muda untuk menubuatkan Yehu menjadi raja Israel (ayat 2Raj. 9:1-10). Pada waktu itu, integritas Elisa sebagai nabi Allah bangsa Israel semakin diketahui banyak orang termasuk para panglima tentara Ahab. Mereka sadar dan percaya bahwa nubuat Elisa berasal dari Allah dan pasti digenapi. Inilah yang membuat mereka mau membantu usaha Yehu untuk mengudeta keluarga Ahab (ayat 11-15).

Allah tidak dapat dipermainkan! Jika orang fasik belum dihukum, itu karena Allah menunggu pertobatan mereka. Keadilan Allah akan menghukum perbuatan mereka yang menyia-nyiakan kasih-Nya. Tugas anak-anak Tuhan adalah menjadi alat-Nya, bukan sebagai alat penghukuman melainkan untuk menyatakan kasih-Nya. Siapkan diri Anda menjadi kesaksian bagi kasih-Nya kepada mereka.

Doaku: Tuhan, teguhkanlah imanku agar aku dapat mengikut Engkau sepenuh hati dan sepanjang hidup.

(0.89) (2Raj 17:24) (sh: Saksi Tuhan atau hamba dosa? (Selasa, 5 Juli 2005))
Saksi Tuhan atau hamba dosa?

Saksi Tuhan atau hamba dosa? Hidup di tengah-tengah orang tidak percaya memang sulit. Namun, sebagai milik Kristus kita tetap berkewajiban membawa orang yang belum mengenal Dia kepada pertobatan.

Sebenarnya hukuman Allah menyerakkan Israel ke negeri-negeri jajahan Asyur bukan semata-mata untuk memusnahkan mereka. Dalam negeri pembuangan, Israel diberi kesempatan untuk bertobat, supaya hidup mereka menyak-sikan Allah Israel kepada bangsa-bangsa di sekitar mereka ditempatkan. Demikian juga dengan sisa-sisa Israel yang tetap tinggal di Samaria. Mereka seharusnya menjadi berkat bagi para buangan dari negeri-negeri lain yang ditaruh oleh Asyur di Samaria. Sayangnya, Israel sama sekali tidak menyadari hal ini. Mereka membiarkan bangsa-bangsa kafir ini hidup penuh dosa sehingga Allah harus mengirimkan singa-singa untuk menghukum mereka (ayat 25). Bahkan walaupun seorang imam Israel diutus untuk memimpin kehidupan penduduk Samaria mengenal Allah (ayat 28), yang terjadi justru sinkretisme, yaitu mencampurkan ibadah kafir dengan ibadah Israel (ayat 29-34). Umat Israel bukannya menjadi teladan hidup ibadah yang benar, sebaliknya mereka justru ikut-ikutan menyembah dewa dewi bangsa-bangsa lain.

Orang Kristen dan gereja dipanggil untuk menjadi saksi Kristus dan menyatakan kesaksian hidup Kristen yang benar, di tengah-tengah dunia yang menyembah ilah-ilah dunia. Hiduplah dengan tulus dan benar, terbuka di hadapan orang lain dalam mempraktikkan kasih, keadilan, dan kebenaran. Jangan sampai kita menjadi batu sandungan dengan justru ikut-ikutan jalan dunia ini dengan menyembah materi, kuasa, dan kenikmatan hidup.

Doaku: Tuhan, sorotilah relung hatiku terdalam agar aku sadar sisi-sisi gelap hidupku yang tidak memperkenan-Mu. Beri aku kekuatan untuk menolak berhala dunia yang memperbudakku, agar Engkau sajalah yang kusembah sebagai Pemilik hidupku.

(0.89) (2Raj 2:1) (sh: Judul: Baca Gali Alkitab 6 (Jumat, 14 Agustus 2015))
Judul: Baca Gali Alkitab 6
Proses transisi dari pemimpin lama kepada pemimpin berikutnya tidaklah selalu mudah. Perikop ini mengisahkan transisi dari Elia kepada Elisa. Pada masa itu ada sejumlah nabi di Israel dan Elia kelihatannya adalah yang paling senior di antara mereka.

Apa saja yang anda baca?

1. Apa yang sedang dilakukan Elia dan Elisa menjelang saat Tuhan hendak menaikkan Elia ke surge (25)?

2. Apa isi permintaan Elia terhadap Elisa, yang diulang-ulang sampai beberapa kali? Apa jawaban Elisa (2, 4, 6)?

3. Apa yang diberitahukan rombongan nabi kepada Elisa? Apa jawaban Elisa (3, 5)?

4. Apa yang mereka lakukan kemudian (7-8)?

5. Apa yang ditawarkan Elia kepada Elisa? Bagaimana respons Elisa (9-10)?

6. Bagaimana kisah terangkatnya Elia (11)? Bagaiman reaksi Elisa menyaksikan peristiwa itu (12-14)?

7. Bagaimana pendapat nabi-nabi yang dari Yerikho setelah menyaksikan semua perisitwa itu (7, 15)?

8. Apa yang ingin mereka lakukan kemudian? Bagaimana tanggapan Elisa (16-18)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada anda?

1. Mengapa Elia terus meminta Elisa untuk tetap tinggal dan mengapa Elisa terus menerus menolak?

2. Mengap Elisa meminta dua bagian dari roh Elia? Apa tujuan dari syarat yang diberikan Elia?

3. Apa yang bisa kita pelajari mengenai proses peralihan kepemimpinan atau pelayanan dari permintaan Elisa tersebut?

Apa respons anda?

1. Mengapa seringkali terjadi masalah ketika terjadi proses peralihan kepemimpinan di gereja?

2. Bagaimana sebaiknya proses regenerasi dilakukan?

2 Raja-Raja 4:1-7

Di wilayah Timur Dekat Kuno, merupakan hal yang jamak saja bagi para pemberi utang untuk mengambil anak dari orang yang berutang untuk diperhamba, bila orang tua si anak tidak sanggup membayar utangnya. Hukum Musa memang mengizinkan hal ini (Kel. 21:2-4). Namun perhambaan itu akan berakhir pada tahun Yobel.

Apa saja yang anda baca?

1. Siapakah yang datang mengadu kepada Elisa? Apa masalah yang dia hadapi (1)?

2. Apa solusi yang diberikan oleh Elisa? Siapa saja yang dilibatkan dalam solusi tersebut (2-4)?

3. Bagaimana respons istri nabi tersebut (5-6)?

4. Apa yang dilakukan si istri nabi tersebut, setelah ia menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh Elisa? Apa saran Elisa (7)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada anda?

1. Dari fakta bahwa istri nabi bisa terlibat utang sehingga berisiko anaknya diambil untuk diperhamba, apa yang kita pelajari?

2. Dari solusi yang diberikan Elisa, kita melihat bahwa setiap anggota keluarga harus berpartisipasi aktif bagi pelunasan utang tersebut. Apa yang kita pelajari dari keterlibatan setiap anggota keluarga tersebut?

3. Dari kepatuhan si janda untuk mengikuti setiap instruksi Elisa, tanpa ia tahu tujuan dari apa yang dilakukannya, apa yang kita pelajari?

Apa respons anda?

1. Cobalah buat anggaran bulanan anda. Biaya-biaya apakah yang bisa dikurangi dan utang-utang apa yang harus segera dilunasi?

2. Apakah anda atau keluarga anda memiliki anggaran untuk berbagi dengan mereka yang berkekurangan?

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2015/08/09/

(0.89) (2Raj 13:10) (sh: Kristen adalah aset nasional (Minggu, 4 Juni 2000))
Kristen adalah aset nasional

Kristen adalah aset nasional. Itulah seharusnya yang dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia terhadap keberadaan Kristen di bumi Indonesia. Seperti Elisa ketika menderita penyakit parah dan hampir mati, Yoas raja Israel menangis sambil berseru-seru: 'Bapaku-bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda'. Kereta dan orang berkuda merupakan kekuatan utama bagi sebuah bangsa untuk menghadapi musuh. Jika ungkapan ini ditujukan kepada Elisa berarti keberadaan dan kehidupannya merupakan kekayaan nasional yang tak terhingga. Hidup Elisa bernilai dan berarti karena memberikan dampak positif yang nyata bagi kelanjutan kehidupan bangsa Israel melalui peran yang ia lakukan sebagai nabi Allah yang menegur, meneguhkan, dan menyatakan siapa Allah melalui mukjizat-mukjizat yang dikerjakan Allah di dalam dirinya. Ini merupakan 'prestasi' tersendiri bagi Elisa karena ungkapan ini pernah diserukan oleh Elisa kepada Elia sebagai pengakuan akan nilai Elia bagi bangsa Israel (2Raj. 2:12).

Elisa tidak hanya berarti dan bernilai ketika masih hidup atau sehat. Namun di dalam keadaannya yang lemah dan hampir mati, hidupnya masih diberdayakan sebagai pewarta kabar keselamatan Allah bagi Israel. Kabar keselamatan yang membawa misi restorasi bangsa Israel kembali sebagai bangsa yang besar dan dengan wilayah yang membentang luas. Semua itu digenapi setelah kematiannya. Israel berhasil mengalahkan Aram sebanyak tiga kali hingga Israel berhasil mendapatkan kembali kota-kotanya. Hidup dan keberadaan Elisa sangat berarti dan bernilai bagi bangsa Israel sebab sepanjang hidupnya ia memberikan diri secara penuh untuk dipakai oleh Allah, sehingga seorang raja yang jahat seperti Yoas pun mengakuinya sebagai aset nasional.

Renungkan: Jika Kristen meneladani Elisa, akan menjadi aset nasional, sehingga mereka yang tidak seiman akan mengakui dan membutuhkan pelayanan kita.

Bacaan untuk Minggu Paskah 7

Kisah Para Rasul 1:12-14 http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Kis/T_Kis1.htm#tidak+menyatakan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">1:12 1Petrus 4:12-19 http://www.bit.net.id/SABDA-Web/1Pe/T_1Pe4.htm#tidak+menyatakan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">4:12 Yohanes 17:1-11 http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Yoh/T_Yoh17.htm#tidak+menyatakan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">17:1 Mazmur 47 http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Maz/T_Maz47.htm

Lagu: Kidung Jemaat 336

(0.89) (2Raj 15:1) (sh: Jauhkan Penyembahan Berhala (Jumat, 11 September 2015))
Jauhkan Penyembahan Berhala

Judul: Jauhkan Penyembahan Berhala
Seorang bapa mengaku bahwa ia orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dan orang yang "open minded" (terbuka pikirannya), toleransi, dan demokratis. Ia mengatakan dirinya percaya kepada Tuhan Yesus, sekaligus percaya kepada keyakinan leluhur. Ia menambahkan, "Tidak usah fanatik, semua agama sama saja. Kita ambil yang baik-baiknya saja". Anak-anaknya pun bebas memilih agama.

Azarya menjadi raja Yehuda saat berusia 16 tahun (1-2). Ia melakukan yang benar di hadapan Allah (3). Allah mengaruniakan pemerintahan kepada Azarya selama 52 tahun. Namun ia tidak menjauhkan bukit-bukit pengorbanan sehingga rakyat mempersembahkan dan membakar kurban di bukit-bukit itu (4). Bukit-bukit pengurbanan adalah tempat tinggi yang didirikan sebagai pusat penyembahan berhala. Azarya beribadah kepada Tuhan, tetapi juga memfasilitasi rakyatnya beribadah kepada allah lain. Selain itu, raja Azarya menjadi sombong dan mengambil alih tugas imam serta marah saat ditegur (2Taw. 26: 16-21).

Karena itu Allah mendatangkan tulah kepada Azarya. Azarya sakit kusta selama 13 tahun hingga matinya (5-6).

Kemudian Yotam menjadi raja menggantikan Azarya ayahnya (7). Seorang raja seharusnya membawa rakyatnya hidup benar dan beribadah hanya kepada Allah. Yotam tidak belajar dari ayahnya. Ia melakukan kesalahan yang sama dengan ayahnya. Ia tidak seutuhnya beribadah kepada Tuhan. Bukit-bukit pengorbanan itu tidak dijauhkan oleh Yotam, sehingga rakyatnya terus menjadi penyembah berhala (32-35). Dengan demikian, Yotam bercacat di hadapan Allah. Percuma saja ia menjadi orang benar di hadapan Allah, tetapi membuat rakyatnya menyembah berhala.

Bagaimana dengan kita? Kita perlu menjauhkan penyembahan berhala dari keluarga kita. Tidak cukup hanya kita saja yang benar di hadapan Allah, tetapi juga keluarga, serta orang-orang di sekitar kita. [DSY]

(0.89) (2Raj 16:1) (sh: Menggantikan Tuhan? (Senin, 14 September 2015))
Menggantikan Tuhan?

Judul: Menggantikan Tuhan?
Dalam situasi sulit, seseorang dapat bertindak di luar waktu dan cara TUHAN. Hal ini terjadi dengan menggantikan posisi yang diandalkan (bukan TUHAN), yaitu orang atau sesuatu hal lain yang dianggap lebih kompeten, mudah diakses atau dikendalikannya. Tindakan seperti ini hanya memperburuk situasi dan menghancurkan.

Raja Ahas melakukan apa yang salah dan jahat di mata TUHAN (2). Dia menyembah berhala dan mempersembahkan anaknya sebagai kurban dalam api (3-4). Dalam berperang, sebenarnya dia tidak mudah dikalahkan musuh (5). TUHAN menolong dan menjaga kerajaan Yehuda dari kekalahan akibat serangan musuh. Tetapi Ahas tidak puas dan ia mengajukan permohonan perlindungan kepada raja Asyur; bukan kepada TUHAN. Keputusan Ahaz ini menjadi tindakan yang fatal di kemudian hari, karena raja Asyur bukannya membantu melainkan semakin menyesakkan raja Ahas (2Taw. 28:19-20).

Ahaz menggantikan posisi TUHAN dengan raja Asyur. Ahaz semakin tidak benar dengan mengatur imam termasuk perkakas ibadah yang telah TUHAN tetapkan. Kelihatannya Ahaz melayani TUHAN, tapi hal itu dilakukan demi keuntungan sendiri. Dia membuat keputusan sekehendak hatinya dengan menentang peraturan yang TUHAN perintahkan. Di sini terlihat bahwa Ahaz sebenarnya menggantikan TUHAN dengan berhala, raja Asyur, dan dirinya sendiri.

Ketika mengingat perjanjian Allah dan umatNya melalui penyebutan nama TUHAN=YHWH (7x), tak seorang pun harus melakukan tindakan yang tidak benar dalam ibadah. Kita harus menyembah TUHAN karena memang Dia layak disembah, bukan karena ingin menjadikan Dia seperti keinginan kita. Misalnya, kita memiliki kekuasaan seperti raja, maka siapapun dapat melakukan hal yang tidak benar di hadapan TUHAN. Hanya lewat ketaatan dalam segala hal, keinginan untuk mengganti posisi TUHAN dengan "berhala-berhala" lain dalam hidup kita bisa dihindari. [TT]

(0.89) (2Raj 18:13) (sh: Penghujatan terhadap Allah (Kamis, 7 Juli 2005))
Penghujatan terhadap Allah

Penghujatan terhadap Allah Orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri seringkali menganggap remeh orang lain bahkan merendahkan kuasa Tuhan. Tanpa disadarinya, ia sedang melawan Tuhan.

Sanherib, raja Asyur yang sedang berjaya dengan pasukannya menaklukkan dunia pada waktu itu adalah orang demikian. Melalui wakilnya, juru minuman agung dari Lakhis, raja Asyur menekan Hizkia agar menyerah kepada Asyur. Juru minuman agung itu dengan pongahnya menyatakan bahwa Asyur tak terkalahkan. Ia menghina dan merendahkan Mesir yang menjadi andalan kerajaan-kerajaan kecil, termasuk Yehuda (ayat 21). Ia meremehkan kekuatan pasukan Yehuda (ayat 23-24). Ia bahkan menghujat TUHAN, Allah Israel dengan mengatakan bahwa TUHAN tidak berdaya melawan para dewa orang Asyur (ayat 30-35).

Apa tindakan yang tepat menghadapi orang yang sombong seperti itu? Hizkia mula-mula bertindak kurang beriman, yaitu dengan membayar upeti kepada raja Asyur (ayat 14-16). Akan tetapi, kemudian Hizkia sadar bahwa ia harus bersandar kepada Tuhan. Itu sebabnya, ia memerintahkan agar rakyat jangan menjawab sepatah kata pun terhadap ejekan dan hujatan dari juru minuman agung dari Lakhis itu (ayat 36). Tujuannya supaya rakyat jangan terpengaruh atas bujukan dan tipu daya yang akan membuat mereka meragukan Allah mereka, Allah Israel.

Menghadapi sikap sombong dan takabur orang-orang jahat, kita perlu mengandalkan hikmat Tuhan. Seperti Hizkia, kita tidak perlu menyerang balik kata-kata jahat dan hujat mereka. Serahkan pada Tuhan dalam doa karena Tuhanlah yang memiliki hak membalas (Rm. 12:19). Lawanlah kata-kata hujat dengan firman Tuhan. Maksudnya, jangan biarkan kata-kata jahat itu mempengaruhi Anda. Sebaliknya, jadikan firman-Nya pedoman yang pasti dan jaminan yang teguh untuk tetap hidup setia melayani Tuhan.

Camkan: Satu-satunya cara menangkal tipu daya dan hujat Iblis adalah berdoa sesuai firman!

(0.89) (2Raj 2:15) (sh: Peneguhan hamba Tuhan (Selasa, 3 Mei 2005))
Peneguhan hamba Tuhan

Peneguhan hamba Tuhan
Dalam setiap alih kepemimpinan biasanya muncul pertanyaan siapakah orang yang paling tepat menggantikan pemimpin yang lama. Pertanyaan ini mencuat bisa dikarenakan oleh pamor pemimpin lama yang masih disegani sementara kemampuan calon pemimpin baru tersebut belum teruji.

Nabi Elia sudah terangkat ke surga. Elisa sudah ditetapkan menjadi nabi penggantinya. Semua itu adalah penetapan Allah yang berdaulat dan berhikmat. Namun, para pengikut Nabi Elia belum melihat hal itu. Itulah sebabnya, mereka pun berniat mencarinya. Mereka memuja Nabi Elia dan menganggapnya sebagai nabi besar yang tidak tergantikan. Maka, Elia harus ditemukan agar dapat dikuburkan di Israel. Dengan berbuat demikian berarti mereka meragukan pernyataan Tuhan yang telah mengangkat Nabi Elia ke surga (ayat tidak+menyatakan+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">11,16-18).

Dua peristiwa yang dicatat di perikop hari ini menjadi peneguhan akan kenabian Elisa. Pertama, kuasa dan kasih Allah yang ada pada Elia kini ditunjukkan oleh Elisa. Sebagaimana Elia dulu peduli kepada janda di Sarfat akan bahaya kelaparan yang dialaminya, demikian pun sekarang Elisa peduli kepada rakyat biasa yang mengalami kesulitan hidup sehari-hari (ayat 19-22). Kedua, Tuhan sendiri menyatakan peneguhan-Nya terhadap Elisa dengan menghajar orang-orang yang meragukan bahkan menghina hamba-Nya (ayat 23-25). Orang-orang di sini bukan anak kecil melainkan pemuda-pemuda (bhs. Ibr. naar) yang sudah cukup umur untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Bukti seseorang adalah hamba Tuhan bukan penonjolan diri akan kehebatannya, melainkan kehadiran kuasa dan kasih Allah yang nyata di dalam dirinya. Sikap dan tutur kata yang lahir dari karakter ilahi merupakan tanda yang jelas dari orang pilihan-Nya.

Renungkan: Hamba Tuhan sejati nyata dari sikap, perkataan, dan pengajarannya yang meneladani hidup Tuhan Yesus.

(0.88) (2Raj 6:21) (jerusalem: bapak) Gelar ini menyatakan rasa hormat dan segan raja terhadap nabi, bdk 2Ra 8:9; 13:14.


TIP #05: Coba klik dua kali sembarang kata untuk melakukan pencarian instan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA