Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 5 dari 5 ayat untuk tidak mengganggu AND book:40 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mat 26:57) (sh: Ketika kebenaran diadili (Senin, 21 Maret 2005))
Ketika kebenaran diadili

Ketika kebenaran diadili
Siapa pun yang mengikuti kisah hidup dan pelayanan Yesus akan terusik dan bertanya mengapa sampai Ia sedemikian dibenci dan akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh bangsa-Nya sendiri. Ketika Yesus diadili oleh para pemuka agama yang terhormat itu, mereka tidak dapat menemukan satu pun kesalahan (ayat 59). Sekalipun kesaksian-kesaksian palsu diajukan tetap saja kebenaran Yesus yang justru semakin menonjol (ayat 60). Satu-satunya tuduhan yang dapat mereka lontarkan akhirnya adalah ucapan Yesus tentang diri dan karya-Nya yang diputarbalikkan kebenarannya (ayat tidak+mengganggu+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">61-64). Jadi, Yesus dihakimi bukan karena Ia bersalah, tetapi karena memang mereka tidak menginginkan-Nya. Penyebabnya antara lain karena ketidakcocokan konsep mesianis, kehadiran Yesus yang menyebabkan popularitas mereka menurun, dan pengaruh Yesus yang dapat mengganggu keamanan.

Sekilas kita melihat seolah-olah Yesus sedang dipermainkan. Para pemuka yang berkuasa itu seenaknya menginjak-injak kebenaran dan menghina Sang Mesias. Akan tetapi, yang sebenarnya terjadi tidak demikian. Mereka frustasi menghadapi Yesus karena cara apa pun yang mereka pakai hanya semakin membuat nyata siapa yang sesungguhnya benar, dan siapa yang sesungguhnya salah. Hal itu membuat mereka mengunakan cara-cara penyiksaan yang kejam dan merendahkan martabat, bahkan bersifat menghujat (ayat 67-68).

Orang Kristen masa kini menganggap Yesus menderita untuk menebus dosa umat-Nya. Pandangan ini benar tapi tidak lengkap. Yesus menderita dalam rangka menelanjangi dan mengalahkan kejahatan (ayat 1Yoh. 3:8b). Ketika kebenaran diadili, kebenaran seolah-olah dilecehkan. Sebenarnya pada saat itu kebenaranlah yang sedang mengadili kejahatan. Orang Kristen pun mendapat karunia untuk menderita karena kebenaran. Percayalah, saat itu kejahatan sedang dibongkar.

Doaku: Tuhan, berikan kami kepekaan bahwa kebenaran-Mu tidak akan dapat dikalahkan oleh tipu daya manusia.

(0.99) (Mat 13:24) (sh: Kebaikan dan kejahatan. (Minggu, 8 Maret 1998))
Kebaikan dan kejahatan.

Kebaikan dan kejahatan.
Di daerah Galilea tumbuh semacam lalang yang daunnya hampir sama dengan daum gandum; tetapi bulir lalang itu sangat berlainan dengan bulir gandum; dan orang baru dapat membedakan antara lalang dan gandum ketika gandum dan lalang itu mulai berbulir (ayat 26). Para petani menyebut lalang itu musuh karena mengganggu pertumbuhan gandum. Celakanya, bulir lalang yang mengandung zat beracun itu selalu tumbuh bersama gandum. Namun dalam perumpamaan itu lalang tersebut dibiarkan tumbuh bersama gandum. Apa maksud Yesus memakai perumpamaan ini? Selama firman Tuhan masih ditaburkan di dunia, selama itu pula Iblis terus berusaha menghancurkannya. Artinya, kebaikan itu akan terus bersama-sama dengan kejahatan. Tetapi bila saat menuai tiba, gandum akan dipisahkan dari lalang. Lalang akan diikat berberkas-berkas lalu dibakar. Fokus pengajaran Yesus melalui perumpamaan ini ialah penghakiman akhir. Yesus Kristus sendiri yang akan memisahkan gandum dari lalang, kebaikan dari kejahatan. Gereja Tuhan adalah benih gandum yang tumbuh hasil taburan tuan pemiliknya, Yesus Kristus. Tetapi meskipun Gereja Tuhan adalah hasil karya penebusan-Nya, Iblis tidak tinggal diam. Ia juga menabur benih yang membuat gereja Tuhan terisi orang-orang yang bukan umat sejati. Artinya, gereja Tuhan tidak terlepas dari kenyataan bahwa ada dua sifat manusia yang tak dapat dihindarkan hadir di dalamnya, yaitu manusia baik dan jahat.

Setialah! Inti pengajaran Yesus dalam perumpamaan ini menuntut Kristen untuk waspada dan berhati-hati. Dalam situasi dan keadaan tertentu mungkin sulit membedakan mana teman, mana lawan; mana yang beriman sejati, mana yang beiman semu. Namun itu hanya sampai batas tertentu. Sebab yang pasti kelak dalam penghakiman-Nya, semua dibukakan. Karena itu setialah!

Renungkan: Kesetiaan pada firman Allah berdampak positif dalam kehidupan beriman. Daya ilahi akan mendorong kita untuk bertumbuh, berkembang, dan membawa pengaruh baik ke sekitar.

(0.98) (Mat 10:5) (sh: Prinsip pelayanan yang efektif (Jumat, 26 Januari 2001))
Prinsip pelayanan yang efektif

Prinsip pelayanan yang efektif. Para rasul yang diutus tidak hanya diberi kuasa namun juga dibekali prinsip-prinsip pelayanan yang sangat mendukung pelayanan mereka. Apa sajakah?

Target pelayanan mereka harus jelas dan spesifik (ayat 5-6). Untuk misi pertama targetnya adalah bangsa Israel seperti misi pertama Yesus. Target inilah yang menjadi prioritas utama mereka dan hal- hal lain yang tidak menjadi target harus dikesampingkan. Mereka juga dilarang untuk membawa ekstra perbekalan, baik itu uang, pakaian, ataupun perlengkapan untuk bepergian. Tujuannya supaya mereka menjauhkan diri dari kemewahan dan tidak dibebani dengan perbekalan yang banyak, yang justru akan membuat mereka sibuk untuk menjaga perbekalannya daripada melayani dan hidup bergantung kepada Allah. Mereka juga tidak boleh mempunyai motivasi untuk mendapatkan keuntungan dalam bentuk apa pun dari orang-orang yang dilayani, sebab segala kuasa dan kemampuan yang mereka miliki adalah anugerah Allah (ayat 8).

Untuk tempat bermalam, mereka harus bergantung kepada kebaikan hati orang-orang yang mau memberi tumpangan. Jika mereka mendapatkan kesempatan untuk menumpang, mereka tidak boleh sembarangan menerima kebaikan hati orang lain. Mereka harus tinggal di rumah orang yang layak hingga berangkat lagi (ayat 11). Kelayakan orang yang memberi tumpangan diukur berdasarkan mau tidaknya ia menerima mereka dan mendengarkan pengajarannya (ayat 14). Prinsip tetap tinggal hingga berangkat kembali menegaskan bahwa utusan Yesus harus menghindari kemewahan dalam arti mereka tidak boleh memilih-milih atau berpindah-pindah untuk mendapatkan tempat yang nyaman.

Renungkan: Dari prinsip-prinsip yang diajarkan Yesus, bagi pelayan Kristen masa kini mungkin yang paling mengganggu konsentrasi mereka dalam pelayanannya adalah masalah harta dan kemewahan, karena seringkali harta dan kemewahan menjadi ukuran bagi kesuksesan seorang pelayan. Bila seorang pelayan Tuhan di kota besar belum berhasil memiliki mobil pribadi maka dapat digolongkan sebagai pelayan yang belum berhasil. Benarkah demikian? Seorang pengarang Kristen dari Amerika pernah mengatakan: jika setiap pelayan Kristen menghindari kemewahan dan hanya bergantung pada pemeliharaan Allah, betapa banyak orang yang menghina Injil telah dimenangkan. Setujukah Anda?

(0.97) (Mat 13:24) (sh: Mengapa kejahatan tidak berkurang? (Rabu, 2 Februari 2005))
Mengapa kejahatan tidak berkurang?

Mengapa kejahatan tidak berkurang? Yesus memberitakan kedatangan Kerajaan Surga. Tetapi mengapa kejahatan tidak berkurang, malah semakin merajalela? Inilah yang Yesus jelaskan melalui perumpamaan lalang dan gandum. Di sini kita menjumpai tiga pokok ajaran.

Pertama, penaburan benih baik. Ketika Anak Manusia berada di dunia, Ia menabur benih yang baik yaitu anak-anak Kerajaan Surga. Kedua, penaburan benih jahat. Musuh menabur benih jahat yakni anak-anak si jahat (ayat 38). Ketiga, benih baik dan benih jahat dibiarkan tumbuh bersama. Namun, pertumbuhan keduanya memiliki batas. Ada waktu penuaian, saat keduanya akan dipisahkan. Penuai-penuai yakni malaikat akan memisahkan gandum dan lalang pada akhir zaman. Gandum bersama Anak Manusia, sementara lalang dikumpulkan untuk dibakar dalam api (ayat 40-43).

Jelas terlihat bahwa Kerajaan Surga tidak mungkin terdiri dari dua jenis manusia yang bertolak belakang, manusia jahat dan manusia baik. Perumpamaan ini mengajarkan adanya tahapan-tahapan karya Allah dalam mewujudkan kerajaan-Nya. Tahapan-tahapan itu terkait dengan tindakan Allah dalam sejarah manusia. Pada awalnya benih kerajaan itu ditaburkan melalui hidup serta karya Yesus. Sementara benih Kerajaan Surga tumbuh, tumbuh juga benih kejahatan yang dilakukan si musuh (ayat 28). Meski demikian, pada saat penghakiman kelak keduanya akan dipisahkan. Pada saat itulah kejahatan akan dimusnahkan, dan benih kerajaan yang sudah matang akan dituai. Jadi, sampai kedatangan Yesus kelak, benih Kerajaan Surga masih harus bertahan di tengah-tengah berbagai manifestasi jahat si musuh. Gereja Tuhan yang hidup di tengah-tengah dunia berdosa, menghadapi tantangan dan godaan besar untuk kompromi bahkan kehilangan iman. Syukur kepada Tuhan saatnya akan tiba, kejahatan akan dimusnahkan.

Ingat: Hari penghakiman pasti akan tiba. Jangan frustrasi oleh fakta merajalelanya kejahatan. Bertekunlah dalam kebenaran sampai pembenaran kita dinyatakan di Hari itu.

(0.80) (Mat 6:5) (jerusalem: kamu berdoa) Dengan teladan, Mat 14:23, dan wejangan, Yesus mengajar murid-muridnya kewajiban berdoa dan caranya. Doa harus dengan rendah hati di hadapan Allah, Luk 18:10-14, dan di hadapan manusia, Mat 6:5-6; Mar 12:40 dsj. Perlu orang berdoa lebih dengan hati dari pada dengan mulut, Mat 6:7, penuh kepercayaan pada kebaikan Bapa, Mat 6:8; Mat 7:7-11 dsj, dan dengan mendesak seperti mengganggu, Luk 11:5,8; Luk 11:1-8. Doa dikabulkan, jika dilakukan dengan iman, Mat 21:22 dsj, dengan menyerukan nama Yesus, Mat 18:19-20; Yoh 14:13-14; Yoh 15:7,16; Mat 16:23-27, dan jika orang meminta apa yang tepat, Mat 7:11, misalnya Roh Kudus, Luk 11:13, pengampunan dosa, Mar 11:25, apa yang baik bagi penganiaya, kedatangan Kerajaan Allah dan daya tahan dalam percobaan terakhir, Mat 24:20 dsj; Mat 26:41 dsj; Luk 21:36; bdk Luk 22:31-32. Itulah inti doa yang diajarkan Yesus sebagai contoh, Mat 6:9-13 dsj.


TIP #22: Untuk membuka tautan pada Boks Temuan di jendela baru, gunakan klik kanan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.12 detik
dipersembahkan oleh YLSA