Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 11 dari 11 ayat untuk tidak makan AND book:26 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yeh 18:6) (jerusalem: tidak makan daging persembahan) Harafiah: tidak makan. Tetapi yang dimaksud ialah perjamuan korban (selamatan) yang lazimnya diadakan di bukit-bukit pengorbanan dan termasuk pemujaan berhala.
(0.93) (Yeh 44:3) (ende)

Radja tidak boleh masuk lagi Bait Allah seperti dahulu.

(0.84) (Yeh 33:25) (jerusalem: daging dengan darahnya) Bdk Ima 17:10-14; 1:5+. Terjemahan ini tidak pasti juga dan naskah Ibrani yang tidak jelas barangkali perlu diperbaiki menjadi: (makan) di atas gunung, bdk Yeh 18:6.
(0.78) (Yeh 4:12) (ende)

Ajat2 ini tidak menundjukkan kekurangan makan (seperti aj.9-11,16-17) (Yeh 4:9-11,16-17) melainkan makanan jang nadjis (dibakar atas tahi insani jang nadjis; kotoran binatang adalah bahan bakar biasa dan tidak nadjis). Makanan nadjis itu mengibaratkan pembuangan diantara kaum kafir, tempat orang2 Israil terpaksa menadjiskan diri oleh karena tidak dapat berpegang pada Taurat. Ajat2 ini kiranja tidak pada tempatnja disini.

(0.75) (Yeh 8:10) (bis: binatang-binatang haram)

binatang-binatang haram: Hukum Musa melarang orang makan binatang-binatang tertentu yang dianggap haram.

(0.72) (Yeh 4:13) (bis: makanan yang dilarang)

makanan yang dilarang: Hukum Musa melarang orang makan makanan tertentu yang dinyatakan haram. Lihat Ima 11.

(0.69) (Yeh 36:22) (sh: Dilarang Ge-eR (Rabu, 14 November 2001))
Dilarang Ge-eR

Dilarang Ge-eR. Merasa layak menerima sesuatu kadang diperlukan. Orang minder tak pernah merasa berhak mendapatkan apa-apa -- ini tidak sehat. Sayangnya, ada pula orang yang terlalu merasa diri layak. Siapa yang suka mengajak makan orang yang selalu merasa dirinya harus ditraktir?

Bagian kedua pasal tidak+makan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">36 ini memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai motivasi Allah untuk kembali memberikan pengharapan kepada bangsa Israel: bukan karena Israel pada dirinya sendiri layak mendapatkan pemulihan, tidak pula karena Israel telah berbuat baik, tetapi semata-mata karena Allah ingin menguduskan nama-Nya kembali.

Ketika bangsa Israel dihukum, maka Allah dianggap tidak menepati perjanjian-Nya dengan Daud. Sikap ingkar janji bertentangan dengan kekudusan Allah karena di dalam kekudusan hanya ada kesempurnaan, kebaikan, dan kesetiaan. Ini menjelaskan mengapa cemoohan bangsa-bangsa kafir merupakan pencemaran nama Allah yang kudus.

Kini Allah ingin menunjukkan bahwa diri-Nya tetap kudus. Ia menghukum bangsa Israel dan seakan-akan mengingkari janji- Nya, justru karena Ia kudus. Namun demikian, Ia tidak mungkin diam ketika bangsa-bangsa lain salah menafsirkan hukuman Allah sebagai tanda ketidaksempurnaan-Nya. Ia kembali menyelamatkan Israel dengan kekuasaan-Nya. Nama Yahweh harus ditinggikan oleh segala bangsa!

Keselamatan yang diberikan kepada bangsa Israel menyeluruh sifatnya: bukan hanya secara fisik dengan pemulihan ekonomi, sosial, politis, budaya, tetapi juga pemulihan hati atau religi (ayat 25-27). Tanpa pemulihan dari dalam, pemulihan dari luar akan segera sirna kembali. Ini berarti ketaatan dan kemampuan menuruti kehendak Allah pun merupakan suatu anugerah. Bangsa Israel harus merasa malu akan dosa mereka dan bersyukur pada Tuhan yang tidak pernah melalaikan perjanjian-Nya.

Renungkan: Kehidupan orang percaya berasal dari anugerah dan ditopang sepenuhnya oleh anugerah. Ketika kita mulai merasa mampu mengasihi Dia dengan kekuatan kita sendiri, bukalah Roma 11:36!

(0.68) (Yeh 4:11) (jerusalem: seperenam hin) Ialah satu liter. Yehezkiel diizinkan makan l.k. 200 gr roti, Yeh 4:10, sehari dan minum satu liter air sehari.
(0.68) (Yeh 12:18) (jerusalem: makanlah...) Ini mungkin sebuah lambang berupa perbuatan yang lain lagi; tengah makan nabi gemetar dan menggigil. bdk Yeh 4:16.
(0.67) (Yeh 44:1) (sh: Siapa boleh masuk ke Bait Suci? (Selasa, 27 November 2001))
Siapa boleh masuk ke Bait Suci?

Siapa boleh masuk ke Bait Suci? Bila pada permulaan penglihatan ini Yehezkiel dibawa malaikat melewati gerbang timur untuk masuk ke pelataran luar Bait Suci, maka setelah Tuhan Allah masuk melalui gerbang tersebut, gerbang timur ini harus tetap tertutup (ayat 2). Tidak seorang pun boleh keluar-masuk melaluinya. Penutupan pintu ini, selain menjaga agar kekudusan Allah dijunjung tinggi, juga menyatakan secara kongkret bahwa Allah kini berdiam di antara umat-Nya untuk selamanya.

Satu tokoh baru diperkenalkan dalam penglihatan ini, yakni raja (terjemahan yang lebih tepat: pangeran). Sebagai pemimpin bangsa, raja dihormati sebagai satu-satunya tokoh yang boleh makan di hadapan Tuhan, di dalam balai gerbang dari pintu gerbang timur. Tetapi, berbeda de-ngan masa sebelum pembuangan, dalam era baru ini raja pun memiliki keterbatasannya untuk tidak sembarangan masuk ke Bait Suci (ayat tidak+makan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">3b).

Kemudian, Yehezkiel diperintahkan untuk memperhatikan de-ngan sungguh-sungguh peraturan-peraturan rumah Tuhan, khususnya siapa yang diperbolehkan masuk ke dalam rumah Tuhan (ayat 5). Di masa lampau, umat Israel menajiskan Bait Suci dengan membiarkan "orang-orang asing" masuk ke tempat kudus. Mereka ini "tidak bersunat hatinya maupun dagingnya" (ayat 7). Mereka berasal dari bangsa-bangsa lain, dan dipakai oleh orang Israel sebagai "pekerja kasar" (Yosua 9:27), atau sebagai pengawal istana di Yerusalem, yang juga ditugasi oleh raja untuk mengawal Bait Allah (ayat 2 Raja 11:4-8). Oleh para imam, mereka bahkan diizinkan masuk ke Tempat Kudus (ayat tidak+makan+AND+book%3A26&tab=notes" ver="">8b), mungkin untuk membantu dalam mempersembahkan kurban, suatu tugas yang sebenarnya hanya boleh dilakukan oleh orang Lewi (bdk. Bil. 18:1-7). Dengan perbuatan ini, umat Israel menajiskan kesucian rumah Tuhan, dan mereka dianggap telah mengingkari perjanjian Allah dengan umat-Nya. Pelanggaran terhadap kesucian Allah di masa lampau bukan masalah kecil. Yehezkiel mengingatkan bahwa hanya de-ngan meninggalkan kejahatan dan dosa masa lampau, umat Israel dapat mencerminkan kekudusan Allah yang berdiam di tengah mereka.

Renungkan: Kita dapat bersyukur karena di dalam Kristus kita telah dikuduskan dan dilayakkan untuk menghadap takhta Allah. Kita pun dipanggil untuk selalu hidup diperbaharui dalam kekudusan (Kol. 3:9-10).

(0.65) (Yeh 44:3) (jerusalem: raja) Bdk Yeh 7:27+. Lihat Yeh 46:1-2


TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA