Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 85 ayat untuk tidak jujur AND book:[1 TO 39] (0.007 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 41:6) (jerusalem: berkata dusta) Harafiah: berkata sia-sia Artinya: mengatakan hal-hal yang tidak kena, tidak jujur.
(0.81) (Ul 25:11) (sh: Tidak jujur dalam bisnis (Selasa, 6 Juli 2004))
Tidak jujur dalam bisnis

Masyarakat Israel adalah masyarakat yang diatur oleh Hukum Taurat pemberian Allah. Hukum Taurat mengatur perilaku mereka sehari-hari. Salah satu perilaku itu diwujudkan dengan hidup jujur terhadap sesamanya.

Peraturan di ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">13-16 diberikan guna mengatur transaksi dagang agar dilakukan dengan jujur. Kejujuran dalam transaksi dagang ditekankan pada penggunaan batu timbangan dan efa. Batu timbangan adalah alat untuk mengukur berat. Sedangkan efa adalah alat untuk mengukur volume. Pedagang yang tidak jujur menggunakan batu timbangan yang lebih berat dari seharusnya agar mendapatkan lebih banyak. Misalnya, ia membeli 100 kg beras. Dengan batu timbangan yang beratnya 1.05 kg, ia mendapatkan 105 kg beras. Ketika ia menjual beras itu, ia menggunakan batu timbangan yang lebih ringan (ayat 0,95 kg). Dengan demikian pembeli dirugikan setengah ons setiap kilonya. Demikian pula pedagang yang tidak jujur menggunakan efa yang lebih besar untuk mendapatkan jerami lebih banyak, namun ia menjual jerami itu dengan menggunakan efa yang lebih kecil. Praktik seperti ini mungkin lazim kita temui pada masa kini di pasar.

Tindakan berdagang yang tidak jujur seperti ini dilarang oleh Hukum Taurat dengan dua alasan: Pertama, adalah "supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan kepadamu oleh TUHAN Allahmu" (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">15). Penipuan dalam jangka panjang tidak dapat ditutupi. Bila ketahuan, si penipu akan kehilangan kepercayaan dari pelanggannya dan hidup tidak sejahtera. Masyarakat dan bangsa menjadi rusak bila ketidakjujuran merajalela. Kedua, orang yang berbuat curang adalah kekejian di hadapan Tuhan, oleh karena itu Ia akan menghukum setiap tindakan ketidakjujuran yang dilakukan oleh umat-Nya. Tuhan menuntut orang Kristen untuk hidup jujur, bukan hanya jujur dalam perdagangan saja tetapi juga jujur dalam segala tindakan sehari-hari.

Camkanlah: Tuhan tidak senang terhadap ketidakjujuran. Hidup tidak jujur menyebabkan Anda tidak menjadi berkat bagi orang lain.

(0.72) (Mi 7:4) (jerusalem: yang paling jujur.... dari) Begitu terbaca dalam terjemahan Yunani buatan Simakhus dan dalam terjemahan Latin. Dalam naskah Ibrani tertulis: seorang jujur (lepas) dari pagar duri
(0.69) (Pkh 7:23) (sh: Jujur menghasilkan keuntungan (Rabu, 6 Oktober 2004))
Jujur menghasilkan keuntungan

Untuk membuat suatu garis lurus kita memakai penggaris sebaliknya, untuk membuat garis yang bengkok kita tidak membutuhkan alat. Hal ini menunjukkan lebih mudah membengkokkan sesuatu daripada meluruskannya. Hal yang sama juga berlaku pada manusia. Untuk "membengkokkan manusia" tidak diperlukan banyak usaha, sedangkan untuk "meluruskan manusia" dibutuhkan usaha.

Judul renungan ini terkesan tidak mungkin bagi situasi dunia saat ini. Orang dunia menganggap remeh soal kejujuran, bahkan jika ada kesempatan untuk melakukan kecurangan maka mereka akan mengambilnya. Firman Tuhan dalam nas ini menegaskan bahwa Tuhan menjadikan manusia dengan dilengkapi kemampuan untuk bersikap jujur, tetapi manusia melakukan kebalikannya yaitu "mencari banyak dalih" (ayat 29). Mencari banyak dalih dapat diartikan melemparkan kesalahan pada orang lain; dan membuat rancangan tipu daya untuk mencari keuntungan diri sendiri. Orang-orang yang berlaku demikian akan mendapatkan balasannya (Lih. Ams. 22:8). Kejujuran mendatangkan keuntungan yang berkelanjutan, sementara kecurangan hanya akan memperoleh keberhasilan sesaat. Bukankah kita lebih mau membeli barang dari pedagang yang jujur daripada pedagang yang curang? Bukankah kita marah tatkala ditipu ketika membeli barang atau melakukan usaha dagang? Dan bukankah kita langsung bertekad untuk tidak akan menggunakan lagi jasa orang yang telah memperdaya kita?

Bagi anak Tuhan menerapkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari, merupakan bukti bahwa ia adalah seorang yang takut akan Tuhan. Orang jujur menghormati Tuhan dengan melakukan firman-Nya dan tidak melanggar perintah-Nya dan percaya bahwa keuntungan anak Tuhan akan berasal dari pada-Nya. Kita mampu berlaku jujur karena kita ingin menyukakan Tuhan. Kita akan mendapat keuntungan berkelanjutan dalam pekerjaan atau keluarga justru bila kita jujur.

Ingat: Berapa pun "kerugian" yang harus kita bayar karena kita berlaku jujur, Tuhan tetap akan memelihara kita.

(0.61) (Mzm 79:1) (sh: Doa yang jujur (Rabu, 27 April 2005))
Doa yang jujur


Biasanya doa yang dinaikkan kepada Tuhan tertata dalam kata-kata indah, penuh syukur dan puji kepada-Nya. Jeritan, keluh kesah, protes kita anggap tidak layak. Nuansa doa adalah kesejukan, ketentraman, dan kedamaian. Dalam teks ini kita bertemu doa yang sangat manusiawi, jujur, dan tidak munafik. PeMazmur berbicara apa adanya, semua yang mengganjal dituangkan tuntas.

Bait Allah telah dinajiskan, Yerusalem telah menjadi reruntuhan. Jenazah orang-orang percaya dijadikan santapan binatang liar, darah umat Tuhan tumpah di mana-mana (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-3). Oleh sebab itu, keinginan supaya para musuh mereka menuai bencana adalah keinginan yang wajar dan sangat manusiawi (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6-7,12). Inilah doa yang sangat jujur dan tidak munafik. Lebih dalam daripada manusiawi peMazmur mengemukakan alasan bahwa kehancuran dan kekalahan umat Tuhan sama dengan kehancuran dan kekalahan Tuhan sendiri. Kemenangan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan adalah sama dengan kemenangan dewa mereka (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">10). Oleh sebab itu Tuhan perlu menolong mereka demi nama-Nya sendiri (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">9).

Doa peMazmur adalah doa yang terbuka, komunikasi yang transparan. PeMazmur menyadari bahwa salah satu alasan penderitaan mereka adalah dosa-dosa masa lampau mereka (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">8). Namun, peMazmur juga meyakini belas kasih Tuhan yang melampaui kebersalahan mereka. Itu sebabnya ia berani menaikkan permohonan disertai tekad untuk memasyhurkan nama Tuhan selama-lamanya.

Saat Gereja Tuhan dianiaya, sikap doa yang jujur, terbuka kepada Tuhan harus dipanjatkan. Gereja boleh berseru mohon pertolongan. Gereja bahkan boleh menuntut agar kebenaran ditegakkan dan musuh dihukum. Akan tetapi, Gereja tidak boleh lupa memeriksa diri dengan jujur, mengaku segala dosa, dan bertobat. Gereja juga harus bertekad untuk hidup lebih sungguh bagi Tuhan, menyaksikan Dia dengan setia.

Renungkan: Doa yang tulus didengar Tuhan. Doa sedemikian membukakan diri untuk dibentuk Tuhan.

(0.61) (Ayb 8:6) (full: KALAU ENGKAU BERSIH DAN JUJUR. )

Nas : Ayub 8:6

Argumentasi Bildad pada hakikatnya sama dengan yang dikemukakan Elifas. Jikalau Ayub sungguh-sungguh jujur, Allah akan membenarkannya. Karena Ayub tidak dibenarkan oleh Allah maka pasti dia jahat. Bildad melandaskan argumentasinya ini pada kepercayaannya bahwa karena Allah itu adil, Ia tidak akan mendatangkan kesulitan pada orang benar (ayat Ayub 8:3-4,20). Kekeliruan Bildad kemudian dibeberkan Allah sendiri (Ayub 42:7-8) -- dan akhirnya pada penyaliban Kristus, ketika Allah menyerahkan Anak-Nya kepada penderitaan dan kematian (Mat 27:31-50).

(0.60) (Ayb 9:28) (jerusalem: aku tahu...) Elifas dan Bildad mengajak Ayub agar pasrah saja kepada Allah dan patuh, Ayu 5:17; 8:5-6. Tetapi Ayub insaf bahwa sikap yang tidak benar dan jujur semacam itu tidak merubah apa-apa entah keadaan Ayub sendiri entah sikap Allah terhadapnya: semuanya tetap sama-sama saja.
(0.58) (Yes 23:17) (full: IA AKAN BERSUNDAL. )

Nas : Yes 23:17

Tirus akan melaksanakan perdagangan mereka dengan menggunakan cara-cara yang berdosa dan tidak jujur, disertai dengan perbuatan tunasusila, untuk memperoleh kekayaan dari negeri lain.

(0.54) (Ayb 1:1) (sh: Apabila hidup berintegritas (Selasa, 23 November 2004))
Apabila hidup berintegritas

Bagaimana kesan Anda membaca pengantar kisah Ayub ini? Hampir-hampir tidak percaya bukan? Sepertinya tidak pernah kita jumpai orang yang dalam segala segi kehidupannya, baik bisnis, keluarga, sosial, maupun rohani seperti Ayub. Yang sering kita jumpai atau alami ialah bila seseorang sangat rohani, biasanya ia tidak begitu berhasil dalam bisnis. Atau, orang yang berhasil dalam bisnis dan pergaulan luas, sering berkompromi dengan nilai-nilai moral-spiritualnya.

Apa yang langka di dunia ini, ternyata ada di dalam diri Ayub yang berintegritas. Tentang integritas dirinya itu, empat kata digunakan oleh penutur kisah ini: saleh, jujur, takut akan Allah, dan menjauhi kejahatan (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1). Karena sikapnya di hadapan Allah (spiritualitas) dan terhadap sesama (segi-segi hidup dalam dunia ini) saling menunjang, maka terciptalah suatu kepribadian yang berintegritas. Saleh berpasangan dengan takut akan Allah, adalah prinsip yang membuatnya jujur serta menjauhi kejahatan. Kesalehan adalah akibat dari orang takut akan Allah; integritas moral adalah akibat dari orang memiliki integritas spiritual.

Kesalehan atau takut akan Allah menjadi penyebab dari keberhasilan Ayub dalam berbisnis, bergaul, dan berkeluarga. Jumlah harta yang ia miliki (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">2, 3) sekaligus menggambarkan kelimpahan tetapi juga batasan. Sebanyak-banyaknya milik itu tetap tidak infinit, tidak kekal, bukan sesuatu yang tidak terbatas. Memang, alangkah banyaknya harta milik Ayub itu, demikian juga betapa diberkatinya Ayub dalam hal keturunan. Integritas moral-spiritualnya tidak hanya sesuatu yang membuatnya diberkati sebesar itu, tetapi sekaligus membatasi sehingga tidak bisa dan tidak boleh lebih lagi dari sekian itu. Karena jujur tentu ia tidak bisa mendapatkan hasil lebih banyak daripada yang bisa ia dapat seandainya ia tidak jujur. Penundukan dirinya kepada Allah adalah rahasia kecukupan dan kelimpahan hidup Ayub. Ia bukan tuhan tetapi hamba yang mengelola semua karunia Allah dengan penuh integritas. Itulah hidup yang penuh berkat.

Ingat: Sukses yang didapat sebagai buah integritas moral-spiritual akan memberi kesan bahwa hidup berarti dan penuh.

(0.52) (Mzm 4:6) (jerusalem: cahaya wajahMu) Ini sebuah ungkapan alkitabiah yang lazim, bdk Bil 6:25; Ams 16:15; Dan 9:17, dan kerap kali dipakai dalam kitab Mazmur, Maz 31:17; 67:2; 119:135. Kiasan itu berarti: kebaikan, kerelaan, kemurkaan hati Allah ataupun raja. Wajah adalah bagian luar barang, Maz 104:30; Kej 2:6, dll khususnya manusia. Pada wajah orang nampaklah perasaan dan pikiran hatinya, Kej 4:5; 31:2, dll. Ada kalanya "wajah" searti dengan diri orang. Maz 42:6+,Maz 42:11; 43:5, dll, dan kehadiran orang; khususnya kehadiran Allah disebut "wajahNya" yang tertuju kepada manusia. Oleh karena manusia tidak tahan melihat Allah, Kel 33:20+; Kel 34:29-35, maka hanya dengan arti lemah dan setengah-setengah saja Allah membuat cahaya-cahayaNya bersinar, bdk Maz 31:17; 44:4; 80:4, dll. Dengan cara yang sama perlu diartikan ungkapan "mencari wajah Allah, Maz 24:6; 27:8+; Ayu 33:26; Ams 5:4+. Artinya ialah: menghadap kehadiran Allah, teristimewa di bait Allah. Orang-orang Kristen kemudian disebut "anak-anak cahaya", Luk 16:8; Yoh 8:12+; 1Te 5:5; Efe 5:8.
(0.52) (Mzm 78:1) (sh: Ajarkan sejarah kepada generasi muda. (Kamis, 13 Agustus 1998))
Ajarkan sejarah kepada generasi muda.

Iman Israel berdiri di atas kebenaran yang teralami dalam sejarah. Itu yang membuat kebenaran iman berbeda daripada teori-teori filsafat. Generasi muda perlu tumbuh atas akar dan dasar yang kokoh. Itulah yang membuat Asaf bertekad mengajarkan sejarah Israel kepada anak-anak Israel. Generasi muda adalah pengganti generasi tua yang sedang berlalu. Mereka perlu dibina di dalam suasana ibadah yang sarat dengan kisah-kisah perbuatan nyata Allah di masa lampau. Dengan demikian masa depan dapat diharapkan serasi dengan maksud hati sang pengukir sejarah (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">6-7).

Jujur di hadapan Allah. Peristiwa dan tokoh yang telah terjadi di masa silam sudah berlalu. Baik tokoh dan peristiwanya maupun artinya tidak dapat terulang lagi. Kita yang hidup di masa kini yang mampu mempelajari dan memetik arti dari dalam sejarah. Sayangnya banyak orang yang tidak jujur di hadapan Allah, tidak sedia mengisahkan sejarah dengan jujur seperti yang Allah nilai. Akibatnya terjadilah rekayasa sejarah. Itu sebabnya banyak orang yang tidak belajar dari sejarah malah terkutuk untuk mengulang lagi jalan sejarah lama yang seharusnya ditinggalkan.

Renungkan: Jangan sekali-kali berusaha merekayasa sejarah. Ada Allah pereka sejarah yang akan membongkarnya kelak.

Doa: Berikanlah kami hati yang rindu meceritakan kisah Yesus Kristus kepada generasi penerus kami. Amin.

(0.48) (Ayb 4:7) (full: DI MANAKAH ORANG YANG JUJUR DIPUNAHKAN? )

Nas : Ayub 4:7

Teologi bahwa yang benar tidak akan binasa dan yang jahat akan dihukum adalah benar dari sudut pandangan kekekalan (lih. Gal 6:7; Ibr 10:13); pada akhirnya, keadilan akan dijalankan. Akan tetapi, di bumi ini, sering kali pembalasan adil justru tidak terjadi dan yang tidak bersalahlah yang menderita. Kegagalan untuk menyadari kebenaran ini menjadi kesalahan pokok dalam pikiran Elifas (mis. Mat 23:25; Luk 13:4-5; Yoh 9:1-3; 1Pet 2:19-20).

(0.47) (Yer 5:10) (full: BUKAN KEPUNYAAN TUHAN. )

Nas : Yer 5:10

Bangsa itu mengaku mereka milik Tuhan (bd. Yer 3:4), tetapi Allah menyatakan bahwa mereka bukan umat-Nya. Demikian pula, setiap orang yang mengaku orang percaya yang lahir-baru, namun dikuasai oleh dosa-dosa yang disebut dalam pasal ini (mis. berdusta, tidak jujur, berzina), bukan milik Tuhan; seperti halnya banyak orang di Yehuda, orang semacam itu telah tertipu sehingga percaya bahwa ketidaksetiaan mereka kepada Allah tidak akan mendatangkan hukuman-Nya kelak.

(0.46) (Mzm 78:1) (sh: Cerita-cerita jujur (Senin, 25 April 2005))
Cerita-cerita jujur


Budaya bangsa kita adalah budaya bercerita. Masih teringat oleh saya kebiasaan kakek saya mendongeng yang intinya masih berkesan hingga sekarang. Dalam kebiasaan bercerita itu, bukan saja kisah-kisah binatang yang mengandung pelajaran perlu kita sampaikan, kisah-kisah nyata kehidupan keluarga pun layak mendapat tempat! Kisah nyata sejujurnya harus berani kita paparkan agar sejarah dapat kita jadikan sumber pelajaran yang kaya untuk kini dan generasi mendatang.

Dalam kebiasaan kita bercerita, kita cenderung hanya menonjolkan yang baik, tetapi melupakan bahkan mengubur yang buruk. Kisah peMazmur ini tidak demikian. Menurutnya amsal atau kata-kata hikmat itu harus jujur dan tidak menyembunyikan masa lalu (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4). Justru kegagalan nenek moyang bangsa Israel dan kebesaran anugerah Allah perlu diketahui oleh semua generasi mereka (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">4b, 6-8). Mazmur 78 ini merupakan cerita keberdosaan bangsa Israel dan panjang sabar serta anugerah Allah. Pada bagian pertama ini (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">1-31) yang ditekankan adalah bangsa Israel berdosa karena telah melanggar Perjanjian Sinai (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">5-11), namun Allah tetap setia memelihara mereka oleh anugerah-Nya (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">12-16). Bangsa Israel meragukan kasih Allah (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">19-20), bahkan kuasa-Nya untuk menyelamatkan mereka (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">22). Itu sebabnya murka Allah menyala menghukum mereka (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">21,31).

Apakah kebiasaan bercerita kita sudah pupus oleh hiburan-hiburan modern seperti tv, video games, internet, dlsb? Kita perlu belajar menggali kekayaan iman dengan menceritakan kisah-kisah kebaikan Allah, baik yang terdapat dalam Alkitab maupun dari pengalaman nyata hidup kita. Maksud dari kejujuran itu adalah agar iman dan kehidupan generasi penerus makin bertumpu pada kasih karunia Allah dan mereka bertekad untuk tidak mengulang kesalahan-kesalahan yang sama.

Camkan: Kejujuran dalam bercerita tentang hidup adalah akibat dari mengenal Allah telah menerima kita apa adanya.

(0.45) (Kel 20:16) (full: JANGAN MENGUCAPKAN SAKSI DUSTA. )

Nas : Kel 20:16

Hukum kesembilan ini melindungi nama dan reputasi orang lain. Tidak seorang pun boleh membuat pernyataan palsu tentang sifat atau tindakan orang lain. Kita harus berbicara secara benar dan jujur tentang semua orang (bd. Im 19:16;

lihat cat. --> Yoh 8:44;

lihat cat. --> 2Kor 12:20).

[atau ref. Yoh 8:44; 2Kor 12:20]

Perintah ini juga meliputi berdusta pada umumnya (bd. Im 6:2-3; Ams 14:5; Kol 3:9).

(0.45) (Ams 11:1) (full: NERACA SERONG ADALAH KEKEJIAN BAGI TUHAN. )

Nas : Ams 11:1

Pemakaian neraca yang tidak benar untuk menipu orang dikutuk oleh Allah (bd. Im 19:35). Ia memerintahkan agar kita bertindak jujur kepada semua orang, baik dalam hal keuangan maupun dalam keadaan lain yang memungkinkan penipuan. Kita harus senantiasa ingat bahwa hanya orang tulus yang akan melihat wajah Tuhan (Mazm 11:7) dan hidup di hadapan-Nya (Mazm 140:14; bd. Mazm 24:3-5).

(0.45) (Dan 2:28) (full: DI SORGA ADA ALLAH YANG MENYINGKAPKAN RAHASIA-RAHASIA. )

Nas : Dan 2:28-30

Daniel tidak menerima pujian pribadi ketika menjelaskan isi serta makna mimpi itu kepada raja. Kita harus hati-hati agar jangan sekali-kali menerima kemuliaan dan pujian atas apa yang dilakukan Allah melalui kita (bd. Ul 8:11-20). Karena Daniel rendah hati, terus-terang, dan jujur tentang Allah, Nebukadnezar dapat memberikan tanggapan yang patut dengan mengakui Allah Daniel (ayat Dan 2:47).

(0.45) (Yos 10:13) (jerusalem: Kitab Orang Jujur) Ini sebuah kumpulan sajak yang tua, yang memang dikutip dalam 2Sa 1:18. Yos 10:12-13 memang berupa sajak. Tidak ada gunanya berusaha menjelaskan apa yang dikatakan tentang matahari dan bulan dengan pertolongan ilmu perbintangan atau pemujaan bintang. Semuanya hanya bahasa kiasan seperti yang terdapat dalam Kel 14 (Nyanyian Musa) dan Hak 5 (Nyanyian Debora, khususnya Yos 10:20). Bahasa kiasan itu menggambarkan pertolongan ajaib dari pihak Allah, Yos 10:11. Penggubah Yosua mengertinya secara harafiah dengan maksud memuliakan Yosua, Yos 10:14.
(0.45) (Am 5:25) (jerusalem: di padang gurun) Sama seperti nabi Hosea, Ams 2:13-14; 9:10, dan nabi Yeremia, Yer 2:2-3, demikianpun nabi Amos menganggap masa tinggalnya umat Israel di gurun sebagai masa tinggalnya umat Israel di gurun sebagai masa hubungan umat dengan Tuhan yang paling baik, bdk Hos 2:13+. Di masa itu ibadat sebenarnya kurang penting, baik oleh karena keadaan suku Badui tidak mengizinkan upacara meriah maupun oleh karena belum ada banyak peraturan, bdk Yer 7:22. Di masa itu orang dapat berkenan pada Allah dengan ibadat sederhana tapi jujur.
(0.45) (Mzm 75:1) (sh: Keadilan Allah sumber harapan kita (Jumat, 22 April 2005))
Keadilan Allah sumber harapan kita


Mengeluh, mencurahkan gejolak hati saat mengalami kesulitan hidup (pasal tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" ver="">74), adalah wajar. Memuji Tuhan, bersaksi tentang kebesaran-Nya dalam situasi hidup sulit yang sama, wajarkah? Bila Anda menjawab tidak, bersiaplah untuk berubah sesudah merenungkan Mazmur ini!

Situasi dan kondisi boleh sama sukar dan muskil, namun orang beriman bisa maju lebih daripada sekadar bersikap jujur mencurahkan isi hati di hadapan Tuhan. Doa adalah perjumpaan riil dengan Allah. Selain mengakui keberadaan diri secara jujur, doa juga menjumpai dan mengakui keberadaan Allah secara jujur. Bila itu terjadi, firman yang Allah ucapkan akan terdengar ulang secara baru (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">3). Prinsip kebenaran dan penghakiman Allah atas orang berdosa dan kenyataan bahwa Allah tak akan membiarkan dunia yang dikasihi-Nya diluluhlantakkan oleh para pelaku kejahatan, bukan lagi teori. Dalam perjumpaan nyata dengan Allah, kebenaran itu akan menjadi kenyataan seturut waktu Allah (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">3a). Dari perjumpaan itu, mengalirlah syukur dan kesaksian akan kedahsyatan Allah dan keajaiban karya-karya-Nya (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">2).

Sumber harapan kita bukan beberapa aspek diri dan sifat Allah, tetapi keseluruhan-Nya. Kita cenderung hanya menekankan sifat pemurah dan kasih Allah. Padahal Allah menyatakan banyak lagi sifat diri-Nya yang harus kita kenali dan imani penuh. Apabila kita hanya mengimani kebaikan-Nya dan tidak percaya pada keadilan dan penghakiman-Nya, bagaimana kita beroleh penghiburan dan pengharapan menghadapi berbagai kejahatan dalam hidup ini? PeMazmur mampu bersyukur dan bersaksi kendati kesulitan masih menekannya, sebab ia menatap kepada kedaulatan dan keadilan Allah. Kekuatan sejahat sedahsyat apa pun, tunduk ke bawah perintah Allah (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">7-8). Kejahatan merajalela segila apa pun, pasti harus menenggak cawan murka Allah (ayat tidak+jujur+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D&tab=notes" vsf="TB" ver="">9).

Renungkan: Perhitungkan Allah sepenuh yang Ia nyatakan dalam firman-Nya, baru Anda dapat memperlakukan kondisi hidup macam apa pun sebagai seorang pemenang.



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA