Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 78 ayat untuk tidak dapat lagi menahan hati AND book:45 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Rm 10:4) (sh: Kristus adalah kegenapan hukum Taurat. (Minggu, 7 Juni 1998))
Kristus adalah kegenapan hukum Taurat.

Ucapan Paulus ini dapat mengandung dua arti. Pertama, Tuhan Yesuslah sebenarnya tujuan Taurat sebab hanya Ia telah memenuhi tuntutan Taurat dengan sempurna. Kedua, karena itu Ia mengakhiri Taurat. Bukan lagi Taurat jalan untuk orang berharap diselamatkan, tetapi iman kepada-Nya saja jalan keselamatan. Kenyataan itu tidak perlu dipersoalkan lagi. Sebab Yesus Kristus nyata-nyata sudah datang menjadi manusia, mati dan bangkit. Mempertanyakan ulang fakta itu seolah orang yang ingin mencoba menjelajahi jurang tak terukur yang telah dijembatani Kristus (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">7).

Iman di hati, pengakuan di mulut. Keduanya tak dapat dipisahkan. Berseru (memanggil dalam doa) hanya dapat dilakukan oleh orang yang percaya (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">14). Percaya yang sungguh akan terungkap dalam pengakuan di mulut. Israel telah menerima berita keselamatan melalui para rasul, dan nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama menunjuk kepada Kristus. Namun mereka tidak percaya. Sayang Israel tak dapat berseru kepada Kristus karena mereka menolak Kristus. Seluruh umat manusia terancam binasa dalam murka Allah. Semua suku bangsa, setiap orang perlu mendengarkan Injil. Anda yang telah mengalami kebaikan Yesus, tidakkah tergerak membawa kabar baik bagi mereka?

Doa: Mendoakan saudara-saudara kita yang masih dicengkeram oleh kebutaan rohani.

(0.99) (Rm 11:9) (ende)

Kutipan ini dari Maz 69:22-23.

Penjair mazmur ini sedang dikedjar oleh musuhnja dan ia mohon perlindungan dan pertolongan terhadap mereka. Dalam pada itu ia meminta hukuman atas musuh-musuhnja itu, sehingga mereka tidak mampu mengedjar dia lagi. Ibaratnja: demikianpun halnja umat Kristus jang diganggu oleh orang Jahudi jang tegar hati, jang tentu akan dikalahkan Allah.

(0.99) (Rm 10:19) (ende)

Orang Jahudi tidak sampai mengerti, karena kesalahan mereka sendiri. Sebaliknja "kaum kafir" mendengarkan dengan hati terbuka, mengerti dan berdujun-dujun masuk Keradjaan Kristus. Hal ini achirnja mentjemburukan dan mendjengkelkan orang Jahudi, sehingga tjemburu itu menginsjafkan mereka, lalu mereka bertobat. Dan itu jang dimaksudkan oleh penjelenggara Allah. Bdl. Rom 11:11-14.

(0.96) (Rm 11:25) (sh: Rahasia rencana keselamatan. (Kamis, 11 Juni 1998))
Rahasia rencana keselamatan.

Untuk mencegah kesombongan orang-orang Kristen bukan Yahudi terhadap orang Yahudi, Rasul Paulus menganggap penting untuk menyingkapkan rahasia tentang rencana keselamatan bagi orang Yahudi dan bukan Yahudi (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">25). Setelah bangsa-bangsa lain diselamatkan bangsa Israel pun diselamatkan (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">26-27). Keselamatan diperoleh semata-mata karena kemurahan Allah (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">30-31), dan disambut dengan iman. Keselamatan hanya di dalam Yesus Kristus. Jadi Paulus tidak bicara tentang dua jalan keselamatan, tetapi dua pihak yang sama berdosa dan tidak layak, oleh iman dalam Yesus Kristus boleh diselamatkan.

Puji-pujian dari Paulus. Sebelas pasal panjang telah Paulus pakai untuk memaparkan keajaiban kasih karunia Allah untuk orang berdosa. Ia memaparkan hal-hal penting dari pembenaran, pemilihan, panggilan, pengudusan, eskatologi, sampai pemuliaan Gereja kelak. Kini ia "kehabisan nafas". Ia berseru, ia bertanya, ia menegaskan dan ia akhirnya meninggikan Tuhan Allah. Semua kita pun tidak bisa lagi menyombongkan diri. Di hadapan keajaiban diri Allah, hikmat dan kasih karunia-Nya, karya-karya-Nya yang ajaib, kita hanya dapat tunduk bersyukur, tengadah memuliakan Allah.

Renungkan: Jangan berhenti hanya sampai memikirkan Yesus, teruskan ke konsekuensinya menyembah dan mengagumi Allah di dalam Dia dan melalui Dia!

Doa: Bapa, puji-pujian Rasul Paulus juga menjadi puji-pujian kami disertai hati yang takjub dan meyembah.

(0.92) (Rm 6:15) (jerusalem) Kristus telah membebaskan manusia dari Yang Jahat untuk menyerahkannya kepada Allah. Di samping pikiran alkitabiah tentang "penebusan", Rom 3:24+, dan tentang pembebasan melalui kematian, Rom 7:1, Paulus suka menggunakan gambar yang mengesankan di zamannya, ialah budak yang ditebus dan dimerdekakan, untuk mengungkapkan pikiran yang sama. Seorang budak yang ditebus dan dimerdekakan tidak lagi dapat dijadikan budak, tetapi wajib mengabdi majikannya yang baru dengan setia. Kristus telah menebus kita dengan harga darahNya sendiri, 1Ko 6:20; 7:23; Gal 3:13; 4:5, dan telah memerdekakan kita serta memanggil kita untuk kebebasan, Gal 5:1,13. Selanjutnya orang Kristen bebas dari majikan-majikan lama, yaitu: dosa, Rom 6:18-22; hukum Taurat, Rom 6:14; 8:2; Gal 3:13; 4:5; bdk Rom 7:1+, dengan aturan-aturan lahiriahnya, Gal 2:4, bebas dari "roh-roh dunia", Gal 4:3,8; bdk Kol 2:20-22, dari kebinasaan, Rom 8:21-23. Maka tidak bolehlah orang Kristen kembali menjadi budak mereka, Gal 2;4 dst; Rom 4:9; 5:1. Ia telah menjadi merdeka, 1Ko 9:1, anak perempuan merdeka ialah Yerusalem sorgawi, Gal 4:26,31. Tetapi kemerdekaan itu tidaklah sama dengan berbuat semau-semaunya, Gal 5:13; bdk 1Pe 2:16; 2Pe 2:19. Kemerdekaan itu tidak lain kecuali mengabdi Majikan baru, ialah Allah, Rom 6:22; bdk 1Te 1:9; 1Pe 2:16, atau Kristus Kyrios, Rom 1:1 dll; Yak 1:1; 2Pe 1:1; Yud 1; Rom 14:18; 16:18 dll. Sebab orang beriman telah menjadi milik Kristus, 1Ko 6:19; 3:23, dan untuk Dialah orang Kristen hidup dan mati, Rom 7:1+; dan orang Kristen mengabdi oleh karena ketaatan iman dan demi untuk kebenaran dan kesucian, Rom 6:16-19. Boleh jadi bahwa kemerdekaan anak, Gal 4:7, yang dimerdekakan menurut "hukum Roh", Rom 8:28; bdk Rom 7:6; 8:14 dst; 2Ko 3:17 (bdk juga Yak 1:25; 2:12), harus melepaskan kebebasannya yang ada haknya untuk mengabdi sesamanya, Gal 5:13; bdk 2Ko 4:5, mana kala dituntut oleh kasih, Gal 5:13; 2Ko 4:5, atau oleh rasa hormat terhadap hati nurani orang lain, 1Ko 10:23-33; Rom 14; bdk 1Ko 6:12-13; 1Ko 9:19. Adapun tata masyarakat yang mengizinkan adanya perbudakan ini dapat dibiarkan dalam dunia yang akan berlalu ini, 1Ko 7:20-24,31, tetapi tidak bernilai sedikitpun dalam tata baru yang ditegakkan Kristus 1Ko 12:13; Gal 3:28; Kol 3:11: seorang budak Kristen adalah seorang yang dimerdekakan oleh Tuhan; si budak dan si majikan sama-sama hamba Kristus, 1Ko 7:22; bdk Efe 6:5-9; Kol 3:22-4:1; File 16.
(0.79) (Rm 2:14) (jerusalem: menjadi hukum Taurat bagi diri mereka) Artinya: berlaku sesuai dengan hati nurani, 1Ko 4:4+, meskipun tidak ditolong oleh hukum yang diwahyukan. Hukum Taurat bukan prinsip keselamatan, tetapi hanya petunjuk jalan. Itulah sebabnya maka hukum kodrat yang tertera pada hati manusia dapat mengganti hukum Taurat.
(0.77) (Rm 9:19) (jerusalem: siapa yang menentang kehendakNya) Kalau ketegaran hati manusia masuk ke dalam rencana ilahi, bagaimana manusia masih dapat dipersalahkan, karena tidak melakukan kehendak Allah? Paulus sudah menghadapi keberatan yang serupa, Rom 3:7; 6:1,15, dan sama seperti di sini sudah menjawab dengan halus: keberatan itu tidak pada tempatnya. Allah adalah Penguasa karyaNya sendiri. Mengatakan bahwa Ia tidak adil, tidak ada maknanya sama sekali. Bdk Mat 20:15.
(0.76) (Rm 3:27) (jerusalem: berdasarkan iman) Harafiah: oleh karena hukum iman (demikianpun: oleh karena perbuatan). Artinya: oleh karena (berdasarkan) suatu hukum yang tidak lain kecuali percaya
(0.76) (Rm 1:20) (ende: Tak kelihatan)

tidak dapat ditangkap dengan pantjaindera.

Tentang uraian ini dan jang berikut hendaknja diperhatikan, bahwa disini Paulus melihat kaum penjembah dewa-dewa dalam keseluruhannja. Dalam Rom 2:13-16 terkesan, bahwa ia tidak memungkiri, bahwa diantara mereka terdapat djuga orang-orang jang luhur hati dan berkehendak baik.

Tjiri-tjiri jang sama harus diperhatikan mengenai kaum Jahudi didalam bab 2 (Rom 2) berikut.

(0.75) (Rm 9:17) (ende: Kubangkitkan)

Paulus mengutip II Mos. (Kel 9:16) dengan tafsiran bebas. Aslinja: "Aku membiarkan (atau membuat) engkau hidup terus". Djadi "kubangkitkan" berarti disini: "Aku membiarkan engkau muntjul dan bertindak...." Didalam buku jang sama (Kel 7:13,22) dinjatakan pula, bahwa Farao penuh bertanggung djawab atas sikapnja, sebab ia tidak mau mengindahkan tuntutan-tuntutan dan antjaman-antjaman Allah. Dan dimana (misalnja dalam Kel 7:3) Allah menjatakan, bahwa Ia menegarkan hati Farao, itu mungkin mengandung arti, bahwa tuntutan dan antjaman Allah kepada Farao djustru membangkitkan pertentangan dan pemberontakan padanja, dan itu mendjadi alasan ketegaran hatinja kian bertambah lagi.

(0.75) (Rm 1:18) (ende: Murka Allah)

ialah hukuman Allah jang selalu mengantjam dan sebenarnja sedang dilangsungkan djuga.

(0.75) (Rm 11:1) (sh: Allah tidak menolak umat-Nya. (Selasa, 9 Juni 1998))
Allah tidak menolak umat-Nya.

Meskipun mayoritas Israel menegarkan hati, ada sebagian kecil yang menerima kasih karunia Allah. Mereka di sebut "sisa Israel". Israel dipilih hanya oleh karunia Allah saja, bukan karena kebaikan mereka. Demikian juga sisa Israel dipilih hanya oleh kasih karunia Allah (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">5). Paulus memberikan contoh tentang 7000 orang yang setia pada zaman Elia (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">4). Baik sisa pada zaman Elia, maupun sisa pada zaman Paulus sungguh-sungguh menghayati makna pemilihan Allah. Rasa syukur mereka terbukti nyata dalam kesetiaan dan keteguhan prinsip sehingga tidak ikut-ikutan mayoritas. Sedikit tetapi berkualitas dan membuktikan keputusan pemilihan Allah yang tidak pernah keliru.

Ketegaran hati yang berlarut-larut. Kebutaan dan ketulian Israel membuat mereka tidak dapat melihat kebenaran. Mata dan telinga rohani yang tertutup berakibat fatal karena mereka berhadapan dengan murka Allah yang tak terelakkan. Perbudakan oleh bangsa-bangsa lain yang dikiaskan dalam ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">10 juga menimpa mereka. Memang, siapa yang berani mencampakkan kasih karunia Allah pasti tercampak ke dalam pelbagai macam nestapa.

Renungkan: Pilihan kasih karunia Allah bila dihayati dengan benar membangkitkan kegentaran dan kerendahan hati.

Doa: Mendoakan yang menegarkan hati agar tidak menganggap enteng kesabaran Allah.

(0.74) (Rm 9:1) (sh: Keprihatinan hamba Tuhan. (Kamis, 4 Juni 1998))
Keprihatinan hamba Tuhan.

Identitas seorang nabi yang cinta bangsa terlihat dalam diri Paulus. Demi bangsanya, ia mau terkutuk dan terpisah dari Kristus (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">3). Keprihatinan Paulus tulus dan serius, memberati perasaan dan pikirannya (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">2). Ia bertanya: Gagalkah firman Allah (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">6a)? Apakah Allah tidak adil (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">14)? Apa lagi yang ingin Allah salahkan (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">19)? Itulah pergumulan dan keprihatinan pemimpin sejati yang tidak mengutamakan diri sendiri tetapi berbeban tentang keselamatan bangsanya. Keprihatinan Paulus merupakan keprihatinan Kristiani yang aktif yang membuatnya berpikir, mengucurkan air mata, berjuang penuh harap.

Umat Pilihan Allah. Pedih hati Paulus memikirkan fakta Israel umat pilihan Allah itu justru menolak Yesus Mesias. Dalam pergumulan itu Paulus beroleh jawaban pada keajaiban pemilihan Allah. Dalam riwayat Israel sendiri terbukti bahwa Ishak dan Yakub dipilih Allah bukan karena mempunyai kelebihan. Posisi mereka bukan anak sulung, namun dipilih Allah beroleh hak kesulungan. Demikian pun adalah hak dan keajaiban Allah bila kini Ia memilih orang asal kafir untuk selamat. Tidak adilkah Allah? Tidak, sebab Ia mengeraskan hati mereka yang memang sudah lebih dulu mengeraskan hati. Dari segi hak, semua manusia hanya berhak untuk menerima hukuman sebab semua telah berdosa. Jadi pemilihan adalah hak dan anugerah Allah yang patut disyukuri dengan takut dan gentar.

Doa: Hanya karena kemurahan-Mu kami Dikau pilih dan selamatkan di dalam Kristus.

(0.74) (Rm 9:30) (sh: Rendah hati atau angkuh? (Sabtu, 6 Juni 1998))
Rendah hati atau angkuh?

Mencolok sekali perbedaan sikap dan akibatnya pada bangsa kafir dengan orang Israel. Setelah mendengar pemberitaan Injil, bangsa kafir yang tidak dapat membanggakan apa-apa karena tidak mengejar kebenaran, menjadi percaya. Tetapi bangsa Israel yang memegang teguh anggapan bahwa perbuatanlah yang mendatangkan pahala/ keselamatan, tidak mencapainya. Mengapa mereka yang begitu bersungguh sampai fanatik mengupayakan diri benar tidak bisa mencapai? Karena sasaran yang hendak mereka capai itu adalah sesuatu yang mustahil dicapai, terlalu kudus dan mulia untuk sifat dosa manusia.

Batu sandungan. Mereka tersandung pada batu sandungan (batu itu mengibaratkan Kristus). Mengapa Injil Yesus Kristus dilukiskan sebagai batu sandungan? Sebab salib Yesus menuntut orang meninggalkan keyakinan pada kemampuan untuk benar dengan upaya sendiri. Mereka yang tetap demikian akan dipermalukan karena kebenaran sendiri yang dipertahankan ternyata tidak mendatangkan keselamatan. Sebaliknya orang yang percaya akan menerima kemuliaan (kemenangan) sehingga tidak akan dipermalukan. Sungguh! Kerajaan Allah terdiri dari orang-orang yang rendah hati, bukan yang angkuh mengandalkan diri sendiri.

Renungkan: Yang Tuhan inginkan bukan orang yang religius giat tetapi orang yang diperbarui oleh kuasa anugerah-Nya.

Doa: Karuniakan hikmat dan kebijaksanaan dalam kami membawa sahabat dan sanak keluarga kami kepada-Mu, ya Kristus.

(0.74) (Rm 9:22) (jerusalem) Kalimat ini sukar diartikan; perlu dimengerti dalam konteksnya. Paulus menjelaskan bahwa ditinjau dari segi rencana Allah ketegaran hati Firaun dahulu dan ketidak-setiaan Israel sekarang tidak bertentangan dengan keadilan Allah. Allah dapat meniadakan saja Firaun, seperti juga dapat meniadakan bangsa Yahudi; tetapi Allah dengan sabar hati menanggung adanya Firaun dan bangsa Yahudi; dengan jalan itu (meskipun tetap memberi mereka kesempatan bertobat, Rom 2:4). "Ia menyatakan kemurkaanNya" (dengan diperbanyaknya dosa, bdk Rom 1-3, yang juga mempersiapkan pertobatan); Ia "memperlihatkan kuasaNya" dengan menyingkirkan segala rintangan, bdk Rom 9:17, dan dengan kini mengatasi permusuhan orang-orang Yahudi terhadap Injil tetapi Allah terutama melaksanakan sebuah rencana belaskasihanNya terhadap orang-orang bukan Yahudi, bdk Rom 1:11,12,15,30. Jika banyak orang Yahudi masuk Gereja, boleh jadi bangsa-bangsa lain mendapat halangan besar. Tetapi bagaimanapun juga oleh karena pemberitaannya ditolak orang Yahudi Paulus pergi kepada orang bukan Yahudi, Kis 13:5+. Hanya ketegaran hati bangsa Yahudi sementara saja dan bahkan terarah kepada pertobatan mereka nanti, Rom 11:13-15,23,31.
(0.73) (Rm 2:17) (sh: Pengajar dan pelaku Firman Allah. (Rabu, 13 Mei 1998))
Pengajar dan pelaku Firman Allah.

Apa sebab orang Yahudi cenderung merasa diri lebih dari orang kafir? Karena merasa diri berpegang pada Taurat, tahu kehendak Allah, tahu mana benar mana salah (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">17-18). Tetapi Firman Allah adalah kehendak Allah yang tidak cukup dipelajari dan diketahui tetapi harus ditaati. Dengan sikap yang angkuh mereka mengajarkannya dengan sangat menekankan segi hukum (legalistis)nya, agar orang kain mematuhi dengan sungguh-sungguh (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">20) tetapi mereka yang mengajarkannya itu, mengkhianati dan melanggarnya sendiri (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">21-22). Akibatnya mencemarkan nama Allah di hadapan bangsa-bangsa lain (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">23-24).

Bukan lambangnya, tetapi maknanya. Kemunafikan orang Yahudi itu langsung menelanjangi ketidakberdayaan manusia. Manusia memang tidak mampu menaati kehendak Allah dan menyenangkan hati Allah bila hanya bergantung pada kekuatan sendiri. Bukan Taurat yang menyelamatkan tetapi anugerah Allah. Bukan sunat menyelamatkan sebab sunat hanyalah lambang yang menunjuk kepada kuasa Injil Yesus yang mampu menyunat hati manusia menjadi tahir.

Renungkan: Dosa sudah sedemikian merusak manusia. Bagaimanapun kita berupaya mengatasinya, akhirnya hanya Nama Tuhan saja dipermalukan. Hanya kuasa Injil dapat sungguh menciptakan hati yang tulus berniat memuliakan Tuhan.

Doa: Tuhan, sadarkan kami dari segala kemunafikan kami.

(0.73) (Rm 2:1) (jerusalem) Sekarang Paulus berkata kepada orang Yahudi. Mula-mula, Rom 2:1-16, ia belum menyebutkan mereka, tetapi kemudian, Rom 2:17-3:20, ia berkata dengan terus terang. Orang-orang Yahudi mau main hakim terhadap orang-orang lain, tetapi mereka sendiri tidak terluput, kalau berlaku seperti orang-orang lain itu, Rom 2:1-5,17-24. Hukum Taurat, Rom 2:12-13, sunat, Rom 2:25-29, dan Kitab Suci yang berharga, Rom 3:1-8, tidak membebaskan mereka dari sikap hati yang tepat. Baik orang Yahudi maupun orang kafir dapat dituntut di hadapan pengadilan Allah, Rom 2:6-11; dan kenyataannya kedua-duanya telah menjadi hamba dosa, Rom 3:9-20.
(0.72) (Rm 9:19) (sh: Kedaulatan Allah. (Jumat, 5 Juni 1998))
Kedaulatan Allah.

Pertanyaan rasul Paulus mewakili unek-unek kita tatkala berpikir tentang pemilihan Allah. Adilkah Allah menuntut tanggungjawab dari kita padahal keputusan itu adalah kehendak-Nya sendiri. Tiga jawaban Paulus mengingatkan bahwa masalah yang membuat kita sulit menerima ajaran pemilihan ini terletak pada ide kita tentang Allah yang tidak benar. Pertama, sifat hubungan Allah dengan manusia adalah seperti penjunan dan tanah liat (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">21). Dalam posisi demikian patutkah manusia mempertanyakan keputusan dan tindakan Allah? Namun Paulus tidak mengajarkan bahwa manusia adalah korban keputusan Allah yang semena-mena, sebab Allah pun memperlakukan manusia dengan penuh sabar dan kesempatan untuk bertanggungjawab (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">22-25).

Sisa Israel. Ajaran Paulus ini bukan hal baru sebab telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Hanya "sisa Israel" artinya sebagian kecil saja dari bangsa Israel yang akan diselamatkan. Mengapa? Ketegaran hati mereka mendatangkan murka Alllah atas mereka. Sisa Israel itulah yang bersama bangsa lain yang percaya kepada Yesus yang menjadi Israel baru. Sisa Israel sama dengan orang-orang lain yang dibenarkan hanya karena iman dalam Kristus, bukan karena status, dll. Manusia tidak dapat mengandalkan apa pun dari dirinya untuk meraih keselamatan. Keselamatan hanya menjadi bagian siapa yang dengan rendah hati menerima rahmat Allah dalam wujud pengorbanan Kristus.

(0.72) (Rm 1:24) (jerusalem: Allah menyerahkan mereka) Ungkapan alkitabiah "Allah menyerahkan mereka" sampai tiga kali menekankan bahwa kesesatan disengaja di bidang keagamaan mengakibatkan kekacauan akhlak dan masyarakat. Dosa di dalam dirinya sendiri sudah mengandung buah serta hukumannya: bdk Yeh 23:28-29; Yes 64:6; Wis 11:15-16; 12:23-27. Paulus hanya menghakimi dan mengutuk dunia kekafiran dan tidak berkata tentang maksud batiniah masing-masing orang. Ini hanya dapat dihakimi oleh Allah, Rom 2:16; 1Ko 4:5; 5:12-13; Rom 2 sesungguhnya mengandaikan bahwa sementara orang kafir mengamalkan hukum kodrat yang tertera dalam hati mereka, Rom 2:14-15. Tetapi manusia harus mengaku diri sebagai orang berdosa.
(0.72) (Rm 5:1) (sh: Hidup dalam damai sejahtera. (Selasa, 19 Mei 1998))
Hidup dalam damai sejahtera.

Damai sejahtera sangat dirindukan dan terus dicari banyak orang. Damai sejahtera itu selain berhubungan dengan kondisi hati, juga berkait dengan hubungan-hubungan yang baik dan benar dengan sesamanya. Kita patut bersukacita dan merasa beruntung bahwa di dalam Kristus kita telah diperdamaikan dengan Allah. Dari musuh, kita dijadikan sahabat Allah. inilah wujud nyata pembenaran Allah di dalam Yesus Kristus. Karena ada dalam hubungan damai dengan Allah, kita dimungkinkan bermegah bahkan di tengah-tengah kesulitan dan penderitaan hidup seberat apapun.

Bermegah dalam setiap keadaan. Hidup dalam damai sejahtera tidak berarti kita bebas dari pergumulan, masalah dan penderitaan. Janganlah kita salah mengartikannya. Di sinilah letak dialektika kehidupan Kristen. Di satu pihak kita telah menjadi milik Kristus, di pihak lain kita sedang bertumbuh dalam Kristus. Dalam iman, masalah, pergumulan, penderitaan itu tetap ada, namun tidak lagi bersifat merusak. Sebaliknya semuanya itu akan membuat kita makin tekun, tahan uji, dan berpengharapan pada Allah. Melaluinya kita belajar untuk selalu bergantung pada kuasa Kristus yang memberdayakan kita, melalui Roh Kudus yang diam di dalam kita (ayat tidak+dapat+lagi+menahan+hati+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">1-5).

Renungkan: Bermegah bukan berarti pongah, sebab sumber dan isi kemegahan kita ialah kasih karunia dan kuasa Allah dalam Kristus.



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA