Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 206 ayat untuk tidak baik AND book:19 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 18:33) (jerusalem: di bukit) Dari atas bukit orang dapat berjuang dengan lebih baik, terlindung dan tidak terhampiri oleh musuh.
(1.00) (Mzm 101:5) (jerusalem: mengumpat) Artinya: memfitnahkan seorang teman (pegawai) pada raja. Raja yang baik tidak memperhatikan fitnahan semacam itu
(0.98) (Mzm 139:24) (jerusalem: jalan yang kekal) Ialah jalan, cara hidup yang baik, sesuai dengan hukum Tuhan, bdk Maz 1+, dan yang tidak sesat. ia dikatakan "kekal" oleh karena sejak dahulu kala dan untuk seterusnya jalan baik tetap sama, yaitu sesuai dengan kehendak Tuhan.
(0.92) (Mzm 16:2) (full: TIDAK ADA YANG BAIK BAGIKU SELAIN ENGKAU! )

Nas : Mazm 16:2

Terlepas dari Allah, pemazmur tidak melihat makna di dalam hidup ini dan tidak ada kebahagiaan pribadi. Tidak ada sesuatu pun di dalam hidupnya yang baik jikalau kehadiran Tuhan dan berkat-Nya tidak ada. Paulus mengungkapkan kebenaran yang sama ketika menyatakan, "Bagiku hidup adalah Kristus" (Fili 1:21; bd. Gal 2:20).

(0.92) (Mzm 10:14) (jerusalem: tanganMu sendiri) Allah seolah-olah mengambil derita dan sengsara orang tertindas di tanganNya, baik-baik memandanginya, lalu dikembalikanNya kepada para penindas sebagai hukuman yang setimpal, bdk Maz 7:17+
(0.91) (Mzm 106:5) (jerusalem: kebaikan) Ialah keadaan baik, sejahtera, bahagia.
(0.90) (Mzm 142:3) (jerusalem: jalanku) artinya: nasibku, baik sekarang maupun di masa mendatang
(0.88) (Mzm 112:1) (ende)

Mazmur ini meneruskan Maz 111 dengan melukiskan hasil ketakutan kepada Jahwe (Maz 111:10). Padahal ini bersifat djasmani: keluarga besar dan makmur (Maz 112:2-3), kerelaan Jahwe (Maz 112:4), nama baik (Maz 112:6), ketetapan hati (Maz 112:7-8). Orang djudjur bermurah hati, hal mana membawa kemuliaan, nama jang baik (Maz 112:9) dan kaum pendjahat akan iri hati terhadap si djudjur, tetapi tidak dapat berbuat apa2 (Maz 112:10).

(0.87) (Mzm 14:1) (sh: Siapa yang benar? (Selasa, 18 Februari 2003))
Siapa yang benar?

Kata orang, tidak sulit mencari orang baik. Stok orang baik di dunia masih tersedia banyak. Yang sulit    adalah mencari orang yang benar, orang yang memperjuangkan    kebenaran, dan yang menegakkan kebenaran. Keadaan inilah yang    paling tidak sedang kita rasakan sekarang ini di Indonesia.    Orang baik, yang suka menyumbang, yang dermawan, yang suka    menolong orang lain memang banyak, tetapi kebanyakan juga sarat    dengan tujuan/muatan politis kepentingan diri/kelompoknya alias    tidak tulus. Pemazmur pun melihat sekeliling dirinya dan    menemukan betapa sedikitnya, atau -- di luar dirinya dan orang    percaya -- tidak ada orang benar. Tanda-tanda orang benar tidak    ada pada dunia ini, yaitu mengakui Allah dalam hati dan    perbuatan mereka (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1), berakal budi dan mencari Allah (ayat    tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">2), hidup setia, bermoral dan berbuat baik (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">3), berbuat    yang benar dan tidak menindas umat Tuhan (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">4) serta tidak    menghina orang yang tertindas (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">6). Namun, pemazmur tidak    pesimis melihat semuanya ini karena ia mengetahui bahwa Allah    beserta dengan orang benar, betapa pun jumlah mereka sedikit,    dan hukuman akan menimpa orang bebal (julukan bagi orang yang    'tidak benar') dengan kejutan yang besar (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">5). Juga, Tuhan    akan memulihkan umat Tuhan yang tertindas, dan mendatangkan    keselamatan bagi mereka (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">7).

Mazmur ini menuturkan kepada kita bahwa kebebalan menjadi dosa asal    segala kejahatan dan penindasan oleh yang berkuasa dan kuat atas    yang lemah dan miskin, penyangkalan atas kekuasaan Tuhan dan    kehadiran-Nya yang menuntut dan mengadili perbuatan kita. Oleh    sebab itu, apabila kita menganggap diri kita "tuan", maka dengan    segera akan terjadi penindasan terhadap sesama kita.

Renungkan:    "Apakah yang kuat dan berkuasa akan terus menindas yang lemah    dan miskin?" Tidak, karena Allah menyertai angkatan "orang    benar". Jawaban Allah ini tidak akan menumbuhkan iman kita    apabila kita terlibat dalam permainan penindasan ini.

(0.86) (Mzm 35:1) (sh: Orang baik selalu kalah? (Selasa, 27 Mei 2003))
Orang baik selalu kalah?

Kadang, tindakan kita menjawab pertanyaan ini dengan seruan "ya" yang menggema. Apalagi, kata "mengalah" tidak jauh bedanya dengan kata "kalah". Bersikap dan bertindak baik adalah suatu ketidakpraktisan yang naif, terutama ketika semua orang lain bersikap gesit, tegas, sigap menjaga diri, dan agresif. Ini Indonesia, Bung! Di sini, baik berarti naif dan lemah, dan lemah berarti terpinggirkan.

Dari kacamata di atas, pemazmur mungkin termasuk sosok orang naif: ia berbuat baik, sangat baik bahkan, kepada orang yang berbuat jahat kepadanya (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">11-14). Bahkan, berbuat baik kepada orang- orang yang dengan agresif menjahati dirinya. Seperti manusia lainnya, kondisi ini memedihkan hatinya dan membuatnya geram. Pemazmur bereaksi, bukan membalas, tetapi mengadu kepada Tuhan. Dalam pemahamannya, bukan tangannya yang akan membalas kejahatan para musuhnya, bukan tangannya sendiri. Mazmur seruannya ini ditutup dengan suatu keyakinan, bahwa dirinya tetap akan bertahan dan memuji-muji Allah dalam ucapan syukur karena keadilan-Nya (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">28).

Keyakinan ini patut kita teladani. Sering kali Kristen menyerah dan berkompromi karena tidak yakin, apakah dengan berlaku benar dirinya masih dapat bertahan di dalam kerasnya persaingan hidup dalam dunia nyata ini. Mungkin banyak Kristen yang berseru dalam kata-kata yang sama dengan seruan pemazmur, "sampai berapa lama, Tuhan?" (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">17, bdk. 22). Jika demikian, ada baiknya kita meneladani kepercayaan yang menjadi dasar dari mazmur ini. Pemazmur percaya kepada keadilan, kemahakuasaan, dan kepedulian Allah, betapapun suramnya hidup. Iman inilah yang menjadi kekuatan untuk tetap berserah, dan bertahan dalam mengikuti jalan Tuhan.

Renungkan: Percayalah kepada Allah karena Allah itu adil. Menyerah dan mengikuti dunia berarti percaya kepada ketidakadilan.

(0.86) (Mzm 38:20) (jerusalem: karena aku mengejar yang baik) Jadi permusuhan itu disebutkan kelakuan baik dan setia dari pihak penderita. Terjemahan lain: padahal aku mengejar yang baik.
(0.85) (Mzm 71:15) (jerusalem: keadilanMu) Artinya: Tindakan (pertolongan) Tuhan menyatakan keadilanNya, yang selalu memelihara atau memulihkan hubungan baik sesuai dengan janji Tuhan, bdk Maz 40:10+, lih Maz 71:16,24; 35:28
(0.85) (Mzm 132:18) (jerusalem: mahkotanya) Mahkota tidak hanya lambang kekuasaan raja, bdk Maz 89:40; 2Sa 1:10; 2Ra 11:12, tetapi juga lambang martabat imam besar, Kel 28:36; 39:30. Mesias keturunan Daud adalah baik raja maupun imam, bdk Maz 110:4
(0.85) (Mzm 19:8) (ende: Menerangi mata)

berarti baik memberi daja maupun pengertian dan paham.

(0.85) (Mzm 109:27) (ende: berbuat begini)

jakni baik membiarkan si pemohon disiksa, maupun menjelamatkannja.

(0.85) (Mzm 110:4) (ende)

Radja itu akan mendjadi baik radja maupun imam, seperti Melkisedek.

(0.83) (Mzm 73:1) (sh: Allah tetap baik (Rabu, 20 April 2005))
Allah tetap baik


Pernah mengalami listrik di rumah padam? Kalau itu terjadi berkali-kali, menjengkelkan bukan? Bagi kita, PLN tidak profesional. Namun, kadang kala pemadaman itu sengaja dilakukan PLN untuk menghindarkan kecelakaan yang lebih besar. Misalnya ketika terjadi kebakaran di perumahan penduduk yang padat.

Contoh di atas menggambarkan betapa terbatasnya pemahaman kita tentang sesuatu. Demikian juga dengan si peMazmur sebelum ia menuliskan Mazmur ini. Mula-mula peMazmur meyakini Tuhan itu baik (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1), tetapi kemudian ia melihat bahwa hidup orang-orang fasik lebih mujur, lebih sehat, dan lebih makmur (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">3-5). Padahal mereka sombong, berbuat jahat, dan bahkan takabur menghujat Allah (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">6-11). Jadi peMazmur merasa sia-sia mempertahankan hati yang bersih (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">13) karena hidupnya malah seperti dihukum dan hampir hancur (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">14). Di sisi lain ia merasa bahwa mengikuti jalan hidup orang fasik adalah suatu pengkhianatan iman (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">15).

Tuhan tidak membiarkan peMazmur dalam kebimbangan terus menerus. Tatkala peMazmur mendekatkan diri kepada-Nya (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">17), ia melihat bahwa pada akhirnya orang fasik akan dihancurkan (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">18-20). Oleh karena itu, walaupun sekarang peMazmur masih mengalami dukacita karena pergumulan itu (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">21-22), ia memercayakan diri sepenuh-Nya kepada Tuhan. Ia yakin pada waktu-Nya Tuhan akan menyelamatkannya (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">23-27). Lebih daripada itu peMazmur bertekad untuk memahsyurkan perbuatan baik Tuhan (ayat tidak+baik+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">28).

Allah tetap setia dan mengasihi kita walaupun Ia mengizinkan kita menderita sementara orang fasik sepertinya menikmati hidup. Itu hanya masalah waktu. Bagi orang fasik itu adalah kesempatan dalam kesabaran Allah untuk bertobat sebelum dihancurkan. Bagi kita itu adalah kesempatan menyaksikan iman sejati yang tetap percaya bahwa Allah baik!

Renungkan: Bergumul dan bergumul terus demi kebenaran. Pastikan bahwa kita ada di pihak kemenangan Allah, bukan di pihak lawan-lawan-Nya.

(0.83) (Mzm 32:2) (full: KESALAHANNYA TIDAK DIPERHITUNGKAN. )

Nas : Mazm 32:2

Rom 4:6-8 mengutip ayat Mazm 32:1-2 untuk menunjukkan bahwa Allah memperlakukan orang berdosa yang sungguh bertobat sebagai orang benar, bukan karena kebenaran itu telah diterima melalui perbuatan baik, tetapi sebaliknya diterima sebagai karunia ketika mereka mengakui dosa mereka dan percaya kepada Tuhan (bd. ayat Mazm 32:5).



TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA