(ende) SURAT PERTAMA RASUL PAULUS KEPADA UMAT KORINTUS
KATA PENGANTAR
Kota Korintus jang termasjhur dalam sedjarah Junani kuno, musna dari bumi
dalam perang dengan orang Roma, dalam tahun 146 seb. Kr. Dalam tahun 44 ia
dilahirkan kembali oleh kaisar Sesar sebagai suatu kolonisasi Romawi, tempat
menampung para bekas pradjurit.
Letaknja pada genting tanah, hanja 8 km lebarnja, jang menghubung
Semenandjung Peloponesus dengan daratan Junani, dengan pelabuhan jang baik
disebelah-menjebelah genting tanah itu, membuat kota itu mendjadi pusat lalu-
lintas Laut-Tengah dan kota dagang jang ramai. Pemerintahan Roma mengangkatnja
mendjadi ibu kota propinsi Achaja. Dizaman Paulus penduduknja kira-kira 600.000
orang, sebagian besar terdiri dari orang-orang Romawi dan Junani, tetapi
terdapat golongan-golongan dari hampir segala bangsa keliling Laut-Tengah.
Golongan Jahudi rupanja sangat besar djuga. Tidak ada penduduk asli, melainkan
semua pendatang, sehingga segenap penduduk merupakan suatu tjampuran pelbagai
bangsa dan persatuan kemasjarakatan longgar sadja. Tiap-tiap golongan ada
agamanja dan memelihara kebudajaannja sendiri.
Susunan sosialpun aneh. Dua pertiga dari penduduk terdiri dari budak-belian
atau bekas budak-belian. Rakjat djelata jang lain umumnja miskin pula. Djumlah
orang-orang kaja tidak besar.
Kota ini dewasa itu terkenal djuga dimana-mana sebagai jang paling buruk
achlaknja dalam segala bidang. Perajaan ibadat kepada Afrodite, dewi agung kota
itu, jang tiap-tiap hari dilakukan, setjara resmi bergandengan dengan
pertjabulan umum. Dapat dimengerti bahwa Paulus, ketika ia tiba disitu dalam
tahun 50 atau 51, lalu dari dekat mengenal kerendahan taraf kesusilaan itu,
harapannja akan berhasil disini sangat ketjil. Rupanja perlu Kristus sendiri
menabahkannja. Pada suatu malam Tuhan menampakkan diri kepadanja serta berkata:
djangan engkau takut-takut; berbitjaralah dan djangan mendiamkan diri; Aku tetap
sertamu; tak seorangpun jang akan berhasil berbuat djahat padamu; sebab kaum
milikku dikota ini djumlahnja banjak sekali (Kis. Ras. 18:9). Lalu Paulus
tinggal kira-kira 18 bulan. Pada golongan Jahudi ia berhasil sedikit sekali,
tetapi dari golongan-golongan lain, chususnja dari orang Junani "banjak jang
pertjaja dan dipermandikan" (Kis. Ras.18:8). Umat berkembang pesat dan kegiatan
serta semangat iman nampak baik sekali. Paulus dibantu oleh Silas dan Timoteus.
Tentang perkundjungan Paulus jang pertama kepada Korintus dan terdirinja umat
disitu batjalah Kis. Ras. 18:1-17. Perkembangan umat selandjutnja dan chususnja
perkembangan batiniah, kita akan saksikan dalam membatja kedua surat kepada umat
itu, jang ditulis 6 dan 7 tahun sesudah umat mulai didirikan.
Sesudah Paulus meninggalkan Korintus, datang disitu seorang bernama Apolos
sebagai pengadjar Indjil. Ia seorang Jahudi jang lahir dan dididik di
Aleksandria, berpendidikan tinggi, pandai berpidato dan mahir dalam Kitab Kudus.
la sudah tahu banjak tentang Kristus dan Indjil, tetapi hanja dipermandikan
dengan permandian Joanes Pemandi. Ia tiba di Efesus ketika Paulus tidak ada
disitu, tetapi mempeladjari Indjil lebih luas dan dalam pada Priskila dan
Akuila, dan dipermandikan disitu. Lalu ia pergi mengadjar ke Korintus. Batja
Kis. Ras. 18: 23-28.
Karena kemahirannja dan keindahan gaja bitjaranja, orang-orang Korintus
merasa amat tertarik kepadanja. Ia berhasil mejakinkan baik orang Jahudi maupun
penduduk-penduduk lain, sampai banjak bertobat.
Sementara itu Paulus memulai perdjalanannja jang ketiga dalam tahun 54. Kira-
kira dalam tahun 55 ia sampai ke Efesus dan menetap disitu 2 atau 3 tahun.
Apolos pergi bertemu dengan dia disitu, tentu untuk memberi laporan tentang
pekerdjaannja dan keadaan umat di Korintus. Dari I Kor. 5:9-13 dapat diduga,
bahwa waktu itu Paulus sudah menulis satu surat kepada umat itu, jang tidak
tersimpan.
Kemudian, dalam tahun 56 atau permulaan 57, datang suatu utusan dari umat
Korintus ke Efesus untuk memperbintjangkan kesulitan-kesulitan dalam umat dan
mengantar suatu surat dengan persoalan-persoalan untuk dipetjahkan dengan resmi
oleh Paulus. Hal itu mendjadi alasan bagi Paulus untuk menulis surat jang
berdjudul "Surat pertama R.P. kepada umat Korintus", singkatnja: I Kor. Surat
ini kaja berisi dan penting sekali, karena didalamnja beberapa misteri pokok
dibitjarakan setjara luas dan mendalam. Paulus berbitjara sebagai "gembala
sedjati" atas nama Kristus kepada umat Kristus, karena tjintanja kepada Kristus
dan umat. Djiwa Kristus jang telah mendjadi djiwa Paulus mendjiwai seluruh
surat, dan tak boleh tidah mendjiwai tiap pembatja jang berminat.
Surat ini mendjadi pedoman tak ternilai bagi pimpinan Geredja untuk segala
abad, dan bagi masing-masing pribadi mendjadi sumber pengetahuan dan pengertian
jang mendalam, lagi dorongan untuk menghajati Indjil dalam tjinta murni kepada
Allah, Kristus dan sesama manusia. Seperti Paulus didorong oleh tjinta Kristus,
demikian pembatja merasa terdorong oleh tjinta Kristus jang hidup dalam Paulus.
Tidak mengherankan bahwa umat jang begitu pesat tumbuhnja menundjukkan lagi
tjiri-tjiri kekanak-kanakan dan keremadjaan. Tak mungkin matang dalam
keseluruhannja dalam kira-kira 5 tahun.
Biarpun Roh Kudus melimpah-limpahkan kurnia-kurnia jang istimewa kepada umat
ini, adjaran-adjaran dan tjita-tjita Indjil tidak segera meresap dalam-dalam
sampai segala tjara berpikir, perasaan dan kebiasaan kafir melenjap sampai
dengan akarnja. Kita akan menjaksikan itu dalam membatja surat, dan tentu dengan
banjak faedah bagi diri kita sendiri, setjara meluas dan memperdalam pandangan
kita, untuk mengetahui bagaimana patut dan dapat kita mewudjudkan tjita-tjita
Indjil dengan sempurna.
Tidak perlu kami memaparkan disini hal-hal itu dalam perintjian-
perintjiannja.
|