(0.99) |
(Am
1:1)
|
(full:
) Penulis : Amos
Tema : Keadilan, Kebenaran dan Hukuman Ilahi Karena Dosa
Tanggal Penulisan: + 760 - 755 SM
Latar Belakang
Amos adalah seorang nabi abad ke-8 SM, rekan sezaman Yesaya dan Mikha di
Yehuda, dan Yunus serta Hosea di Israel. Ia menyatakan empat fakta penting
tentang dirinya dalam Am 1:1.
- (1) Ia adalah seorang peternak (yang juga "pemungut buah ara hutan",
lih. Am 7:14) dari Tekoa, sebuah desa Yehuda sekitar 19 km
sebelah selatan Yerusalem.
- (2) Amos "melihat" beritanya (yaitu, ia mendapat beberapa penglihatan nubuat;
bd. Am 7:1,4,7; Am 8:1-2; Am 9:1) mengenai Israel, kerajaan utara.
Sekalipun dia orang awam tanpa status nabi yang resmi, Allah memberikan
kepadanya beban dan pelayanan kenabian bagi Israel yang memberontak
(bd. Am 7:14-15); namanya berarti "terbeban" atau "pemikul beban".
- (3) Pelayanan Amos kepada Israel terjadi ketika Uzia menjadi raja Yehuda dan
Yerobeam II raja Israel. Masa pemerintahan kedua raja ini saling tumpang
tindih pada tahun 767-753 SM. Sangat mungkin Amos melayani sekitar
760-755 SM.
- (4) Amos bernubuat dua tahun sebelum "gempa bumi".
Para ahli purbakala telah menemukan bukti terjadinya sebuah gempa bumi
besar yang merusak dari waktu ini di beberapa tempat di Israel,
termasuk ibukotanya Samaria. Zakharia juga menyebutkan gempa bumi
yang sama (Za 14:5) lebih dari 200 tahun kemudian, serta menyatakan
bahwa gempa itu sangat besar. Acuan oleh Amos menyinggung bahwa ia
memandangnya sebagai pengesahan dari berita dan pelayanannya sebagai
nabi kepada Israel (bd. Am 9:1).
Ketika Amos bernubuat kepada kerajaan utara pada pertengahan abad ke-8 SM,
bangsa itu secara lahiriah berada di puncak perluasan wilayah, stabilitas
politik dan kemakmuran nasional, tetapi secara batiniah sudah bobrok.
Kemunafikan dan penyembahan berhala sudah merata, masyarakat hidup mewah
secara berlebihan, kebejatan merajalela, sistem peradilan rusak dan
penindasan orang miskin merupakan kebiasaan umum. Dalam rangka mengikuti
panggilan Allah, Amos pergi ke Betel, tempat tinggal raja Yerobeam II dan
pusat agama yang dibanjiri para penyembah. Di sanalah Amos dengan berani
memberitakan berita keadilan, kebenaran dan hukuman ilahi karena dosa kepada
umat yang tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan Tuhan kepada mereka.
Tujuan
Kemakmuran Israel hanyalah memperdalam kebobrokan mereka. Ketika Allah dalam
kemurahan-Nya mengutus Amos ke Betel untuk memberitakan amanat "bertobat
atau mati", sang nabi diusir dari kota itu dan diperintahkan jangan
bernubuat di situ lagi (bd. tanggapan Niniwe kepada berita Yunus). Pada
waktu itu atau tidak lama sesudah itu, rupanya Amos pulang ke rumahnya di
Yehuda dan menulis beritanya. Maksudnya melakukan itu adalah
- (1) menyampaikan sebuah salinan tertulis dari peringatan kenabiannya kepada
Raja Yerobeam II, dan
- (2) menyebarluaskan berita di Israel (dan Yehuda) tentang kepastian hukuman
Allah yang menjelang atas Israel dan bangsa-bangsa di sekitarnya kecuali
mereka bertobat dari penyembahan berhala, kebejatan dan ketidakadilan.
Kebinasaan Israel terjadi hanya 30 tahun kemudian.
Survai
Kitab ini dengan sendirinya terbagi ke dalam tiga bagian utama.
- (1) Dalam bagian pertama (Am 1:3--2:16), Amos pertama-tama mengalamatkan
berita hukuman kepada tujuh bangsa di sekitar Israel, termasuk Yehuda.
Setelah pada mulanya membujuk Israel hingga dengan senang hati
menyetujui hukuman Allah atas bangsa-bangsa lain (Am 1:3--2:5), maka
Amos dengan jelas menguraikan dosa-dosa Israel dan hukuman Allah atas
mereka (Am 2:6-16). Bagian ini menentukan suasana untuk berita
penghukuman kitab ini, yang menghasilkan kebinasaan dan pembuangan
bangsa itu.
- (2) Bagian kedua (Am 3:1--6:14) mencatat tiga berita tegas, yang
masing-masing dimulai dengan frase "Dengarlah firman ini"
(Am 3:1; Am 4:1; Am 5:1). Dalam berita yang pertama, Allah menuduh Israel
sebagai umat yang diistimewakan yang telah dibebaskan-Nya dari Mesir;
"Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku
akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu" (Am 3:2). Berita
kedua diawali dengan menyapa wanita-wanita Israel yang makmur di Samaria
sebagai "lembu-lembu Basan ... yang memeras orang lemah, yang menginjak
orang miskin, yang mengatakan kepada tuan-tuanmu: 'bawalah ke mari,
supaya kita minum-minum!' " (Am 4:1). Amos bernubuat bahwa mereka
akan digiring kedalam tawanan dengan kait dan kail sebagai hukuman yang
layak dari Allah (Am 4:2-3). Amos mempunyai kata-kata yang sama
bagi pedagang yang tidak jujur, penguasa korup, pengacara dan hakim yang
mencari untung, dan para imam dan nabi yang berkompromi. Berita ketiga
(pasal tiap+tahun+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A30&tab=notes" ver="">5-6; Am 5:1--6:14) mencatat dosa-dosa Israel yang menjijikkan,
dan Amos mengimbau mereka untuk bertobat. "Celaka atas orang-orang yang
merasa aman di Sion" (Am 6:1); kehancuran dahsyat dan hukuman atas
dosa sedang datang.
- (3) Bagian utama terakhir (Am 7:1--9:10) mencatat lima penglihatan
nubuat Amos mengenai hukuman Allah yang menjelang. Penglihatan keempat
secara jelas sekali menggambarkan Israel sebagai keranjang dengan buah
musim kemarau yang ranum, yang segera akan disingkapkan sebagai membusuk
dalam panasnya hukuman Allah (Am 8:1-14). Penglihatan terakhir
melihat Allah sedang berdiri dekat mezbah, siap memukul ibu kota Samaria
dan kerajaan yang merosot itu (Am 9:1-10). Kitab ini ditutup dengan
janji yang singkat tetapi mengesankan tentang pemulihan kaum sisa yang
selamat di masa depan (Am 9:11-15).
Ciri-ciri Khas
Enam ciri utama menandai kitab Amos.
- (1) Kitab ini terutama merupakan seruan kenabian untuk keadilan dan
kebenaran, berdasarkan sifat Allah. Sedangkan hati Hosea hancur oleh
ketidaksetiaan Israel kepada Allah, Amos sangat marah atas pelanggaran
Israel terhadap standar-standar keadilan dan kebenaran Allah bagi
umat-Nya.
- (2) Kitab ini secara jelas melukiskan betapa jijiknya agama bagi Allah
ketika dipisahkan dari perilaku yang benar dalam hidup sehari-hari.
- (3) Kitab ini bersifat konfrontasi yang tidak tanggung-tanggung dan penuh
semangat. Konfrontasi Amos dengan imam Amazia (Am 7:10-17) merupakan
adegan yang istimewa dalam nubuat Ibrani.
- (4) Gaya yang tegas dan penuh semangat mencerminkan kesetiaan sang nabi yang
kuat dan kokoh kepada Allah dan standar-standar kebenaran-Nya bagi umat
perjanjian itu.
- (5) Kitab ini menunjukkan kesediaan dan kesiapan Allah memakai orang-orang
yang takut akan Allah, meskipun mereka tidak memiliki mandat kependetaan
yang formal untuk memberitakan amanat-Nya pada zaman profesionalisme
ini.
- (6) Kitab ini berisi banyak bagian terkenal, di antaranya ialah:
Am 3:3,7; Am 4:6-12; Am 5:14-15,21-24; Am 6:1; Am 7:8; Am 8:11; Am 9:13.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Berita Amos adalah tampak dengan jelas sekali dalam ajaran Yesus dan
kitab Yakobus. Yesus dan Yakobus keduanya menerapkan berita Amos bahwa
ibadah yang sejati kepada Allah bukanlah pelaksanaan formal dari tatacara
agama, tetapi "mendengar" dan "melaksanakan" kehendak Allah, yang
ditunjukkan dengan perlakuan yang adil dan benar terhadap sesama manusia
(mis. Mat 7:15-27; Mat 23:1-39; Yak 2:1-26). Juga, Amos dan Yakobus
menekankan prinsip bahwa "agama yang sejati menuntut perilaku yang benar".
Akhirnya, Yakobus mengutip Am 9:11-12 pada Sidang di Yerusalem (lih.
Kis 15:16-18) dalam hubungan dengan penerimaan orang bukan Yahudi di
dalam gereja.
|