"Ambillah rempah-rempah ⁿ  pilihan, mur ^o  tetesan lima ratus syikal, dan kayu manis ^p  yang harum setengah dari itu, yakni dua ratus lima puluh syikal, dan tebu ^q  yang baik dua ratus lima puluh syikal,

Karena bibir perempuan jalang ¹  menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak, ^m 

Anakku, makanlah madu, sebab itu baik; dan tetesan madu manis untuk langit-langit mulutmu.

(19-11) lebih indah dari pada emas, ^t  bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, ^u  bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah. ^v 

Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, ^l  idam-idamanku, ^{m  n}  karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"

Adapun manna itu seperti ketumbar ^j  dan kelihatannya seperti damar bedolah. ^k 

Sehabis bicaraku tiada seorangpun angkat bicara lagi, ^u  dan perkataanku menetes ke atas mereka. ^v 

Ia menarik ke atas titik-titik air, ^s  dan memekatkan kabut menjadi hujan, ^t 

Anak bebal adalah bencana ^q  bagi ayahnya, dan pertengkaran seorang isteri adalah seperti tiris yang tidak henti-hentinya menitik. ^r