Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 188 ayat untuk tempat yang dalam AND book:[1 TO 39] AND book:14 (0.004 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Taw 18:2) (jerusalem: menyembelih) Yang dimaksud kiranya mempersembahkan sebagai korban. Korban itu tidak disebut dalam 1Raja-raja. Itu terjadi jauh dari tempat kudus yang halal, sehingga korban itu mencelakakan.
(0.97) (2Taw 8:11) (jerusalem: karena katanya...) Penjelasan ini tidak terdapat dalam 1Raja-raja. Karena kenajisan yang biasa pada perempuan (haid) maka mereka tidak boleh tinggal di tempat-tempat kudus tertentu. Memang sesudah masa pembuangan orang Yahudi semakin merepotkan diri dengan ketahiran (dan kenajisan). Ini menyebabkan bahwa dalam bait Allah yang dibangun oleh raja Herodes Agung ada pelataran khusus bagi kaum wanita.
(0.94) (2Taw 14:9) (jerusalem) Ceritera ini tidak terdapat dalam 1Raja-raja. Namun ia bukan ciptaan si Muwarikh sendiri. Tempat-tempat yang disebutkan namanya memang tepat; perang itu tidak sesuai dengan apa yang dikatakan dalam 2Ta 14:5-6 mengenai keamanan dan kedamaian di masa pemerintahan Asa, bdk 2Ta 15:19. Tetapi orang tidak tahu siapa sebenarnya Zerah yang disebut dalam 2Ta 14:9. Boleh jadi "orang Kusy" (=Etiopia) itu ialah seorang sewaan dari negeri itu yang menjadi komandan pasukan penduduk yang ditempatkan raja Sisak di bagian selatan Palestina, bdk 2Ta 12:3; 16:8. Tetapi nama "Kusy" juga nama sebuah suku Badui di daerah Negeb (bdk perempuan Kusy yang diperistri Musa, Bil 12:1). Boleh jadi suku itu datang merampoki negeri Yehuda, 2Ta 14:15. Bagaimanapun juga jumlah pasukan yang bertempur itu pasti berlebih-lebihan.
(0.93) (2Taw 11:6) (jerusalem) Daftar kota-kota yang terkubu ini tidak terdapat dalam 1Raja-raja. Tetapi daftar ini dipungut si Muwarikh dari sebuah sumber yang dapat dipercaya. boleh jadi tindakan Rehabeam itu dikarenakan penyerbuan oleh raja Sisak dari Mesir, 2Ta 12:9. Penyerbuan itu telah menyatakan betapa lemah negeri Yehuda. Kota-kota berkubu yang terdaftar di sini tidak terletak di perbatasan, namun merupakan tempat-tempat strategis yang baik. Pasukan pembela kota itu ialah pasukan tetap, 2Ta 11:11-12.
(0.92) (2Taw 6:10) (full: RUMAH INI UNTUK NAMA TUHAN. )

Nas : 2Taw 6:10

Alkitab sering kali mengacu kepada Bait Suci dalam hubungan dengan sejarah keselamatan; tempat-tempat kediaman Allah yang disebutkan adalah: Kemah Suci, bait Salomo, bait Yehezkiel, bait Zerubabel, bait Herodes, tubuh Kristus, gereja, tubuh jasmaniah seorang percaya, dan Yerusalem baru (Wahy 21:22). Untuk keterangan terinci

lihat art. BAIT SUCI.

(0.92) (2Taw 3:1) (sh: Rumah yang istimewa (Jumat, 10 Mei 2002))
Rumah yang istimewa

Dalam tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3:1, Salomo mulai mendirikan rumah Tuhan dan ditutup dalam tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">5:1, ketika dikatakan bahwa pekerjaan itu telah selesai. Dalam ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1, penulis Tawarikh menyatakan tempat Salomo mendirikan bait Allah. Pertama, rumah Tuhan didirikan di gunung Moria. Melalui penyebutan gunung Moria, penulis ingin menekankan kekudusan tempat pendirian bait Allah, sekaligus mengingatkan para pembacanya tentang belas kasihan Allah kepada Abraham (lih. Kej. 22:1-9). Kedua, disebutkan pula rumah itu didirikan di tempat pengirikan Ornan, yaitu di tempat yang ditetapkan Daud. Daud diberi belas kasihan oleh Allah di tempat ini setelah ia berdosa mengadakan sensus (ayat 1Taw. 21:1-22:1). Dengan demikian, bait Allah ini didirikan di tempat yang kudus, dan tempat orang Israel boleh mendapatkan belas kasihan Allah.

Penulis mencatat pembangunan bait Allah itu dimulai dengan struktur arsitekturnya (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3), dan langsung dilanjutkan ke balai di sebelah depan (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">4). Ukuran yang dipakai di sini adalah berdasarkan standar lama karena ukuran pada zaman penulis lebih besar daripada standar lama (lih. Yeh. 40:5; 43:13). Setelah itu, penulis menyempitkan fokusnya pada ruang besar utama (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">5-7), ruang mahakudus (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8-14), dan balai depan rumah (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">15-17).

Ruang besar utama (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">5-7). Ia memapani ruang itu dengan kayu sanobar, mendekorasinya dengan batuan yang mahal, dan melapisi hampir keseluruhannya dengan emas. Ruang mahakudus (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8-14). Ruang ini juga dilapisi dengan emas. Penulis juga menyatakan bahwa Salomo menempatkan dua pahatan kerub yang dilapisi dengan emas. Kerub-kerub ini mewakili makhluk-makhluk surgawi yang menyembah Allah di sekitar takhta-Nya. Gambaran ini ditutup dengan penjelasan di ay. tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">14 mengenai tabir yang memisahkan ruang mahakudus dari ruang besar utama. Sebuah tabir seperti ini juga digantung di dalam kemah suci (lih. Kel. 26:31; 36:35). Kelihatannya, dalam bait Allah Salomo, yang membatasi kedua ruang itu bukan hanya tabir, tetapi juga pintu-pintu.

Renungkan: Keagungan Allah terpancar melalui keagungan rumah-Nya, lebih lagi di dalam hidup umat-Nya sebagai gereja, berilah diri Anda menjadi sarana memuliakan Allah!

(0.92) (2Taw 32:7) (full: JANGANLAH TAKUT. )

Nas : 2Taw 32:7

Kata-kata beriman Hizkia mungkin diilhami oleh pengalaman dan kata-kata nabi Elisa (2Raj 6:16). Nasihat Hizkia untuk jangan takut, bersama dengan janjinya bahwa "yang menyertai kita adalah Tuhan, Allah kita yang membantu kita dan melakukan peperangan kita" (ayat 2Taw 32:8), dapat diterapkan kepada semua orang yang mengikut Tuhan dengan kasih, iman yang sungguh-sungguh, dan hati yang murni. Menurut Yesaya, "orang-orang murtad diliputi kegentaran," (Yes 33:14), tetapi "orang yang hidup dalam kebenaran, ... tinggal aman di tempat-tempat tinggi" (Yes 33:15-16).

(0.91) (2Taw 30:23) (sh: Sukacita dan pembaruan dalam kesatuan (Sabtu, 6 Juli 2002))
Sukacita dan pembaruan dalam kesatuan

Hal inilah yang mungkin sangat didambakan oleh penulis Tawarikh. Jemaat pascapembuangan masih rindu untuk terus merayakan karya dan perbuatan-perbuatan Allah yang besar, yang tidak hanya bagi nenek moyang mereka, tetapi juga bagi mereka sendiri. Tidak hanya Yehuda, tidak hanya para imam, tetapi juga orang-orang Israel Utara yang bergabung dan orang-orang asing ikut bersama-sama merayakan dengan bersukaria (ayat 25). Melalui kesatuan seperti ini, kejayaan Israel seperti pada zaman Salomo kembali terulang (ayat 26). Bahkan, ada beberapa kesejajaran dengan Salomo yang sengaja disebutkan oleh penulis Tawarikh: lama perpanjangan hari raya (lih. tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7:8-10) dan jumlah kurban yang cukup besar (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7:5).

Pada saat para imam Lewi berdoa dan memberkati rakyat, penulis Tawarikh mencatat bahwa "suara mereka didengar TUHAN dan doa mereka sampai ke tempat kediaman-Nya yang kudus di surga" (ayat 26). Kalimat ini bukan hanya keterangan pemanis yang bersifat tambahan. Kalimat ini didasarkan atas kata-kata yang diucapkan Salomo di dalam doanya pada tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6:21,33, dan 39. Artinya, Allah telah berkenan mengampuni dosa mereka (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6:21,39c), akan bertindak bagi mereka (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6:33), dan memberikan keadilan bagi mereka (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6:39b).

Umat yang bersukaria dan telah menerima rahmat yang luar biasa dari Allah ini tidak langsung berpuas diri. Mereka yang mengikuti perayaan Paskah ini langsung bertindak dan melakukan reformasi keagamaan dengan menghancurkan segala bentuk penyembahan berhala yang mereka temukan, "sampai musnah semuanya" (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">31:1). Melalui peristiwa ini, nyata bahwa yang dipentingkan umat dari perayaan Paskah bukanlah mencari pemuasan pengalaman rohani semata, tetapi bagaimana mereka dapat mempertahankan sikap taat dan takut kepada Allah, bahkan setelah segala perayaan itu selesai. Tindakan mereka membuktikannya.

Renungkan: Persekutuan sejati antarsesama umat Tuhan seharusnya tidak dinodai perseteruan, tetapi sebaliknya menghasilkan sukacita di dalam persatuan, dan kerinduan membara untuk terus menguduskan diri bagi Tuhan.

(0.91) (2Taw 26:1) (sh: Berkat berubah menjadi kutuk (Minggu, 30 Juni 2002))
Berkat berubah menjadi kutuk

Uzia dipilih bangsa Yehuda menggantikan Amazia ayahnya sejak usia enam belas tahun dan memerintah sampai lima puluh dua tahun lamanya. Satu hal yang langka. Pada awal masa pemerintahannya ia sangat memperhatikan Tuhan -- peranan nabi Zakharia yang menjadi pendamping besar sekali di sini. Berkat Tuhan melimpah ke atasnya. Mulai dari penaklukan bangsa-bangsa Filistin, Amon, dan Arab, bahkan nama Uzia tersohor sampai ke Mesir -- salah satu negara raksasa pada zamannya (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8). Tuhan memberinya kesempatan untuk menambahkan beberapa bangunan dan memperkuat tembok kota Yerusalem, memberkati ekonomi rakyat terutama dalam bidang pertanian dan peternakan (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">10). Juga dalam bidang militer, Yehuda menjadi negara yang kuat karena mempunyai pasukan elite yang hebat dan berhasil mengembangkan teknologi militer yang canggih pada zamannya (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">11-15).

Sayang berkat tidak disambut dengan rendah hati. Uzia lupa diri, ngelunjak, takabur, arogan, meremehkan Tuhan. Ketetapan Tuhan yang membagi kuasa pemerintahan dari penyelenggaraan ibadah tak ia hiraukan. Ia lancang membakar sendiri ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan di tempat kudus (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">17), melecehkan Azarya yang seharusnya bertugas dan marah besar ketika diperingatkan. Akibatnya, Tuhan membuatnya mendadak terkena kusta di dahi yang memaksanya keluar dari rumah Tuhan karena najis. Ia dikarantina karena penyakit itu. Ironis bahwa seorang raja yang tersohor harus mati dalam kesepian dan kesendirian dengan tanda kutuk hadir seterusnya di tubuhnya.

Renungkan: Kesombongan bukan saja akar segala dosa, tetapi juga awal segala celaka.

(0.90) (2Taw 20:1) (jerusalem) Ceritera yang panjang ini tidak terdapat dalam kitab Raja-raja. Namun ia bukan buah khayal si Muwarikh. Ia agaknya berasal dari tradisi yang terpelihara di bagian selatan negeri. Ini terasa dalam nama-nama tempat yang terletak di bagian selatan itu. Inti historis kisah ini agaknya sebuah serangan yang dilontarkan kelompok-kelompok yang menyerbu dari daerah di seberang sungai Yordan dan dari tanah Negeb. Sewaktu-waktu serangan semacam itu terjadi dan akhirnya orang Edom memang berhasil menetap di bagian selatan Palestina. Tetapi kisah seperti disajikan Tawarikh mengingatkan kitab Ulangan dan gaya sasteranya serupa dengan gaya sastera yang lazim dalam ceritera-ceritera mengenai perang suci, lihat khususnya 2Ta 20:15-18,22-23,29.
(0.90) (2Taw 1:1) (sh: Raja yang istimewa (Rabu, 8 Mei 2002))
Raja yang istimewa

Penulis Tawarikh mulai mengisahkan Salomo, pengganti Daud. Salomo digambarkan sebagai raja ideal yang akan menjadi teladan bagi komunitas pascapembuangan. Bagian ini menunjukkan kekuasaan Salomo yang luar biasa hebatnya dan diperkenan oleh Allah (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1,13b). Penyertaan Allah, bukan dirinya sendiri, yang telah membuatnya menjadi besar.

Selanjutnya Salomo dikisahkan pergi ke Gibeon untuk beribadah, ke satu bukit pengurbanan yang bukan merupakan tempat beribadah yang seharusnya (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2-6). Tindakan Salomo ini didukung oleh seluruh Israel, baik dari pihak sipil, militer, maupun agama (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2-3). Namun, penulis Tawarikh segera menjelaskan tindakan Salomo, menambahkan bahwa Kemah Pertemuan yang didirikan Musa pun ada di sana (bdk. Im. 17:3-5). Jumlah 1000 kurban bakaran menunjukkan antusiasme Salomo di dalam menyembah Allah.

Malam itu, di dalam mimpi (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7, bdk. 1Raj. 3:5,15), Allah menawarkan Salomo untuk meminta apa saja yang diinginkannya, sebagai tanda berkenannya Allah atas penyembahan Salomo di Gibeon. Salomo meminta hikmat dan pengertian untuk menjadi pemimpin (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">10), bukan kekayaan, harta, benda, atau kemuliaan. Ia akan memimpin umat Tuhan, suatu pengakuan bahwa kerajaannya seiring dengan pemerintahan Allah. Dengan ini, komunitas pasca-pembuangan diajar untuk memiliki motivasi yang benar dalam proses pemulihan mereka. Mereka tidak boleh berpikir bahwa yang terutama adalah keuntungan dan kesejahteraan mereka, tetapi yang terpenting adalah takut akan Allah, yang melahirkan hikmat dan pengalaman disertai Allah. Justru dengan mengutamakan Allah, kesejahteraan akan mengikuti mereka. Ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">13 akhirnya menyatakan bahwa Salomo kembali ke Yerusalem dan memerintah di sana serta menetapkan kota itu sebagai pusat ibadah (bdk. 1Raj. 3:15) — menunjukkan ketaatan dan bijaksana Salomo.

Bagian akhir pasal ini menceritakan berkat yang diterima Salomo dari Allah: kuat dalam bidang militer (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">14), dalam kekayaan, dan sumber daya alam (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">15), dan dalam perdagangan internasional.

Renungkan: Pemimpin yang istimewa adalah yang mengutamakan hikmat dari Allah dalam segala hal. Kesejahteraan akan menyusul.

(0.90) (2Taw 8:1) (sh: Standar dan kemampuan (Kamis, 16 Mei 2002))
Standar dan kemampuan

Kedua hal ini, standar dan kemampuan, adalah hal-hal yang mutlak diperlukan dalam membangun apa pun. Baik dalam membangun hal-hal fisik maupun dalam membangun hal-hal spiritual, keduanya tidak dapat dipisahkan. Standar memberi kita ukuran jelas sehingga pembangunan yang kita lakukan terarah, dan dari waktu ke waktu dapat dievaluasi. Kemampuan memberi kita daya yang memungkinkan kita tidak saja memulai dengan baik, tetapi juga meneruskan pembangunan sampai selesai.

Perikop ini juga memaparkan kedua hal tersebut. Sebenarnya Bait Allah sudah rampung, bahkan sudah ditahbiskan (ps. 7). Tetapi, ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">16 menggolongkan pasal tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8 ini sebagai bagian penyelesaian pembangunan bait Allah. Pembangunan “bait Allah” dalam arti luas itu menyangkut pembangunan istana Salomo (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1), pembangunan desa-desa yang ditolak Huram agar menjadi kota-kota yang laik huni (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2), pembangunan kedaulatan dan teritorial Israel (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3-6), pembangunan hubungan-hubungan kemasyarakatan (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7-10), dan pembangunan tata ibadah (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">12-15). Sungguh suatu pembangunan yang luas, dan terpadu. Dengan demikian, tugas ini bukan tugas main-main, melainkan adalah suatu tugas raksasa dan teramat berat.

Bagian ini menyaksikan dengan jujur keberhasilan dan kegagalan Salomo dalam membangun. Berpegang pada perintah Musa dan teladan Daud ayahnya (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">12-15), Salomo berhasil merampungkan pembangunan fisik terpadu tersebut, bahkan tata ibadah bait Allah. Namun, di sela-sela keberhasilan mengarahkan kapasitas yang ada untuk mencapai pola standar fisik dengan benar, Salomo gagal memenuhi standar lainnya yang lebih penting, yaitu kehidupan moral dan ibadah sesungguhnya, yaitu ketaatan terhadap kehendak Allah. Tindakannya memindahkan istrinya, dari kota Daud tempat tabut Allah disimpan ke istana khusus (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">11), mengisyaratkan kesadaran Salomo bahwa pernikahan politisnya itu salah di mata Allah.

Renungkan: Pada dasarnya, tak seorang pun mampu membangun sempurna seluruh segi hidup rohani dan duniawi agar bernilai sesuai standar Allah. Standar seperti yang Alkitab paparkan hanya dapat kita penuhi melalui kekuatan Dia yang bangkit dan berhasil.

(0.90) (2Taw 17:1) (sh: Mutu pembaruan meningkat (Sabtu, 25 Mei 2002))
Mutu pembaruan meningkat

Bagian ini kini memaparkan langkah-langkah Yosafat yang meningkatkan mutu pembaruan yang telah dimulai para pendahulunya. Pertama-tama, ia berkonsentrasi pada konsolidasi kehidupan sosial-ekonomi-politik Yehuda. Hal itu dilakukannya dengan menempatkan tentara di kota-kota berbenteng, pasukan-pasukan pelindung (garnisun) di seluruh wilayah Yehuda, termasuk di Efraim, yaitu wilayah Israel yang telah direbut oleh Asa, ayahnya (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2). Tetapi, sebagai umat Allah, pembangunan kekuatan sosial-ekonomi-politik saja tidak cukup. Dia belajar dari sejarah para pendahulunya bahwa kesejahteraan, keamanan, kedaulatan berbangsa hanya tercipta ketika hubungan umat dengan Allah selaras dengan perjanjian kekal Allah. Dia tentu juga telah belajar bahwa ketika hal tersebut dilaksanakan kepalang tanggung atau tanpa fondasi penopang yang kokoh, maka pembaruan tidak mungkin sinambung. Ata s das ar fakta-fakta inilah Yosafat mengambil langkah kedua yang sangat penting yang kini oleh penulis Tawarikh dijadikan model pula bagi pembangunan ulang umat pascapembuangan. Langkah kedua itu adalah membangun kembali komitmen ibadah kepada Allah.Perbedaan antara pembangunan rohani yang telah dilakukannya dengan raja-raja sebelumnya adalah bahwa Yosafat tidak saja membuang tempat-tempat ibadah berhala, tidak juga berhenti pada pelaksanaan ulang tradisi ibadah. Kini ia membangun fondasi yang sifatnya lebih dalam daripada membangun tradisi yaitu mengerahkan tim pengajar. Ada dua tim yang diutusnya mengajar seluruh umat Tuhan. Pertama tim yang terdiri dari para pembesar: Benhail, Obaja, Zakharia, Netaneel, dan Mikha. Kedua, tim yang terdiri dari orang-orang Lewi: Semaya, Netanya, Zebaja, Asael, Semiramot, Yonatan, Adonia, Tobia dan Tob-Adonia bersama Elisama dan Yoram para imam (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7). Dapat dipastikan bahwa kedua tim itu bergabung memberikan penyuluhan terpadu hal-hal moral, keh idupan berbangsa dalam perspektif prinsip-prinsip firman perjanjian Allah.

Renungkan: Perhatikan bahwa tindakan pembaruan Yosafat ini melahirkan keinsyafan rohani (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">10), pengakuan bangsa asing (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">11), peningkatan kesejahteraan dan kedaulatan (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">12-19).

(0.90) (2Taw 6:3) (sh: Janji yang istimewa (Senin, 13 Mei 2002))
Janji yang istimewa

Allah telah hadir di dalam bait-Nya yang kudus di dalam awan kemuliaan. Dalam bagian ini, Salomo berbicara kepada seluruh jemaah Israel yang berkumpul di kompleks bait Allah. Kemudian setelah memberkati mereka, ia berbicara (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">4-11). Isi perkataan Salomo dapat dibagi ke dalam 3 bagian.

Pertama, pujian karena tergenapinya janji Allah bagi Daud (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">4-6). Fokus dari bagian pujian ini adalah bahwa Allah menggenapi yang Ia janjikan kepada Daud. Penulis Tawarikh sekali lagi mengaitkan Daud dan Salomo secara erat. Salomo tidak bertindak atas inisiatif sendiri, tetapi mewujudkan janji Allah kepada Daud. Salomo juga digambarkan sebagai raja yang sangat mengerti karya Allah di dalam pembangunan bait Allah. Meskipun ia yang berupaya keras untuk menyelesaikan bait Allah, ia mengakui bahwa Allah terlibat secara penuh melalui janji dan tindakan tangan-Nya (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">4). Bait Allah itu dimaksudkan menjadi tempat kediaman nama Allah (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">5-6). Nama menunjukkan kehadiran Allah di tengah umat-Nya.

Kedua, penjelasan tentang peranan Salomo (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7-9). Salomo berhenti sejenak dari pujiannya dan menjelaskan mengapa bukan Daud sendiri yang membangun bait Allah. Komunitas pascapembuangan mungkin mengira bahwa bait Allah adalah proyek Daud yang gagal dilakukan. Salomo menjelaskan bahwa Allah memandang maksud Daud baik untuk mendirikan bait Allah. Namun demikian, Daud adalah raja yang berperang, sedangkan bait Allah akan dibangun ketika Israel telah mendapatkan tanahnya dengan damai. Tiga tema dalam bagian pertama muncul lagi: kaitan erat antara Daud dan Salomo, keterlibatan Allah dalam menentukan siapa yang membangun bait-Nya, dan tentang nama-Nya.

Ketiga, pujian karena janji Allah kepada Daud dipelihara (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">10-11). Salomo kembali pada pujiannya. Di sini muncul lagi 3 tema di atas. Salomo menyebut Daud sebagai bapanya, dan ia penerus takhta ayahnya. Juga, persetujuan Allah atas pekerjaan Salomo menunjukkan campur tangan Ilahi. Terakhir, nama Allah kembali dimunculkan.

Renungkan: Janji Allah teguh selamanya. Ia campur tangan dalam kehidupan kita dan hadir dalam kasih-Nya di tengah umat-Nya.

(0.90) (2Taw 30:1) (sh: Pendamaian bagi semua orang Israel (Jumat, 5 Juli 2002))
Pendamaian bagi semua orang Israel

Masih segar di ingatan kita tentang bagaimana tentara Pekah memorak-porandakan dan menghancurkan tentara Ahas, ayah Hizkia (ps. 28). Tetapi sekarang, dalam perikop ini, kita melihat bagaimana Hizkia menempuh satu langkah kontroversial dengan mengundang seluruh Israel, termasuk Israel Utara, bersama-sama merayakan "Paskah bagi TUHAN, Allah orang Israel, di rumah TUHAN di Yerusalem" (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1b). Orang-orang Israel Utara ini adalah mereka yang tertinggal setelah penghancuran Samaria oleh tentara Asyur (lihay ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">7b).

Biasanya perayaan Paskah mencakup perayaan Roti Tidak Beragi yang dirayakan selama tujuh hari berikutnya. Keduanya menjadi rangkaian perayaan yang mengingatkan Israel tentang karya besar Allah dalam kehidupan mereka, ketika Allah menyelamatkan nenek moyang mereka dari perbudakan di Mesir. Keputusan Hizkia untuk memundurkan waktu perayaan satu bulan mencerminkan kesadaran Hizkia tentang ketidaksiapan Israel untuk melaksanakan Paskah sesuai dengan peraturan di Bil. 9:9-11 pada waktunya. Kesiapan di sini adalah sikap hati seperti yang tercermin dalam perkataan yang disampaikan oleh utusan-utusan Hizkia kepada segenap orang Israel, yang menghimbau mereka agar segera bertobat (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6b-7) dan taat pada firman Allah untuk bersama-sama merayakan Paskah (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8-11).

Melalui perikop ini, kita bisa melihat bahwa hal terpenting yang ingin dicapai oleh Hizkia dalam momen ini adalah agar Israel dapat kembali kepada Allah (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">9). Ia berdoa supaya Allah mengadakan pendamaian bagi semua orang "yang sungguh-sungguh berhasrat mencari Allah … walaupun ketahiran mereka tidak sesuai dengan tempat kudus" (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">19). Permohonan Hizkia tidak sia-sia karena Allah mendengar doanya (ayat 29) dan memberikan sukacita besar bagi mereka (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">21-22).

Renungkan: Anugerah Allah yang memperdamaikan itu tidak hanya berkuasa untuk mempersatukan orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang budaya, tetapi juga memberikan sukacita besar bagi mereka.

(0.90) (2Taw 10:1) (sh: Bukan wibawa dan hikmat, tetapi masalah (Sabtu, 18 Mei 2002))
Bukan wibawa dan hikmat, tetapi masalah

Mulai pasal ini, makin terlihat perbedaan antara cara mencatat sejarah Israel versi kitab Tawarikh dan kitab Raja-raja. Dalam Raja-raja, perhatian pada para pengganti Salomo yang awal, tentang sikap mereka terhadap Tuhan dan cara mereka memerintah hanya dibuat sekilas pandang. Sebaliknya Tawarikh memberi lebih banyak perhatian pada kerajaan di selatan, terutama pada Rehabeam, Abia, Asa, dan Yosafat. Sekali lagi terasa oleh kita bahwa penulis tidak terlalu menyoroti dosa raja-raja selatan, bukan karena tidak tahu atau ingin menutup-nutupi, tetapi karena paparan itu akan tidak sesuai dengan tujuan memberi gambaran tentang seorang raja ideal. Perpecahan terjadi karena Rehabeam tidak mewarisi sifat-sifat wibawa dan hikmat seperti yang dijalani oleh Daud kakeknya dan Salomo ayahnya. Memang dengan memindahkan tempat penobatannya dari Yerusalem ke Sikhem (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1), telah terlihat bahwa Rehabeam membaca adanya masalah di antara sepuluh suku-suk u di utara terhadap kepemimpinannya. Namun, sayangnya, pengetahuan itu tidak diiringi oleh aspirasi yang dalam terhadap pergumulan dan penderitaan rakyat. Permohonan Yerobeam agar beban rakyat dikurangi tidak saja ditolak, malah dijawab dengan keputusan membebani lebih banyak karena Rehabeam mendengarkan nasihat orang-orang muda yang berpikiran pendek dan oportunis (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">6-11).

Masalah sebenarnya sudah berakar sejak awal kehidupan Israel berbangsa. Namun, konsentrasi Salomo pada pembangunan kemewahan untuk dirinya telah menjadi bom waktu yang siap menghancurkan persatuan Israel. Sayang yang Rehabeam warisi dan teladani bukan kewibawaan dan hikmat, tetapi kesalahan yang membuat masalah menjadi lebih besar. Fakta ini tentu juga disadari penulis Tawarikh, namun karena pesannya adalah bahwa rencana kekal Tuhan berlaku di dalam garis keturunan Daud, maka hanya raja-raja dinasti Daud ini yang dinyatakan ada dalam rencana Tuhan itu.

Renungkan: Rencana Tuhan tetap berlangsung bahkan melalui alat-alat yang tak layak dan bermasalah, bukan untuk membenarkan kesalahan, tetapi untuk menyadarkan manusia agar bergantung mutlak dan menghormati Tuhan saja.

(0.90) (2Taw 35:18) (jerusalem: seluruh orang Yerusalem dan Israel) Keistimewaan yang baru pada perayaan Paskah oleh Yosia ialah: seluruh umat merayakan di Yerusalem. Ini adalah akibat hukum kitab Ulangan yang hanya mengizinkan satu tempat untuk mempersembahkan korban. Menurut si Muwarikh hukum itu sudah ada pada masa pemerintahan Hizkia, 2Ta 30:15-27. Sebenarnya sepanjang zaman para raja, jadi hingga masa pembuangan, perayaan Paskah sebuah perayaan keluarga. Kalau dalam 2Ta 35:18 ini disebut masa Samuel (2Ra 23:22 menyebut zaman para Hakim), maka maksudnya; menurut si Muwarikh (dan penggubah 2Raja-raja) di zaman itu Paskah sudah dirayakan bersama-sama di salah satu tempat kudus pusat (bait Allah di Yerusalem memang belum ada).
(0.90) (2Taw 29:20) (sh: Pendamaian bagi Yehuda (Kamis, 4 Juli 2002))
Pendamaian bagi Yehuda

Sekali lagi terlihat betapa pentingnya pertobatan Yehuda di mata raja Hizkia. Raja tidak menunda-nunda; pagi-pagi keesokan harinya ia mengumpulkan para pemimpin kota bersama dengan para jemaat (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">20). Tujuan mereka adalah untuk mempersembahkan kurban bakaran dan kurban penghapus dosa untuk keluarga raja, untuk tempat kudus, dan untuk Yehuda (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">21), bahkan bagi seluruh Israel (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">24). Sekali lagi terlihat betapa Hizkia berusaha mengikuti ketetapan firman Allah. Seperti dalam Imamat 16, percikan darah menandai penahiran dan pengudusan mezbah bagi pendamaian, sementara penumpangan tangan pada kambing-kambing jantan merupakan simbol dalam konsep keselamatan dalam PL (sebelum inkarnasi Yesus Kristus) yang menyatakan bahwa hewan-hewan itu mati karena dosa pembawa kurban sebagai ganti diri pembawa kurban itu sendiri.

Selanjutnya Hizkia juga mengatur para pemusik dan penyanyi yang mengiringi ibadah di bait Allah, mulai dari alat musik yang dipakai (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">25-26) sampai lagu puji-pujian yang dinyanyikan (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">30). Dalam hal ini pun Hizkia melakukannya tidak berdasarkan selera pribadinya, tetapi sesuai dengan perintah Tuhan melalui perantaraan Daud, Gad dan para nabi-Nya (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">25). Pengaturan ibadah yang seperti ini membuat para jemaat menyanyikan puji-pujian dengan sukaria (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">30).

Kemudian Hizkia menyatakan bahwa Israel telah menahbiskan diri mereka untuk Allah (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">31). Sebagaimana para imam dan orang Lewi telah menguduskan diri agar kembali dapat melayani Allah di bait-Nya, demikian juga Israel kini telah menahbiskan diri agar kembali berada dalam perjanjian dengan Allah. Sebagai ungkapan sukacita atas apa yang telah dikerjakan Allah, umat dengan rela hati membawa kurban syukur kepada Allah (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">31b-36).

Renungkan: Di hadapan Allah, Kristen tidak hanya bertanggung jawab untuk menjaga kekudusan pribadi, tetapi juga kekudusan dari komunitas iman di mana ia hidup dan bertumbuh. Karena itu, seorang Kristen harus memberi perhatian dan terus menggumuli bagaimana komunitas di mana ia menjadi bagian dapat hidup dalam kekudusan di hadapan Allah.

(0.89) (2Taw 8:11) (full: ANAK FIRAUN. )

Nas : 2Taw 8:11

Pernikahan Salomo dengan putri Firaun bertentangan dengan hukum Allah (lih. Ul 17:17; Kel 34:16). Sekalipun Salomo dengan setia membangun bait suci dan menaati banyak perintah Allah, pernikahan ini menunjukkan bahwa dia tidak menyerahkan setiap aspek hidupnya kepada pimpinan Allah. Kegagalan untuk melawan godaannya yang terbesar akhirnya mengakibatkan kehancurannya; dengan demikian ia membiarkan suatu bidang vital dalam hidupnya terbuka kepada Iblis

(lihat cat. --> 1Raj 4:29-34;

lihat cat. --> 1Raj 11:1).

[atau ref. 1Raj 4:29-34; 11:1]

Iblis hanya memerlukan satu bagian dalam kehidupan seorang percaya yang tidak diserahkan atau tidak dibereskan untuk memperoleh tempat berpijak dan menuntunnya menjauh dari Allah.

(0.89) (2Taw 7:1) (sh: Perayaan yang istimewa (Rabu, 15 Mei 2002))
Perayaan yang istimewa

Selesai berdoa, ada api yang turun dari surga menyambar kurban-kurban bakaran dan sembelihan tersebut (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">1). Ini menunjukkan persetujuan dan penerimaan Ilahi terhadap bait Allah Salomo, doa-doanya, dan kurban-kurbannya. Digambarkan bagaimana awan kemuliaan Tuhan begitu agung sehingga para imam tidak bisa masuk ke dalam bait Allah (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">2). Semua orang Israel menyembah dan bersyukur kepada Allah (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">3). Respons Allah kepada doa Salomo membuat semua bersukacita.

Penyembahan umat Israel diikuti oleh persembahan kurban yang jumlahnya amat mencengangkan, termasuk kurban sajian (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">4-7). Pengurbanan 144.000 binatang dilakukan dalam waktu 14 hari. Dengan mencantumkan jumlah ini, penulis mengajak komunitas pascapembuangan untuk memiliki antusiasme ketika menyembah Allah. Seiring itu, para imam dan orang Lewi mengiringi persembahan kurban dengan musik dan pujian. Akhirnya setelah 14 hari perayaan, Salomo membubarkan jemaah yang besar dan bersukacita itu (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">8-10). Pola perayaan yang dikaitkan dengan hari raya Pondok Daun harus menjadi pola juga bagi komunitas pascapembuangan, ketika institusi bait Allah dan kerajaan begitu harmonis merasakan kehadiran Allah.

Bagian berikutnya berbicara mengenai respons Allah kepada Salomo (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">11-22). Pertama, bahwa Salomo telah menyelesaikan bait Allah dan istananya (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">11-12a). Respons Allah ini berlangsung 13 tahun setelah doa Salomo dinaikkan (ayat 1Raj. 7:1, 9:10). Kedua, Allah menerima bait Allah tersebut (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">12b). Allah telah memilih tempat yang dibangun Salomo sebagai tempat kurban bakaran di hadapan-Nya, meskipun Ia tidak dapat ditampung di dalamnya. Dengan demikian, pentingnya bait Allah adalah berdasarkan perspektif Allah, bukan manusia. Ketiga, bait Allah akan berfungsi sebagai tempat doa ketika umat Israel mencari wajah Allah karena kesalahan mereka (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">13-16). Keempat, Allah memberikan perintah agar Salomo dan keturunannya taat terhadap perjanjian seperti Daud (ayat tempat+yang+dalam+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A14&tab=notes" ver="">17-22). Mereka harus setia kepada Allah satu-satunya.

Renungkan: Rayakanlah kehadiran Allah dengan antusias dalam hidup Anda, dan setialah pada hukum-hukum-Nya yang adil.



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 1.49 detik
dipersembahkan oleh YLSA