Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 5 dari 5 ayat untuk telah kamu terima AND book:12 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Raj 5:15) (sh: Iman, aman, atau serakah? (Minggu, 8 Mei 2005))
Iman, aman, atau serakah?


Respons yang tepat atas anugerah Allah seharusnya iman yang disertai pengucapan syukur. Hal itu terjadi karena menyadari diri telah menerima apa yang bukan haknya dan yang tidak layak diterimanya.

Sepertinya Naaman percaya pada Tuhan karena Dia telah menyembuhkan penyakitnya. Ia merasa perlu membayar sebagai ungkapan terima kasih (ayat telah+kamu+terima+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">15). Oleh karena hamba-Nya tidak bersedia dibayar dengan harta maka Naaman akan membayar dengan cara menyembah Tuhan orang Israel di negerinya sendiri (ayat telah+kamu+terima+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">17). Namun, ia akan tetap menyembah dewa bangsanya karena risiko jabatan (ayat telah+kamu+terima+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">18). Sikap Naaman ini bukan sikap iman, tetapi sikap mencari aman. Di mata Naaman, Tuhan dan Elisa hanyalah sarana untuk memberikan kesembuhan dari penyakitnya. Naaman menetapkan nilai kesembuhannya itu sepuluh talenta perak dan enam ribu syikal emas plus sepuluh potong pakaian atau sekitar Rp 10 Miliar (ayat telah+kamu+terima+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">6). Sikap Gehazi tidak berbeda dari sikap Naaman. Gehazi melihat uang dan kekayaan sebagai segala-galanya (ayat telah+kamu+terima+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">20-23). Gehazi bagaikan pengusaha Kristen yang melihat pelayanan tidak lebih dari bisnis jasa yang ujung-ujungnya keuntungan. Oleh sebab itu, Gehazi rela mencoreng ketulusan Elisa demi mendapatkan harta tersebut. Harta ia dapatkan, namun kusta Naaman hinggap padanya (ayat telah+kamu+terima+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">26-27).

Sungguh menyedihkan melihat orang menjual imannya demi rasa aman karena diterima di lingkungannya, atau orang yang menjajakan imannya demi harta yang fana. Gereja yang cepat mengkompromikan nilai-nilai kebenaran agar diterima masyarakat, atau gereja yang memanipulasi pelayanan untuk memperkaya kantong-kantong segelintir orang adalah gereja palsu. Sikap seperti Elisalah yang harus diteladani. Ia melakukan mukjizat bukan untuk keuntungan pribadi melainkan karena dirinya adalah hamba Allah (ayat telah+kamu+terima+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">16).

Camkan: Kalau kesalehan kita tidak lebih daripada kebutuhan rasa aman atau hanya untuk meraup keuntungan duniawi, kita tidak layak menyebut diri anak-anak Tuhan!

(1.00) (2Raj 7:3) (sh: Menjadi berkat bagi sesama (Rabu, 11 Mei 2005))
Menjadi berkat bagi sesama


Ada orang yang tega menjarah rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya karena mengungsi akibat gempa bumi/tsunami, Desember tahun lalu. Sikap sedemikian adalah sikap yang sangat jahat dan jelas bukan sikap kristiani. Sikap kristiani adalah senantiasa menjadi berkat bahkan di tengah kekurangan.

Perbuatan empat orang kusta yang putus asa karena kelaparan menerobos masuk perkemahan pasukan Aram justru dipakai Allah untuk memberitakan pertolongan-Nya bagi Samaria (ayat telah+kamu+terima+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">3-5,8-11). Allah telah mengacaukan pasukan Aram sehingga mereka meninggalkan perkemahan dengan segala isinya begitu saja (ayat telah+kamu+terima+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">6-7). Allah bertindak membela umat-Nya seperti yang Ia janjikan kepada Raja Yoram. Sekali lagi, Allah membuktikan bahwa Ia adalah Allah yang berkuasa dan berdaulat. Ada dua respons yang berbeda dalam menyikapi kuasa dan kedaulatan Allah ini. Yoram sempat meragukan perbuatan Allah dengan menganggap berita keempat orang kusta itu sebagai strategi orang Aram (ayat telah+kamu+terima+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">12-15). Sebaliknya, keempat orang kusta itu justru memberitakan kabar baik itu kepada penduduk Samaria (ayat telah+kamu+terima+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">10). Mereka merespons anugerah Tuhan dengan tepat. Di tengah kelimpahan berkat, mereka ingat akan kelaparan dan keputusasaan yang melanda saudara-saudara mereka di Samaria. Ironis bagi si perwira ajudan raja. Saat penduduk Samaria bergembira menikmati pertolongan Tuhan, ia tidak dapat merasakannya sebab ia mati terinjak-injak kerumunan orang. Hal ini tepat sebagaimana nubuat Elisa telah menyatakannya (ayat telah+kamu+terima+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">2,17).

Kita tidak perlu putus asa saat menghadapi tekanan hidup karena Allah adalah tempat kita bersandar. Setelah kita mengalami pertolongan Allah maka kita pun perlu bersikap responsif seperti keempat orang kusta itu, yakni berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

Renungkan: Kapan terakhir kali Anda membagikan berkat yang Anda terima dari Allah kepada orang lain?

(1.00) (2Raj 25:22) (sh: Dihancurkan untuk dipulihkan (Minggu, 17 Juli 2005))
Dihancurkan untuk dipulihkan

Seorang koruptor muda divonis 20 tahun masuk penjara. Harta hasil korupsi disita negara. Istri dan anak-anaknya meninggalkannya. Selesai menjalani masa hukuman, ia tidak mempunyai apa-apa lagi. Namun, di penjara ia telah bertobat. Ia keluar dari penjara dengan pengharapan, yaitu memulai hidup baru bersama Tuhan.

Bangsa Yehuda dalam keadaan krisis. Sebagian besar penduduk telah dibawa ke tanah Babel sebagai tawanan. Penduduk yang ditinggalkan di tanah Yehuda tidak mengalami nasib yang lebih baik. Penduduk yang tersisa di tanah Yehuda hanyalah kelompok kecil yang tidak berarti. Akan tetapi, dari yang tersisa ini pun masih ada yang tidak mau tunduk kepada Babel. Mereka memberontak terhadap Babel dan membunuh Gedalya, pemimpin yang diangkat Nebukadnezar untuk memimpin Yehuda. Lalu, kelompok ini lari ke Mesir (ayat telah+kamu+terima+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">22-26).

Tampaknya Yehuda sudah tidak memiliki masa depan. Namun, penulis 2Raja menutup kisah sejarah Israel dengan suatu pengharapan pada bagian akhir tulisannya. Yoyakhin mendapat belas kasih Raja Ewil-Merodakh dengan dibebaskan dari penjara dan dipelihara hidupnya (ayat telah+kamu+terima+AND+book%3A12&tab=notes" ver="">27-30). Hal ini merupakan pernyataan keyakinan penulis 2Raja bahwa Allah masih mengasihi Yehuda. Setelah Allah menghukum secara dahsyat, Ia akan kembali mengampuni dan memulihkan mereka (Yer. 32:28-41).

Tuhan tidak memberikan hukuman untuk memusnahkan umat-Nya. Ia menggunakan hukuman tersebut sebagai alat supaya umat-Nya bertobat. Pertobatan yang terjadi akan menghasilkan hidup baru. Oleh sebab itu, jangan sia-siakan kesempatan yang Ia berikan. Bertobatlah dan mulailah hidup baru Anda dengan setia mengikut Dia.

Doaku: Aku bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan karena Engkau sudi menghajarku agar aku bertobat dan dipulihkan kembali. Terima kasih karena kasih setia-Mu jauh melampaui segala kejahatanku.

(0.97) (2Raj 19:14) (sh: Membayar atau dibayar mahal? (Rabu, 12 Juli 2000))
Membayar atau dibayar mahal?

Pemazmur mengatakan bahwa orang fasik bagaikan sekam yang ditiup angin (Mzm. 1:4). Sekam yang biasanya    ditumpuk menjulang tinggi di tepi sawah kelihatan megah, kokoh,    dan kuat. Namun ketika angin datang, maka hancurlah kekokohan dan    kemegahannya dalam sekejap.

Itulah gambaran kehidupan Sanherib raja Asyur dan apa yang terjadi    atasnya. Dalam satu malam 185.000 tentaranya menjadi bangkai.    Siapa yang melakukan? Allah sengaja tidak membunuhnya agar ia    sempat melihat bahwa kekuatan dan kejayaan yang dulu ia    agung-agungkan sesungguhnya tidak ada artinya di hadapan Allah.    Cara kematian yang ditimpakan kepadanya pun memperlihatkan satu    hal yang sangat ironis. Dulu ia memperolok Hizkia bahwa Allah    yang Hizkia sembah tidak mungkin menyelamatkannya. Tapi apa yang    terjadi? Dapatkah allah yang ia sembah menyelamatkannya dari    musuh yang sangat sepele (37). Itulah akhir kehidupan sang raja    'agung' yang menentang batas-batas manusia yang sudah ditetapkan    oleh Allah (27-28). Ia membayar dengan harga yang mahal,    kehancuran kerajaan dan hidupnya, agar dapat  belajar dan    akhirnya mengakui kedaulatan Allah, namun terlambat.

Berbeda sekali dengan Hizkia yang selalu belajar dan mengakui    kedaulatan Allah sampai kondisi dimana seolah-olah tidak ada lagi    pengharapan (15-18). Seperti yang kita lihat setelah ia membaca    surat ancaman dari Sanherib, ia meletakkan permasalahannya di    hadapan Allah, sebab hanya pada Dia yang berdaulat ada    pengharapan sejati (14, 19).  Motivasi yang mendorong dia untuk    terlepas dari segala ancaman bukan semata-mata untuk kebahagiaan    dirinya dan rakyatnya, melainkan agar kedaulatan Allah yang sudah    ia akui, diakui juga oleh bangsa-bangsa lain (19). Berkat yang ia    terima akan menjadi saluran berkat bagi orang lain. Karena ia    telah dan selalu mengakui kedaulatan Allah dalam setiap    kehidupannya, maka Allah berkenan `membayar' dia dengan harga    yang sangat mahal yaitu keselamatan bagi dirinya dan kerajaannya    (35-37).

Renungkan:    Anda tidak akan pernah dapat mengatur apa yang akan  Allah    lakukan untuk menolong Anda ketika Anda mengakui kedaulatan-Nya    dan mempercayakan diri Anda kepada-Nya. Yang hanya dapat Anda    lakukan adalah tetaplah yakin bahwa Allah akan membayar Anda    dengan mahal yaitu Ia dapat dan akan menolong Anda.

(0.79) (2Raj 22:19) (full: ENGKAU MERENDAHKAN DIRI. )

Nas : 2Raj 22:19

Yosia berkenan kepada Allah karena ia merendahkan dirinya di hadapan Tuhan. Merendahkan diri di hadapan Allah adalah syarat utama untuk mengalami pembaharuan dan menerima kasih karunia Allah. Merendahkan diri mencakup:

  1. (1) percaya bahwa hukuman Allah atas kita itu tepat dan adil, sesuai dengan apa yang patut kita terima (ayat 2Raj 22:13);
  2. (2) sadar bahwa kita, tanpa kasih karunia-Nya, menjadi tawanan dosa dan kejahatan sehingga kita bergantung kepada-Nya untuk segala yang baik (bd. Ams 3:7; Rom 12:3; 1Kor 1:4);
  3. (3) merasa sedih dan menyesal di hadapan Allah karena keadaan rohani kita malang (Mazm 51:19; bd. Im 26:40-41; Bil 12:3; 2Taw 12:5-6; Ams 22:4);
  4. (4) takut akan Firman Allah dengan kesungguhan hati yang mendalam (ayat 2Raj 22:11; 2Taw 34:18-19).


TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA