Urutkan berdasar:
Relevansi | Kitab
(1.00) | (Ayb 19:25) |
(full: AKU TAHU: PENEBUSKU HIDUP.
) Nas : Ayub 19:25 Di tengah-tengah penderitaan dan keputusasaannya, Ayub dengan iman yang besar berpaut kepada Allah, sebab percaya bahwa pada akhirnya Tuhan akan membenarkan dirinya (bd. Ayub 13:15; 14:14-15). Ayub memandang Allah selaku "penebus" atau penolong; di zaman Alkitab seorang "penebus" adalah seorang kerabat yang dengan penuh kasih datang untuk melindungi, membela, dan menolong pada masa kesulitan (lih. Im 25:25; Ul 25:5-10; Rut 1:4; juga lih. Kej 48:16; Kel 6:5; Yes 43:1; Hos 13:14) dan membenarkan kerabatnya yang menderita. |
(0.77) | (Ayb 21:17) | (jerusalem: pelita) Lampu melambangkan hidup sejahtera dan bahagia, bdk Pengk 12:6 |
(0.63) | (Ayb 16:18) | (jerusalem: janganlah menutupi darahku) Selama darah (orang yang terbunuh) belum ditutup tanah, ia berteriak kepada Allah minta balasan, Kej 4:10; 37:26; Yes 26:21; Yeh 24:8. Ayub yang hampir mati ingin bahwa tetap ada yang menyerukan pembalasan atas kelalilam yang dialaminya, bdk Maz 5:11+; di bumi tetap harus ada darahnya yang berteriak-teriak dan di hadapan Allah doanya berteriak-teriak dan di hadapan Allah doanya berteriak minta pembalasan. Doa itu dipribadikan dan begitu di depan Allah menjadi "saksi" dan pembela yang memberikan kesaksian, Ayu 16:19. Tetapi naskah Ibrani dapat juga dimengerti (seperti penterjemah Indonesia mengertinya) begitu rupa sehingga Allah sendiri menjadi Saksi dan Pembela. Allah adalah setia dan baik hati, sehingga Ayub tiba-tiba mendapat pengharapan lagi, berseru kepada Dia. Boleh jadi juga bahwa "saksi" dan "pembela" itu adalah seorang perantara, entah siapa. |