Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 3 dari 3 ayat untuk telah dibawanya ke luar AND book:[40 TO 66] AND book:55 (0.002 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Tim 1:9) (sh: Apa sih rahasianya? (Minggu, 25 Agustus 2002))
Apa sih rahasianya?

Paulus menjelaskan bahwa Injil yang ia beritakan adalah karya penyelamatan dan panggilan Allah, dan berdasarkan "maksud dan kasih karunia-Nya sendiri" yang telah ditentukan "sebelum permulaan zaman," yaitu sebelum penciptaan (ayat 9). Kini, keselamatan itu telah dinyatakan di dalam Yesus Kristus Juruselamat, yang "telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa" (ayat 10). Kata-kata ini bermakna bila dimengerti dalam konteks kafir dunia Romawi. Keselamatan ditentukan hanya berdasarkan amal bakti seseorang, sementara dewa-dewi kafir tidak pernah konsisten dan mudah berubah pikiran. Karena itu, berita yang disampaikan Paulus itu adalah sesuatu yang sangat berbeda dan luar biasa.

Untuk Injil inilah, Paulus menjadi pemberita, rasul, dan guru (ayat 11). Bahkan, dari kata-kata selanjutnya dapat disimpulkan: Injil adalah alasan mengapa Paulus mau menderita dan bertahan. Sebab Paulus tahu bahwa Allah yang dia percayai adalah sumber keselamatannya dan panggilannya (ayat 9), dan berkuasa memelihara segala yang Allah percayakan kepadanya (ayat 12b).

Berdasarkan hal ini, Paulus meminta Timotius meneladaninya (ayat 13), juga memelihara "harta yang indah," yang adalah pengajaran rasuli yang diterimanya dari Paulus (ayat 14). Ayat 15-18 memberikan kontras antara Onesiforus sebagai contoh mereka yang tidak menjadi malu (bdk. 8 dan 12), dengan orang seperti Figelus dan Hermogenes, yang menjadi malu dan meninggalkan Paulus.

Renungkan: Pengetahuan yang makin dalam akan karya keselamatan Allah seharusnya menimbulkan rasa syukur yang makin meluap dan hidup yang makin melayani Allah.

(1.00) (2Tim 2:8) (sh: Pusat berita Injil adalah Yesus Kristus (Selasa, 27 Agustus 2002))
Pusat berita Injil adalah Yesus Kristus

Pada perikop ini nampaknya Paulus telah mewaspadai satu hal penting, yaitu Kristus, sang Berita Injil itu dilupakan! Hal ini dipaparkan Paulus pada ayat 8, "Ingatlah ini: Yesus Kristus yang telah …." Paulus mengingatkan Timotius bahwa pusat pemberitaannya dalam pelayanan meneruskan tongkat estafet berita Injil adalah Kristus. Dia yang telah berinkarnasi, mati, dan bangkit untuk orang percaya harus terus didengungkan karya dan keberadaan-Nya kepada semua orang.

Memang untuk semua ini ada konsekuensi atau harga yang harus dibayar, yaitu rela berkorban dan rela menderita. Paulus mencontohkan pengalaman hidupnya yang mengalami penderitaan karena terus menjadikan Kristus pusat pelayanan dan pemberitaannya (ayat 9-10). Tetapi, semua penderitaan itu tidak mampu menghalangi semangat Paulus memberitakan Injil karena dia percaya bahwa Kristus mendampinginya (bdk. 4:16-17). Justru dalam penderitaan tersebut ia tidak hanya semakin menyadari arti dipilih sebagai umat pilihan, tetapi juga arti bersatu bersama Kristus. Paulus meyakini satu hal: yaitu bahwa orang-orang yang menjadi sasaran berita Injil itu diselamatkan oleh Kristus. Suatu keyakinan yang luar biasa, yang seharusnya juga dapat menjadi keyakinan semua orang percaya.

Banyak Kristen masa kini, termasuk para hamba Tuhan, tidak memiliki keyakinan seperti yang Paulus miliki. Pertama, mereka memberitakan tentang Kristus, tetapi sikap hidup dan kepribadiannya tidak mencerminkan kehadiran Kristus. Kedua, merasa memiliki kemampuan berkhotbah dan mengumpulkan massa sehingga akhirnya pemberitaan Injil tidak lagi berpusat pada Kristus, tetapi berpusat pada diri sendiri. Kesombongan dan kebanggaan diri menutup rapat-rapat untuk Kristus dinyatakan. Ketiga, mengklaim diri orang percaya, tetapi tidak memiliki keberanian untuk meneruskan tongkat estafet berita Injil karena takut mengalami penderitaan. Kristus yang telah berinkarnasi, mati, dan bangkit bagi umat-Nya itu telah dilupakan.

Renungkan: Jika keadaan ini yang terjadi jangan mengklaim diri sebagai pemegang tongkat estafet berita Injil!

(0.98) (2Tim 4:19) (sh: Berjuang sendiri tetapi tidak sendirian (Selasa, 3 September 2002))
Berjuang sendiri tetapi tidak sendirian

Kemarin kita belajar tentang teladan Paulus Yang tidak menganggap tindakkannya meminta pertolongan sebagai tindakan kelemahan. Hari ini kita belajar tentang kerendahan hati Paulus. Dalam pelayanan , kerendahan hati selalu terkait dengan kasih persaudaraan yang hangat dan hidup. Nama-nama seperti Priska, Akwila, Onesiforus, serta “semua saudara yang lain” menjadi pengajaran dalam

Bentuk riil dari jejaring persaudaraan dan persahabatan yang menopang Paulus. Paulus Berada di penjara, namun ia tidak berjuang sendirian. Ada teman-teman sepelayanan yang selalu menghibur, menopang serta mendukung kebutuhan hiodupnya.

Hal yang sangat indah dari nas yang kita baca ini adalah, masing-masing pihak di dalam jejaring persaudaraan ini dan berinisiatif serta berusaha menjaga keakraban mereka dengan kasih, tanpa bergantung pada keadaan. Kembali kita belajar bahwa ‘kasih’ itu “tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan!” Kasih itu memiliki peran yang luar biasa, karena tidak dapat dibatasi perwujudannya oleh kondisi apapun, da dalam situasi bagaimanapun!

Untuk semua yang telah terjalin indah ini, dimasa-masa akhir hidupnya, Paulus mengirim salam terakhir pada Timotius dan saudara-saudara yang lain dengan menyatakan, “kasih karunia menyertai kamu”. Dalam bahasa aslinya, kata “kamu” yang digunakan adalah kata ganti jamak, artinya, berkat ini tidak hanya ditujukan kedpada Timotius, walaupun bagian terbesar dari surat ini murni ditujukan kepada Timotius, secara pribadi. Paulus memohon berkat Tuhan untuk semua saudara-saudaranya sepelayanan, terutama yang ada bersama Timotius.

Kita belajar dua hal dari Paulus. Pertama, dimasa-masa akhir hidupnya, ia tidak menyesali keadaannya tetapi justru memaksimalkan kehadirannya dengan menjadi berkat bagi banyak orang. Kedua, Paulus menunjukan kepada kita arti persahabatan yang sebenarnya.

Renungkan: Anda butuh komunitas/jejaring persaudaraan supaya kehidupan Anda sungguh-sungguh menjadi kehidupan yang melayani Tuhan. Jagalah kontak anda dengan mereka. Terutama, sebutkanlah nama mereka satu persatu dalam doa syafaat Anda.



TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA