(1.00) | (Mzm 33:18) |
(full: KEPADA MEREKA YANG TAKUT AKAN DIA.
) Nas : Mazm 33:18-19 Sedangkan "mata Tuhan" tertuju kepada semua orang (ayat Mazm 33:13-14), mata itu secara khusus tertuju kepada mereka "yang takut akan Dia" (lih. Mazm 34:16). "Mata" Allah mengacu kepada kasih Allah yang memperhatikan dan pengawasan yang memelihara kehidupan kita. "Melepaskan jiwa mereka dari maut dan ... kelaparan" berarti bahwa selama kita takut akan Tuhan, berharap kepada-Nya, menantikan Dia dan tinggal di dalam kehendak-Nya, Allah akan mengawasi dan melindungi kita supaya kita tidak akan mati terkecuali menurut rencana-Nya. Untuk keterangan lebih banyak mengenai arti alkitabiah berharap kepada Allah lihat art. PENGHARAPAN ALKITABIAH. |
(0.89) | (Mzm 50:1) |
(sh: Persembahan syukur (Jumat, 4 Juni 2004)) Persembahan syukurTiap orang, tak terkecuali umat Tuhan, cenderung beranggapan bahwa Tuhan dapat dibuat berkenan dengan berbagai pemberian untuk-Nya. Ternyata tidak demikian! Dalam mazmur ini, seisi bumi (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">1-6), baik umat-Nya (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">7-15) maupun yang bukan (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">16-23) diperingatkan tentang kebenaran itu. Perkenan Tuhan tidak dapat dibeli dengan apa pun sebab segala sesuatu adalah milik-Nya dan Ia tidak memerlukan apa pun (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">9-13). Sebaliknya, Ia menganugerahkan perjanjian melalui korban sembelihan (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">4-5). Karena itu, tidak ada korban lain yang Allah minta kecuali korban syukur (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">14). Hal ini lebih penting daripada korban binatang. Korban syukur adalah respons umat terhadap kebaikan Allah. Korban syukur itu harus diwujudkan melalui sikap hidup sehari-hari. Allah dengan keras mengecam kehidupan orang Israel secara khusus para hamba-Nya yang selalu giat menyelidiki firman-Nya dan berbicara tentang perjanjian-Nya tetapi membenci teguran dan mengesampingkan firman TUHAN (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">16-17). Bahkan lebih serius lagi mereka berkawan dengan pencuri dan orang berzinah artinya para rohaniwan itu sudah melebur dengan orang-orang yang melakukan perbuatan yang dibenci Allah (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">18-20). Itu sebabnya Allah menggolongkan mereka sama dengan orang kafir yang tidak mengenal Allah. Firman ini menegaskan bahwa Allah menuntut umat-Nya untuk hidup serasi dengan kegiatan ibadah. Amat mudah orang berlaku munafik seperti yang ditegur Tuhan dalam mazmur ini. Berbagai kegiatan kerohanian boleh jadi tidak murni. Bisa saja hal-hal itu adalah untuk menipu hati nurani sendiri, atau menipu orang lain. Namun Allah tidak dapat ditipu. Allah akan menghukum orang yang meski beribadah namun tetap saja melanggar perintah-Nya dan hidup tidak beda dengan orang kafir (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">22-23). Renungkan: Sikap dan tindakan kita tiap hari, entah adalah korban syukur bagi Allah atau objek kemarahan-Nya. |
(0.86) | (Mzm 37:12) |
(sh: Tumbuh mekar di jalan yang sukar (Senin, 6 Agustus 2001)) Tumbuh mekar di jalan yang sukarDunia yang fasik ini bukanlah habitat yang menyenangkan bagi mereka yang berupaya menghidupi kebenaran. Pergumulan, pertentangan, dan penderitaan merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan orang benar. Hal inilah yang menjadi sorotan Daud dalam perikop yang kita baca hari ini.
Melalui suatu perbandingan antara kehidupan orang benar dengan
orang fasik, Daud menyingkap fakta bahwa kehidupan orang benar
tidaklah terlepas dari ancaman orang fasik, namun tidak pernah
ditinggalkan oleh Tuhan (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">12-15); Mereka seakan-akan tidak
memiliki apa-apa namun memiliki segala sesuatu (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">16-19, 25),
bahkan mengalirkan berkat bagi banyak orang karena sikapnya yang
pengasih dan pemurah (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">21b, 26); Mereka bukanlah orang yang
senantiasa mampu berdiri tegak di tengah badai kehidupan, namun
tidak pernah dibiarkan sampai tergeletak sebab tangan Tuhan
menopangnya (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">23, 24). Hal ini berbeda dengan kehidupan orang
fasik. Mereka akan dilenyapkan, dikutuki Tuhan, binasa, dan habis
lenyap bagaikan asap (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">20, 22), tidak terkecuali bagi masa
depan dan anak cucu mereka (bdk. 28, 38). Rancangan kejahatannya
adalah suatu kebodohan di hadapan Tuhan dan akan menimpa diri
mereka sendiri (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">12-15). Harta milik yang diperolehnya dengan
cara yang tidak jujur tidak berarti apa-apa sebab Tuhan akan
mematahkan kekuatan mereka dan membinasakan mereka (ayat
Melalui Mazmur ini kita dapat mempelajari bahwa kita sebagai
Kristen yang sudah menerima kebenaran dari Tuhan, perlu menyadari
bahwa: [1] Kita ada di bawah naungan perlindungan dan pemeliharaan
Tuhan, yang membatasi kekuatan orang fasik (ayat Renungkan: Bagaimanakah Anda hidup di tengah dunia yang fasik ini? Apakah Anda merasa putus asa dengan kondisi seperti ini? Bagaimana pemahaman kita hari ini tentang pemeliharaan Tuhan, kepuasan hidup, dan panggilan untuk menjadi berkat mempengaruhi langkah Anda? |
(0.86) | (Mzm 37:26) |
(sh: Jaminan teguh di dalam Tuhan (Selasa, 7 Agustus 2001)) Jaminan teguh di dalam TuhanManusia membutuhkan rasa aman, baik untuk masa sekarang maupun masa depannya, baik di dunia ini maupun di balik kematiannya. Berbagai upaya dilakukannya untuk mendapatkan rasa aman ini, tidak terkecuali untuk motivasinya beragama. Tetapi apakah yang dapat menjadi jaminan yang pasti dan tidak berubah bagi kita untuk mendapatkannya? Terlebih lagi bagi kita yang berupaya untuk hidup dengan benar, tulus, dan jujur, di tengah dunia yang fasik ini, dimana justru orang-orang fasiklah yang nampaknya dapat bertumbuh dengan subur? Daud dalam Mazmur ini mengungkapkan rahasia masa depan orang benar, yang hidup dengan jujur, tulus, dan menyukai damai.
Rahasia jaminan yang teguh ini hanya ditemukan dalam relasi orang
benar dengan Tuhan. Relasi ini dapat terpelihara melalui menjauhi
kejahatan dan melakukan yang baik (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">27), serta menantikan
Tuhan dan mengikuti jalan-Nya (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">34). Alasan dari langkah-
langkah tersebut adalah karena Tuhan itu mencintai keadilan hukum
dan tidak meninggalkan orang yang dikasihi-Nya (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">28). Dialah
yang menjadi tempat perlindungan orang benar pada waktu kesesakan.
Ia tidak akan menyerahkan dan membiarkan orang benar yang
mengucapkan hikmat, mengatakan keadilan hukum dan memiliki Taurat
di dalam hatinya, ke dalam tangan orang fasik, ataupun
membiarkannya goyah dan dipersalahkan (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">30-33). Dialah yang
menyelamatkan, menolong, dan meluputkan orang benar dari tangan
orang fasik (ayat tanpa+terkecuali+AND+book%3A19&tab=notes" ver="">39, 40). Jaminan ini berlaku senantiasa dan
selama-lamanya, melintasi hidup dan menembus kematian (ayat Renungkan: Apakah Anda menyadari bahwa relasi dengan Tuhan yang terwujud dalam sikap menjauhi kejahatan, melakukan yang baik, menantikan dan mengikuti jalan-Nya, merupakan sesuatu yang sangat penting, bahkan terlebih penting dari semua upaya Anda yang lain? |