Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 57 ayat untuk tangan manusia AND book:58 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ibr 1:1) (sh: Yesus agen penyelamat (Senin, 18 Juli 2005))
Yesus agen penyelamat

Bila pada masa PL Allah mengutus para nabi-Nya kepada Israel untuk menyatakan kehendak-Nya maka pada masa PB Allah mengutus Yesus, Putra-Nya untuk menebus dosa manusia sehingga mereka bisa merespons dengan pertobatan.

Allah telah menetapkan Tuhan Yesus sebagai pemilik isi dunia ini karena melalui Dia, Allah menciptakan dunia ini (ayat tangan+manusia+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">2, 10-12). Tuhan Yesus pantas menerima segala hormat dan kemuliaan untuk duduk di sebelah kanan takhta Allah karena hakikat-Nya dan karya-Nya. Hakikat Tuhan Yesus digambarkan sebagai "cahaya kemuliaan Allah" yang berarti Dia sempurna dalam karakter ilahi; "gambar wujud Allah" yang menunjuk kepada kesempurnaan hakikat ilahi Yesus (3a). Karya Tuhan Yesus adalah memelihara semua ciptaan dengan kuasa firman-Nya dan secara khusus sebagai Imam Besar yang mengadakan penyucian dosa manusia (3b).

Hakikat dan karya Tuhan Yesus ini membuktikan diri-Nya lebih tinggi dari semua makhluk ciptaan, termasuk para malaikat yang melayani Allah Bapa di surga (ayat tangan+manusia+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">4). Tidak seorang malaikat pun yang disapa sebagai `Anak` oleh Bapa ataupun dihormati sebagai tangan kanan Allah (ayat tangan+manusia+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">5, 13). Semua malaikat hanyalah pelayan Allah yang harus menyembah Tuhan Yesus dan yang bertugas melayani manusia (ayat tangan+manusia+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">6, 14). Sebaliknya, Tuhan Yesus disapa Allah sebagai Raja kekal yang bertakhta di atas semua ciptaan yang tunduk dan takluk di hadapan-Nya (ayat tangan+manusia+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">8-12).

Semakin kita menyelami keagungan hakikat dan karya Tuhan Yesus, seharusnya kita semakin tunduk dan taat tanpa syarat. Cara satu-satunya mewujudkan ketundukan dan ketaatan itu adalah dengan menjadikan Dia sebagai Raja dalam hati kita. Jadi, setiap pikiran kita, Dialah yang mengendalikannya; setiap perkataan kita, Dialah yang dimuliakan; dan setiap perbuatan kita, Dialah yang mengarahkannya.

Renungkan: Bila takhta Tuhan Yesus di surga ada di sebelah kanan Bapa, di manakah takhta-Nya dalam hidup Anda?

(0.97) (Ibr 13:1) (sh: Hidup yang mulia (Kamis, 11 Mei 2000))
Hidup yang mulia

Penulis Ibrani mengakhiri suratnya dengan nasihat-nasihat yang berisi dorongan-dorongan agar pembaca surat Ibrani mempunyai kehidupan yang berpadanan dengan doktrin tersebut. Hal pertama dan yang utama yang harus ada dalam kehidupan kristen adalah kasih. Namun di sini, Kristen tidak sekadar dinasihati untuk saling mengasihi, melainkan menekankan pemeliharaan kasih. Penekanan ini sangat penting, karena ketika seseorang semakin mengenal diri orang lain, maka semakin banyak kekurangan orang tersebut akan terlihat. Sehingga ia akan kecewa dan akhirnya kasihnya akan luntur. Namun Kristen harus kebal terhadap kekecewaan seperti itu. Semakin mengenal pribadi orang lain dengan segala kekurangannya, Kristen harus tetap mengasihinya.

Memberi tumpangan merupakan bentuk kebaikan yang wajar bagi setiap orang termasuk Kristen karena pada zaman itu belum ada hotel maupun losmen. Orang yang lelah dan lapar banyak ditemui di kota-kota ataupun di pintu rumah seseorang yang berharap diizinkan tinggal. Kristen tidak hanya harus mendemonstrasikan kebaikan itu, namun kebaikan yang didemonstrasikan itu harus melebihi kebaikan yang dilakukan oleh orang non Kristen, itulah hal yang kedua. Karena itu, kristen harus memberi tumpangan kepada orang, yang berarti tidak hanya orang kristen namun semua orang yang pantas menerima kebaikan itu. Lebih dari itu, Kristen pun harus menunjukkan kasihnya kepada orang-orang hukuman karena mereka tidak mempunyai kebebasan untuk datang meminta belas kasihan. Kristen harus berinisiatif dan mendatangi orang-orang yang membutuhkan.

Yang ketiga, Kristen harus menjaga kekudusan pernikahannya. Manusia tidak pernah berubah sejak era para rasul hingga era globalisasi kini, kekudusan pernikahan dapat dikatakan sebagai barang langka. Kristen harus menunjukkan kehidupan yang mulia melalui pernikahan yang kudus. Kemuliaan kehidupan Kristen juga harus nyata dalam kesederhanaan hidup. Hal ini diungkapkan dengan perkataan 'janganlah menjadi hamba uang dan cukupkan dirimu dengan apa yang ada padamu' (5).

Renungkan: Ingatlah bahwa di dalam Allah kita memiliki segala sesuatu. Allah adalah pencipta langit dan bumi, yang empunya segala sesuatu. Tidak ada apa pun atau siapa pun yang dapat mengancam kehidupan kristen yang berjalan di dalam tangan-Nya.

(0.86) (Ibr 1:2) (ende: Dalam Putera)

Harus diperhatikan dalam surat ini, bahwa dengan "Putera" selalu dimaksudkan Putera Allah jang telah mendjadi manusia dan sesudah mendjadi manusia merupakan satu pribadi, ialah Kristus jang berwudjud Allah dan berwudjud manusia. Pengarang tidak membedakan apa jang mengenai Kristus sebagai Putera Allah dan apa jang mengenai Kristus sebagai manusia. Sebab itu Putera disini disebut ahli waris(sebagai manusia) dan dikatakan bahwa dunia ditjiptakan olehnja (sebagai Putera Allah sebelum mendjadi manusia).

(0.86) (Ibr 2:6) (ende)

Menurut tafsiran umum kutipan dari Maz 8 ini mengenai Kristus sebagai manusia, tetapi terkandung didalamnja arti, bahwa dalam Kristus seluruh bangsa manusia ditinggikan martabatnja.

(0.86) (Ibr 2:1) (jerusalem: Karena itu) Maksudnya: Jika Allah berfirman kepada manusia dengan perantaraan Anak, yang menyelamatkan manusia dan berhamba malaikat, masakan Allah tidak menyungguhkan tata penyelamatan itu.
(0.85) (Ibr 1:14) (jerusalem) Berbeda dengan Anak, para malaikat hanyalah pelayan yang dipergunakan guna keselamatan manusia.
(0.84) (Ibr 10:14) (ende: Menjempurnakan)

Dari pihak Kristus penjelamatan umat manusia selesai, tetapi belum dalam masing-masing manusia. Mereka masih harus dikuduskan terus-menerus dengan rahmat jang dianugerahkan sebagai buah hasil kurban Jesus disalib.

(0.83) (Ibr 2:14) (ende)

Kristus mempunjai segenap kodrat manusia dengan segala kelemahannja ketjuali dosa, dan sebab itu dapat menderita dan mati untuk menebus kita.

(0.82) (Ibr 2:1) (sh: Yesus lebih rendah demi manusia (Selasa, 19 Juli 2005))
Yesus lebih rendah demi manusia

Penulis serius mengingatkan para pembaca suratnya supaya jangan membiarkan diri disesatkan ajaran yang menyimpang dari kebenaran Injil karena akan mengakibatkan kebinasaan (ayat tangan+manusia+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">1). Tuhan Yesus sendiri yang mula-mula mewartakan Injil keselamatan itu dan kemudian diteruskan para murid-Nya. Kesaksian mereka diteguhkan Allah dengan tanda dan mukjizat (ayat tangan+manusia+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">4). Kalau pelanggaran terhadap Taurat Tuhan yang disampaikan-Nya melalui para malaikat-Nya mengakibatkan umat Israel binasa, celakalah orang yang menolak dan menyia-nyiakan keselamatan yang diwartakan Anak Allah (ayat tangan+manusia+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">2-3).

Keselamatan ini ditujukan untuk manusia, bukan untuk para malaikat. Agar manusia bisa mengerti dan merespons dengan benar Injil keselamatan ini, Tuhan Yesus merendahkan diri-Nya menjadi manusia. Dalam keadaan sebagai manusia, Ia sesaat lebih rendah daripada para malaikat. Hal ini adalah suatu paradoks: Tuhan Yesus yang lebih tinggi dari semua makhluk ciptaan, demi manusia yang lebih rendah tingkatannya daripada malaikat (ayat tangan+manusia+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">6), untuk sesaat rela merendahkan diri-Nya menjadi manusia (7a). Semua itu dilakukan-Nya agar manusia berdosa diangkat kembali ke dalam kemuliaan semula ketika ia diciptakan. Oleh karena itu, Allah menghormati Tuhan Yesus dan mengembalikan kemuliaan-Nya mengatasi semua makhluk ciptaan (7b-9).

Injil memang menyajikan paradoks, demi menyelamatkan manusia dari binasa kekal, Tuhan Yesus rela binasa tubuh. Namun, Dia dibangkitkan dan dimuliakan oleh Allah. Demikian juga dengan kita, hanya pada saat kita merendahkan diri dan menerima anugerah keselamatan-Nya, kita dikembalikan kepada kemuliaan semula oleh kasih karunia-Nya. Maka seharusnya kita yang sudah dimuliakan harus terus menerus meninggikan Dia yang Maha Mulia!

Renungkan: Kemuliaan Kristus nyata saat Ia merendahkan diri untuk menjamah manusia yang hina. Kemuliaan manusia nyata ketika ia sujud beribadah kepada-Nya.

(0.82) (Ibr 2:10) (sh: Imam Besar yang menang dan berhasil (Rabu, 20 Juli 2005))
Imam Besar yang menang dan berhasil

Apakah salah satu hal yang paling ditakuti manusia? Kematian. Manusia takut mati karena dosa-dosanya menghantuinya. Manusia takut mati karena ia menyadari bahwa kematian fisik bukan akhir segala-galanya. Sebagai makhluk rohani, manusia sadar rohnya yang kekal masih menghadapi kemungkinan maut kekal, yaitu hukuman kekal yang diberikan Allah atas semua perbuatan dosanya selama hidupnya di dunia ini.

Oleh kehendak Allah, Tuhan Yesus menderita untuk membebaskan manusia dari hukuman kekal tersebut. Ia menderita bahkan sampai mati, supaya melalui kematian-Nya Ia mengalahkan dan memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut (ayat tangan+manusia+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">14-15). Tuhan Yesus datang sebagai manusia supaya Ia boleh mewakili manusia dalam menghadapi maut. Kemanusiaan Tuhan Yesus adalah riil. Ia benar-benar menghayati kemanusiaan-Nya sehingga Ia bisa menyebut manusia sebagai sesama-Nya, sebagai saudara-Nya (ayat tangan+manusia+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">11-13). Oleh sebab itu, Tuhan Yesus dapat mengerti dan menghayati pergumulan manusia melawan dosa. Bahkan Ia telah menghadapi pencobaan yang membawa-Nya mengalami penderitaan. Hanya satu yang membedakan diri-Nya dari manusia lain. Ia tidak berbuat dosa. Dengan demikian, Tuhan Yesus bisa menjadi Imam Besar yang mewakili umat manusia memohonkan belas kasih dan pengampunan Allah (ayat tangan+manusia+AND+book%3A58&tab=notes" ver="">16-18). Inilah dua kemenangan Tuhan Yesus: menang terhadap kuasa maut dan menang dalam mendamaikan manusia dengan Allah.

Di dalam Tuhan Yesus, setiap orang percaya tidak lagi menghadapi maut kekal. Orang Kristen tidak perlu lagi takut menghadapi kematian fisik karena ia sudah diperdamaikan dengan Allah. Bahkan kita bisa dengan bebas dan berani menghampiri Allah di dalam Tuhan Yesus untuk segala keluhan dan pergumulan kita karena Dia mengerti dan peduli akan penderitaan kita.

Renungkan: Bersama Tuhan Yesus kita berani menjalani hidup ini dan siap menghadapi kematian.

(0.82) (Ibr 1:4) (ende: Nama jang diwarisiNja.)

Gelaran "Tuhan" dan djuga "Imam Agung Abadi" diwarisi Kristus sebagai manusia pada ketika Ia dimuliakan: sedjak Ia "duduk disebelah kanan Allah".

(0.82) (Ibr 2:13) (ende: Aku pertjaja kepadaNja.)

Barangkali Kristus hendak mengakui,bahwa Ia sebagai manusia bergantung pada Allah, sama seperti semua saudara-saudaraNja.

(0.82) (Ibr 4:3) (ende: PekerdjaanNja sudah selesai)

Sedjak selesainja pentjiptaan djagat raja Allah beristirahat dengan maksud supaja semua manusia akan memperoleh bagian dalam istirahat (kebahagiaan) Allah itu.

(0.81) (Ibr 2:10) (full: MENYEMPURNAKAN ... DENGAN PENDERITAAN. )

Nas : Ibr 2:10

Ini tidak berarti bahwa Kristus harus disempurnakan secara moral dan rohani. Yang disempurnakan adalah peranan-Nya sebagai pemimpin -- yaitu yang berjalan lebih dahulu untuk membuka jalan bagi orang lain yang hendak mengikuti. Ia hanya dapat menjadi Juruselamat yang sempurna bagi semua orang percaya, apabila terlebih dahulu menderita dan mati sebagai manusia. Ketaatan dan kematian-Nya membuat Dia berhak menjadi wakil yang sempurna dari umat manusia yang berdosa sehingga dapat menanggung hukuman dosa atas nama seluruh umat manusia.

(0.81) (Ibr 2:14) (full: MENDAPAT BAGIAN DALAM KEADAAN MEREKA. )

Nas : Ibr 2:14

Karena mereka yang akan ditebus oleh Kristus adalah darah dan daging (maksudnya: manusia), Yesus juga harus menjadi darah dan daging. Karena hanya sebagai manusia sejati dapatlah Ia memenuhi syarat untuk menyelamatkan umat manusia dari kuasa Iblis. Kristus mati untuk menghancurkan kuasa Iblis atas orang-orang percaya (bd. 1Yoh 3:8) serta membebaskan mereka dari ketakutan akan kematian (Wahy 1:18) dengan menjanjikan hidup kekal bersama Allah (Yoh 17:3; Wahy 21:1-22:21).

(0.81) (Ibr 9:8) (ende)

Ruangan jang Mahakudus disini berarti surga tempat Allah bersemajam. Surga itu masih tertutup bagi umat manusia selama "kemah lama", jaitu ibadat dan hukum Perdjandjian Lama, masih ada dan berlaku.

(0.81) (Ibr 9:11) (ende: Harta-harta keselamatan kita)

warisan kita jang abadi.

(0.81) (Ibr 5:1) (jerusalem) Dalam seluruh bagian ini tekanan terletak pada kemanusiaan Imam Besar waktu hidupNya sebagai manusia (harafiah: dalam daging, Ibr 5:7). Untuk dapat mewakili manusia perlulah Ia menjadi sama dengan mereka; untuk dapat merasa kasihan terhadap kemalangan manusia perlulah Ia sendiri ikut serta di dalamnya, bdk Ibr 2:17-18; 4:15. Adapun kemanusiaan "kedagingan" itu, Rom 7:5+, nampak pada Yesus selama seluruh hidupNya, dalam kelemahanNya, Ibr 5:2, dan teristimewa waktu mengalami ketakutan di hadapan kematian dan menjalani kematian itu sendiri.
(0.81) (Ibr 2:9) (full: MENGALAMI MAUT BAGI SEMUA MANUSIA. )

Nas : Ibr 2:9

Kristus mengalami penghinaan dan menderita kematian bagi semua orang. Kematian-Nya bukanlah upaya "pendamaian yang terbatas", sebagaimana dikatakan oleh kalangan tertentu. Karena Ia menanggung hukuman dosa seluruh umat manusia, maka kematian-Nya akan berfaedah bagi semua orang yang menerima Dia

(lihat cat. --> Rom 3:25).

[atau ref. Rom 3:25]

(0.81) (Ibr 2:10) (jerusalem: menyempurnakan Yesus) Kata Yesus ditambahkan oleh penterjemah. Kata "menyempurnakan" kerap kali dipakai dalam Ibr untuk mengungkapkan berbagai buah hasil karya Kristus dalam hubungan manusia dengan Allah, Ibr 11:40+


TIP #14: Gunakan Boks Temuan untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terhadap kata dan ayat yang Anda cari. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA