Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 41 ayat untuk tangan manusia AND book:[40 TO 66] AND book:49 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ef 2:1) (sh: Siapa manusia? (Senin, 7 Oktober 2002))
Siapa manusia?

Jawaban terhadap pertanyaan ini dapat diberikan dari sudut biologis, sosiologis, dlsb. Alkitab menjawab pertanyaan ini dalam hubungan dengan Allah. Manusia diciptakan oleh Allah sehingga pertanyaan siapa manusia harus dilihat dari sisi penciptanya. Paulus dengan tepat dan kurat merumuskan siapa manusia. Tanpa Kristus semua manusia: mati, diperbudak dan dimurkai. Ketiga kata kerja ini melukiskan keadaan manusia.

Semua manusia tanpa kecuali sudah mati (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1). Universalitas keadaan manusia ini diungkapkan Paulus melalui pronominal ‘kamu’ (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1,2), dan ‘kita’ (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">3). Etnis Yahudi yang mengklaim diri sebagai umat Allah tidak ada bedanya dengan etnis-etnis nonYahudi. Inilah artinya mati. Berikutnya, manusia diperbudak (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">2). Apa atau siapakah yang memperbudak kita? Paulus menyebut tiga bentuk: [1]. Manusia mengikuti jalan dunia. Manusia diperbudak oleh system dan nilai-nilai duniawi yang menolak Allah. [2]. Manusia menaati penguasa kerajaan angkasa. Iblis dan pengikut-Nya memperbudak semua manusia dengan berbagai bentuk perhambaaan yang menindas. [3]. Manusia hidup di dalam hawa nafsu daging dan pikiran jahat. Perbuatan manusia mencerminkan perseteruannya dengan Allah. Berikutnya, manusia dimurkai Allah. Murka Allah tidak sama dengan emosi kemarahan manusia. Allah murka karena dosa bukan karena temperamen Allah yang tak terkendali. Murka Allah adalah respons-Nya ketika berhadapan dengan dosa.

Harus disadari bahwa gambaran ini adalah gambaran tentang keadaan manusia dalam hubungannnya dengan sesama manusia. Di hadapan sesame manusia tentu saja manusia terlihat saleh dan bermoral. Tetapi di hadapan Allah, sesaleh apa pun seseorang, tetap saja ia orang berdosa dan berada di bawah murka Allah. Kesalehan manusia seperti kain kotor di hadiran Allah.

Renungkan: Jika manusia tidak mengenal diri sendiri sulit sekali manusia menyadari betapa besar anugerah Allah. Mengenai siapa kita di hadapan Allah mengantar kita pada pengenalan akan Allah lebih dalam.

(0.99) (Ef 4:22) (ende: Manusia lama)

jaitu tabiat, tjara berpikir dan sikap hidup sebelum bertobat.

(0.98) (Ef 4:15) (ende: Manusia sempurna)

Jang dimaksudkan, pertama-tama umat Kristus (geredja) dalam keseluruhannja, jaitu tubuh mistik Kristus. Tubuh mistik barulah sempurna (penuh) kalau seluruh umat manusia telah masuk dan tiap-tiap anggota mentjapai kesempurnaan hidupnja.

(0.98) (Ef 4:24) (ende: Manusia baru)

Itulah pada dasarnja dan hakekatnja manusia jang telah lahir baru dalam permandian, mendjadi anak Allah. Hidup ini adalah tersembunji dalam batin. Tetapi, dan inilah maksud Paulus, hidup lahiriah harus disesuaikan dengan martabat baru jang seluhur dan semulia itu. Untuk mentjapai tudjuan dan tjita-tjita itu, manusia harus turut berusaha, harus sendiri "membaharui" dirinja dan "mengenakan" tabiat manusia baru jang sesuai dengan adjaran dan tjita-tjita Indjil.

(0.97) (Ef 4:24) (jerusalem: mengenakan manusia baru) Setiap orang harus mengenakan "Manusia Baru", Efe 2:15+, supaya diciptakan kembali di dalamnya, bdk Gal 3:27; Rom 13:14. Di tempat lain Paulus berkata tentang "ciptaan baru", 2Ko 5:17+, yang searti dengan "Manusia Baru".
(0.96) (Ef 2:15) (jerusalem) Hukum Musa yang membuat orang-orang Yahudi menjadi bangsa istimewa juga memisahkan mereka dari bangsa-bangsa lain. Yesus sudah membatalkan hukum Musa itu dengan sekali untuk selama-lamanya melaksanakannya guna semua manusia, Kol 2:14+
(0.96) (Ef 4:20) (ende: Mengenal Kristus)

jaitu adjaran dan tjita-tjitaNja.

"Dalam Jesus", jaitu dalam Kristus semasa Ia hidup sebagai manusia jang bernama Jesus diatas bumi.

(0.95) (Ef 6:12) (ende: Darah dan daging)

Jaitu manusia takberdaja kalau dibandingkan dengan roh-roh djahat jang litjik.

"Persatuan dan penguasaan". Ingatlah Efe 1:21 dan Kol 2:15 beserta tjatatan disitu.

(0.95) (Ef 3:10) (jerusalem) Roh-roh sorgawi dahulu tidak mengenal rencana penyelamatan Allah. Oleh karena itu mereka mendorong manusia menyalibkan Kristus, 1Ko 2:8; tetapi sekarang dengan memandang Gereja, bdk 1Pe 1:12, mereka mengertinya.
(0.95) (Ef 2:4) (sh: Tetapi Allah! (Selasa, 8 Oktober 2002))
Tetapi Allah!

Kata ‘tetapi’ dalam ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4 sangat penting. Kata ‘tetapi’ mengontraskan keadaan manusia yang mati, diperbudak dan dimurkai, dengan anugerah Allah yang besar dan berlimpah. Frasa ‘tetapi Allah’ adalah kabar baik yang menyingkapkan dahsyatnya anugerah Allah. Inisiatif keselamatan datang dari Allah. Keselamatan sama sekali bukan hasil usaha manusia. Allah bertindak menyelamatkan manusia. Mengapa Allah bertindak? Allah menyelamatkan manusia untuk menyingkapkan rahmat-Nya yang kaya (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4), untuk menyatakan kasih-Nya yang besar (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4), untuk menyatakan anugerah-Nya yang berlimpah-limpah (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">7,8) dan untuk mengungkapkan kebaikan-Nya (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">7).

Apa yang dilakukan Allah? Allah menghidupakan kita (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">5). Allah membangkitkan kita (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">6). Allah memberi kita tempat di surga (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">6). Ketiga hal ini terjadi melalui dan di dalam Yesus Kristus. Tanpa relasi dengan Kristus tidak mungkin kita mengalami betapa dahsyatnya anugerah Allah. Untuk menegaskan hal ini, Paulus mengatakan bahwa keselamatan hanya terjadi oleh karena iman. Tanpa iman tidak mungkin seseorang mendapat keselamatan.

Agar lebih jelas, Paulus menyatakan bahwa keselamatan bukan hasil usaha manusia (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">8), bukan hasil pekerjaan manusia (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">9). Semuanya adalah anugerah Allah yang diterima melalui iman pada Yesus. Bahkan Paulus mengatakan iman pada Yesus juga adalah pemberian Allah (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">8). Sehingga sama sekali tidak ada bagi manusi aalasan untuk memegahkan diri. Untuk menerima keselamatan, manusia tidak perlu menyiksa diri, tidak perlu membangun kesalehan, tidak perlu mengumpulkan kebaikan. Hanya iman pada Yesus yang menyelamatkan. Demikian sederhana? Ya. Keselamatan begitu sederhana sehingga banyak yang tidak mau menerimanya. Mereka berpikir bahwa keselamatan yang begitu sederhana harus dilengkapi dan disempurnakan dengan berbagai jasa dan perbuatan manusia. Tetapi, Paulus menegaskan bahwa keselamatan diperoleh hanya oleh iman pada Yesus.

Renungkan: Injil yang menyelamatkan adalah Injil tentang murka Allah dan kasih Allah. Pemahaman keduanya inilah yang membuat kita hidup penuh syukur. Juga menggerakkan kita untuk terus bersaksi.

(0.94) (Ef 3:1) (sh: Paulus, pemberita Injil (Jumat, 11 Oktober 2002))
Paulus, pemberita Injil

Dalam memberitakan Injil kepada etinis nonYahudi, Paulus banyak mendapatkan tantangan. Pemberitaan Injil inilah yang menyebabkannya menjadi tahanan kaisar Nero. Tetapi Paulus tidak pernah melihat hidupnya, sehingga Paulus menyebut diri sebagai tahanan Kristus (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">1).

Dalam menjelaskan dirinya sebagai pemberita Injil, dua hal terungkap: berita Injil dan tugas memberitakan Injil. Berita yang disampaikannya dalah misteri atau rahasia (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">3,4,9). Berita Injil disebut rahasia bukan karena isinya kabur, atau hanya diketahui para elite rohani, tetapi karena ia adalah kebenaran yang dinyatakan Allah kepada manusia (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">5). Apa isi rahasia Injil? Umat Allah terdiri dari segala etnis (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">6). Istilah semua etnis penting sekali. Umat Allah tidak meliputi semua manusia, karena banyak manusia yang dengan sadar dan sengaja menolak untuk menjadi umat Allah. Jika Allah memaksa semua manusia yang menolak-Nya menjadi umat-Nya, maka sedikitnya dua hal terjadi: Allah adalah diktator dan manusia berubah menjadi robot. Umat Allah bersifat internasional. Tidak ada lagi perbedaan etnis Yahudi dan etnis nonYahudi. Semua etinis umat Allah memiliki kesamaan: sebagai ahli waris, sebagai anggota tubuh Kristus dan sebagai peserta janji (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">6). Ini terjadi melalui persatuan umat dengan Kristus.

Manusia dari segala etnis memiliki relasi dengan Allah melalui iman pada Yesus sehingga setara sebagai satu umat. Kepada Paulus, Allah menyatakan rahasia ini. Paulus sekarang memberitakan rahasia kekayaan Kristus kepada semua etnis nonYahudi sehingga jemaat lahir (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">8). Tidak hanya Paulus, juga jemaat sekarang wajib memberitakan rahasia menyatunya semua etnis sebagai umat Allah kepada semua manusia (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">9). Melalui jemaat, Allah sekarang menyingkapkan rahasia-Nya kepada malaikat dan pemerintah dan penguasa di surga (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">10). Jadi tidak hanya Pauus yang memberitakan rahasia rencana Allah itu, juga jemaat turut serta dalam pemberitaan Injil.

Renungkan: Memberitakan Injil adalah tugas yang mulia karena mewartakan rahasia kekal Allah (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">10).

(0.94) (Ef 4:3) (full: MEMELIHARA KESATUAN. )

Nas : Ef 4:3

"Kesatuan Roh" tidak mungkin diciptakan oleh manusia. Kesatuan tersebut sudah tersedia bagi mereka yang mempercayai kebenaran dan menerima Kristus sebagaimana diberitakan oleh rasul Paulus dalam pasal Ef 1:1-3:21. Jemaat Efesus kini harus memelihara kesatuan itu, bukan dengan usaha atau pengaturan manusia, tetapi dengan hidup "berpadanan dengan panggilan itu" (ayat Ef 4:1). Kesatuan rohani dipelihara dengan tetap setia kepada kebenaran dan berjalan seiring dengan Roh (ayat Ef 4:1-3,14-15; Gal 5:22-26). Kesatuan ini tidak mungkin diperoleh "dengan usaha manusia" (Gal 3:3).

(0.94) (Ef 1:6) (jerusalem: kasih-karuniaNya) Kata "kasih-karunia" (Yunaninya: kharis) di sini berarti kerelaan hati Allah yang sama sekali tidak mempunyai dasar dalam manusia. Kerelaan hati itu mengandung karunia sebagai pemberian yang menguduskan manusia, tetapi kerelaan Allah jauh lebih luas dari pada pemberian kepada manusia saja. Adapun kerelaan hati itu menyatakan "kemuliaanNya", bdk Kel 24:16. Dalam ayat ini terungkap kedua pokok yang terus berulang dalam pengulasan tentang "berkat sorgawi", yaitu sumber berkat itu ialah kerelaan hati Allah, sedangkan maksud-tujuan berkat itu ialah: KemuliaanNya, yang perlu dimasyhurkan oleh segenap ciptaan. Segala sesuatu berasal dari Allah dan perlu kembali kepadaNya
(0.94) (Ef 2:10) (ende: Tjiptaan)

Jang dimaksudkan disini bukannja sebagai machluk kodrati, melainkan sebagai "machluk baru" jaitu "manusia ataskodrati". Hidup ataskodrati itu "ditjiptakan" oleh Allah dalam manusia jang pertjaja. Bdl. Efe 4:24; 2Ko 5:17; Gal 6:15; Kol 3:10.

(0.94) (Ef 1:10) (jerusalem: persiapan) Kata Yunani "oikonomia" memang sukar diterjemahkan. Terjemahan lain: untuk mewujudkannya ketika waktunya sudah genap dengan mempersatukan... Mengenai "kegenapan waktu", bdk Gal 4:4+
(0.93) (Ef 1:1) (ende)

SURAT RASUL PAULUS KEPADA UMAT EFESUS

KATA PENGANTAR

Djudul "kepada orang-orang kudus di Efesus" sudah diberikan kepada surat ini di Geredja purba, tetapi tidak terdapat pada segala surat naskah tertua jang ditemukan. Menilik isi dan tjoraknja sangat disangsikan bahwa surat ini chususnja ditudjukan kepada umat itu. Ia lebih bersifat surat edaran umum, bagi umat-umat muda jang baru-baru bertobat dan tidak didirikan oleh Paulus sendiri, seperti umat Kolose. Ada sardjana-sardjana jang berpendapat bahwa surat inilah dimaksudkan dalam Kol. 4:16, sebagai "surat dari Laodisea" jang harus dibatjakan di Kolose djuga. Bagaimanapun djuga, soal itu bagi kita tidak begitu penting untuk dibitjarakan lebih landjut disini.

Kesamaan surat ini dengan surat kepada umat Kolose menjolok, baik mengenai atjara pokok, isi umum, maupun gajanja. Kita beroleh kesan-kesan bahwa ia merupakan suatu landjutan dan pelengkapan dari surat kepada orang-orang Kolose itu. la rupanja ditulis dalam waktu jang hampir sama, lagi diantar oleh tokoh jang sama, ialah Tichikus. Atjara pokok kedua surat ialah Misteri Kristus dan misteri rentjana penjelamatan seluruh bangsa manusia dalam Kristus. Surat kepada umat Kolose lebih menggambarkan dan menondjolhan martabat dan kedudukan Kristus diatas segala machluk, termasuk para Malaekat, sebagai Putera Allah jang setara dengan Allah dalam segalanja, turut mentjiptakan segala machluk dan berkuasa mutlak atasnja. Pernjataan-pernjataan itu merupakan dasar segala uraian dalam Ef. djuga, tetapi tidak diuraikan lagi, harus disentuh dan itu sering dengan memperlihatkan segi-segi baru jang indah dan penting. Chususnja ia membitjarakan misteri penjelamatan kita, jang disorotinja dari pelbagai sudut dan puntjaknja ialah adjaran tentang umat sebagai Tubuh Mistik Kristus. Kedua surat mulai dengan madah-pudjian jang padat dan dalam isinja, indah gajanja dan bernada tinggi. Nada tinggi itu dipertahankan sepandjang seluruh surat, djuga dalam bagian jang merupakan peringatan-peringatan jang agak sungguh-sungguh, malah sampai bertjorak tuduhan. Kol. jang berlandasan pada salah paham dan bahaja- bahaja jang mengantjam dalam umat, masih bertjorak surat perdjuangan, tetapi Ef. semata-mata bersuasana kegembiraan atas kerahiman dan tjinta Allah, dalam merentjanakan dan melaksanakan penjelamatan segala bangsa manusia dalam Kristus. Mengenai alasan untuk menulis surat ini kita mendapat kesan-kesan atau dapat kita bajangkan, bahwa Paulus sesudah menjelesaikan suratnja kepada umat Kolose tidak merasa puas. Barangkali ia hemudian teringat bahwa umat Kolose dan umat- umat lainpun jang belum pernah dikundjunginja, tentu belum mendapat peladjaran jang agak luas dan mendalam tentang adjaran-adjaran jang hanja dengan ringkas diuraikan ataupun disentuhnja sadja dalam surat pendek kepada orang-orang Kolose itu. Sedangkan djustru adjaran-adjaran itu merupakan adjaran-adjaran dasar dan inti hakekat Indjil, mengenai tudjuannja dan kemuliaan martabat para beriman serta hubungan erat-mesra mereka dengan Kristus. Kalau itu benar djalan pemikiran Paulus, maka kita dapat mengerti bagaimana perasaan tak puas mendorongnja untuk memberi pengadjaran tulisan jang lebih luas kepada umat-umat tersebut. Dan karena kegembiraan hatinja, bahwa umat-umat itu dipanggil oleh Allah dan menerima Indjil, dan telah dipenuhi dengan segala rahmat dan berkat surgawi (Ef. 1:3-6), dan kepertjajaan umat-umat serta tjinta kasihnja dapat dipudji (tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="ende">1:15), maka seluruh surat diliputi suasana kegembiraan berdasarkan sjukur dan pudjian kepada Allah.

(0.93) (Ef 2:2) (ende: Penguasa keradjaan angkasa, roh terkenal itu)

Jang dimaksudkan ialah setan sebagai kepala roh-roh djahat, jang dibajangkan mendiami angkasa dan menguasai djagad raja nasib manusia.

(0.93) (Ef 1:18) (jerusalem: mata hatimu) Hati (harafiah: jantung) di sini dianggap sebagai pusat dan pangkal perasaan, pikiran dan kelakuan manusia. Pandangan ini sudah terdapat dalam Perjanjian Lama, Kej 8:21; 1Sa 16:7; Maz 17:3; 44:22; Yer 11:20; Maz 51:12,19; Yer 4:4; 31:31-33; Yeh 36:26; Ula 4:29; Maz 105:3; 119:2,20; 1Ra 3:9; Hos 2:16; dll, dan juga dalam Perjanjian Baru. Allah mengenal hati manusia, Luk 16:15; Kis 1:24; Rom 8:27. Manusia perlu mengasihi Allah dengan segenap hati, Mar 12:29-30 dsj. Allah mengutus RohNya ke dalam hati orang beriman, Rom 5:5+; 2Ko 1:22; Gal 4:6; Kristus juga diam dalam hati manusia, Efe 3:17. Orang yang hatinya tulus, Kis 2:46; 2Ko 11:3; Efe 6:5; Kol 3:22, lurus, Kis 8:21, dan suci, Mat 5:8; Yak 4:8, terbuka lebar-lebar bagi kehadiran dan pengaruh Allah. Dan orang-orang beriman adalah sehati dan sejiwa, Kis 4:32.
(0.93) (Ef 3:15) (jerusalem: semua turunan) Kata Yunani (patria) yang diterjemahkan dengan "keturunan" dipakai sehubungan dengan setiap kelompok sosial yang mempunyai asal-usul dan persatuannya dalam seorang Leluhur. Adapun setiap kelompok manusia dan bahkan kelompok malaikat mempunyai Allah sebagai asal-usulnya: sebab Allah adalah Bapa tertinggi.
(0.93) (Ef 1:11) (sh: Menjadi umat Allah (Sabtu, 5 Oktober 2002))
Menjadi umat Allah

Siapakah umat Allah itu? Paulus menegaskan bahwa umat Allah terdiri dari etnis Yahudi dan juga etnis nonYahudi. Hal ini dijelaskan Paulus dengan mempergunakan pronomia ‘kami dan kamu’. Pronomina ‘kami’ menunjuk pada etnis Yahudi dimana Paulus adalah anggotanya. Sementara pronominal ‘kamu’ menunjuk pada semua etnis di luar etnis Yahudi. Paulus menulis ‘di dalam Dialah kami ... supaya kami (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">11, 12). Kemudian Paulus menulis ‘di dalam Dia kamu juga’ (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13). Kedua etnis yang berbeda sekarang tidak hanya memiliki dasar yang sama yakni Yesus Kristus (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">11,13), tetapi juga sama-sama berada dalam Kristus, memiliki warisan yang sama dan Roh Kudus yang sama (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">14). Keduanya menjadi satu umat Allah.

Sekarang pertanyaannya bagaimana menjadi umat Allah? Paulus menyebut dua hal yang kelihatannya bertolak belakang. Pertama, kehendak Allah (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">5,9,11). Manusia dari segala etinis menjadi umat Allah karena dan oleh kehendak Allah. Persatuan dua etnis yang bertentangan bukanlah keinginan atau hasil usaha manusia. Kedua, pemberitaan Injil (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13). Tanpa pemberitaan Injil iman tidak mungkin lahir. Jika tidak ada yang memberitakan Injil tidak mungkin etnis Yahudi dan nonYahudi memiliki iman pada Yesus. Injil ini disebut Paulus sebagai Injil keselamatan (ayat tangan+manusia+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">13). John Stott dengan indah merumuskan relasi kehendak Allah dan pemberitaan Injil: “Pemberitaan Injil adalah satu-satunya sarana yang ditetapkan Allah dalam melepaskan manusia dari kebutaan dan perbudakan mereka yang dipilih-Nya dalam Kristus sebelum dunia dijadikan, membebaskan mereka untuk percaya pada Yesus, dan dengan demikian kehendak-Nya terjadi”. Jelas bahwa memberitakan Injil berarti memberlakukan kehendak Allah. Juga memberitakan Injil menghasilkan persekutuan umat manusia menurut cara yang tidak dapat dibuat oleh usaha-usaha manusia.

Renungkan: Jika umat Allah melintasi semua batas etnis, mengapa di dalam gereja masih dipisahkan tembok etnis? Jika Kristus telah merubuhkan tembok etnis, mengaja gereja justru melakukan tindakan sebaliknya?



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA