Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 595 ayat untuk tak pernah AND book:[1 TO 39] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Sam 12:3) (ende)

Sjemuel tak pernah menjalahgunakan kekuasaannja sebagai hakim.

(0.87) (Yes 54:9) (ende)

Seperti djandji Jahwe kepada Noah tak pernah dibatalkan, demikianpun djandjiNja sekarang kepada Israil tak pernah akan ditjabut. Israil tak pernah akan dibinasakan lagi.

(0.84) (Mzm 55:19) (ende: perbaikan)

Orang djahat itu tak pernah akan berubah lagi kedjahatannja.

(0.84) (Ams 25:14) (ende)

Maknanja: orang2 jang mendjandjikan banjak, tetapi tak pernah ditepatinja.

(0.84) (Pkh 7:20) (jerusalem: tak pernah berbuat dosa) Bdk Ayu 14:4+.
(0.77) (Yes 56:10) (ende: Penindjaumu)

ialah pemimpin2 Israil jang tak adil (seperti andjing malas dan tak pernah kenjang).

(0.69) (Mzm 25:3) (ende: mentjedera)

ialah terhadap Allah dengan murtad daripadaNja. Alasan tak pernah ada.

(0.69) (Ams 17:24) (ende)

Artinja: dengan mudah orang bidjak mendapat kebidjaksanaan, pada hal orang bodoh tak pernah memperolehnja.

(0.61) (2Raj 17:6) (ende)

Dengan pengasingan jang kedua itu berachirlah sedjarah negara Israil, jang tak pernah dipulihkan kembali. Terdjadi tahun 721 seb. Mas.

(0.61) (1Raj 13:23) (endetn)

Ditinggalkan "untuk". Dalam naskah Hibrani "pesuruh Allah" adalah subjek. Tetapi ia tak pernah disebut "nabi".

(0.59) (Hos 13:4) (ende: tak dapat mengenal)

Meskipun Israil memudja berhala2, tetapi tak pernah mereka dapat mengenalnja setjara mesra dan akrab, seperti dapat mengenal Allah jang besar, Jahwe.

(0.57) (Ayb 23:13) (jerusalem: tidak pernah berubah) Terjemahan ini dikirakan saja.
(0.53) (Pkh 1:11) (ende)

Ajat ini menerangkan mengapa orang tak dapat berkata: "adalah baru ini". Sebab orang tidak ingat akan semuanja, jang dahulu terdjadi dan sudah pernah ada.

(0.51) (Ams 2:18) (ende: bajang2)

ialah manusia dalam pratala. Menurut anggapan Jahudi dahulu orang2 dalam pratala itu tak bersukatjita, tak berdukatjita, tak berpikir dan tak berbuat apa2. Mereka tiada mati, tetapi djuga tak hidup benar2. Dari sana orang tak pernah kembali.

(0.48) (Mzm 48:3) (ende: njatalah....dst.)

Allah pernah menjatakan, bahwa Ia melindungi Jerusjalem.

(0.45) (Hak 15:20) (ende)

Sebenarnja Sjimsjon tak pernah mendjadi "hakim", seperti hakim2 lainnja. Ia tidak mendjalankan djabatan resmi. Ia toh dapat disebut "hakim", oleh karena iapun "menjelamatkan" Israil dengan memerangi orang2 Felesjet, meskipun sendirian sadja.

(0.44) (Ams 24:19) (sh: Tinggalkan sikap pandang bulu dan pemalas (Senin, 30 Oktober 2000))
Tinggalkan sikap pandang bulu dan pemalas

Pengadilan adalah untuk menegakkan keadilan. Bila di dalam pengadilan tidak ditemukan lagi keadilan, sesungguhnya pengadilan telah kehilangan fungsi dan perannya. Bukan keadilan, ketertiban, keamanan, dan kebenaran yang ditegakkan, namun yang terjadi adalah kekacauan dan penindasan hak orang benar. Kebenaran dan keadilan telah dimanipulasi dengan berbagai cara dan selubung kemunafikan. Tak mudah bagi segelintir orang yang mungkin masih memiliki nurani keadilan dan kebenaran untuk tetap menyuarakannya, karena tidak sedang berhadapan dengan pribadi tertentu tetapi sebuah sistem global.

Betapa menyedihkan ketika kita membaca berbagai kasus yang akhirnya ditangisi oleh pihak lemah setelah keputusan pengadilan dijatuhkan. Apa yang Kristen lakukan melihat kenyataan seperti ini? Mungkin kita tidak dapat melakukan apa pun karena jabatan kita bukanlah seorang hakim, seorang jaksa, atau seorang pembela. Tetapi bila kita berkesempatan menjadi saksi, apa yang harus kita katakan? Penulis Amsal mengatakan bahwa kita harus menjadi saksi kebenaran dan memihak yang benar. Tak ada 'alasan relasi' bagi kita untuk membelanya bila ia memang bersalah. Tak ada alasan juga bagi kita untuk tidak membela orang yang benar karena bukan relasi kita. Sikap pandang bulu tak pernah dibenarkan dalam kasus apa pun.

Selain sikap pandang bulu, sikap pemalas juga harus ditinggalkan. Seorang pemalas tak pernah belajar menghargai waktu dan hidupnya. Ia tak pernah memikirkan kebutuhan hidupnya dan bagaimana cara mencukupinya. Ia tak pernah memikirkan kesusahan masa depan karena lumbungnya kosong. Ia tak pernah berusaha menata hidupnya dari sekarang. Ia baru akan menyadari setelah kemiskinan dan kekurangan melanda hidupnya, tetapi semuanya sudah terlambat. Betapa menderitanya hidup seorang pemalas, karena ia tak pernah menyadari betapa malangnya hidupnya. Ketika ia menyadari ternyata semua sudah terlambat. Kemiskinan dan kekurangan tiba-tiba datang menyerbu, tanpa memberi kesempatan kepadanya untuk menolaknya.

Renungkan: Sikap pandang bulu dan kemalasan hanya dimiliki oleh orang yang tidak pernah belajar menghargai sesama dan arti kehidupan ini.

(0.39) (1Sam 1:11) (bis: rambutnya tidak pernah akan dipotong)

rambutnya tidak pernah akan dipotong: Suatu tanda pembaktian kepada TUHAN (Lih. Bil 6:5).

(0.39) (Yes 34:2) (ende: segenap tentaranja)

ialah balatentara bangsa2, jang pernah memerangi Jahwe (umatNja) itu.

(0.39) (Yeh 32:24) (ende)

Elam letaknja pada teluk Parsi, pernah suatu keradjaan jang sangat berkuasa.



TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA