Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 5 dari 5 ayat untuk sungguh-sungguh memperingatkan AND book:[1 TO 39] AND book:11 (0.005 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Raj 18:21) (full: KALAU TUHAN ITU ALLAH, IKUTILAH DIA. )

Nas : 1Raj 18:21

Elia menantang bangsa itu untuk mengambil keputusan yang pasti di antara ikut Allah atau ikut Baal (bd. Yeh 20:31,39). Israel percaya bahwa mereka dapat menyembah keduanya sekaligus. Mereka bersalah karena bercabang hati (bd. Ul 6:4-5) dan berusaha untuk melayani dua tuan. Kristus sendiri pernah memperingatkan terhadap sikap fatal ini (Mat 6:24; bd. Ul 30:19; Yos 24:14-15;

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.94) (1Raj 11:5) (full: SALOMO MENGIKUTI ASYTORET ... MOLOKH. )

Nas : 1Raj 11:5-7

Pada mulanya Salomo bersikap toleran terhadap dewa-dewa palsu para istrinya, kemudian hatinya sendiri condong kepada dewa-dewa palsu itu (ayat 1Raj 11:2-9).

  1. 1) Di samping penyembahannya kepada Tuhan, Salomo menambahkan penyembahan kepada dewi orang Sidon yang bernama Asytoret (meliputi upacara-upacara mesum dan penyembahan bintang-bintang), dewa orang Moab, Molokh (meliputi pengorbanan anak-anak, bd. Im 18:21; 20:1-5), dan dewa orang Amon, Kamos (dewa matahari). Salomo kini tidak lagi dapat mengatakan bahwa Tuhan perjanjian merupakan Allah yang esa dan benar (bd. Ul 6:4).
  2. 2) Kemurtadan Salomo menunjukkan bahwa sekedar pengetahuan akan Allah dan firman-Nya bukanlah pertahanan yang memadai terhadap dosa dan kemurtadan. Dosa bersumber dari hati dan hanya dapat ditolak selama hati seseorang condong kepada Allah di dalam iman dan kasih (Ul 6:4-9; bd.

    lihat cat. --> 1Raj 3:9).

    [atau ref. 1Raj 3:9]

    Salomo, pengkhotbah yang memperingatkan orang lain, jatuh ke dalam dosa yang begitu menyolok sehingga secara langsung ia mengizinkan spiritisme, menganjurkan kebejatan dan kekejaman, mencemarkan Israel dan menghina Allah yang esa dan benar.
(0.93) (1Raj 9:1) (sh: Peringatan untuk tetap setia (Jumat, 6 Agustus 2004))
Peringatan untuk tetap setia

Tidak mudah untuk tetap rendah hati dan setia jika kita mendapatkan keberhasilan terus menerus. Kita cenderung melupakan bahwa keberhasilan itu adalah anugerah. Bahkan mungkin kita akan bermegah di dalam keberhasilan itu dan lupa mensyukurinya sebagai anugerah. Jika ini yang terjadi, waspadalah sebab justru itulah yang menjadi titik balik penyebab kejatuhan kita. Mengapa Allah menyatakan diri-Nya untuk kedua kali kepada Salomo? Allah melihat potensi lupa diri dan lupa berkat di dalam diri Salomo, sama seperti umat Israel lainnya yang cepat sekali lupa akan segala anugerah yang Allah sudah nyatakan kepada mereka. Itu sebabnya Allah memperingatkan Salomo. Pola mengingatkan ulang ini kita jumpai juga dalam Perjanjian Baru.

Allah mengingatkan tiga hal kepada Salomo: Pertama, bahwa ia sudah diberkati dan umat Israel sudah diberkati melalui dirinya. Kedua, bahwa kesetiaan kepada-Nya akan membuat keturunannya duduk di takhta kerajaan selama-lamanya, tetapi ketidaktaatan mengakibatkan takhta itu akan dicabut dari mereka. Ketiga, bahwa ketidaksetiaannya akan mengakibatkan penolakan Allah atas umat Israel. Allah akan membuang dan mengusir bangsa Israel dari tanah air mereka. Bangsa Israel tidak akan dapat lagi menikmati hadirat Allah, melalui kehadiran rumah-Nya. Sebaliknya mereka akan dipermalukan di antara bangsa-bangsa lain (ayat sungguh-sungguh%20memperingatkan%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D%20AND%20book%3A11&tab=notes" ver="">7-9).

Sungguh mengerikan melihat bahwa ketidaktaatan satu orang pemimpin membawa akibat bukan hanya bagi dirinya tetapi juga bagi orang-orang yang dipimpinnya. Sebab itu, kita yang dipercaya menjadi pemimpin, harus selalu mawas diri supaya tetap rendah hati dan setia kepada Tuhan. Kita juga harus mendoakan para pemimpin negara Indonesia agar mereka tetap taat kepada panggilan mereka untuk mengabdi kepada Tuhan dan melayani rakyat dengan setia.

Doakanlah: Anak Tuhan yang dipercaya menjadi pemimpin negara Indonesia, agar takut akan Tuhan, tidak lupa diri dan tetap setia kepada komitmen mereka menjadi pengikut Tuhan.

(0.93) (1Raj 11:26) (sh: Hikmat Allah dalam penghukuman-Nya (Selasa, 10 Agustus 2004))
Hikmat Allah dalam penghukuman-Nya

Seorang majelis di suatu gereja dijatuhkan oleh lawan bisnisnya melalui cara keji, sehingga ia harus masuk ke penjara dan kehilangan bisnisnya. Tetapi, justru kejadian itu membawa pertobatan sejati bagi majelis ini, karena sebenarnya ia menjalankan bisnisnya secara kotor (= tidak jujur). Terkadang Tuhan bekerja dengan cara yang sulit kita mengerti. Terutama ketika Ia memperingatkan anak-anak-Nya yang jatuh dalam dosa melalui penghukuman.

Dalam bacaan hari ini, kita membaca bahwa Allah membangkitkan Yerobeam sebagai lawan Salomo. Yerobeam mendapatkan janji Allah untuk memimpin sepuluh suku yang akan dipecahkan Tuhan dari kerajaan Salomo (ayat sungguh-sungguh%20memperingatkan%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D%20AND%20book%3A11&tab=notes" ver="">31-37). Bahkan ia mendapatkan janji yang sama seperti yang diperoleh Daud. Allah menjanjikan akan membuat dinasti Yerobeam berlangsung langgeng seperti yang pernah Allah rencanakan bagi keturunan Daud. Tentu dengan syarat Yerobeam berlaku seperti Daud, yaitu setia kepada Allah, tidak melakukan kesalahan yang sama seperti Salomo, dan membawa kembali umat-Nya menyembah kepada Allah Israel (ayat sungguh-sungguh%20memperingatkan%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D%20AND%20book%3A11&tab=notes" ver="">38).

Ada dua tujuan di balik pemilihan Yerobeam sebagai raja. Pertama, supaya melalui Yerobeam, suku-suku Israel lainnya bisa beribadah kepada Allah secara benar dan kudus. Kedua, supaya melalui penghukuman kepada keturunan Salomo, bangsa Israel bertobat sehingga dinasti Daud tetap dipelihara. Hal kedua ini dimungkinkan terjadi, bila kerajaan yang akan dipimpin Yerobeam benar-benar setia kepada Allah. Sehingga berkat Allah karena kesetiaan Yerobeam menyebabkan rasa iri dari kerajaan Salomo yang kecil itu dan mereka akhirnya berpaling kepada Tuhan (Ayat sungguh-sungguh%20memperingatkan%20AND%20book%3A%5B1%20TO%2039%5D%20AND%20book%3A11&tab=notes" ver="">39, "Aku akan merendahkan keturunan Daud, tetapi bukan untuk selamanya").

Jika Tuhan menghukum perbuatan dosa anak-anak-Nya, pasti karena Ia menginginkan pertobatan. Tuhan dapat memakai cara yang unik untuk mencapai tujuan-Nya itu!

Renungkan: Tuhan bertindak tegas melawan dosa karena Ia mengasihi kita dan ingin membimbing kita kepada pertobatan.

(0.93) (1Raj 13:1) (sh: Kasih dan keadilan seharusnya berjalan seiring (Minggu, 20 Februari 2000))
Kasih dan keadilan seharusnya berjalan seiring

Kasih dan keadilan bisa dikatakan seperti minyak dan air yang tidak dapat disatukan dalam kehidupan manusia. Di mana kasih berbicara keadilan diamputasi. Tampaknya kedua nilai itu saling bertentangan. Namun di dalam Allah, kedua nilai itu menyatu tanpa salah satunya mengalami distorsi (penyimpangan) makna.

Insiden yang terjadi dalam perikop ini merupakan suatu bukti bahwa kedua nilai itu dapat dinyatakan oleh Allah secara bersamaan tanpa distorsi nilai. Allah begitu membenci dosa Yerobeam. Allah secara tegas melarang abdi-Nya untuk makan atau minum apa pun di tempat Yerobeam. Sikap ini menunjukkan keadilan Allah bahwa yang berdosa tidak akan menerima konsekuensinya.

Allah pun memanifestasikan kasih-Nya dengan mengirim abdi-Nya dari Yehuda dan memberikan tanda-tanda seperti mezbah yang pecah dan tangan Yerobeam yang menjadi kejang. Sebenarnya Yehuda saja membatalkan persiapan untuk menyerang Yerobeam, tetapi sekarang Allah justru mengirim abdi-Nya dari Yehuda untuk memperingatkan Yerobeam agar bertobat. Itu semua dilakukan sesudah Yerobeam melakukan dosa yang begitu menjijikan di hadapan Allah.

Allah secara obyektif menempatkan setiap nilai pada porsinya, dan tetap melihat manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya yang Ia kasihi dan tidak membiarkan adanya nafsu, emosi, dan unsur subyektifitas yang menjadi katalisator bagi membaurnya kedua nilai itu sehingga keduanya menjadi bias. Dalam diri manusia, unsur emosi dan subyektifitas selalu berperan paling dominan dalam mengambil sikap terhadap orang yang melakukan dosa, sehingga berakibat salah satu nilai itu harus dikorbankan.

Renungkan: Setiap orang adalah makhluk ciptaan Allah yang juga sebagai obyek kasih Allah, jadi selaraskan tindakan kasih dan keadilan bagi siapa pun.



TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA