Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 418 ayat untuk suku ini AND book:[40 TO 66] AND book:42 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Luk 1:5) (ende: Herodes)

Lih. Tjatatan pada Mat 2:1.

(0.95) (Luk 16:1) (sh: Penggunaan uang dalam Kekristenan (Sabtu, 1 April 2000))
Penggunaan uang dalam Kekristenan

Penggunaan uang dalam Kekristenan. Cara yang dipakai oleh sang bendahara dalam perumpamaan ini bukanlah cara yang benar. Namun demikian kita bisa meneladani kejelian dan kecerdikannya dalam merencanakan masa depan. Ia menyadari bahwa dia akan segera meninggalkan jabatannya dan tentunya akan kehilangan otoritas di dalam mengelola harta tuannya. Karena itu ia menggunakan kesempatan yang masih ada, untuk menjalin persahabatan dengan menggunakan harta tuan-nya. Tujuannya jelas, supaya ia nantinya mendapat balasan dengan diberi tumpangan.

Apa yang diutarakan dalam perumpamaan ini menggambarkan posisi kita sebagai Kristen dalam hubungannya dengan harta. Tak satu pun harta yang ada pada kita dalam hidup ini adalah milik kita. Kita hanyalah dipercayai untuk mengelolanya. Suatu saat kita akan meninggal-kan semuanya. Karena itu ketika kita masih mempunyai wewenang atas Mamon yang tidak jujur, kita harus menggunakannya untuk membangun persahabatan yang bernilai kekal. Karena itulah penggunaan uang bagi Kristen bukanlah hal yang sepele. Meskipun bila dibandingkan dengan kekayaan sorgawi, nilainya sangat kecil, namun cara kita menggunakan yang sangat kecil ini dapat menunjukkan apakah kita orang yang setia atau tidak (ayat 10-12). Apakah kita adalah hamba yang layak dipercaya untuk mengelola harta titipan "Tuan" kita?

Dalam hal penggunaan harta itu, apakah kita menggunakannya untuk melayani Allah ataukah harta itu akan mempergunakan kita untuk melayaninya? Janganlah kita seperti orang-orang Farisi yang tidak hanya menjadi hamba uang, namun juga kehidupan perkawinannya diwarnai dengan kawin cerai (ayat suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">14, 18). Walau demikian mereka masih menganggap apa yang diajarkan Yesus terlalu kaku sehingga mereka mencemoohnya. Mereka menilai tindakan mereka berdasarkan standar mereka sendiri., sedangkan Yesus menilainya berdasarkan standar Allah yaitu hukum Ilahi yang ideal dan bukan sekadar legalisme atau tradisi.

Renungkan: Manakah yang akan Anda lakukan: menggunakan uang untuk pekerjaan Tuhan seperti membeli Alkitab bagi suku-suku terasing di pedalaman atau menggunakannya untuk kenikmatan pribadi seperti makanan, pakaian, bepergian, dlsb.? Kita perlu menyoroti cara penggunaan uang dengan standar Allah bukan dengan standar kita.

(0.94) (Luk 24:36) (sh: Tugas pengikut Yesus (Selasa, 13 April 2004))
Tugas pengikut Yesus

Tugas pengikut Yesus. Ketika murid-murid sedang mendiskusikan berita kebangkitan Yesus, tiba-tiba Yesus berada di tengah-tengah mereka (ayat 36). Sulit bagi mereka menerima kenyataan bahwa Yesus yang telah bangkit berada di depan mereka. Yesus pun menegaskan bahwa diri-Nya bukan hantu (ayat 39). Untuk membuktikannya Yesus meminta makanan dan memakannya (ayat 43). Yesus kemudian membimbing mereka ke dalam Kitab Suci dan mendorong mereka untuk membaca Kitab Suci dari sudut pandang Yesus karena Yesus adalah kunci untuk membuka kesaksian kitab suci.

Namun ada satu kesaksian Kitab Suci yang belum lagi digenapi secara penuh yakni bahwa berita pengampunan dosa telah berlaku bagi segala suku bangsa (ayat 47). Untuk menjadikan berita ini digenapi, para murid diberi tugas untuk melakukannya (ayat 48). Berita kebangkitan Yesus bukan berita yang harus dirahasiakan atau disembunyikan melainkan haruslah disaksikan ke seluruh suku bangsa. Kebangkitan Yesus tidak hanya mensahkan fakta bahwa pengampunan dosa berlaku bagi semua suku bangsa, tetapi juga mengarahkan umat percaya pada pertobatan.

Dosa tidak lagi menjadi penghalang persekutuan manusia dan Allah. Kebangkitan Yesus menjadi bukti bahwa utang dosa telah dibayar lunas oleh Yesus. Inilah tugas semua murid Yesus. Namun Yesus tidak hanya sekadar memberi tugas. Kepada saksi-saksi itu diberi-Nya kuasa Roh Kudus. Murid-murid harus menunggu di Yerusalem untuk menantikan datangnya Roh Kudus. Yesus akan mengutus Roh Kudus kepada murid-murid (ayat 49). Pencurahan Roh Kudus digenapi dalam Kisah Para Rasul 2. Dengan taat murid-murid menanti di Yerusalem datangnya Roh Kudus, sesuai dengan yang dijanjikan oleh Yesus Kristus (ayat 52).

Renungkan: Kebangkitan Yesus membawa pengharapan dan sukacita di hati orang percaya untuk pergi dengan kuasa Roh memberitakan kabar baik itu kepada orang lain.

(0.87) (Luk 16:7) (ende: Kor)

Ini sama dengan 10 bat.

(0.87) (Luk 21:8) (ende: Akulah dia)

Maksudnja: aku ini Mesias.

(0.84) (Luk 1:5) (bis: Yudea)

Yudea: Istilah ini menunjuk pada seluruh negeri Palestina.

(0.84) (Luk 16:6) (ende: Bat)

Ini takaran berisi 39,3 liter.

(0.84) (Luk 19:13) (ende: Mna)

Ini mata uang, harganja 100 drachma atau dinar.

(0.84) (Luk 21:22) (ende: Jang tersurat)

Ini mengenai segala nubuat Perdjandjian Lama.

(0.84) (Luk 22:19) (ende: Jang diserahkan bagimu)

Maksud ungkapan ini ialah: jang dikurbankan bagimu.

(0.84) (Luk 1:13) (jerusalem: Yohanes) Nama ini berarti: Yahwe telah memberi karunia.
(0.84) (Luk 20:34) (jerusalem: Orang-orang dunia ini) Harafiah: Anak-anak dunia (zaman) ini. Ini sebuah ungkapan Ibrani yang berarti: orang yang termasuk ke dalam dunia ini diperlawankan dengan orang yang termasuk dunia yang akan datang).
(0.84) (Luk 20:35) (jerusalem: dalam kebangkitan) Kebangkitan ini hanya mengenai orang benar.
(0.84) (Luk 1:1) (ende)

INDJIL JESUS KRISTUS KARANGAN LUKAS

KATA PENGANTAR

Tentang pribadi pengarang

Lukas dari semula terkenal sebagai pengarang Indjil ketiga dan Kisah Rasul- rasul. Menurut riwajat lisan ia berasai dari Antiochia, ibu kota propinsi Siria, dan bangsa Siria, djadi bekas penjembah dewa-dewa.

Tentang asal mula umat di Antiochia dapat kita batja dalam Kis. Ras. 11:19- 26. Umat itu adalah jang pertama jang sebagian besar terdiri dari orang-orang bukan Jahudi. Perkembangan umat itu sangat pesat, dan imannja demikian giat, sehingga umat ini mendjadi landasan penjiaran Indjil kearah Barat, didunia Junaiii-Romawi. Lukas tentu termasuk "djumlah besar orang Junani", jang bertobat atas usaha beberapa pendatang dari Siprus dan Sirene (Kis. Ras. 11:20- 21). Lukas rupanja chususnja mendjadi murid Paulus disitu. Sebagaimana njata dari sifat-sifat kedua karangannja. Lukas seorang terpeladjar, berbakat pudjangga, dengan dajapikir jang tadjam dan halus perasaannja, pun pandai berbahasa. Dalam Kol. 4:14 Paulus menamakannja "tabib".

Lukas dalam karangan-karangannja tak pernah menjatakan sesuatu tentang dirinja. Hanja dalam Kis. Ras. ia sering menulis sebagai penjaksi mata. Kalau ia bertjeritera dengan memakai kata-djamak"kami", sudah tentu bahwa ia sendiri turut menjaksikan dan mengalami apa jang diberitakannja. Dari itu kita tahu tjukup pasti, bahwa ia mengiring Paulus pada perdjalanan kerasulan Paulus jang kedua, mulai dari Troas sampai ke Pilipi di Masedonia (Kis. Ras. 16:11-40). Dan waktu Paulus terpaksa meninggalkan kota Pilipi itu, Lukas tinggal disitu. Pada achirnja perdjalanan Paulus jang ketiga (Kis. Ras. suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">20:5-21:18) Lukas mengikuti Paulus pula dari Pilipi ke Jerusalem. Dan selama Paulus dalam tahanan di Sesarea, dua tahun lamanja, Lukaspun rupanja tinggal di Palestina. Sesudah itu iapun menemani Paulus pada pelajaran sebagai tahanan ke Roma, dan tinggal disitu bersama dengan Paulus selama tahanan itu; kemudian dalam tahanan kedua djuga. Batjalah Kis. Ras. bab 27 dan 28, Pilemon 24, lagi 11 Tim. suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">4:11. Menurut dugaan jang sangat umum Lukas menulis kedua karangan di Roma.

Tudjuan "Indjil ketiga"

Dalam kata pembukaan (suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">1:1-4) Lukas mempersembahkan karangannja kepada seorang jang dinamakannja "Teofilus jang Mulia", dan ia menerangkan bahwa maksud tulisannja ialah meneguhkan dan memperdalam kejakinan Teofilus itu akan kebenaran adjaran-adjaran jang telah diadjarkan kepadanja. Tetapi tentu sadja tudjuan Lukas tidak terbatas pada seorang perseorangan. Dapat kita bajangkan, bahwa dengan "Teofilus" itu dimaksudkari tiap-tiap "Pentjinta Allah" (kata "teofilus" berarti pentjinta Allah), jaitu tiap-tiap orang beriman, jang ingin memperluas pengetahuan dan memperdalam pengertiannja ahan Indjil, guna menjempurnakan diri menurut tjita-tjita Indjil.

Tentang sumber-sumber jang digunakan Lukas

Dari tjatatan-tjatatan dalam fasal pertama kata-pengantar ini, sudah terang bahwa mengenai karangan Indjilnja Lukas bukan penjaksi mata. Menurut perkataannja dalam kata-pembukaan dapat diduga bahwa digunakannja pelbagai sumber dan djuga sumber-sumber tertulis. Para ahli tafsir dewasa irli umumnja berpendapat, bahwa Lukas sangat bergantung pada karangan Markus, mengenai susunan seluruhnja, tetapi djuga isi dan bentuk banjak tjeritera. Tetapi ia tidak mendjiplak sadja, melainkan merigolah segalanja menurut bakat dan selera serta penjelidikannja sendiri. Tetapi ada lain-lain sumber tertulis lagi jang digunahannja.

Tetapi sumber utama bagi Lukas ialah tradisi jang hidup dalam kerugma dan katechese. Dan dalam "menjelidiki segalanja dengan teliti" (suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">1:3) ia mendapat banjak kesempatan untuk berbitjara dengan penjaksi-penjaksi mata seperti murid- murid Jesus, chususnja sepandjang dua tahun tahanan Paulus di Sesarea. Ada jang beranggapan, dan memang ada kemungkinan, bahwa waktu itu ia djuga mendapat kesempatan untuk bertemu dengan Ibu Jesus dan kaum keluarga Joanes Pemandi, atau imam-imam dari kalangan mereka, untuh berwawantjara dengan mereka tentang masa ke-kanak-kanak-an Jesus. Tetapi sebab kedua bab pertama dari Indjil ini sangat bertjorak lbrani, lain sekali dari karangan selandjutnja, maka agah terang bahwa Lukas mengambil bahannja dari sumber-sumber tertulis dalam bahasa Ibrani djuga. Itu chususnja mengenai madah-madah jang terdapat dalam kedua bab itu. Barangkali Lukas segan mengolah bahan-bahan itu dalam bahasa Junani jang murni, supaja djangan kiranja kehilangan suasana asli jang penuh kegembiraan halus dan sutji atas fadjar keselamatan jang mulai menjingsing.

Jesus dalam Indjil ketiga tidak berbeda dengan Jesus seperti Ia digambarkan dalam karangan-karangan jang lain; hanja ada segi-segi jang istimewa berkesan pada Lukas dan sebab itu ditondjolkannja. Misalnja sikap Jesus terhadap orang- orang ketjil, jang menderita, jang bertjatjat atau dalam kesusahan manapun djuga. Ia bukan menolong mereka sadja, melainkan melakukan itu dengan perasaan tjinta jang sungguh-sungguh dan halus, penuh penghargaan dan hormat. Betapa mengharukan misalnja iba-kasihan Jesus terhadap wanita djanda jang kematian putera-tunggalnja, di Naim (suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">7:11-17).

Jang chususnja ditondjolkan Lukas lagi, ialah kemurahan, penghargaan dan hormat Jesus kepada orang-orang berdosa. la tahu bahwa kebanjakan mereka pada dasar hati orang baik, jang dapat diinsjafkan akan dosanja, sehingga bertobat. Lukas satu-satunja jang menurunkan kepada kita beberapa tjeritera dan perumpamaan pertobatan orang-orang berdosa, jang merawankan dan memurnikan hati tiap-tiap pembatja jang luhur hati, dan sanggup memulihkan penghargaan diri dan memberikan harapan tiap-tiap orang jang merasa dirinja berdosa, termasuk kita sendiri. Batjalah dan renungkanlah tjeritera wanita djalang (7:36-58); anak hilang (15:11-52); pemungut bea (suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">18:9-14); Zacheus (suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">19:1-10). Dan dimana sadja terdapat suatu kesempatan, Lukas gemay menundjukkan, bahwa usaha penjelamatan Jesus dan tjinta kemanusiaannja meliputi seluruh bangsa manusia. Meskipun ia pernah berkata, bahwa tugasnja terbatas pada bangsa Israel (dalam arti bahwa ia harus mendasarkan Keradjaan Allah jang baru diantara mereka), namun Ia baik hati, penuh penghargaan dan hormat djuga kepada tiap orang "kafir" jang bertemu dengannja, dan Ia menolong tiap-tiap mereka jang minta ditolong.

Suatu kechususan Lukas lagi ialah minatnja terhadap wanita-wanita sutji jang herperanan dalam Indjil. Memang setjara istimewa kepada Bunda Maria, tetapi bagaimana pula ia dengan satu dua kata tahu memudji keluhuran Elisabet, Anna, Marta dan saudarinja Maria, wanita-wanita jang mengikuti Jesus dari Galilea dan melajaniNja, Maria Magdalena jang mengikuti Jesus sampai dikaki salib, wanita Jerusalem jang menangisi Jesus jang sedailg memikul salibnja, dan wanita-wanita jang memandang dari djauh.

Lukas pula lebih dari Mateus dan Markus merasa tertarik kepada hidup kebatinan Jesus, jaitu hubunganNja dengan BapaNja dalam berdoa, dan peranan Roh Kudus dalam hidupNja. Mengenai pergaulan dengan BapaNja, baiklah kita batja dan merenungkan misalnja suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">3:21; 5:16; 6:12; 9:18; 9:28, dan mengenai hubunganNja dengan Roh Kudus suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">1:15,55,41,67; 2:25-27; 4:1,14,18; 10:21; 11:15; 14:49. Dan Lukas pula jang sangat menekankan adjaran dan adjakan Jesus, supaja kitapun asjik berdoa dengan penuh pengharapan. Batjalah suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">11:1-13; 18:1-5; 18:10-14.

Suatu tjiri karangan Lukas jang menjolok lagi, ialah kehalusan perasaannja. Kalau dibandingkan dengan Mateus dan Markus, Lukas sering sekali meninggalkan segala bahan, segi-segi peristiwa atau ungkapan-ungkapan, jang mungkin menjinggung perasaan pembatja-pembatja chususnja jang bukan Jahudi, ataupun jang inunakin merendahkan adjaran-adjaran Indjil dan tokoh-tokoh sutji dalam mata mereka. Kalau misalnja ia mengambil alih dari Markus, ia bukan sadja sering memperbaiki babasanja, melainkan djuga memperhalus gaja bahasanja. Lukas lebih suka memudji dari pada mengeritik. la nampak segan mengambil alih tjatatan- tjatatan tentang kurang pengertian dan kelemahan watak rasul-rasul sebelum Pentekosta, jang djustru ditondjolkan dalam Markus, tentu sadja berdasarkan tjeritera-tjeritera Petrus. Demikian pula ia mengbindarkan utjapan atau lukisan segi-segi sikap Jesus, jang barangkali dapat dianggap sebagai suatu kelemahan pada pribadi Jesus. Bandingkanlah misalnja Mk. 1:45 dengan Lk. 5:14; Mk. 3:5 dengan Lk. 6:10; MI. 9:56 lagi suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">10:16 dengan Lk. 9:47-48 lagi suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">18:16; Mk. 14:53-34 dengan Lk. 22:40-41. Tetapi betapapun halus perikemanusiaan Lukas, namun sedikitpun tidak ia melemahkan sabda Jesus mengenai tuntutan dan sjarat-sjarat jang harus dipenuhi murid-murid Jesus, jaitu segala penganutnja. Kata penjalahannja terhadap para pentjinta mamon lebih keras dari pada ungkapan Mateus terhadap mereka. Djuga menurut Lukas tuntutan dasar dari Keradjan Allah, ialah roh kemiskinan, apa djuga berarti sikap rendah hati. Lih. 6:20-24; 12:23; 14:55. Semua pengikut Jesus harus bersemangat menjangkal diri dan tiap-tiap hari rela memikul salibnja; mereka harus bersedia mendjual segala harta-bendanja dan membagikannja kepada orang miskin, djuga meninggalkan segala karibnja, kalau perlu untuk memperoleh Keradjaan Allah. Lukaspun memakai kata "bentji" dalam utjapan Jesus suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">14:26. Bdl. lagi suku+ini+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A42&tab=notes" ver="ende">12:51-55.

(0.84) (Luk 1:39) (jerusalem: sebuah kota di Yehuda) Dewasa ini kota ini disamakan dengan Ain Karim yang terletak 6 km, di sebelah barat Yerusalem.
(0.82) (Luk 7:36) (jerusalem) Hanya Lukas memuat cerita ini dan cerita ini lain dari cerita tentang pengurapan Yesus di Betania, Mat 26:6-13 dsj.
(0.82) (Luk 8:35) (jerusalem: duduk di kaki Yesus) Ini sikap seorang murid, Luk 8:38; bdk Luk 10:39; Kis 22:3. Unsur ini ditambahkan oleh Lukas.
(0.81) (Luk 11:20) (ende: Djari Allah)

Ungkapan ini jang bertjorak bahasa Perdjandjian Lama berarti "kuasa Allah".

(0.81) (Luk 13:27) (ende)

Kalimat ini bunjinja sebagai sabda penghukuman Jesus pada pengadilan achir. Bdl. Mat 25:41.

(0.81) (Luk 6:47) (jerusalem) Gaya bahasa ayat ini mengingatkan gaya bahasa Yohanes, bdk Yoh 6:35+.


TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA