Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 62 ayat untuk suatupun tidak AND book:51 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kol 2:23) (bis: tidak berguna untuk mengendalikan nafsu manusia)

tidak berguna untuk mengendalikan nafsu manusia: atau tidak berguna kecuali untuk memuaskan nafsu manusia.

(1.00) (Kol 3:6) (bis: terhadap orang-orang yang tidak mentaatinya)

Dalam beberapa naskah kuno tidak ada: terhadap orang-orang yang tidak mentaatinya.

(0.99) (Kol 2:19) (ende: Tidak lagi berpaut dengan Kristus)

Belum murtad setjara terang, tetapi tidak mengindahkan dan tidak menggunakan hubungan mereka dengan Kristus, sambil mentjari hidup pada anasir-anasir jang tidak mampu.

(0.98) (Kol 4:15) (jerusalem: Nimfa) Orang ini tidak diketahui lebih lanjut. Ia barangkali seorang wanita (Nimfas).
(0.98) (Kol 4:17) (jerusalem: Arkhipus) Ini kiranya seorang anak Filemon, File 2. Tidak diketahui apa pekerjaannya.
(0.96) (Kol 2:15) (bis: Kristus membuat segala roh-roh yang memerintah dan berkuasa menjadi tidak berdaya lagi)

Kristus membuat segala roh-roh yang memerintah dan berkuasa menjadi tidak berdaya lagi: atau Kristus membebaskan dirinya dari roh-roh yang memerintah dan berkuasa.

(0.96) (Kol 2:23) (jerusalem: selain untuk memuaskan hidup duniawi) (harafiah: daging) Terjemahan lain: (tidak ada gunanya) untuk (mengendalikan) kepuasan daging
(0.96) (Kol 3:11) (jerusalem) Dalam tata penyelamatan yang baru tidak berlakulah perbedaan bangsa, agama, kebudayaan dan klas sosial, yang semenjak manusia berdosa memecah-mecahkan masyarakat manusia. Persatuan itu terlaksana "dalam Kristus".
(0.96) (Kol 1:19) (sh: Tujuan kedatangan-Nya ialah pendamaian (Jumat, 6 Juli 2001))
Tujuan kedatangan-Nya ialah pendamaian

Mengapa kita harus diperdamaikan dengan Allah? Apakah kita bermusuhan dengan Allah? Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul karena kita sungguh menyadari bahwa dosalah yang menjadikan manusia musuh Allah. Namun Allah memprakarsai pendamaian diri-Nya itu karena manusia tidak sanggup dan tidak dapat mendamaikan dirinya sendiri dengan Allah.

Melalui perikop ini Paulus menegaskan bahwa tujuan kedatangan Yesus Kristus adalah untuk memulihkan keretakan dan menjembatani jurang antara Allah dan manusia. Dan perantara pendamaian Allah dengan manusia adalah darah salib Kristus. Kematian Yesus Kristus di kayu salib membuktikan bahwa pendamaian Allah melalui Yesus Kristus bukan saja ditawarkan kepada semua manusia, melainkan juga kepada seluruh ciptaan, yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa. Paulus ingin mengatakan bahwa di dalam alam semesta ini yang ditebus bukan saja manusia, melainkan juga segala sesuatu. Dengan kata lain, Paulus menyatakan bahwa dunia tidak jahat. Dunia adalah milik Allah yang ikut ambil bagian di dalam misi pendamaian seluruh alam semesta. Penjelasan Paulus ini juga merupakan serangan balik kepada kaum Gnostik yang memandang dunia sebagai sesuatu yang jahat dan tidak dapat diperbaiki.

Kita dapat memetik beberapa pengajaran tentang kasih Allah terhadap dunia yaitu bahwa prakarsa Allah mendamaikan manusia dengan diri-Nya sendiri di dalam Yesus Kristus, melalui kematian Kristus, membuktikan bahwa kasih-Nya tiada terbatas dan bahwa pendamaian itu berlaku untuk seluruh alam semesta. Pendamaian itu sempurna, tidak ada yang kurang, karena dilakukan oleh Yesus Kristus sendiri yang menerima segala kepenuhan Allah, berarti Dialah Allah sendiri.

Renungkan: Prakarsa Allah mendamaikan diri-Nya dengan manusia menunjukkan bahwa tidak ada jarak yang tidak dapat dijembatani dan yang tidak dapat ditempuh oleh kasih Allah, karena Dia sendiri yang menjadi Pendamai manusia dengan Allah. Betapa bersyukurnya kita yang telah diperdamaikan dengan Allah di dalam diri Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit mengalahkan maut. Hai Kristen yang telah diperdamaikan, apakah makna perdamaian itu telah mengubah pola pikir, pola kata, pola pelayanan, dan pola hidup Anda?

(0.96) (Kol 4:11) (jerusalem: Yesus, yang dinamai Yustus) Nama orang ini tidak disebut-sebut lagi dalam Perjanjian Baru. Nama "Yustus" sangat lazim di kalangan orang Yahudi dan di kalangan Proselit, bdk Kis 1:23; 18:7.
(0.95) (Kol 1:15) (sh: Jati diri Yesus Kristus (Jumat, 16 April 2004))
Jati diri Yesus Kristus

Demi kepentingan keselamatan manusia, Allah menyatakan diri-Nya dan mengungkapkan rencana keselamatan itu. Satu-satunya cara untuk menyatakan diri-Nya adalah dalam wujud manusia yang tidak berdosa, yang dapat berhubungan serta berbicara dengan manusia yang berdosa. Dengan demikian kita dapat melihat kemuliaan Allah pada wajah Kristus (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">15). Kristus adalah Pencipta dan segala sesuatu adalah ciptaan-Nya termasuk yang tidak dapat dilihat oleh mata, yaitu makhluk-makhluk sorgawi seperti para malaikat, yang melayani Tuhan maupun yang memberontak menjadi iblis dan roh-roh jahat (Ef.6:12). Yesus Kristus sudah ada sebelum segala ciptaan ada. Ia berasal dari kekekalan hingga kekekalan; tidak mempunyai permulaan dan tidak pula mempunyai akhir. Ia adalah Allah (bdk. Yoh.1:1,2).

Hubungan Kristus dengan jemaat diibaratkan dengan kepala dan tubuh. Kristus adalah kepala dan jemaat adalah tubuh. Kepala adalah sumber kehidupan dan mengikat anggota tubuh menjadi satu kesatuan. Kristus hidup untuk selama-lamanya, demikian pun yang akan dialami semua tebusan-Nya. Oleh karena Yesus Kristus disebut sebagai yang sulung dalam kebangkitan-Nya, maka semua tebusan-Nya kelak akan menyusul. Kristus menjadi yang terpenting dan utama dari segala sesuatu, sebab tanpa Dia kita tidak mempunyai harapan (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">18).

Kristus dan Bapa adalah satu (bdk. Yoh. 10:30). Apa yang hanya dilakukan oleh Allah dilakukan oleh Yesus Kristus. Segala sesuatu yang terdapat pada diri Allah terdapat juga pada diri Kristus (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">19). Dengan perantaraan Kristus, Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya. Manusia berdosa tidak sanggup dan tidak dapat mendamaikan dirinya sendiri dengan Allah.

Renungkan: Kristus telah mencurahkan darah-Nya di kayu salib. Ia melaksanakan penebusan yang memungkinkan kita dapat diperda-maikan dengan Allah (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">20).

(0.95) (Kol 1:21) (sh: Konsekuensi atas pendamaian Allah (Sabtu, 7 Juli 2001))
Konsekuensi atas pendamaian Allah

Fakta bahwa Allah begitu mengasihi kita tidak berarti kita memperoleh hak penuh untuk melakukan apa saja yang diinginkan. Ada konsekuensi-konsekuensi yang harus kita penuhi sebagai respons atas prakarsa pendamaian Allah tersebut. Hal inilah yang dikatakan Paulus kepada jemaat Kolose. Paulus mengingatkan bahwa kasih Allah itu di satu sisi memberi Kristen rasa aman, mengangkat rasa takut kita akan Dia, dan memastikan bahwa kita bukan lagi musuh Allah. Tetapi di sisi lain pendamaian itu berdampak munculnya banyak pergumulan dan kontradiksi baru karena menempatkan kita pada konsekuensi-konsekuensi iman. Benarkah Kristen mengalami kesulitan untuk menjalankan konsekuensi dari pendamaian Allah?

Sebelum menentukan jawaban seharusnyalah kita memahami dengan benar maksud pendamaian Allah, sehingga kita mengerti mengapa harus ada kewajiban-kewajiban yang harus kita penuhi. (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">1) Melalui pendamaian, Allah menginginkan respons manusia untuk berdiri teguh di dalam iman dan tidak melepaskan pengharapan akan Injil; (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">2) Melalui pendamaian, Allah memberi keyakinan kepada kita agar tidak pernah kehilangan keyakinan akan kasih-Nya. (ayat 3). Melalui pendamaian, Allah melahirkan kekuatan di dalam diri Kristen untuk memiliki kesetiaan yang tak tergoyahkan dan pengharapan yang tak dapat ditaklukkan.

Kini jelas bahwa seharusnyalah Kristen senantiasa siap menghadapi konsekuensi dari pendamaian yang Allah prakarsai. Memang banyak sekali tantangan, cobaan, dan pergumulan yang terjadi di sekitar kita yang berusaha melunturkan semangat juang iman. Tetapi cobalah untuk menjadikannya bukan sebagai penghalang tetapi sebagai pendorong dan batu uji untuk tetap setia kepada Yesus Kristus, agar kita semakin kudus, tidak bercela, dan tidak bercacat di hadapan-Nya.

Renungkan: Tidak ada alasan bagi Kristen untuk menghindari dan tidak siap menghadapi segala konsekuensi hidup iman kristen, karena di dalam kesetiaan dan ketaatan kita nyata kekuatan dan penyertaan-Nya. Tiada cara lain yang dapat menjadi batu loncatan bagi jemaat untuk menjaga hidupnya semakin layak di hadapan-Nya, kecuali berani meninggalkan segala kenikmatan dosa dan menerima segala risiko ketaatan dan kesetiaan kepada Kristus.

(0.95) (Kol 2:18) (jerusalem: kemenanganmu digagalkan) Gambar yang membelakangi ungkapan itu ialah gambar seorang wasit yang dalam pertandingan atau perlombaan menyatakan siapa menang dan siapa kalah. Orang Kristen jangan mengizinkan orang yang sesat menghakimi mereka, seolah-olah kalau tidak mengikuti macam-macam ibadat dan aturan orang Kristen tidak dapat memperoleh "kemenangan sorgawi"
(0.95) (Kol 4:2) (sh: Bersama menjadi instrumen Allah (Sabtu, 24 April 2004))
Bersama menjadi instrumen Allah

Di antara orang-orang yang terlibat dalam pelayanan tidak jarang kita menjumpai persaingan yang tidak sehat. Para aktivis Kristen senior seringkali dikeluhkan bersikap menghambat kemajuan mereka yang junior. Tidak demikian teladan yang kita temui dalam diri Paulus. Sebagai seorang hamba Tuhan yang sungguh ingin agar rencana Allah mengalami kemajuan, Paulus mengajukan permintaan dan dorongan yang intinya justru mengundang semua orang percaya di Kolose untuk bersama dengannya menjadi instrumen Allah.

Paulus meminta agar warga gereja di Kolose melakukan itu dengan berdoa (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">2-4). Bahkan Paulus juga meminta mereka tidak saja bersyukur dan berjaga-jaga dalam doa tetapi juga mendukung Paulus dalam doa mereka. Para pelayan Tuhan ada di garis depan dan seringkali menghadapi ketertutupan, tentangan atau godaan untuk mengurangi keutuhan pesan Injil. Paulus tak segan meminta gereja di Kolose berdoa agar Paulus dimampukan mengatasi rintangan-rintangan tersebut (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">3b-4). Paulus ingin tidak saja dirinya menjadi pemberita Injil yang handal. Ia ingin setiap warga gereja pun memiliki kerinduan agar mereka yang masih di luar anugerah beroleh kesempatan mengenal anugerah Allah. Kesempatan itu bisa tercipta melalui pemberitaan Injil, bisa juga melalui perbuatan nyata. Paulus mendorong warga gereja agar cerdas melihat bahwa setiap sikap dan tindakan dapat menjadi instrumen melalui mana orang memandang keajaiban anugerah Allah (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">5). Kesaksian hidup akan menjadi lengkap bila diiringi oleh kesaksian kata-kata. Orang beriman perlu mengembangkan dua segi kesaksian ini dengan seimbang: kesaksian hidup dan kesaksian kata (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">6). Melalui doa, kesaksian hidup dan kata, orang menjadi instrumen anugerah Allah.

Untuk dilakukan: Sesama tubuh Kristus sepatutnya tidak saling jegal atau masa bodoh tetapi saling bergantung dan mendukung menjadi instrumen Allah.

(0.95) (Kol 2:18) (ende: Dirampasi)

Kalau umat oleh pengaruh adjaran palsu disesatkan dari djalan jang lurus menudju kepada Allah, maka mereka akan ketinggalan, tidak sampai menjapai hadiah perlombaan jang didjadikan,jaitu "harapan hidup abadi".

(0.95) (Kol 4:12) (full: SELALU BERGUMUL DALAM DOANYA. )

Nas : Kol 4:12

"Bergumul" (Yun. _agonizo_) menunjukkan keinginan yang kuat, berjuang atau berusaha keras dalam doa. Orang percaya PB yang setia tidak hanya bertekun dalam doa (ayat Kol 4:2), tetapi berjuang dengan permohonan-permohonan yang kuat. Kebutuhan keluarga, gereja kita dan dunia tidak kurang penting sekarang ini. Kita harus berdoa dengan sungguh-sungguh, sambil mengetahui bahwa dalam pergumulan kita tenaga Kristus sedang bekerja dengan kuasa di dalam kita (bd. Kol 1:29) dan maksud-Nya sedang diwujudkan untuk kepentingan orang lain.

(0.95) (Kol 1:24) (jerusalem) Yesus telah menderita untuk menegakkan Kerajaan Allah. Maka semua orang yang meneruskan karyaNya perlu turut menderita juga. Sudah barang tentu Paulus tidak menyangka bahwa orang dapat menambah apapun pada jasa penebusan Kristus yang tersalib; tidak ada kekurangan apapun. Tetapi Paulus menggabungkan diri dengan "sengsara" Kristus yang dideritaNya dalam karya kerasulanNya. Bdk 2Ko 1:5; Fili 1:20+. Sengsara mesianis, Mat 24:8+; Kis 14:22+; 1Ti 4:1+, yang mendahului kedatangan Kerajaan Allah itu ditentukan banyaknya oleh rencana Allah. Sebagai rasul orang bukan Yahudi Paulus menganggap dirinya dipanggil secara istimewa untuk menanggung bagiannya sendiri.
(0.95) (Kol 2:14) (ende: Surat utang)

Menurut tafsir paling umum dengan ungkapan itu dimaksudkan hukum taurat dan adat-istiadat Jahudi, dengan ratusan-ratusan ketentuan buah tafsiran manusiawi, jang tidak mungkin diketahui apalagi dituruti oleh manusia siapapun. Sebab itu "surat utang" itu menagih-nagih sadja dan tak mungkin dilunasi. Batja Rom 7.

(0.95) (Kol 4:16) (jerusalem: surat yang untuk Laodikia) Menurut sementara ahli surat ini tidak lain kecuali surat kepada jemaat di Efesus, bdk Efe 1:1+. Surat-surat Paulus harus dibacakan kepada semua saudara, 1Te 5:27; kemudian dikirimkan kepada jemaat-jemaat yang berdekatan, bdk 2Ko 1:1.
(0.95) (Kol 1:15) (sh: Tiada tandingnya (Rabu, 4 Juli 2001))
Tiada tandingnya

Seorang Guru Sekolah Minggu sempat dibuat bingung oleh seorang anak yang berkomentar: “Panji lebih hebat dari Yesus, segala masalah dan kesulitan bisa diatasinya. Kalau berdoa kepada Tuhan Yesus, tidak dijawab”. Kita dapat menanggapi komentar di atas dengan tepat dan benar sesuai dengan pengenalan yang benar akan pribadi Yesus Kristus melalui bacaan hari ini.

Di tengah pengajaran yang diterima jemaat Kolose yang menentang keunikan Yesus, Paulus perlu menegaskan kembali tentang siapakah Yesus. Mengapa Yesus dikatakan lebih utama dari segala yang ada? Karena beberapa alasan berikut ini: Pertama, Yesus adalah satu- satunya Pribadi Allah yang menyatakan siapakah Allah. Dia tidak diciptakan dan Dia mendahului segala ciptaan yang ada. Tiada satu pun ciptaan yang sama bahkan lebih tinggi dari Dia, karena Dialah Allah (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">15).Dengan demikian pengenalan kita kepada Allah yang tidak nampak menjadi nyata dan terselami, karena Allah telah berinkarnasi menjadi Manusia yang dekat dengan kehidupan manusia. Kedua, Dialah Allah Pencipta yang telah menciptakan segala sesuatu (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">16a), maka Dialah penguasa sejarah manusia dan seluruh alam semesta. Seluruh ciptaan ada di dalam kuasa-Nya dan diciptakan demi kemuliaan-Nya. Ketiga, Dialah penguasa segala kuasa, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">16b). Keempat, dalam Dia bersumber segala kuasa (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">16c). Tiada penguasa yang memperoleh kuasa dari diri sendiri atau orang lain, kecuali dari Dia. Oleh karena itu segenap penguasa harus mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kepada Dia (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A51&tab=notes" ver="">16d). Menyadari keunikan-Nya yang memang tidak tertandingi oleh penguasa mana pun, masihkah kita berpikir bahwa ada penguasa-penguasa baik yang hadir secara nyata dalam dunia maupun penguasa-penguasa di dunia yang tidak kelihatan berada di luar kedaulatan-Nya? Sesungguhnya hanya Yesus Sang Penguasa tunggal yang berdaulat atas semua penguasa.

Renungkan: Ia berkuasa dan menguasai segala bidang dalam kehidupan manusia, maka siapa pun kita, penguasa sekali pun tetap harus mempertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Bila kita berada dalam tangan penguasa yang seakan bebas menyalahgunakan kekuasaannya, satu hal yang menguatkan kita adalah bahwa Dia tidak akan memberikan kebebasan melampaui kedaulatan-Nya.



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA