Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 75 ayat untuk suatupun tidak AND book:49 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ef 1:1) (bis: di Efesus)

Dalam beberapa naskah kuno tidak ada: di Efesus.

(1.00) (Ef 6:1) (bis: Sebagai pengikut Kristus)

Dalam beberapa naskah kuno tidak ada: Sebagai pengikut Kristus.

(0.99) (Ef 1:15) (jerusalem: tentang kasihmu terhadap) Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini. Kalau demikian maka "imanmu" itu tidak hanya mengenai Kristus, tetapi juga "semua orang kudus".
(0.98) (Ef 2:11) (ende: Menurut daging)

jaitu menurut keturunan kodrati dan tidak bersunat.

(0.98) (Ef 4:28) (jerusalem: yang baik dengan tangannya sendiri) Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini.
(0.98) (Ef 6:1) (jerusalem: di dalam Tuhan) Sejumlah naskah tidak memuat kata-kata ini.
(0.98) (Ef 6:24) (jerusalem: yang tidak binasa) Sejumlah naskah menambah: Amin, bdk Fili 4:23+.
(0.98) (Ef 2:12) (ende: Tanpa Kristus)

Maksudnja disini: tanpa pengetahuan dan pengharapan akan kedatangan Mesias, jang akan melepaskan mereka dari segala kemalangan.

(0.98) (Ef 1:7) (jerusalem: pengampunan dosa) Ini berkat yang ketiga. Berkat itu tidak lain kecuali karya penebusan dalam sejarah melalui salib Kristus.
(0.98) (Ef 2:11) (sh: Ingatlah masa lalu (Rabu, 9 Oktober 2002))
Ingatlah masa lalu

Masa lalu yang manis dan indah bila diingat akan menyenangkan hati. Sebaliknya, masa lalu yang gelap dan kelam bila diingat akan membuat depresi dan hati sedih. Mengapa Paulus mengingatkan masa lalu jemaat Efesus? Dengan mengingat masa lalu mereka akan semakin menyadari perubahan yang telah Allah kerjakan. Kesadaran ini akan membuk mata rohani betapa ajaibnya anugerah Allah.

Bagaimana keadaan jemaat Efesus sebelum menerima Kristus? Dalam ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">11-12 terungkap 5 bentuk: [1]. Jemaat Efesus dahulu tanpa Kristus. Jika jemaat Efesus tanpa Kristus maka semua berkat-berkat dan pekerjaan Allah melalui Kristus tidak dapat dialami. Mereka tidak mengenal Kristus. [2]). Jemaat Efesus dahulu tanpa kewargaan. Mereka dikatakan tidak tidak termasuk warga negara Israel. Apa maksudnya? Menjadi Kristen tidak berarti menjadi warga negara Israel. Ungkapan ini menunjukkan bahwa jemaat Efesus dahulu tidak hidup di bawah pemerintahan Allah. Semua hukum-hukum Allah yang mengatur umat-Nya tidak mereka kenal. Dahulu jemaat Efesus tidak termasuk anggota kerajaan Allah. [3]. Jemaat Efesus dahulu tanpa perjanjian. Allah tidak mengikat perjanjian dengan mereka seperti Allah mengikat perjanjian dengan Israel. Sehingga janji-janji sebagai umat perjanjian tidak berlaku pada mereka. [4]. Jemaat Efesus dahulu tanpa pengharapan. Mereka tidak memiliki pengharapan bahwa suatu hari Allah akan menjadikan mereka umat-Nya. Hidup tanpa pengharapan. Mereka tidak memiliki pengharapan bahwa suatu hari Allah akan menjadikan mereka umat-Nya. Hidup tanpa pengharapan untuk menjadi umat Allah. [5]. Jemaat Efesus dahulu tanpa Allah. Mereka menyembah banyak allah. Mereka tidak memiliki relasi pribadi dengan Allah yang hidup. Inilah keadaan manusia yang tidak percaya pada Yesus.

Renungkan: Semua kita pun seperti jemaat Efesus bukan Yahudi, maka tidak memiliki hak-hak. Ingatlah semua perubahan yang telah dilakukan Allah melalui dan di dalam hidup kita masing-masing. Apakah kita semakin menjadi serupa dengan Kristus? Mengapa orang sekitar kita tidak melihat perubahan dalam diri kita?

(0.97) (Ef 6:18) (sh: Bergantung pada Allah melalui doa (Minggu, 20 Oktober 2002))
Bergantung pada Allah melalui doa

Dalam bacaan kemarin telah kita lihat bagaimana orang Kristen bergantung sepenuhnya kepada Allah. Semua perlengkapan rohani yang disediakan Allah harus diambil dan dipakai. Di samping semua itu, hal terpenting adalah doa. Senjata yang lengkap tanpa doa tidak berarti apa-apa. Doa merupakan pernyataan bergantung sepenuhnya pada Allah.

Bagaimana berdoa? Paulus mengatakan bahwa orang Kristen harus berdoa setiap saat. Tidak hanya setiap saat, juga berdoa dengan berbagai bentuk doa dan permohonan. Doa juga disampaikan dengan tidak putus-putus. Berdoa tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk semua jemaat. Berdoa setiap saat dalam semua permohonan yang tak putus-putus kepada semua orang kudus, tidak otomatis berarti berdoa dalam Roh. Doa dalam Roh berarti doa yang digerakkan dan dipimpin oleh Roh Kudus. Paulus juga menyadari bahwa ia bergantung pada Allah. Ia tidak segan-segan memohon agar jemaat juga mendoakannya. Paulus tidak berbasa-basi dalam hal ini. Doa jemaat untuk Paulus tidak hanya merupakan ekspresi persekutuan di antara keduanya, juga merupakan pernyataan bahwa jemaat dan Paulus bergantung pada Allah. Secara khusus, Paulus memohon agar ia dengan benar dan berani menyampaikan Injil. Semua pemberita Injil membutuhkan dua hal ini yakni, benar dan berani. Benar mengerti Injil tetapi tidak berani memberitakannya menunjukkan Injl yang tanpa kuasa. Sebaliknya, berani memberitakan Injil tanpa pengertian yang benar memeperlihatkan Injil yang tanpa hikmat.

Renungkan: Sungguhkah Anda bergantung pada Allah dalam hidup dan pelayanan Anda?

(0.96) (Ef 5:26) (jerusalem: dan firman) Baptisan tidak ada gunanya kalau tidak disertai pemberitaan Firman yang terungkap dalam pengajaran yang diberikan oleh pejabat yang menerimakan baptisan itu dan dalam pengakuan iman oleh orang yang dibaptis, Efe 1:13; bdk Mar 16:15 dst; Kis 2:38+; Rom 6:4+; 1Pe 1:23+.
(0.96) (Ef 1:15) (sh: Bagaimana mengenal kuasa Allah? (Minggu, 6 Oktober 2002))
Bagaimana mengenal kuasa Allah?

Dengan doa! Tanpa doa tidak mungkin mengenal kuasa Allah. Paulus berdoa agar Allah ‘menjadikan mata hatimu tenang’ (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">18). Mata hati harus dicerahkan agar dapat melihat betapa hebat kuasa Allah bagi kita (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">19). Paulus mengatakan bahwa kuasa Allah telah diungkapkan dan tidak tersembunyi. Masalahnya sekarang, kita tidak melihatnya karena mata hati kita masih gelap, akibatnya kita tidak mampu melihat karya Allah di dalam dan melalui Kristus.

Ada tida bentuk manifestasi kuasa Allah melalui Kristus.

[1]. Kuasa Allah nampak di dalam membangkitkan Kristus dari kematian (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">20). Musuh utama manusia adalah kematian. Tidak seorang pun mampu melawannya. Tetapi setiap yang percaya pada Yesus tidak perlu takut menghadapi kematian. Kebangkitan Kristus adalah bentuk nyata kuasa Allah.

[2]. Kuasa Allah nampak dengan mendudukkan Kristus di sebelah kanan-Nya mengatasi segala sesuatu (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">20-22). Musuh lain yang tidak dapat dilawan manusia adalah iblis dan pengikutnya. Kristus telah menaklukkan iblis dan meletakkan mereka di kaki-Nya. Mereka sudah tidak memiliki kuasa terhadap orang yang percaya Yesus.

[3]. Kuasa Allah nampak dengan melantik yesus sebagai kepala jemaat (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">22). Kristus adalah kepenuhan jemaat. Jemaat menjadi sempurna karena dipenuhi oleh Kristus. Jika Kristus memenuhi jemaat, mengapa orang Kristen menyingkirkan Kristus dari dalam jemaat? Mengapa takut menyaksikan Kristus?

Renungkan: Bila mata hati telah melihat demonstrasi kuasa Allah, mengapa kita masih takut hidup sebagai pengikut Kristus? Mengapa takut dan malu menjadi saksi Kristus?

(0.96) (Ef 3:18) (ende)

Kalimat ini terasa tidak lengkap. Kalau mau ditafsirkan setjara logika, agaknja harus ditambahi dengan "rahasia Allah", "kekajaan kemuliaanNja", "seluruh kepenuhanNja" ataupun dengan "tjinta-kasih" dari kalimat berikut.

(0.96) (Ef 3:10) (jerusalem) Roh-roh sorgawi dahulu tidak mengenal rencana penyelamatan Allah. Oleh karena itu mereka mendorong manusia menyalibkan Kristus, 1Ko 2:8; tetapi sekarang dengan memandang Gereja, bdk 1Pe 1:12, mereka mengertinya.
(0.96) (Ef 4:21) (jerusalem: dalam Yesus) Seperti juga diketengahkan dalam Kol 2:6, Kristus yang sesungguhnya tidak lain dari Yesus sejarah, yang wafat dan dibangkitkan guna menciptakan kita kembali di dalam diriNya.
(0.96) (Ef 5:6) (full: DISESATKAN. )

Nas : Ef 5:6

Paulus tahu ada guru yang akan mengajar jemaat Efesus bahwa mereka tidak perlu takut akan murka Allah atas kebejatan mereka. Karena itu dia menasihati, "Janganlah kamu disesatkan orang". Jelas di sini bahwa orang dapat saja ditipu untuk percaya bahwa orang yang amoral dan tidak suci hidupnya mempunyai bagian di dalam Kerajaan Kristus

(lihat art. GURU-GURU PALSU).

(0.96) (Ef 5:21) (sh: Relasi suami-isteri = relasi Kristus dengan umat (Rabu, 12 November 2003))
Relasi suami-isteri = relasi Kristus dengan umat

Zaman di mana jemaat Efesus hidup adalah zaman yang sangat meninggikan kedudukan laki-laki. Akibatnya, para suami bebas bertindak sewenang-wenang terhadap isteri karena tidak ada hukum yang akan menjeratnya. Akan tetapi, keluarga Kristen tidak menganut sistem ini, karena sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip kebenaran yang diyakini. Untuk mengantisipasi keadaan ini, Paulus memberikan dasar hubungan bagi suami—isteri, yaitu: pertama, suami isteri harus saling merendahkan diri (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">21). Kedua, isteri harus tunduk dan taat terhadap suami, karena suami adalah kepala (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">22-23). Hubungan suami isteri ini Paulus jadikan analogi untuk menjelaskan tentang hubungan Kristus dengan jemaat. Sebagai Kepala, Kristus tidak bertindak sewenang-wenang terhadap tubuh-Nya, tetapi justru memelihara dan memberikan pertumbuhan hingga menjadi dewasa. Ketiga, Suami, sebagai kepala haruslah mengasihi isteri (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">25). Oleh karena kasih-Nya kepada mempelai-Nya, Kristus rela mengurbankan diri-Nya.

Dari penjelasan ini, kita menemukan hal menarik, yaitu bahwa Paulus tidak berbicara masalah otoritas atau kekuasaan tetapi berbicara tentang cinta kasih suami terhadap isteri. Paulus tetap mengarahkan para suami untuk menjadikan salib Kristus sebagai patokan untuk bertindak; dan bagi para isteri Paulus mengingatkan untuk tunduk dan hormat pada suami yang mengasihinya. Jika setiap pasangan suami isteri Kristen memberlakukan prinsip ini dalam rumah tangganya, dapat dipastikan bahwa tidak ada suami yang menindas isteri dan tidak ada isteri yang tidak tunduk dan tidak hormat kepada suami, karena mereka saling memperlakukan dengan penuh kasih sayang dan hormat.

Renungkan: Pernikahan Anda menggambarkan relasi Anda dengan Kristus. Jadikanlah nasihat Paulus ini sebagai pedoman dalam rumah tangga Anda.

(0.96) (Ef 2:4) (sh: Tetapi Allah! (Selasa, 8 Oktober 2002))
Tetapi Allah!

Kata ‘tetapi’ dalam ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4 sangat penting. Kata ‘tetapi’ mengontraskan keadaan manusia yang mati, diperbudak dan dimurkai, dengan anugerah Allah yang besar dan berlimpah. Frasa ‘tetapi Allah’ adalah kabar baik yang menyingkapkan dahsyatnya anugerah Allah. Inisiatif keselamatan datang dari Allah. Keselamatan sama sekali bukan hasil usaha manusia. Allah bertindak menyelamatkan manusia. Mengapa Allah bertindak? Allah menyelamatkan manusia untuk menyingkapkan rahmat-Nya yang kaya (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4), untuk menyatakan kasih-Nya yang besar (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">4), untuk menyatakan anugerah-Nya yang berlimpah-limpah (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">7,8) dan untuk mengungkapkan kebaikan-Nya (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">7).

Apa yang dilakukan Allah? Allah menghidupakan kita (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">5). Allah membangkitkan kita (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">6). Allah memberi kita tempat di surga (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">6). Ketiga hal ini terjadi melalui dan di dalam Yesus Kristus. Tanpa relasi dengan Kristus tidak mungkin kita mengalami betapa dahsyatnya anugerah Allah. Untuk menegaskan hal ini, Paulus mengatakan bahwa keselamatan hanya terjadi oleh karena iman. Tanpa iman tidak mungkin seseorang mendapat keselamatan.

Agar lebih jelas, Paulus menyatakan bahwa keselamatan bukan hasil usaha manusia (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">8), bukan hasil pekerjaan manusia (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">9). Semuanya adalah anugerah Allah yang diterima melalui iman pada Yesus. Bahkan Paulus mengatakan iman pada Yesus juga adalah pemberian Allah (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">8). Sehingga sama sekali tidak ada bagi manusi aalasan untuk memegahkan diri. Untuk menerima keselamatan, manusia tidak perlu menyiksa diri, tidak perlu membangun kesalehan, tidak perlu mengumpulkan kebaikan. Hanya iman pada Yesus yang menyelamatkan. Demikian sederhana? Ya. Keselamatan begitu sederhana sehingga banyak yang tidak mau menerimanya. Mereka berpikir bahwa keselamatan yang begitu sederhana harus dilengkapi dan disempurnakan dengan berbagai jasa dan perbuatan manusia. Tetapi, Paulus menegaskan bahwa keselamatan diperoleh hanya oleh iman pada Yesus.

Renungkan: Injil yang menyelamatkan adalah Injil tentang murka Allah dan kasih Allah. Pemahaman keduanya inilah yang membuat kita hidup penuh syukur. Juga menggerakkan kita untuk terus bersaksi.

(0.95) (Ef 4:7) (sh: Karunia-karunia umat Allah (Senin, 14 Oktober 2002))
Karunia-karunia umat Allah

Kesatuan umat Allah tidak berarti bahwa semua orang Kristen menjadi seragam atau satu bentuk dalam segalanya. Bukan kesatuan seperti ini yang dimaksudkan. Keragaman memperkaya bahkan memperindah kesatuan. Keragaman tanpa kesatuan akan mencipkakan kekacauan. Sebaliknya, kesatuan tanpa keragaman akan menakutkan. Keragaman umat Allah terlihat dari berbagai bentuk karunia.

Kepada setiap orang percaya diberikan karunia (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">7). Dalam teks ini, Paulus hanya memberikan 5 karunia: rasul, nabi, penginjil, gembala dan pengajar (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">11). Kelima bentuk karunia berkaitan dengan tugas pengajaran. Dari daftar karunia ini jelas karunia rasul dan nabi tidak diperlukan lagi dalam jemaat masa kini karena Alkitab telah lengkap tertulis. Tidak boleh dalam zaman modern ini ada yang mengklaim sebagai rasul atau nabi sehingga perkataannya setara dengan otoritas Kitab Suci dan diperlakukan sebagai Kitab Suci. Kanonisasi Alkitab selesai. Sekarang yang dibutuhkan adalah pengajaran agar isi Alkitab dimengerti. Orang yang baru percaya pada Yesus harus didewasakan imannya. Pengajaran adalah sarana utama pendewasaan iman. Mengapa iman didewasakan? Tujuannya, agar semua jemaat diperlengkapi untuk tugas pelayanan. Bila jemaat telah diperlengkapi untuk tugas pelayanan maka pada akhirnya tubuh Kristus akan bangun. Jadi pemberian karunia bertujuan untuk pembangunan tubuh Kristus (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">12), bukan untuk kepentingan pribadi atau prestise pribadi. Semua jemaat diberikan karunia untuk pembangunan tubuh Kristus yakni jemaat. Meski berbeda-beda harus disadari bahwa semua karunia berasal dari sumber yang sama. Semua karunia diberikan oleh Kristus (ayat suatupun+tidak+AND+book%3A49&tab=notes" ver="">7). Jadi tidak hanya Roh Kudus sumber karunia. Kristus juga memberi karunia kepada jemaat. Bila ada orang Kristen mengklaim punya karunia tetapi karunia tersebut tidak untuk membangun jemaat, maka dapat dikatakan karunia tersebut tidak berasal dari Kristus.

Renungkan: Karunia apakah yang Anda miliki? Bagaimana Anda telah mengembangkan karunia tersebut berperan dalam pembangunan tubuh Kristus?



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA